Alice Raharjo

Setelah tiga hari di rawat di rumah sakit. Akhirnya selly menginjakkan kakinya lagi di rumah suaminya. Kali ini tempat yang berbeda, Ia tak lagi tinggal di kamar sultan milik suaminya. Namun kamar petak yang ada dihalaman belakang.

“aduhhh…. “ ucap selly yang tiba-tiba teringat bahwa hari ini adalah jadwal UTS nya. Dengan cepat ia mengganti pakaian lalu menuju mobil.

“mau kemana kamu?” Tanya agung yang menghentikan langkah selly.

Selly menoleh kebelakang sebentar, kemudian pergi menuju mobilnya.

“mau kemana dia” ucap agung sambil melihat laju mobil selly yang menuju arah luar.

Agung pun dengan cepat mengikuti Selly pergi.

“gua kerjain lo” ucap selly sambil melirik spion belakang.

Selly pun melajukan mobilnya kerumah Axel. Dan beberapa menit kemudian. Tibalah selly di depan rumah axel. Ia tak langsung turun namun menelpon axel.

“hallo Xel.. aku didepan rumah kamu, nebeng ya?” ucap selly.

“wawwwwww.. ada apa gerangan seorang selly datang kerumah"

"hahhaha” ucap Axel.

Agung yang menghentikan mobilnya di kejauhan, melihat selly masuk kedalam mobil axel.

“siapa dia?” ucap agung.

Agung pun memutar balikkan mobilnya dan melaju pergi.

“harusnya aku tak mengikutinya, arrgghhhh…” ucap agung kesal.

****

“Sel.. gw mencium aroma-aroma Agung Rinjadi nih? Lo buat dia cemburu ya?hahhahah..selly. Selly"

“Nah tu kamu tahu Xel”.hahahhahahahhahaha. Selly dan Axel tertawa bersama.

“Eh Sel.. sebenarnya ya, aku tuh tidak percaya dengan apa yang kamu katakan tentang Agung, karena setau aku nih, pak Agung itu banyak memiliki yayasan bergerak dibidang amal-amal gitu “ ucap Axel dengan penuh Tanya.

“iya,,, dia emang baik dengan semua orang kecuali padaku, istrinya”. Ucap selly dengan datar.

Axel pun terdiam.

“Sel, jangan bawa-bawa aku di masalah rumah tangga kamu ya. Soalnya ayahku mitranya suami kamu tuh si agung”. Ucap Axel.

“Semenjak kamu datang kerumah aku, artinya kamu sudah memasukkan diri” ucap Selly dengan nada sinis.

Axelpun diam, Ia takut kalau ayahnya tau jika istri mitranya jalan sama anaknya.

“Xel, stop di caffe depan ya.. aku laper” ucap selly.

Axel dan Selly pun stop di caffe pingir jalan.

“Sel, maaf ya aku tidak jenguk kamu waktu di rumah sakit, soalnya dua bodyguard suami kamu melarang masuk” ucap Axel.

Selly terdiam.

“Jadi sebenarnya aku tuh di jagain sama kedua bodyguardnya Agung. Kok aku sama sekali tidak tahu ya” ucap selly dalam hati. “jadi sebenarnya agung jagaian aku lewat bodyguarnya” dengan mengulang yang sama

“heii Sell, kok bengong…..”.

”Ohh.. tidak, eh tapi kamu tau dari mana aku di rawat di rumah sakit ?”.

“Jadi aku tuh kerumah kamu, kata bi Ningsih"

" kamu dirawat dirumah sakit” jawab axel dengan datar.

Setelah selesai makan Axel dan Selly pun kembali menuju kampus.

****

Setelah mengambil mobilnya yang dititipkan selly dirumah Axel, Selly langsung pulang kerumahnya. Kali ini Ia tak pulang kerumah Agung. Bagi Selly bertemu dengan agung seperti bertemu petaka, karna akan ada hal-hal buruk yang akan terjadi padanya, entah itu bentakan ataupun tamparan. Ia heran, kenapa agung begitu kasar padanya tapi begitu baik pada yang lainnya.

“dendamnya pada ibuku harus aku yang menanggungnya” ucap selly dalam hati.

Ia pun tiba dikamar rumahnya. Dan memejamkan mata.

“Tolong…tolong .. “. Seketika mata Selly terbuka.

“Tolong.. tolong”. Selly pun panik

" Kenapa bi ningsih berteriak". Ia langsung mengunci pintu kamarnya dan menelpon Agung.

“Hallo… tolong saya ?? dilantai bawah ada masalah, Bi Ningsih berteriak, sekarang aku dikamar mengunci pintu.

"Hallo..hallo mas agung”. Telpon pun terputus.

“rasain lo selly” ucap agung dengan nada sinis.

“haduh.. gimana nih gimana.. ayo selly berpikir” ucap selly dengan cemas.

Ia pun memencet nomor axel, berkali-kali Ia mencoba menelpon Axel namun tak juga ada jawaban.

“Tolong.. tolong… “ Bi Ningsih masih terus berteriak dari lantai bawah.

Selly membuka kunci kamarnya, Ia takut jika terjadi sesuatu pada pembantu yang telah lama bekerja pada keluarganya. Selly mengendap-endap turun ke bawah dan dilihatnya guci telah pecah. Ia pun semakin ketakutan. Tak jauh dari pandangannya, seorang lelaki paruh baya, yang mungkin usianya tak jauh dari suaminya sedang duduk di sofa tamu.

“nona selly anjani atmajaya, akhirnya kamu turun tanpa harus aku paksa” ucap lelaki itu santai.

“Siapa kau!” ucap Selly dengan berusaha untuk tenang.

“Aku adalah utusan Alice Raharjo, kau pergi ke makam ayahmu lalu kamu Tanya, siapa alice raharjo nona manis” ucap pria paruh baya itu.

Pria itu berdiri lalu pergi meninggalkan rumah selly. Selly hanya termenung.

“apa lagi ini tuhan,,, “ ucap selly menarik nafas dalam-dalam.

Ia melihat kearah pembantunya yang ketakutan.

Bibi ada yang terluka?” Tanya Selly.

“Tidak ada Non, tapi,,, Non sebaiknya jangan pulang kerumah.. baiknya non tinggal saja dirumah tuan agung, disana lebih aman non” ucap bi ningsih.

“bibi tau siapa orang tadi.. bibi kenal?dia siapa bi? Alice raharjo itu siapa bi?. Tanya selly menyelidik pada pembantunya.

Bi ningsih mengambil air putih meminumnya lalu duduk.

“Dulu ayahmu pak Hadi Atmajaya adalah mantan pacar ibu Alice raharjo, tapi ayahmu menikah dengan dewi subakti”.

“ibu alice sangat kecewa dan marah, ia sangat dendam pada ayahmu non,,,” dia ingin semua hal yang berbau Hadi atmajaya hancur, Jadi baiknya non berlindung saja pada pak agung”.

Selly hanya terdiam seribu Bahasa, Ia senderkan bahunya ke dinding.

“Jadi… ini alasan ayahku menikahkan ku pada agung,, agar aku aman meskipun aku harus menahan sengsara” ucap Selly pada dirinya sendiri.

****

Sudah dua bulan Ia tak menemui suaminya. Enggan rasanya untuk Selly kembali kerumah suaminya. Selly telah memperkerjakan lima orang satpam yang menjaga rumahnya dua puluh empat jam. Ia takut jika tiba-tiba orang Alice datang kerumahnya. Selly menatap cermin dan baru menyadari jika telah dua bulan ia tak datang bulan, banyak hal-hal yang terjadi padanya hingga Ia lupa bahwa sudah telat dua bulan lamanya.

“mudah-mudahan ini hanya karena faktor stress bukan karena aku hamil" ucap selly dalam hati.

“Bi Ningsih,,, tolong belikan saya tespeck ya Bi" ucap selly.

“baik non”.

Tak lama muncullah bi ningsih dengan membawa tespeck.

“terimaksih bi”

ucap selly sembari menutup kamarnya. Dengan cemas selly memakai alat itu dan beberapa menit muncullah garis dua di tespecknya.

“Arrrgghhhhhhhhhhhhhhh,,,,,,” Sellypun terdiam. “haduhhhh gimana nihh kacau,, kacau semuanya” ucap selly dengan kesal.

Mengugurkan tak mungkin melanjutkan pun rasanya tak sudi hamil dari laki-laki yang sadis terhadap dirinya.

“Aku hamil dari seorang pria jahat” ucap selly.

Ia pun lalu keluar menuju dokter kandungan. Ia berusaha untuk menggugurkan anak yang ada dalam rahimnya.namun, deg, Selly terpikir sesuatu.

“bukankan ini anak adalah darah dagingku, bukankan selama ini aku seorang diri tanpa siapapun” ucap Selly.

Ia langsung memutarkan mobil menghentikan niatnya untuk menggugurkan kandungannya.

“Oke.. aku akan melanjutkan kehamilan ini. tanpa kamu agung”. Ucap selly sembari menyetir mobilnya.

“Kalau kau tau aku hamil, pasti kau akan menghalalkan segala cara untuk mengambil hak asuhnya” ucap Selly kesal, “jangan harap. Agung.. jangan harap”, ucap selly.

*****

Dikamar tidur seorang diri, selly terus mengusap usap perutnya.

“ternyata hamil begini rasanya” ucap selly sembari tersenyum.

“drettt..drett..” panggilan masuk dari manajer keuangan PT hadi bersaudara.

“hallo pak dimas kenapa?tumben menelpon” ucap selly.

Bisa saya kerumah ibu sekarang? Ucap dimas

diseberang telepon. “okee.. bisa” ucap selly.

Tak berapa lama munculah dimas dan ivan manajer operasional.

“begini bu selly.. keuangan kantor kita telah defisit selama tiga bulan ini bu, hanya pasar pelita yang menjadi penopangnya, selebihnya defisit anggaran bu?”. Ini tidak bisa terus terjadi bu”.

Selly hanya terdiam. Selly paham kalau dirinya tidak begitu mahir mengelola perusahaan. Selama ini agung yang pegang kendali terhadap setiap kebijakan, namun telah tiga bulan ini ia tak lagi hiraukan PT hadi bersaudara.

“baik lah pak…besok akan saya putuskan bagaimana-bagaimananya ya pak dimas pak ivan “ ucap selly.

“baik bu, kami permisi”.

“apa.. aku minta agung untuk pimpin kembali perusahaanya?haduhhh gimana nihh…! Ucap selly panik, “tapi rasanya memohon pada agung lebih baik ketimbang harus melihat bisnis warisannya tumbang, mau dikemanakan karyawan-karyawannya” ucap selly dalam hati.

“oke,, besok aku akan menemuinya” .

****

Selly melangkahkan kakinyan di kantor agung dengan pura-pura tenang dan santai, karena sebenarnya ia takut jika melihat wajah suaminya.

Tok..tok.. selly langsung masuk kedalam ruang kerja agung tanpa melewati receptionist.

Selly masuk ke dalam ruangan agung. Ia melihat agung yang sedang seorang diri sibuk dengan laptopnya.

“mas… “ ucap selly dengan datar.

Agung yan melihat selly telah berada di hadapannya, menoleh sebentar lalu fokus kembali pada laptopnya.

“aku mau kamu pegang perusahaan lagi mas” ucap selly yang masih berdiri.

Agung menoleh kembali ke arah selly.

“apa kau bilang,, aku harus memimpin kembali??? Kau tak salah bicara nona?” ucap agung sinis.

“iiiyaaa….aku mohon mas, ini demi perusahaan ayahku, aku mohon,,,” ucap selly memohon.

“bagus,, kau masuk perangkapku sell” ucap agung dalam hati.

Selly masih terdiam, Ia sangat berharap agung mau memimpin kembali. “oke.. aku akan memimpin kembali dengan catatan, dengan di segala lini aku yang pegang kendali, bagamaina nona selly?” ucap agung sinis.

Selly terdiam mendengar kalimat yang keluar dari mulut suaminya itu.

“semua lini artinya semua kebijakan akan dalam kendalinya” ucap sely dalam hati.

“bagaimana??aku tak memaksa” ucapan agung datar.

“baiklah” ucap selly.

Agung memperhatikan dengan seksama wajah dan muka selly, seperti ada yang berbeda.

“kau terlihat pucat selly” ucap agung dalam hati.

“terimakasih tuan agung telah bersedia memimpin kembali” ucap selly.

“sama-sama nyonya selly rinjadi” ucap agung sembari tersenyum kecut.

Selly pun keluar dari ruang kerja suaminya menuju pulang.

****

Selly menyetir mobilnya dengan santai namun brakkkkk… ada yang menabrak mobilnya dari belakang, selly kemudian menghentikan mobilnya ke arah kiri. Ia melihar rubicon hitam telah menabraknya dan pergi begitu saja.

“haduhh sialan“ ucap selly kesal.

Tapi tiba-tib Ia deg,,,,”jangan-jangan itu orang-orangnya alice raharjo” ucap selli dengan takut.

“sebenarnya mereka mau apa?harta?atau… nyawaku,,,” selly semakin panik.

“jika mereka mau membunuhku bukankah malam itu kesempatan baginya untuk menghabisiku” ucap selly.

Selly melanjutkan laju mobilnya tapi kali ini ia bingung harus pulang kemana, Ia takut jika kecemasannya mengganggu kehamilannya, terlebih jika mereka terus meneror. Sellypun akhirnya memutuskan untuk tetap pulang kerumahnya. Mengingat Ia telah memperkerjakan banyak satpam.

Setelah beberapa menit berjalan dan brakkkkk Ia ditumbur kembali dari arah belakang. Kali ini lebih kuat dari yang pertama. Selly tetap melanjutkan mobilnya, Ia tidak berhenti. Dilhatnya mobil Rubicon yang tadi, sama seperti yang menabraknya pertama kali. Selly semakin panik setelah melihat mobil itu seolah ingin bermain-main dengannya. Ia takut jika terjadi apa-apa dengan dirinya. dengan panik selly melajukan mobilnya dengan kencang dan braaakkkkk Ia kembali ditabrak dari arah belakang. Selly mamarkirkan mobilnya. Ia menangis takut. dan beberapa saat Dilihatnya rubicon mendahuluinya. Ia pun sedikit tenang.

****

Sesampainya di rumah selly langsung masuk ke kamarnya. Tak ia hiraukan satpam yang menanyakan kondisi mobilnya yang telah rusak. Selly sangat ketakutan dengan cepat masuk ke dalam kamar dan betapa terkejutnya selly melihat seorang laki-laki yang datang pada malam itu kini muncul kembali duduk di kursi sebelah tempat tidurnya.

“Tolong..tolong” teriak selly dari dalam kamar.

Dengan cepat lima orang satpam masuk ke dalam kamar selly dan terkejut melihat seorang pria telah duduk di kamar majikannya tersebut. Dengan cepat satpam menyeret pria itu keluar dari kamar selly. Namun meskipun jumlah satpamnya lima orang tetap kalah dengan satu orang pria tersebut. Pria tesebut sangat terlatih dalam menjatuhkan lawan. Setelah satpam berjatuhan pria tersebut meninggalkan rumah selly tanpa satu kata pun. Selly terduduk dilantai. Ia ketakutan setengah mati. Ia menutup matanya dan menangis sejadi jadinya.

melihat Selly menangis ketakutan Bi Ningsih pun langsung menelpon Agung dan menceritakan perihal apa yang telah terjadi pada Sella.

Selang berapa menit tibalah agung di rumah sella. Agung masuk ke dalam rumah dan dilihatnya Selly yang masih terduduk dilantai sambil menangis terisak-isak. Ia tak langsung mendekati Selly namun bertanya pada bi ningsih. Bi Ningsih pun menceritakan secara detail semua yang terjadi. Agung hanya diam saja.

“Ayo sell pulanglah kerumahku” ucap Agung datar.

Selly pun terdiam,

“Mungkin saat ini berada dekat agung akan jauh lebih aman ketimbang aku harus jauh darinya “ ucap selly dalam hati.

“Bagaimana?” ucap agung menanyakan.

“Baiklah..” ucap selly.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***