Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan

Setelah didalam kamar dan membaringkan tubuh nya Dara menghubungi Rayna lewat aplikasi hijaunya.

Me : " Assalamu'alaikum bu bos, malam

...ganggu nih aku mau cerita. 🙊🙊, "...

Rayna: " Waalaikumsalam, kebetulan belum

...tidur . Ish, kamu kaya ke siapa aja...

...ceritain gimana kamu udah nerima...

...lamaran ka Azlan. "...

Me : " Iya , Ayna seminggu lagi datang ke

...pernikahan ku ya.! "...

Rayna " Oke, aku pasti datang. "

Me : " Makasih Ay😍🥰😘, night ya..bumil ga boleh begadang.

Rayna : " Haha, oke beb . 🥰🥰🤗, "

Dara pun tersenyum dan meletakkan HP nya

di nakas dekat tempat tidur.Akhirnya Dara terlelap dalam tidurnya.

Keesokan harinya

Hari sudah sore, terlihat mobil warna putih memasuki parkiran, itu pertanda sang tuan calon suami sang punya sudah pulang. Dara bisa melihatnya karena letak kamarnya di lantai atas. mempermudah ia mengamati pemandangan di taman rumahnya itu.

Azlan pun menjemput Dara untuk memilih gaun pengantin mereka, setelah melihat Azlan datang Dara pun segera turun menemui Azlan.

"Assalamu'alaikum ka" ucap Dara.

"Waalaikumsalam." jawab Azlan. " Kamu udah siap ayo kita pergi, kemana bunda? "tanya Azlan.

" Sudah siap, bunda hari ini pergi ke tempat WO bersama mama. " jawab Dara.

" Oke, ayo kita pergi. " ajak Azlan.

Setelah itu Azlan dan Dara pun menaiki mobilnya, menuju butik yang mereka pesan bajunya.

Di dalam mobil

"Kamu tak mencintaiku untuk saat ini tak apa- apa. Akan masih ada banyak waktu untuk saling mamahami dan saling mencoba melengkapi." Ucap Azlan kemudian. kini pandangannya beralih memperhatikan baju Dara yang baru saja ia belikan.

"Itu baju bisa kebesaran begitu ya!.... Di pakai sama kamu." Azlan sengaja mengalihkan pembicaraan. Agar Dara tidak terlalu terbuai.

Malam ini adalah saat pertama Dara keluar bersama Azlan sebagai padangan.Ia mendatangi pusat butik terbesar dan terlengkap di Jakarta

Di jalanan, Azlan fokus mengemudi, karena kebetulan ini malam minggu, jadi jalanan lumayan ramai. Hanya sesekali ia menoleh kearah Dara dengan curi pandang.

Tak lama kemudian mobil mereka sudah sampai di parkiran.

Di butik

Mereka segera masuk. Azlan menggemgam tangan Dara, ia berjalan melangkah beriringan dengan Dara.

Sesekali tangannya menunjuk pada baju yang menurutnya bagus. Dara lebih sering menggelengkan kepala karena di rasa baju yang Azlan tunjukkan ia kurang suka. Tak lupa ia juga membeli beberapa alat make,up.

Akhirnya mereka menemukan gaun pengantin yang cocok untuk mereka berdua dan gaun tersebut di coba sama Dara di ruang ganti, tampak cocok dan cantik menurut Azlan. Begitu pun dengan Azlan keliatan handsome dan gagah. Akhirnya mereka membayarnya dan segera menuju ke restoran karena cacing -cacing dalam Dara dari tadi sudah berbunyi.

Sesekali Azlan memperhatikan Mawar, ia menyadari bahwa wanita di depannya ternyata amat cantik.

Selesai semuanya, Azlan mengajak Dara makan ke restoran kesukaannya. Di Sana ia memilih menu yang sama dengan Dara .

Tak lama akhirnya mereka pulang tepat pukul 11.00WIB. Sudah sampai di rumah Dara segera naik ke lantai atas. Dan Azlan pun segera pulang ke rumahnya dan masuk ke kamarnya, tidur karena merasa letih.

Sementara itu

Mahesa yang berada di negara asing sangat gusar, hatinya gundah gulana, pikirannya kemana mana memikirkan keadaan Dara yang ia tinggalkan di hari H pernikahannya. Berkali kali menghubungi Dara namun handpone Dara tak aktif.

Sedangkan disini ia harus menunggu Mamanya, yang berbaring lemah di rumah sakit. Mamanya terjatuh dari tangga dan harus dirawat di rumah sakit. Ketika tepat di hari pernikahannya.

Waktu itu ia tergesa-gesa berangkat, dan tak menyadari ia meninggalkan handponenya di atas meja kerjanya dalam keadaan batre low.

Hati Mahesa perih, nafasnya serasa sesak, sulit melupakan kejadian malam itu, Ia memejamkan matanya, Menghembuskan nafasnya dalam dalam.

"Dara susah payah Aku meyakinkan Mama, Kini Mama sudah merestui, bersabarlah sedikit, ketika Mama sembuh nanti Aku akan menghalalkan mu walau nanti asal kita resmi sah suami istri aja dulu."

"Kali ini aku tak bisa melihatmu memakai baju pengantin pilihanmu, mungkin aku akan melihatmu lagi, kau memakai gaun pilihanku."

Tak terasa setitik air bening menetes di pelipis laki laki itu.

Dimas segera mengusap air matanya, " huff!kenapa tiba tiba aku jadi cengeng seperti ini."

"Betapa rapuhnya aku jika tanpamu, Aku kangen banget sama kamu, tapi handpone Ku juga tertinggal bahkan fotomu saja saat ini tak bersamaku" Mahesa menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi yang ia duduki.

" Dara biasanya setiap malam seperti ini kau selalu membuatku tertawa dengan kata katamu".

Good night My honey ... Don't forget to brush your teeth before bed I love you! Setiap kali ia ingin menutup teleponnya tak lupa ia selipkan kata- kata itu

Itu kata kata konyol Dara yang selalu membuat Mahesa tersenyum, wanita sederhana itu sudah mampu membuat Mahesa klepekan di kala jauh rasanya rindu mendera, Mahesa yang dipenuhi dengan bayangan Dara tak henti mengenang saat saat kebersamaan mereka.

Andaikan tidak ada insiden seperti ini Mahesa mungkin sudah menjadi pengantin baru yang sedang berbulan madu. Memadu kasih dengan sang istri tambatan hatinya.

Mahesa menghampiri mama Lita yang berbaring, ia tertidur pulas mungkin karena efek obat yang baru saja ia minum.

"Mama semoga segera sembuh."Mahesa sayang sama mama. Bisik Mahesa dalam telinga mama Lita, dan tangan kanannya memeluk tubuh nya. Lalu ia mengecup pipinya.

Mahesa ke apartemen dulu, Ma. Sekarang bergantian Papa yang akan jaga Mama.

Mahesa pergi meninggalkan rumah sakit, ia mengendarai mobil menuju apartement yang ia singgahi, ketika tinggal di negara tersebut, tak lupa ia mampir ke mall untuk membeli Handpone dan satu buah sim card.

Selesai membeli Mahesa segera pulang.

Sampai di kamarnya segera mengaktifkan Handpone barunya dan ia segera menelpon nomor kantor karena hanya nomor kantor yang ia hafal saat ini.

Tring!...tring!...tring!..

"Ia..Hallo....!"

"Dengan siapa ya?..."

ternyata suara Lisa yang terdengar, Lisa sekretaris Mahesa yang mengangkat telepon tersebut.

"ini aku Mahesa "

"Oh pak Mahesa selamat sore pak."

"Ada yang bisa saya bantu pak!."

"Ia untuk beberapa hari ini aku tidak bisa masuk Lisa, nanti biar Rinto yang handle semua pekerjaanku, dan kamu harus mendampingi dia untuk sementara waktu.

"Lisa tolong sambungkan panggilanku ke Rinto!." Perintah Mahesa pada Lisa.

" Baik pak." Dengan cekatan lisa segera menyambungkan panggilan kepada Rinto.

Dalam hitungan detik saja Rinto segera menyambar telefon yang ada dalam ruangannya tersebut.

Rinto adalah sahabat Mahesa . Sekaligus menjabat sebagai manajer pemasaran prodak di kantor Dimas.

"Mahesa , sepertinya kau sudah gak waras ya!"

"Lo kenapa undang kita semua, nah,lo sendiri gak hadir dalam acara pernikahan lo!"

"Aku jadi heran dengan jalan pikiran lo sekarang ."

Rinto terus saja mengumpat Mahesa dengan kata kata kasarnya. Dan menjelaskan panjang lebar tentang perihal pernikahannya tersebut.

Kekecewaan Dara,tangis histerisnya, semua, hingga akhirnya, Azlan menggantikan posisinya sebagai mempelai laki-laki Rinto menjelaskan semuanya.

Sedangkan Mahesa di sana hatinya remuk seketika, sekujur tubuhnya kaku, handpone yang di genggamnya ia lempar entah kemana, setelah mengakhiri panggilannya dengan Rinto.

Nyawanya tersengal sengal menahan Marah.

Amarah yang ia tunjukan saat ini hanya untuk Klien bisnisnya Azlan. Tangannya mengepal sangat keras dan ia tinju kan ke cermin.

"Prakk!!!.

" Azlan berani beraninya kamu mengambil calon istriku, Dara ku "

" Berani sekali Haaah."

"Aku akan bikin perhitungan denganmu".

Darah segar mengalir deras dari sela sela jarinya. Sakit yang tadinya tidak terasa kini mulai terasa perih, namun tidak sebanding dengan luka dalam yang ia alami, ia membiarkan ceceran darah itu.sekarang Mahesa menyandarkan dirinya di pinggir ranjang.Ia menikmati lukanya itu seorang diri.

Satu minggu kemudian

Hari ini adalah hari pernikahan Dara dan Azlan, Rayna sudah datang bersama Keanu -suaminya.Tamu-tamu sudah berdatangan. Tak banyak mengingat pernikahan ini diadakan secara tertutup. Hanya kerabat dekat lalu rekan bisnis Azlan , papa Dara maupun papa Azlan sendiri.

Bunda fishya yang sejak tadi tak berhenti mondar-mandir membicarakan menantunya ke teman-temannya. Dirinya sangat bahagia dengan pernikahan putrinya.

Disusul pula Hanum yang sama-sama senang dan tak kalah heboh dari Dara . Dirinya kesana-kesini menyambut para tamu dan mengajaknya ngobrol sebatas basa-basi.

Semua keluarga dari dua belah pihak sama-sama heboh. Abang Dara sejak tadi sibuk dengan kameranya dan memotret momen-momen yang bisa dijadikan kenang-kenangan.

Hanya ada satu gadis yang murung tengah duduk dianak tangga terakhir. Siapa lagi kalau bukan Icha Adelia si pembenci keramaian.

Gadis dengan dress selutut berwarna peach hanya bisa mengupil dan sesekali menggigit kuku jarinya. Terlalu bingung mau apa, semuanya terasa asing baginya.

Pak penghulu pun masuk ke ruangan di hotel yang di sewa keluarga Azlan. Pak penghulu duduk di tempat yang sudah disediakan WO.

Azlan dengan langkah gagahnya segera mengambil duduk didepan penghulu dan ayahnya Dara.

"Bagaimana? Apa sudah siap?" tanya pak penghulu tersenyum melihat ekspresi Azlan yang santai.

"Insyaallah..." tutur Azlan lalu dengan yakin menjabat tangan pak penghulu.

Semua tamu diam dan tak ada yang bersuara. Tak lama Azlan dengan suara lantang nan tegas berhasil mengucap ijab dengan benar.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya pak penghulu menunggu sahutan para tamu undangan.

"Sah!!!" sahut semua tamu undangan serempak.

"Alhamdulillah..." kata penghulu lalu langsung membacakan do'a.

Dara yang melihat tingkah adik iparnya hanya bisa menunduk malu. Dadanya berdebar sejak semalam, membayangkan Azlan gagal mengucap ijab membuatnya ingin menangis.

"Sekarang ayo kakak ipar, kita turun dan temui suami-mu," tutur Violet lalu menggandeng tangan Dara. Dan Rayna saat ini hanya duduk di kursi tamu karena tidak di bolehkan sama Keanu.

Dara diiringi teman-teman Violet yang umurnya tak jauh berbeda darinya menuruni tangga. Perhatian semua tamu mengalih pada Dara yang nampak bak bidadari surga.

Azlan ak berani melirik tangga, dadanya berdebar-debar apalagi melihat teman-temannya tersenyum jahil menatapnya. Dalam hati merutuki teman-teman kantor maupun kuliahnya.

Kembali ke Violet, gadis itu merutuk menyumpah serapahi Icha yang tengah duduk di tangga menghalangi dirinya. Ingin rasa menendang gadis yang seumuran dengannya itu.

"Yak! Minggir bodoh!" gerutu Violet.

Icha hanya memberikan ekspresi datar lalu menyingkir dan membiarkan rombongan kakaknya lewat. Dalam hati tersenyum bahagia melihat kakaknya sudah terlihat dewasa nan cantik.

"Semoga pernikahan kalian langgeng sampai kakek nenek," batin Icha berdo'a.

Dara dan Azlan sudah saling memegang tangan untuk memasangkan cincin pernikahan. Tidak bisa dipungkiri wajah tegang Azlan baru terlihat. Debaran dada keduanya ibarat menjadi backsound acara hari ini.

Dara memejamkan mata kala Azlan mendekat untuk mengecup keningnya. Pipinya sangat merah ditambah blush-on malah menambah warna merah.

Azlan ingin terkikik geli melihat Dara memejamkan mata dengan sangat erat. Azlan tersenyum hangat lalu membubuhkan kecupan ringan di dahi sang istri.

Semua tamu bersorak bahagia. Ibarat ada euphoria yang dirasakan setiap tamu menguap menjadi satu dalam hotel yang di sewa keluarga Azlan.

Rayna pun mendatangi Dara beserta sang suami mengucapkan selamat berbahagia kepada sahabatnya, peluk dan cium pun lama , akhirnya sang suami-keanu menarik tangan Rayna karena melihat antrian di belakang nya yang penuh.

Setelah menyantap hidangan Rayna dan Keanu pamit pulang kepada Dara.

Sementara di tempat Mahesa

"Jangan mengada-ngada! Tidak mungkin Aditya Company mencabut seluruh sahamnya!" bentakan dari Arga memenuhi ruangannya.

Semua pekerjanya langsung ciut melihat kemarahan dari Mahesa . Mereka menunduk takut jika dijadikan pelampiasan oleh bos yang terkenal kasar dan galak.

"Atur janji untuk ku bertemu dengan CEO Aditya Company malam ini!" perintah Mahesa mutlak.

"M-maaf pa-pak... be-beliau tengah melangsungkan pe-pernikahan sekarang." cicit salah satu pegawai.

"Sial malah menikah setelah membuat perusahaan ku rugi banyak!" umpatnya.

Mahesa belum pernah bertemu dengan CEO atau pemilik baru Aditya Company. Seringai muncul kala dirinya mengingat sesuatu.

"Baiklah, pergi sana kalian! Dasar pegawai tidak berguna!" sentak Mahesa lalu dengan hormat beberapa pegawainya pergi.

Di tempat pernikahan Dara

Setelah selesai acara, Dara pun masuk ke kamar hotel nya di temani adik ipar nya beserta teman-temannya.

Dara tengah berusaha menahan teriakan keluar dari mulutnya. Cinta dan teman-temannya sangat senang menggodanya.

"Heh sialan! Berhenti menggodaku!!" Dara berteriak lalu melempar bantal pada Cinta.

"Gw like gaya lo kak!" ucap Ibel memprovokasi.

"Hayyuk gas!!" sorak Nadin dan Aurel.

"Ihh kasar aku nggak like!" ucap Cinta dramatis.

Tanpa mereka sadari, Shin berhasil mengabadikan pertengkaran kecil mereka semua. Entahlah, Shin suka mengabadikan momen-momen yang jarang terjadi.

Tak jauh berbeda, dibawah Azlan juga diledek habis-habisan oleh Reza ,Jaya dan teman-temannya. Berani bersumpah, Azlan sangat ingin menendang teman-temannya pergi dari rumahnya.

"Nanti live ye, Mau berapa ronde nih?" goda Ferdinan lalu disambut tawa yang lain.

"Nanti anaknya cewek ya biar bisa gw nikahin." celetuk Edo.

"Anjirr pedofile!" ledek Vincen lalu tertawa ngakak.

"Bibit-bibit unggul pisan euy." goda Ujang.

"Bisakah kalian diam? Kuping gw panas bangs*t!" gerutu Azlan

"Ung... santai babyhh, mainnya nanti pelan-pelan. Kasihan masih perawan." timpal Vincen dan dmihadiahi satu geplakan dari Azlan.

"Mesum lo!" desis Azlan lalu tersenyum malu-malu.

"Alah malu-malu ****** lo mah. Gass aja udah!" seru Reza, Jaya, Vincen, Fernando , Edo dan Ujang serempak.

Dasar orang-orang dengan pemikiran mesum!

Mohon do'a restu untuk pernikahan mereka berdua. Seneng Kan kalian mereka udah sah?

👋🙋 Haii readers,

Semoga suka dangan ceritanya,

Tinggalkan jejak like dan komwelnya.

🙏💕Terimakasih

Terpopuler

Comments

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Gmna ni.. kok alur cerita nya..
Lari ya.
Bingung... mahesa siapa ya?? Nggak Ada penjelasan tuh.. 😎

2022-06-21

0

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

gagal fokos. kata y dara ga pacaran nih ada yg ngaku2 pacaran mahesa tuh siapa y dara. sampai mau nikahiin dara lg gagal. ga d jelasiin perincih cerita y. ibu y mahesa sakit ceo lg. pegagum rahasia atw siapa y dara. mahesa tuh.

2021-08-24

0

hhaannii

hhaannii

gimana sih Thor ceritanya nggak nyambung banget tiba" dara sama Mahesa gagal nikah dn digantikan dgn Azlan? lah gimana ceritanya tiba" ada Mahesa sedangkan dari awal hanya cerita tentang dara dn Azlan dong. gimana sih

2021-07-05

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2 Chapter 02. Ke Mall Bersama
3 Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4 Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5 Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6 Chapter 06. Asma yang Cemburu
7 Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8 Chapter 08. Mahesa
9 Chapter 09. Rahasia Azlan
10 Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11 Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12 Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13 Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14 Chapter 14. Takut Petir
15 Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16 Chapter 16. Anything For You
17 Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18 Chapter 18. First Kiss
19 Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20 Chapter 20. Pudding
21 Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22 Chapter 22. Pindah Rumah
23 Chapter 23. Rumah Ala Korea
24 Chapter 24. Trauma Dara
25 Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26 Caphter 26. Azlan Demam
27 Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28 Chapter 28. Seperti Candu
29 Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30 Chapter 30. Mantu Cantik
31 Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32 Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33 Chapter 33. Cemburu
34 Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35 Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36 Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37 Chapter 37. Azlan Yang Usil
38 Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39 Chapter 39. Bumil yang Aneh
40 Chapter 40.Efek dari Hamil
41 Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42 Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43 Chapter 43. Dara Keguguran
44 Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45 Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46 Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47 Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48 Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49 Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50 Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51 Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52 Caphter 52. Merindukan Nya
53 Chapter 53. Dimana kau Dara??
54 Chapter 54. Cari Dara!!!
55 Chapter 55.Berangkat ke California
56 Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57 Chapter 57.Seperti Dara
58 Chapter 58. Dara Terkejut
59 Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60 Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61 Chapter 61.Dilema
62 Chapter 62.Memantaunya
63 Chapter 63.Azlan Cemburu
64 Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65 Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66 Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67 Chapter 67.Berbaikan
68 Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69 Chapter 69.Datang Ke Paris
70 Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71 Chapter 71. Paulo Coelho
72 Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73 Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74 Chapter 74.Berdandan
75 Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76 Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77 Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78 Chapter 78.Berdansa
79 Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80 Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81 Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82 Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83 Chapter 83.Ratu Tidur
84 Chapter 84.Cepat Sembuh
85 Chapter 85.Canduku
86 Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87 Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88 Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89 Chapter 89.Dinner
90 Chapter 90.Azlan yang Boros
91 Chapter 91.Hanseol
92 Chapter 92.Ke Pasar
93 Chapter 93.Masakan Dara
94 Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95 Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96 Chapter 96.Memanjakannya
97 Chapter 97.Azlan yang bucin
98 Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99 Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100 Chapter 100.Teror
101 Chapter 101.Wanita Misterius
102 Chapter 102. Ketakutan Dara
103 Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104 Chapter 104.Peringatan Papa
105 Chapter 105. Masa Lalu Dara
106 Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107 Chapter 107.Mr . Jonathan
108 Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109 Chapter 109.Kecemasan Azlan
110 Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111 Chapter 111.Dara Hamil
112 Chapter 112.Ngidam
113 Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114 Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115 Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116 Chapter 116. Teror lagi
117 Chapter 117.Menemui si Peneror
118 Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119 Chapter 119.Surprise
120 Chapter 120. Kaka Biangnya
121 Chapter 121. Di Teror Lagi
122 Chapter 122.Saran Jong Ru
123 Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124 Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125 Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126 Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127 Chapter 127.Bawa Saja Paman
128 Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129 Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130 Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2
Chapter 02. Ke Mall Bersama
3
Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4
Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5
Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6
Chapter 06. Asma yang Cemburu
7
Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8
Chapter 08. Mahesa
9
Chapter 09. Rahasia Azlan
10
Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11
Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12
Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13
Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14
Chapter 14. Takut Petir
15
Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16
Chapter 16. Anything For You
17
Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18
Chapter 18. First Kiss
19
Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20
Chapter 20. Pudding
21
Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22
Chapter 22. Pindah Rumah
23
Chapter 23. Rumah Ala Korea
24
Chapter 24. Trauma Dara
25
Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26
Caphter 26. Azlan Demam
27
Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28
Chapter 28. Seperti Candu
29
Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30
Chapter 30. Mantu Cantik
31
Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32
Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33
Chapter 33. Cemburu
34
Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35
Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36
Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37
Chapter 37. Azlan Yang Usil
38
Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39
Chapter 39. Bumil yang Aneh
40
Chapter 40.Efek dari Hamil
41
Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42
Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43
Chapter 43. Dara Keguguran
44
Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45
Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46
Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47
Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48
Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49
Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50
Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51
Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52
Caphter 52. Merindukan Nya
53
Chapter 53. Dimana kau Dara??
54
Chapter 54. Cari Dara!!!
55
Chapter 55.Berangkat ke California
56
Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57
Chapter 57.Seperti Dara
58
Chapter 58. Dara Terkejut
59
Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60
Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61
Chapter 61.Dilema
62
Chapter 62.Memantaunya
63
Chapter 63.Azlan Cemburu
64
Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65
Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66
Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67
Chapter 67.Berbaikan
68
Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69
Chapter 69.Datang Ke Paris
70
Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71
Chapter 71. Paulo Coelho
72
Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73
Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74
Chapter 74.Berdandan
75
Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76
Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77
Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78
Chapter 78.Berdansa
79
Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80
Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81
Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82
Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83
Chapter 83.Ratu Tidur
84
Chapter 84.Cepat Sembuh
85
Chapter 85.Canduku
86
Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87
Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88
Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89
Chapter 89.Dinner
90
Chapter 90.Azlan yang Boros
91
Chapter 91.Hanseol
92
Chapter 92.Ke Pasar
93
Chapter 93.Masakan Dara
94
Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95
Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96
Chapter 96.Memanjakannya
97
Chapter 97.Azlan yang bucin
98
Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99
Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100
Chapter 100.Teror
101
Chapter 101.Wanita Misterius
102
Chapter 102. Ketakutan Dara
103
Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104
Chapter 104.Peringatan Papa
105
Chapter 105. Masa Lalu Dara
106
Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107
Chapter 107.Mr . Jonathan
108
Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109
Chapter 109.Kecemasan Azlan
110
Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111
Chapter 111.Dara Hamil
112
Chapter 112.Ngidam
113
Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114
Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115
Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116
Chapter 116. Teror lagi
117
Chapter 117.Menemui si Peneror
118
Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119
Chapter 119.Surprise
120
Chapter 120. Kaka Biangnya
121
Chapter 121. Di Teror Lagi
122
Chapter 122.Saran Jong Ru
123
Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124
Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125
Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126
Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127
Chapter 127.Bawa Saja Paman
128
Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129
Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130
Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!