Pertemuan kita, tak dapat ku pilih waktu dan tempat yang ku inginkan, namun akan selalu jadi yang teristimewa, karena hari itu, aku menjadi manusia!
Pagi ini Sky yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya, perlahan menuruni anak tangga, lalu memutar menuju ruang makan."Hai pa.."sapa nya pada Pierre, yang sudah sibuk dengan koran di tangannya. Kecupan pada pipi papa nya selalu tak lupa dia lakukan setiap hari nya.
"Pagi sayang, semangat hari ini sekolah nya ya" ucap Pierre menatap sekilas pada putrinya, lalu kembali membalik lembar koran yang ada di tangannya.
"Pasti dong Pa, Sky berangkat dulu ya pa" ucap nya kemudian mencomot satu lembar roti dari atas meja, baru dua langkah, Cathy menghentikannya, menyodorkan bekal pasta carbonara padanya. " You are the best mom..muaaach.."Cathy hanya tersenyum melihat tingkah putrinya yang kini sudah beranjak dewasa. Rasanya waktu cepat sekali berlalu, Sky, putri yang dia lahir kan dengan bertarung nyawa, kini sudah SMA.
Sebagai model, Cathy harus selalu menjaga tubuhnya, itu lah setelah lima tahun usia pernikahannya, baru dia mau melepas KB, namun karena terlalu lama mengkonsumsi pil itu, peranakannya jadi kering, hingga susah untuk punya anak. Pun karena kondisi tubuhnya yang lemah, di karena kan diagnosa memiliki penyakit kelenjar getah bening, dokter meminta untuk memulihkan dulu baru lah program untuk punya bayi, namun Cathy bersikeras untuk punya anak, hingga harus kritis pada usia kandungan nya 7 bulan, itu lah kenapa setelah Sky lahir, bayi itu harus masuk incubator, dan selama sebulan di rawat intensif di rumah sakit.
"Pa, anak Sky kita cantik ya, udah jadi gadis dia sekarang" ucap Cathy seperti berupa bisikan. Pierre bangkit dan memeluk tubuh istrinya dengan hangat." Iya ma, bentar lagi bakal punya bantu deh kit" balas Pierre yang di sambut senyum menggelitik dari Cathy.
***
"Makasih pak, nanti jemput nya jam dua ya pak, soalnya les bahasa Prancis nya di percepat hari ini, Mme Bouvary mau ke Paris katanya" terang Sky, menunduk pada kaca mobil, agar dapat melihat mang Kus.
Sekolah Sky adalah bangunan yang paling tinggi yang ada di sekitar daerah itu. Ada dua pintu gerbang, di depan yang pasti nya pintu masuk, lalu ada gerbang belakang, biasanya buat anak-anak pulang, dan curi-curi kalau mau cabut, syukur-syukur satpam sekolah patroli di depan, jadi yang mau cabut kelas bisa kabur lewat gerbang belakang yang entah kenapa jarang di kunci.
Sebelum dapat gerbang belakang sekolah, ada satu tempat, bisa di bilang seperti markas anak-anak badung buat curi-curi merokok, pas waktu istirahat, karena letak kelas Sky ada di samping basecamp mereka, tepatnya di lantai tiga, jadi dari kelas nya, anak-anak sekelas Sky bisa melihat mereka pada jam istirahat berjejer merokok, sambil mengobrol ga jelas.
Pertanyaannya, dari mana mereka dapat rokoknya kalau setiap pagi ada pemeriksaan tas di depan dengan guru BK?
Nah, di belakang sekolah Sky, selain sekolah swasta lainnya, juga ada warung tempat nongkrong anak-anak nakal dari kedua sekolah swasta itu, yang lebih sering menjadi ricuh, tau apa aja yang jadi permasalahan nya. Walau sekolah elit, tak jarang anak-anak SMA Bhineka, di garap polisi karena perkelahian antar sesama sekolah atau pun tawuran dengan anak STM otomotif di ujung sana.
"Hey, lagi liatin apa?serius amat?" sapa Sky saat tiba di bangku nya mendapati Lena yang sedang asik melihat ponsel nya hingga tak berkedip. "Hey, cantik, kamu lagi lihat apa?" penasaran dengan tontonan Lena yang tak menjawab tanya nya, Sky ikut mendekat, mendongak kepalanya untuk melihat layar benda pipih itu.
Tampak pak Surya, kepala sekolah mereka sedang ada di kantor polisi, bersama beberapa siswa yang di lihat dari seragamnya adalah anak Bhineka. "Kenapa sih?"
"Biasa lah.."ucap Lena menirukan suara anak-anak yang ada di aplikasi tokok.
"Aku ga ngerti, kenapa kepsek ada di kantor polisi dengan anak-anak itu?"
"Hadeeeh..makanya, jangan belajar mulu, jadi ga tahu lu kan berita apa yang lagi hot seputar sekolah tercinta kita ini?" cerocos Lena mematikan ponselnya.
"Emang tugas kita sebagai pelajar ya belajar, emang mau apa lagi?" tanya Sky sarkas.
"Tadi itu video yang di bagikan anak-anak, katanya sih dari Andre, karena hari ini, dia ikut sama pak Surya ke kantor polisi" terang Lena.
"Emang kak Andre kenapa?" tanya Sky. Ada nada cemas dalam suaranya.
"Cie..yang khawatir.. hahahahaha"
"Apaan sih kamu" ucap Sky menyembunyikan wajah malu nya dengan pura-pura membaca buku yang ada di hadapannya.
"Kemarin anak-anak bandal itu tauran lagi, dan kali ini lawannya anak STM otomotif di depan sana. Mana bawa senjata tajam lagi, ya diangkut lah sama pak pol. Nah, pak Surya sama Andre ngurus cecunguk-cecunguk itu biar bisa di bebaskan dari kantor polisi, tanpa adanya liputan media, you know lah, salam sana, salam sini, beres!" ucap Lena sok tahu.
Imbas nya jam terakhir, mereka jadi cepat pulang, karena guru akan rapat, perihal masalah tawuran kali ini, karena kabarnya ada anak yang sampai kritis di rumah sakit.
Anak-anak udah pada bubar, sekolahan juga sepi, Sky hanya bisa menunggu mang Kus di warung belakang sekolah. Perutnya juga sudah berbunyi dari tadi, menyesal dia ga ikut dengan Lena dan teman-temannya makan siang di kantin tadi. Dilirik nya jam tangan, masih pukul 1 siang.
Saat menunggu, Sky ingat di dalam tas nya ada bekal sandwich buatan mamanya. Bergegas di keluarkan nya, baru hendak membuka kotak bekalnya, terdengar suara dentuman keras ke arahnya. Sontak di menoleh ke arah kiri, dan melihat ada sekitar 5 orang siswa pria yang berlari ke arahnya, dan di belakang mereka ada banyak, yang Sky yakin lebih dari 5 orang mengejar mereka.
Keadaan semakin kacau, pikirannya sendiri tertahan di sana walau hati nya sudah mengisyaratkan untuk segera bangun dan beranjak pergi. Kedua kubu itu sudah saling lempar batu, serta ada yang membawa gir motor yang dipakai untuk senjata.
Wajah Sky seketika pias, saat salah satu pria yang melewatinya itu, berdarah di bagian wajahnya, darah segar menetes hingga menyapu semua wajahnya.
"Aaaaaach..."jerit Sky, saat salah satu dari gerombolan pria paling belakang tadi melempar balok panjang ke arahnya. Sky sudah menunduk, menutup mata dan melindungi bagian kepala nya dengan lengannya. Sempat-sempatnya nya dia ingat, bagian tubuh manusia yang paling fatal jika terluka adalah kepala, makanya dia berusaha melindungi batok kepalanya. Namun sepersekian detik dia menunggu sakit nya hantaman balok itu mengenai nya, namun tak ada. Dengan ragu, dia membuka matanya, dan melihat sosok garang di depannya, menghalau balok itu dengan punggung nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Yuni Verro
awal pertemuan pertama nih dengan anak badung
2022-11-20
0
Wahyu Beceng
seru cerita ya
2022-09-11
1
°αηggιє ησєямα ⏤͟͟͞R❣️
hadeeh calon jodoh kaya nya🤭🤭
2021-06-10
1