Hari ini genap satu bulan selly dan agung tak bersapa.
“Sialan Agung, dia pikir Dia siapa” bisa-bisanya Dia memperlakukan Aku seperti ini” ucap Selly kesal sambil mengusap make-upnya.
“Telpon tak diangkat, pesan wa tak dibaca, ancaman tak dihiraukan” ucap selly dengan penuh kesal. Ia tatap wajahnya dalam-dalam. kau liat agung siapa diriku, kemarin aku memohon agar kau bisa memaafkan mu, tapi, Besok Kau akan berlutut memohon aku untuk kembali” ucap Selly dengan penuh keyakinan.
Selly lalu memasukkan barang-barang ke dalam koper. kemudian membawanya turun.
“Mau kemana non Selly” Tanya bi Timah.
“Pulang kerumah saya Bi” ucap Selly datar.
“Pak Diding bi timah, saya permisi ya” ucap selly sama datarnya.
Bi timah dan pak diding saling tatap. Selly pun melajukan mobilnya meninggalkan rumah agung.
*****
Tibalah Selly dirumahnya.
“huftttt akhirnya kembali lagi deh, haduhhh ini artinya aku bakal jadi calon janda gitu.. “
selly pun sedikit takut.
“Tapi ya sudahlah, mungkin ini yang terbaik daripada harus mempertahankan pernikahan yang toxic"
.Dret… dret… panggilan masuk dari Axel.
“Haduhh… ini anak ngapain sih… “ Selly pun menolak panggilan telpon Axel.
“Sebenarnya lo tuh menarik sih xel tapi sayang selera gw sekarang bukan bocah ingusan macam lo yang labil” ucap selly sambil manyun.
Dret.. dret .. dret.. axel pun menelpon selly kembali. “hallo” ucap selly datar.
“Sel gua main kerumah ya” ucap axel diseberang telepon.
Selly tak menjawab, langsung saja Ia mematikan telponnya. Selly mematikan ponselnya. Lalu membenamkan muka dengan bantalnya.
Dan beberapa menit kemudian.
“Non Selly.. non Selly” .
“haduhhh kenapa sih”. Suara bi ningsih mengetok kamar.
“ kenapa bi?”
“ada tamu non didepan”.
“Siapa Bi agung ya” dengan penuh harap agung menjemputnya.
“bukan, bibi juga tidak kenal, katanya teman kuliah non Selly” ucap bi Ningsih.
“haduhhhh itu Axel” ucap Selly kesal.
“oke bi saya turun” ucap selly dengan nada malas.
Selly pun turun dan menemui Axel yang telah duduk diteras rumah.
“ngapain sih main kerumah istri orang?” ucap Selly kesal.
“ emanganya kenapa” ucap Axel datar.
“Kamu tau darimana aku disini Xel?”.
“apa sih yang aku tidak tau Selly Anjani Atmajaya” jawab axel dengan senyum sumringahnya.
“trus kamu mau ngapain kesini? Tanya selly dengan nada malesnya.
“ya… mau ketemu kamu selly anjani, sudah dua minggu kamu tidak ke kampus Sel, aku rindu “ ucap axel dengan lancar tanpa dosa.
Selly baru sadar ternyata Ia telah larut dalam sedihnya cukup lama, hingga tak sadar sudah dua minggu tidak masuk ke kampus.
*****
Selly memarkirkan mobilnya tepat di depan butik infast. Dengan seksama Ia perhatikan disekelilingnya. Ia hanya takut kalau-kalau ada orang-orangnya agung disekitar itu. Mengingat ini adalah butik langganan Agung Rinjadi. karena untuk saat ini selly sedang tidak ingin mengingat atau pun berurusan dengan yang namanya Agung Andhika Rinjadi.
“gw mau move on” ucap selly dalam hati.
Selly pun melangkahkan kakinya menuju butik dan ia langsung menuju deretan baju-baju wanita.
“selera Agung emang tak salah, disini desainya exclusive semua” ucap selly dalam hati.
Selly memilih beberapa lembar baju atasan dan beberapa dress santai. Kemudian menuju highels dan membeli beberapa highels yang ia sukai. Belanja Pun selesai. Selly menuju kasir lalu membayarnya dannnnn… bruuukkk Ia menabrak seorang pria yang ternyata Agung Andhika Rinjadi. dengan cepat ia mengambil barangnya yang jatuh dan berlalu meninggalkan agung yang hanya diam melihat selly.
Dengan cepat Ia melaju mobilnya. Ia sama sekali tak ingin melihat agung yang statusnya masih suami sah. Agung masih terdiam. sebenarnya Ia terpesona akan segala hal yan berkaitan dengan selly. Ia kagum dengan ke no probleman selly akan banyak hal.
“Ia seperti tak kenal denganku” ucap agung dalam hati.
“tapi mungkin itu lebih baik, daripada kita hanya saling menyakiti”. Agung terdiam.
“bukanya tujuanku menikah untuk menyakiti dia, tapi kenapa sekarang aku yang sakit hati?”
Agung pun tak melanjutkan masuk ke dalam butik , Ia putar arah kembali kedalam mobilnya.
“kita kembali pak” ucap agung pada sopirnya.
“baik tuan” jawab sang sopir.
”hallo bi Timah” ucap agung dalam telpon “selly masih dirumah bi?” Tanya agung memastikan.
“Sudah seminggu non selly pergi tuan”
Agung pun langsung mematikan handphonenya.
“sialan” ucap agung kesal.
“berani beraninya dia pergi begitu saja” ucap agung dengan nada emosi.
“kita kerumah hadi atmajaya pak” perintah agung pada sopirnya.
“baik pak”
*****
Dengan cepat agung melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah almarhumah Hadi Atmajaya. Ia paham seluk beluk rumah itu. Dengan cepat ia mendapati selly yang berada dilantai dua rumahnya.
“Berani beraninya kamu keluar dari rumahku Selly!” ucap Agung dengan nada keras.
Selly terkejut melihat agung yang kini sudah ada dihadapannya.
“Hebat kamu ya masuk kekamarku tanpa ketok”.
Agung dengan cepat menarik tangan selly dan menggeretnya keluar rumah dan memaksa selly masuk ke dalam mobilnya.
“Ayo pak jalan” ucap Agung pada sopirnya.
dalam perjalanan tangan Selly diikat dan mulutnya dilakban oleh Agung. Percuma saja selly meronta karena agung tak menghiraukan.
Dua puluh lima menit kemudian tibalah di Marriva residence rumah megah hunian Agung Rinjadi. dengan cepat Agung menurunkan selly dan menyeretnya ke lantai tiga melewati lift. Sesampainya dikamar lakban selly dibuka namun tangan masih tetap terikat.
“ suamiii brengsekkk!!!!”
“Tollong… tolongg!!!!” Selly berteriak berharap ada yang mau menolongnya.
“ kau pikir bakal ada yang menolongmu selly” ucap agung datar.
“beraninya kamu mengancam pisah denganku sell!” ucap agung dengan muka memerah.
“kau harus bayar mahal atas kebohongan yang buat kemarin sell, kau harus memberiku lima orang anak baru hidupmu terbebas dariku sell” ucap agung sembari memegang daguu selly.
“tolongg… tolong..” Selly pun terus berteriak ketika agung melepas semua pakainnya.
Pak Diding dan Bi Timah yang mendengar teriakan selly hanya diam saja saling pandang dan tak berkomentar apapun.
****
“brengsek… bajingan,,,” ucap selly kesal.
Ia dikunci dalam kamar oleh agung suaminya.
“oh.. tuhan semoga Aku tak hamil” ucap Selly dalam hati, karena sudah seminggu Ia tak lagi mengkonsumsi pil kb semenjak memutusakan untuk pulang kerumah.
“tuhan.. aku mohon jangan sampai aku hamil, aku masih ingin menikmati kesendirian” tak terasa air mata menetes di pipi selly.
“pernikahan ini benar-benar menguras mentalku”
Ia kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
****
“Rasain lo sell’ ucap agung sembari duduk ditepi kolam dengan secangkir kopi.
“kamu pikir bisa lepas dariku begitu saja?”.
Agung tersenyum sinis mengingat ekspresi ketakutan selly.
“kenapa aku hanya ingin keturunan dari selly, padahal selama ini banyak wanita yang mencoba menarik perhatianku” ucap agung dalam hati.
“dan aku bisa mendapatkan wanita manapun, apa aku sejatuh cinta itu pada bocah ingusan itu”
“Apa yang special dari dia?cantiknya?banyak juga wanita cantik?baiknya?banyak juga wanita baik-baik diluar sana? Agung pun terheran-heran akan apa yang Ia rasakan terhadap Selly anak mantan pacarnya. “atau mungkin karna Dewi Subakti dan Selly Anjani adalah jiwa yang sama??”
Dret.. drett,, handphone agung berbunyi. Dilihatnya panggilan dari lila manager keuangan perusahaanya. “kenapa lila?” Tanya agung.
“maaf pak saya harus telpon bapak malam-malam begini?bisakah kita meeting sekarang juga pak? Karena ada hal urgent yang harus segera kita bicarakan pak agung?” ucap lila diseberang.
Agung segera menuju mobilnya dan menuju kantor.
*****
Begitu sampai dikantor agung pun langsung duduk di ruangan rapat yang disana sudah ada Rian dan Lila.
“kenapa ada apa??” Tanya agung penasaran.”
"Begini pak agung, bu Selly telah menarik uang dengan jumlah yang sangat banyak dari PT Hadi bersaudara dan memindahkannya untuk investasi pasar pelita II. Ini tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan pak, kita menginginkan uang dari PT Hadi bersaudara diinvestasikan untuk proyek property kita yang akan dimulai bulan depan pak agung”. Agung menarik nafas dalam.
Ia tak menyangka istrinya bisa membaca pikirannya dengan cepat.
“kamu hebat selly” ucap agung dalam hati.
“akan saya bereskan segera” ucap agung datar.
Rian dan Lila hanya diam dan saling pandang.
Di perjalanan pulang agung menelpon bodyguardnya.
“hallo.. kamu pastikan selly tidak kabur “ .
“iya tuan” ucap sang nodyguard.
Ketika tiba dirumah agunpun langsung menuju kamarnya.
“kenapa kau menginvestasikan uang ke pasar pelita Selly!” ucap agung dengan keras.
“Agung Rinjadi kau adalah pemimpin perusahaan tapi aku adalah pemiliknya, jadi suka suka saya mau saya pakai untuk apa dan kemana itu bukan urusanmu tuan rinjadi” ucap selly dengan nada sinis.
Plakk….tamparan mendarat di pipi selly.
“Jangan kau berlaku seperti itu terhadapku selly”. Dengan cepat agung menarik tangan selly dan menyeretnya ke kamar mandi dan menguncinya.
“tolong.. tolong buka” pekik sellly dari kamar mandi.
Agung tak menghiraukan teriakan selly dan pergi meninggalkan selly yang terus minta tolong.
******
Tiba dirumah Hadi Atmajaya agung langsung bergegas masuk ke kamar Selly dan mencari berkas-berkas perjanjian investasi. Tak membutuhkan waktu lama untuk menemukannya. Agung langung pulang begitu mendapati apa yang Ia cari. Ia langsung menelpon Ran dan Lla untuk mengurus pembatalan investasi. Bukan agung namanya jika tak mendapatkan apa yang Ia inginkan.
“Yang tak bisa kutaklukan adalah hatimu selly” ucap agung dalam hati.
“Meskipun kau tak menginginkanku tapi kupastikan kau tak bisa dimiliki orang lain” ucap agung sembari menghisap rokoknya.
*****
Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, agung terbangun dan dilihatnya suasana telah pagi. Ia tertidur di sofa lantai satu. Ia baru sadar kalau selly masih berada dalam kamar mandi.
Dengan cepat ia menuju kamarnya yang ia kunci dan membuka kamar mandi yang juga terkunci, dilihatnya selly terbaring terlungkup dilantai kamar mandi.
“Selly..bangun Sel.. selly “ agung menguncang badan selly namun selly tak bergerak.
Disentuhnya kening selly ternyata sangat panas, “kamu demam sel” agung pun mulai panik.
Ia gendong selly menuju tempat tidur dan sellypun tersadar. Ia perlahan membuka matanya.
“Kau demam, tapi jangan harap aku akan membawamu ke dokter” ucap agung dengan bengis.
“Aku juga tak berharap kau bawa ke dokter” ucap selly datar.
Agungpun membanting pintu kamarnya dan turun ke lantai bawah.
“liat saja Sel, kau pasti akan memohon padaku untuk di bawa berobat” ucap agung dalam hati.
Selly perlahan berdiri dan mengambil air putih yang berada didekat kursi . namun prakkkkkkk gelas pun terjatuh selly jatuh tersungkur. Hidungnya menyetuh ujung kursi. Darah pun bercucuran dari hidungnya.
“tolongg…tolong” ucap Selly dengan suara lirih.
Tak ada seorangpun yang mengetahui selly terjatuh. Darah terus mengalir dari hidungya hingga berceceran di lantai. Selly jatuh pingsan.
Dua jam kemudian agung naik ke atas dan betapa terkejutnya Ia melihat muka selly berlumuran darah. Dengan cepat ia mengendong selly dan membawanya ke rumah sakit.
*****
“Baguslah kalau kau telah sadar” ucap Agung pada Selly yang terbaring dengan perban di hidungnya.
“Aku pulang”
Tinggalah Selly sendirian dikamar VVIP. Air mata selly mengalir di pipinya.
”Apa salahku punya suami sejahat itu” ucap Selly dalam hati.
“Dalam kondisi seperti ini tanpa siapapun rasanya begitu menyakitkan”. Selly memejamkan matanya.
“Tuhan,,, kenapa aku harus sendirian di dunia ini?” ucap Selly sembari terpejam.
“Kalau dalam kondisi begini, orang paling menyebalkanpun akan berarti jika Ia ada” ucap Selly dalam pejamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
lina
bucin
2021-10-18
0
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
Sebuah keputusan dan ketika statusku dipertanyakan hadir memberi like💕💕
tetap semangat
2021-06-22
1
Miels Ku
like
2021-05-17
1