Chapter 02. Ke Mall Bersama

"Mencintai belum tentu memiliki, kadang kita harus ikhlas melihat orang yang kita cintai bahagia walaupun bahagianya bukan bersama kita, berani mencintai berarti kamu juga harus berani untuk mengikhlaskan"

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Setelah sholat Dhuhur, Dara telah bersiap kini ia memakai gamis berwarna biru navy dengan warna hijab yang senada. Saat ini Dara sedang menunggu Azlan menjemputnya, sesuai apa yang dikatakan Azlan semalam, Dara akan menemani Azlan membeli cincin untuk Arini, walaupun hatinya masih merasa sangat sakit, tapi saat ini Dara berusaha untuk Perlahan-lahan melupakan rasa cintanya kepada Azlan, Dara hanya ingin menginginkan sahabat yang dicintainya secara diam-diam itu bahagia walaupun dengan wanita lain bukan dirinya.

Tak berselang lama, Dara mendengar suara bel rumahnya.

"Mungkin itu kak Azlan," ucap Dara pada dirinya sendiri dan bergegas turun sebelum itu dia mengambil tasnya dulu.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Assalamualaikum," ucap Azlan ketika Dara membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," ucap Dara yang langsung menundukkan pandangannya.

"Kok warna baju kita mirip ya?" ucap Azlan yang langsung membuat Dara memandang Azlan, dan memang benar saat ini Azlan juga memakai kemeja berwarna biru navy.

"Iy-iya ya kak," ucap Dara gugup dan kembali menundukkan pandangannya

in"Oh iya, Tante Fisya ada?" ucap Azlan

"Bunda ada di dapur kak, emangnya kenapa?" ucap Dara yang masih setia menunduk.

"Mau minta izin," ucap Azlan menjawab pertanyaan dari Dara.

"Hah," Dara yang kaget pun langsung melihat wajah Azlan yang lebih tinggi darinya setelah sadar Dara pun langsung menundukkan pandangannya kembali.

"Iyalah minta izin, masa aku mau bawa anaknya keluar nggak minta izin dulu," ucap Azlan

"Ohh, yaudah Dara panggil bunda dulu, kak Azlan duduk dulu gih," ucap Dara yang langsung kedapur untuk memanggil bundanya

Tidak berselang lama Dara muncul bersama Fisya Bundanya.

"Ehhh nak Azlan," ucap Fisya

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Tante," ucap Azlan

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nak," ucap Fisya menjawab salam Azlan.

"Afwan tante sebelumnya, Azlan mau minta izin ngajak Dara keluar sebentar, apakah tante izinkan?," ucap Azlan dengan sopan

"Hmmm, tante izinin tapi kalian harus jaga jarak, dan mengingat batasan antara lawan jenis yang bukan mahram," ucap Fisya mengingatkan

"In Syaa Allah tante, Azlan akan selalu ingat pesan tante, lagian juga nanti Azlan dan Dara perginya di tempat yang ramai dan kalau dimobil Dara duduknya dibagian belakang," ucap Azlan

"Ohh iya, kalau gitu kalian hati-hati ya," ucap Fisya

"Iya Tante Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Azlan

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"

" Dara pergi dulu ya Bunda, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bunda," ucap Dara lalu bergegas pergi bersama Azlan setelah Fisya menjawab salamnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Saat ini mereka telah berada didalam mall terbesar di kota ini, Dara berjalan di samping Azlan dengan sedikit jarak diantara mereka, ada beberapa mata yang melihat mereka berdua, mungkin mereka beranggapan bahwa Azlan dan Dara adalah pasangan yang sangat serasi, apalagi saat ini mereka memakai baju yang warnanya sama.

"Hmm, Dara kayaknya nggak usah deh beli cincin disini, nanti aku titip sama Mama aja deh," ucap Azlan tiba-tiba

"Ishh apaan sih kak, harusnya kakak itu bilangnya dari tadi, kita udah sampai disini juga," ucap Dara jengah

"Maafin aku deh," ucap Azlan memohon

"Iya deh aku maafin," ucap Dara yang masih setia menunduk

"Jadi kita sekarang pulang nih kak?" ucap Dara lagi

"Nggak," ucap Azlan yang langsung membuat Dara kebingungan

"Kenapa nggak? Tujuan kita kesini kan cuma mau beli cincin dan udah nggak jadi, jadi apa lagi yang mau kakak lakuin disini?" ucap Dara yang masih bingung dengan omongan Azlan

"Aku nggak mau keluar dari Mall ini dengan tangan kosong, sekarang aku rencananya mau beliin kamu baju gamis," ucap Azlan

"Nggak usah deh kak, kita pulang aja ya, lagian kalau masalah baju, Dara punya banyak kok dirumah," ucap Dara berusaha menolak Azlan dengan sopan

"Nggak ada kata penolakan, lagian ini pertama kalinya loh aku beliin kamu baju, biasanyakan aku cuma beliin kamu novel itupun kalau ulang tahun kamu doang," ucap Azlan berusaha membujuk Dara.

"Tapi Dara nggak mau dibeliin baju kok kak," ucap Dara yang masih berusaha menolak kemauan Azlan.

"Yaudah deh kalau kamu maksa," ucap Azlan pasrah.

Merekapun keluar dari Mall itu dan bergegas pulang. Saat diperjalanan tiba-tiba Azlan menghentikan mobilnya disebuah warung bakso.

"Kakak ngapain berhenti disini," ucap Dara.

"Aku lapar Dara , belum makan siang, soalnya tadi pulang kantor aku langsung kerumah kamu, kamu temenin aku ya? Nanti aku yang bayarin," ucap Azlan melihat Dara dari kaca dalam mobil yang berada didepannya.

"Harus kakak dong yang bayarin, kakak kan sekarang udah jadi bos, nggak seperti waktu kuliah dulu masih pakai uang orangtua, hahahaha," ucap Dara dengan tawa besarnya.

"Ushh Dara kamu itu perempuan harusnya kamu itu kalem-kalem dikit, lagian kamu nggak malu apa ketawa kayak gitu didepan cowok ganteng kayak aku" ucap Azlan yang penuh percaya diri, tapi Azlan memang ganteng sih, sholeh lagi.

"hidihh kakak kepedean banget sih," ucap Dara memasang wajah sok jijiknya padahal sih dalam hati semua ucapan Azlan dia benarkan.

Walaupun Azlan dan Dara berasal dari keluarga yang kaya, namun mereka tak pernah memilih-milih tempat untuk makan, apapun itu asalkan halal mereka akan makan. Malah mereka kadang lebih menyukai makanan yang dijual dipinggir jalan, selain murah juga dapat mengenyankan perut karena porsinya yang lumayan banyak.

Untuk saat ini Dara melupakan sesaat sebuah kenyataan bahwa sebentar lagi Azlan akan meminang gadis lain.

*Ingat Dara ini pesan dari aku "sebelum jalur kuning belum melengkung masih bisa ditikung tapi tikungnya lewat do'a ya 😉"

🌻🌻🌻🌻

"Mencintai belum tentu memiliki, kadang kita harus ikhlas melihat orang yang kita cintai bahagia walaupun bahagianya bukan bersama kita, berani mencintai berarti kamu juga harus berani untuk mengikhlaskan"

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Hari ini adalah hari dimana Azlan akan mengkhitbah Arini, jujur masih ada perasaan sedih di hati Dara tapi Dara kini berusaha menghilangkan semua perasaannya kepada Azlan, bagaimanapun Dara tetap akan bahagia melihat Azlan juga bahagia, walaupun bahagianya Dara diselimuti oleh luka hati yang sangat dalam. Dara tak ingin ikut dengan Azlan untuk melamar Arini, biarlah Azlan dan keluarganya saja yang pergi, lagian jika Dara pergi kesana hanya akan menambah luka dihatinya. Dara terus berdoa di sepertiga malamnya agar perasaannya kepada Azlan segera menghilang dari hatinya seutuhnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Siang ini Dara sedang berada di restaurant bersama Rayna Aurelie atau biasa disapa Rayna seorang wanita yang dikenal oleh Rayna saat masa SD, SMP dan SMA dulu, Rayba sudah seperti kakak bagi Dara karena umur Rayna yang sedikit tua dari Dara.

"Hmm Dara aku dengar kak Azlan mau khitbah seorang wanita," ucap Rayna saat mereka sedang menunggu pesanan makanan mereka.

"Iya, hari ini kak Azlan khitbah nya, mungkin udah selesai kali," ucap Dara berusaha menahan rasa sesak dihatinya, berkali-kali Dara berusaha menghilangkan rasa cintanya kepada Azlan tapi rasa itu belum sepenuhnya hilang.

"Kamu nggak sedih apa kalau Azlan nikah?," tanya Rayna.

" Dara pasti sedih lah Rayna, tapi Dara bisa apa lagi, lagian Dara bukan Siapa-Siapa nya kak Azlan , Dara cuma sahabat dan orang yang mencintai dia dalam diam, nggak lebih dari itu," ucap Dara dalam hati.

"Nggaklah justru Dara bahagia karena kak Azlan sudah ketemu sama pujaan hatinya," ucap Dara berbohong ya jelas tak ada orang yang bahagia bukan melihat orang yang dicintai dalam diam Dan doa akan menikah dengan wanita lain.

"Hmm, padahal nih ya aku berharapnya Azlan sama kamu itu berjodoh, kalian kan udah sahabat, dari kecil lagi," ucap Rayna dengan wajah sedihnya.

"Ushh nggak boleh ngomong gitu, ini tuh udah takdir Allah," ucap Dara. .

"Ya deh, Hmm aku berharap semoga kamu juga cepat ketemu sama jodoh kamu ya," ucap Rayna

"Iya, Aamiin Allahumma Aamiiin, Dara doain juga semoga kamu cepat ketemu pelengkap Agamamu,"

"Aamiin Allahumma Aamiin," ucap Rayna antusias

"Kebelet nikah banget kamu Dara hahaha," ucap Rayna dengan tawanya

"Iya dong umur aku kan udah cukup untuk nikah, tapi belum juga ada yang khitbah," ucap Dara cemberut

"Sabar Dara kalau jodoh pasti akan datang disaat yang tepat," ucap Rayna

"In Syaa Allah aku akan terus sabar Dara ," ucap Rayna tersenyum.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Di tempat lain tepatnya di rumah Arini, Azlan beserta Papa dan Mama nya sudah duduk di sofa ruang tamu rumah Arini. Arini memang bukan berasal dari keluarga yang kaya, Arini harus banting tulang untuk kebutuhan keluarganya sejak ayahnya meninggal, untung Arini termasuk siswa yang cerdas dan berbakat jadi dia mendapat beasiswa untuk pendidikannya kejenjang universitas dan sekarang dia sudah bekerja di perusahaan keluarga Azlan selama 4 tahun yang dimana sekarang CEO nya adalah Azlan.

"Mohon maaf sebelumnya, Maksud kedatangan dek Azlan beserta pak Fariz dan Bu Risma kesini bermaksud untuk apa ya?," ucap Arini dengan sopan karena dia tahu siapa orang-orang yang berada dihadapannya itu. Azlan sungguh sangat risih mendengar Arini memanggilnya dengan embel-embel 'Dek' ya memang sih Arini terbiasa memanggil Azlan dengan sebutan itu karena dia sudah menganggap Azlan adiknya sendiri, dan juga umur Arini lebih tua tiga tahun dari Azlan.

"Hmm, kedatangan saya beserta kedua orang tua saya kesini adalah untuk melamar kamu Arini," ucap Azlan tegas

"Apa?," kaget Arini, jangankan Arini ibunya saja kaget mendengar perkataan dari bos anaknya itu.

"Maaf sebelumnya, bukannya saya lancang tapi saya nggak bisa terima lamaran dek Azlan, selain usia saya yang lebih tua, saya juga sudah menganggap dek Azlan seperti adik saya," ucap Arini yang menjelaskan penolakannya kepada Azlan

"Dan saya juga sudah punya calon suami, sebentar lagi kami akan menikah, mohon maaf sebelumnya pak Bu," ucap Arini lagi penuh sesal kepada orang tua Azlan.

"Iya nggak papa kok nak Arini, mungkin kamu bukan jodohnya Azlan," ucap pak Fariz sambil tersenyum

Azlan beserta kedua orangtua nya pun pamit pulang dengan Azlan yang membawa kekecewaan akibat lamarannya yang ditolak.

🍀🍀🍀🍀🍀

Malam ini selesai sholat Isya Dara berkumpul bersama Ayah Dan Bundanya diruang keluarga mereka sedang menonton TV sambil menikmati kue buatan Fisya -Bunda Dara - .

Dara melihat Handphone nya berbunyi dan ternyata menelpon adalah Azlan.

"Assalamualaikum," ucap Azlan saat panggilan telponnya dijawab oleh Dara.

"Wa'alaikumsalam kak," ucap Dara menjawab salam Azlan

Lama tak ada sahutan dari sana Dara melirik handphone nya dan ternyata masih tersambung ia Kira Azlan mematikannya tadi.

"Halo, Kak kenapa?,"

"Aku mau bicara Dara ,"

"Bicara apa?,"

"Soal tadi waktu aku ngelamar mbak Arini,"

Hati Dara lagi-lagi sakit mendengar Azlan berucap itu, untuk apa juga Azlan mengatakan kepadanya lagian dia bukan Siapa-Siapa nya Azlan hanya sahabat tidak lebih

"Arini nolak lamaran aku Dara "

Ada nada sedih disaat Azlan mengatakan itu, Siapa coba Laki-laki yang tidak sedih lamarannya ditolak oleh seseorang yang ia cintai.

"A-apa? Ditolak?,"

Entah saat ini Dara harus senang atau sedih mendengar itu semua.

"Iya Dara, ternyata Arini itu udah punya calon dan sebentar lagi mereka akan nikah,"

"Sabar ya kak, mungkin Ada yang lebih baik yang ditetapkan Allah untuk kakak, jadi kakak yang sabar ya, kakak itu orang yang baik jadi In Syaa Allah akan bersanding dengan perempuan yang baik juga,"

"Iya makasih ya Dara kamu memang sahabat aku yang paling baik,"

"Iya kak Sama-sama, kalau gitu udah dulu ya kak soalnya sekarang Dara lagi sama Ayah Dan Bunda,"

"Lagi ngumpul ya?,"

"Iya kak sambil makan kue buatan bunda,"

"Wahhhhh enak tuhh, bagi dong,"

"Yaudah kakak kesini aja, nanti Dara yang langsung buatin, soalnya masakan Dara nggak kalah enak sama masakan bunda,"

"Iya deh besok aku kesitu, soalnya lagi Malas masuk kantor,"

"okeyy ditunggu ya kak, kalau gitu udah dulu ya Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

"Anak bunda habis telponan sama Siapa pake senyum-senyum gitu," ucap Fisya karena dari tadi dia melihat Dara tersenyum sambil menatap Handphone nya.

"Ng-nggak kok Bunda, ini bukan Siapa-Siapa," ucap Dara gugup.

" Dara nggak punya pacar kan?," ucap Herman

"Ihhh mana mau Dara pacaran yah," ucap Dara cemberut yang begitu lucu dimata kedua orangtua nya.

"Iya ayah percaya kok sama Anak gadis ayah Ini," ucap Herman mengelus kepala Dara yang tidak tertutup hijab.

" Dara kan nggak mau nyeret ayah sama bunda ke neraka, lagian untuk apa juga Dara mengejar cinta yang haram, sementara Allah telah menuliskan kisah cinta halal untuk Dara ," ucap Dara dengan senyum manisnya.

Dara pun masuk kamar karena sudah malam. Dan di dalam kamar Dara menuju balkon nya menatap malam. Malam ini semua cuaca sangat cerah, sayangnya mood-ku lagi rusak hari ini.

Daripada berlarut-larut dalam kebimbangan bahagia apa sedih sebaiknya segera ku putuskan pilihan apa yang akan kuambil.

Kenapa takdirku seperti ini?

Ku gadahkan kepala ke langit, menatap betapa dia sangat hebat, betapapun badai yang datang menghampiri, dia pasti akan kembali me mancarkan sinar matahari yang menyejukkan.

Pertanyaannya, apakah aku sanggup menjadi langit itu? Jelas saja tidak, aku tidak sekuat itu.

Ku edarkan pandangan ke seluruh arah taman di rumah ku , sepertinya aku aku adalah orang dengan masalah terbesar di dunia ini, hingga tak sadar ada bunda yang memperhatikan ku di kamarnya.

#Jazakumullahu_Khair

#HappyReading

# 🙏💕 Terimakasih

Terpopuler

Comments

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

ngak sadar ya azlan oadahal sahabat y cinta syg km. baik sama km solekha lg. ga sombong. bukan jodoh mu arin

2021-08-24

0

zien

zien

hadir🌹🌹

2021-05-17

0

Abu Alfin

Abu Alfin

like lagi thor

2021-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2 Chapter 02. Ke Mall Bersama
3 Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4 Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5 Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6 Chapter 06. Asma yang Cemburu
7 Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8 Chapter 08. Mahesa
9 Chapter 09. Rahasia Azlan
10 Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11 Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12 Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13 Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14 Chapter 14. Takut Petir
15 Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16 Chapter 16. Anything For You
17 Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18 Chapter 18. First Kiss
19 Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20 Chapter 20. Pudding
21 Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22 Chapter 22. Pindah Rumah
23 Chapter 23. Rumah Ala Korea
24 Chapter 24. Trauma Dara
25 Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26 Caphter 26. Azlan Demam
27 Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28 Chapter 28. Seperti Candu
29 Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30 Chapter 30. Mantu Cantik
31 Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32 Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33 Chapter 33. Cemburu
34 Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35 Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36 Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37 Chapter 37. Azlan Yang Usil
38 Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39 Chapter 39. Bumil yang Aneh
40 Chapter 40.Efek dari Hamil
41 Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42 Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43 Chapter 43. Dara Keguguran
44 Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45 Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46 Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47 Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48 Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49 Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50 Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51 Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52 Caphter 52. Merindukan Nya
53 Chapter 53. Dimana kau Dara??
54 Chapter 54. Cari Dara!!!
55 Chapter 55.Berangkat ke California
56 Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57 Chapter 57.Seperti Dara
58 Chapter 58. Dara Terkejut
59 Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60 Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61 Chapter 61.Dilema
62 Chapter 62.Memantaunya
63 Chapter 63.Azlan Cemburu
64 Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65 Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66 Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67 Chapter 67.Berbaikan
68 Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69 Chapter 69.Datang Ke Paris
70 Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71 Chapter 71. Paulo Coelho
72 Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73 Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74 Chapter 74.Berdandan
75 Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76 Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77 Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78 Chapter 78.Berdansa
79 Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80 Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81 Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82 Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83 Chapter 83.Ratu Tidur
84 Chapter 84.Cepat Sembuh
85 Chapter 85.Canduku
86 Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87 Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88 Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89 Chapter 89.Dinner
90 Chapter 90.Azlan yang Boros
91 Chapter 91.Hanseol
92 Chapter 92.Ke Pasar
93 Chapter 93.Masakan Dara
94 Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95 Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96 Chapter 96.Memanjakannya
97 Chapter 97.Azlan yang bucin
98 Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99 Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100 Chapter 100.Teror
101 Chapter 101.Wanita Misterius
102 Chapter 102. Ketakutan Dara
103 Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104 Chapter 104.Peringatan Papa
105 Chapter 105. Masa Lalu Dara
106 Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107 Chapter 107.Mr . Jonathan
108 Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109 Chapter 109.Kecemasan Azlan
110 Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111 Chapter 111.Dara Hamil
112 Chapter 112.Ngidam
113 Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114 Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115 Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116 Chapter 116. Teror lagi
117 Chapter 117.Menemui si Peneror
118 Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119 Chapter 119.Surprise
120 Chapter 120. Kaka Biangnya
121 Chapter 121. Di Teror Lagi
122 Chapter 122.Saran Jong Ru
123 Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124 Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125 Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126 Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127 Chapter 127.Bawa Saja Paman
128 Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129 Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130 Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2
Chapter 02. Ke Mall Bersama
3
Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4
Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5
Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6
Chapter 06. Asma yang Cemburu
7
Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8
Chapter 08. Mahesa
9
Chapter 09. Rahasia Azlan
10
Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11
Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12
Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13
Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14
Chapter 14. Takut Petir
15
Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16
Chapter 16. Anything For You
17
Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18
Chapter 18. First Kiss
19
Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20
Chapter 20. Pudding
21
Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22
Chapter 22. Pindah Rumah
23
Chapter 23. Rumah Ala Korea
24
Chapter 24. Trauma Dara
25
Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26
Caphter 26. Azlan Demam
27
Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28
Chapter 28. Seperti Candu
29
Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30
Chapter 30. Mantu Cantik
31
Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32
Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33
Chapter 33. Cemburu
34
Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35
Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36
Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37
Chapter 37. Azlan Yang Usil
38
Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39
Chapter 39. Bumil yang Aneh
40
Chapter 40.Efek dari Hamil
41
Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42
Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43
Chapter 43. Dara Keguguran
44
Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45
Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46
Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47
Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48
Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49
Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50
Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51
Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52
Caphter 52. Merindukan Nya
53
Chapter 53. Dimana kau Dara??
54
Chapter 54. Cari Dara!!!
55
Chapter 55.Berangkat ke California
56
Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57
Chapter 57.Seperti Dara
58
Chapter 58. Dara Terkejut
59
Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60
Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61
Chapter 61.Dilema
62
Chapter 62.Memantaunya
63
Chapter 63.Azlan Cemburu
64
Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65
Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66
Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67
Chapter 67.Berbaikan
68
Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69
Chapter 69.Datang Ke Paris
70
Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71
Chapter 71. Paulo Coelho
72
Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73
Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74
Chapter 74.Berdandan
75
Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76
Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77
Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78
Chapter 78.Berdansa
79
Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80
Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81
Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82
Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83
Chapter 83.Ratu Tidur
84
Chapter 84.Cepat Sembuh
85
Chapter 85.Canduku
86
Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87
Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88
Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89
Chapter 89.Dinner
90
Chapter 90.Azlan yang Boros
91
Chapter 91.Hanseol
92
Chapter 92.Ke Pasar
93
Chapter 93.Masakan Dara
94
Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95
Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96
Chapter 96.Memanjakannya
97
Chapter 97.Azlan yang bucin
98
Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99
Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100
Chapter 100.Teror
101
Chapter 101.Wanita Misterius
102
Chapter 102. Ketakutan Dara
103
Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104
Chapter 104.Peringatan Papa
105
Chapter 105. Masa Lalu Dara
106
Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107
Chapter 107.Mr . Jonathan
108
Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109
Chapter 109.Kecemasan Azlan
110
Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111
Chapter 111.Dara Hamil
112
Chapter 112.Ngidam
113
Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114
Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115
Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116
Chapter 116. Teror lagi
117
Chapter 117.Menemui si Peneror
118
Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119
Chapter 119.Surprise
120
Chapter 120. Kaka Biangnya
121
Chapter 121. Di Teror Lagi
122
Chapter 122.Saran Jong Ru
123
Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124
Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125
Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126
Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127
Chapter 127.Bawa Saja Paman
128
Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129
Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130
Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!