Sungguh sangat menyebalkan, aku harus berhubungan dengan pria play boy cap bunglon.
.
.
.
.
Jam pelajaran kedua saat guru sedang menerangkan pelajaran di papan tulis membuat semua siswa-siswi tidak berani untuk bergurau apa lagi menoleh kanan kiri, kerena guru seorang perempuan yang ada di kelasnya terkenal dengan jahat dan sadis saat menghukum muridnya.
Mawar duduk di pojok dinding dekat jendela deretan tiga bangku bersama teman perempuannya yang asyik dan baik serta saling mengerti satu sama lain, membuat satu bangku ini merasa nyaman dan saling berbagi dalam menyontek dan bekerja kelompok.
Mawar yang sedang mendengarkan gurunya membuatnya mengerutkan kening saat mendengar suara ponselnya yang bergetar di tasnya, beruntung ponsel jadulnya ia getarkan sebelum pelajaran di mulai tapi masih terdengar oleh teman sebangkunya.
" Ponsel kamu berbunyi dari tadi." ucap lirih Lisa pada Mawar dan masih tetap melihat ke arah gurunya.
" Iya, nomer enggak di kenal." jawab Mawar, yang mencoba membuka tasnya saat guru sedang menulis di papan tulis, mematikan panggilan itu dan mengubah suara getarnya menjadi hening.
" Siapa?" tanya kepo Lisa.
" Mana aku tau Lis." jawab Mawar dan mulai memperhatikan lagi ke arah gurunya. " Jangan bicara lagi bu killer sedang memperhatikan kita." ujarnya dengan lirih dan menulis apa yang ada di papan tulis.
Lisa dan Mawar pun mulai fokus dengan pelajarannya saat bu killer sedang memperhatikan mereka, karena tidak ingin membuat masalah pada dirinya sendiri jika sudah di tatap tajam oleh guru wanita yang sangat menakutkan akan hukumannya.
Sedangkan orang yang ada di sebrang telpon mengumpat kesal saat ia tidak mendapatkan jawaban dari panggilannya.
Siapa lagi jika bukan Kevin yang menelpon Mawar saat masih pagi dan Kevin pun tidak tau jika Mawar masih bersekolah hingga ia masih saja menelponnya beberapa kali.
Sungguh rasanya ia marah sekali karena ini pertama kalinya Kevin menelpon seorang wanita dan tidak mendapatkan jawaban dari sebrang sana. Biasanya ia tidak pernah menelpon wanita, malah wanita yang selalu menelponnya, sungguh ya dunia rasanya mulai berputar saat ini di kehidupan seorang Kevin Marshello.
" Sial, dia tidak mengangkat telpon ku." geramnya dan akan membanting ponselnya tapi ia urungkan karena melihat ponselnya bergambar apel.
Menaruh ponselnya kembali ke meja dan menghembuskan nafas beratnya untuk mengatur kekesalan pada gadis yang ia namakan Hello kitty itu.
Mengingat kembali memorinya dulu bersama para mantan pacarnya yang tidak pernah ia angkat telponnya saat ia sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya secara sepihak, dan apakah seperti ini rasanya mengumpat kesal karena tidak di angkat telponnya oleh seorang pacar, pacar bohongannya maksud Kevin.
duduk di kursi kebesarannya saat ia mendengar suara ketukan pintu ruang kerjanya dan memperhatikan asistennya berjalan ke hadapannya dengan baju yang sudah tidak tertata rapi dan rambut yang berantakan.
" Apa dia sudah pergi.?" tanya Kevin.
" Sudah pak.?" jawab lirih Asistennya dengan wajah yang memelas.
" Apa dia memukul mu." tanya Kevin, membuat asistennya menatapnya.
Pertanyaan macam apa itu saat ia sudah tau jika wajah asistennya yang babak belur karena ulah mantan pacarnya, karena tidak diperbolehkannya masuk ke dalam ruangannya. Sungguh bos yang sangat menyusahkan dan sangat-sangat menyebalkan, karena ulahnya sendiri asistennya lah yang terkena sasaran dari para mantan pacarnya.
Mencoba sabar, menghadapi bosnya ini yang sudah memberikan pekerjaan yang seharusnya bukan miliknya tapi ia rela melakukanya hanya Demi uang dan pekerjaannya agar tidak di pecat.
" Tidak pak." jawab asistennya.
" Tapi kenapa muka mu babak belur gitu." tanyanya dengan polos, yang langsung mendapatkan hembusan nafas berat dari asistennya.
" Apa semuanya sudah di tandatangi pak.?" tanya Asistennya dengan mencoba mengalihkan perhatian agar ia bisa sabar dan cepat menghindar dari bosnya yang super bunglon.
" Ah iya.. sudah." jawabnya dan memberikan berkas-berkas yang sudah di tandatangi, mengambilnya dan mengundurkan diri dari ruangan bosnya.
Kevin yang melihat kepergian asistennya itu antara ingin tertawa dan kasihan melihat wajah dan kemejanya berantakan, ia harus mengorbankan bawahanya saat dirinya sudah tidak sanggup untuk melawan para mantan-mantan pacar yang pernah ia jadikan kekasih serta memberikan janji-janji manis.
Sudah cukup rasanya ia berpetualang memacari para wanita yang bisa membuatnya gila saat tidak terima di putuskan begitu saja olehnya.
Hari sudah semakin siang dan Kevin mencoba mengirim pesan pada hello kitty untuk mengajaknya bertemu, menunggu lama hingga ia mendapatkan pesan dari Mawar.
" Siapa?" pesan dari Mawar.
" Orang yang menyewamu untuk menjadi pacar sewaan, Aku ingin bertemu dengan mu siang ini." balas Kevin
" Tidak bisa, aku kerja.!" balas Mawar.
" Aku sudah menyewa kamu kan, jadi berhentilah bekerja.!" balas Kevin, membuat gadis yang ada di sana mengerutkan kening saat melihat balasan kevin yang memyuruhnya untuk berhenti bekerja.
" Mana bisa aku berhenti kerja, kau saja belum memberiku uang.!!" seru Mawar dengan membalas pesan Kevin.
" Siang ini aku akan memberikan kamu uang gaji selama dua bulan." balas Kevin.
" Oke, dua puluh juta." balas Mawar, membuat Kevin melototkan mata karena Mawar meminta dua puluh juta gaji dua bulan. Dan itu bukan kesepakatan awalnya.
" Kau memerasku!! kesepakatannya tidak segitu."
" Kemarin kau tidak memberiku uang tanda jadi kan, ya sudah sekarang naik!! kalau enggak mau juga enggakpapa." jawab Mawar, dan membuat Kevin kesal pada gadis ingusan ini yang mempermainkan dirinya.
Mencoba sabar dan mau tidak mau ia harus menyewanya saat Mawar menaikkan harga tarifnya.
" Oke dael, temui aku di cafe xxx jam satu siang." balas Kevin pada Mawar.
" Oke." jawab Mawar.
" Dasar rubah." gerutu Kevin dengan memijat pelipisnya yang merasa penih karena ulah para wanita.
Mawar yang sedang bersama Lisa di kantin pojok sedang membalas pesan dari Kevin membuat mereka tertawa girang dan berteriak heboh hingga membuat sebagian murid yang ada di kantin melihat mereka, dan mereka pun kembali diam dengan menutup bibirnya.
" Kamu gila Lis.!!" seru Mawar dengan menggelengkan kepala serta tertawa kecil.
" Tu kan apa kataku dia pasti mau." jawbnya dengan bangga saat menyarankan Mawar untuk menaikkan harga tarif pacar sewaan.
" Iya tapi ini gila sekali Lis!!" ucapnya dengan lirih. " Menjadi pacar sewaan, hhmm menggelikan." ujarnya lagi dengan merengek.
" Udah enggakpapa, yang terpenting dua puluh juta." kata Lisa memperagakan dua jarinya. " Lumayan buat modal beli motor bekas dan gerobak untuk jual pentol." imbuhnya dengan tertawa kecil.
" Lisa!! resek loe." ucap Mawar dengan tertawa membuat Lisa juga ikut tertawa.
" Eh, kalau ada lagi yang cari pacar sewaan bilang ya, aku siap. Lumayan dua puluh juta.!!" kata Lisa dengan menaik turunkan alisnya.
" emak bapak mu masih sanggup biayain sekolah, jadi enggak usah aneh-aneh minta kerjaan segala." cibik Mawar, membuat Lisa mengerucutkan bibirnya.
Karena memang benar keluarga Lisa orang yang mampu dan tidak di khawatirkan lagi soal uang untuk biaya sekolah anak-anaknya..
Lisa yang mengenal Mawar dari kelas satu hingga kelas tiga membuat pertemanan mereka menjadi akrab dan Lisa pun tau keadaan Mawar yang sedikit berubah saat ayahnya sudah meninggal dan dia harus bekerja keras menghidupi adik dan neneknya.
Lisa juga sering membantu Mawar saat kesusahan dan butuh uang, menolak untuk di bayar saat Mawar mengembalikan uang yang sudah pernah ia pinjam, tapi dengan paksaan Mawar dan tidak ingin lagi meminjam uangnya saat ia sedang butuh hingga akhirnya ia pun menerimanya asal Mawar tidak meminjam pada orang lain.
.
.
.
.🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Hesti Ariani
dg 20 jt apa cuma disewa tanpa diapa apain nih. secara mawar masih sekolah.
hahaha...duh pikiran emak2 kadung rusuh😄🤭
2022-10-18
0
Mari ani
hhhhh....kevin sang bunglon mati kutu sama bocil sang rubah. lanjut tor.....
2021-11-01
0
Rokinah Mamasurya
bagus ceritanya..semoga gak banyak konflik👍👍👍
2021-09-28
1