Sahabatku Suamiku
'Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan'.
Tumbuh liar pohon kemumu,
Enak buahnya seenak jambu.
Setiap hari selalu bertemu,
Lama-lama rasa cinta tumbuh.
🍁🍁🍁
Dara Zaina Anisatun atau yang biasa disapa Dara gadis cantik berumur 22 tahun dan selalu tampil sederhana dengan hijab lebar serta gamisnya. Dia berasal dari keluarga yang kaya walaupun begitu mereka tak pernah menyombongkan diri, keluarga mereka dikenal sangat dermawan, keluarga Dara sangat menjunjung tinggi ilmu agama.
Dara adalah anak ketiga dari tiga bersaudara serta anak perempuan satu-satunya, kakaknya bernama Farzan Hidayat ******AlHaq****** Dan Akhtar Farzan Hidayat, kedua kakaknya telah menikah. Alhaq menikahi seorang wanita bernama Nadia Nursyila yang kini telah dianugerahi seorang anak laki-laki berumur 3 tahun bernama Aqmar Alhaq Hidayat, sedangkan Akhtar menikahi seorang wanita bernama Assilya Zahra Shidqi yang telah dikarunia anak perempuan berumur 1 tahun bernama Marwah Asellya Hidayat. Alhaq dan Aqmar kini telah hidup dirumahnya masing-masing, biasanya jika hari libur mereka akan berkunjung kerumah orangtuanya.
🍀🍀🍀🍀🍀
Siang ini seperti biasa jika mempunyai waktu luang Dara akan ke panti asuhan melihat anak-anak yatim piatu yang biasa dia ajari di sana, kebetulan Ayah Dara merupakan salah satu donatur tetap di panti asuhan itu.
"Assalamualaikum Ummi Naufa," sapa Dara kepada kepala yayasan panti asuhan itu.
"Wa'alaikumsalam, ehh nak Dara ," ucap Ummi Naufa
"Iya ummi," ucap Dara.
"Nak Azlannya mana nak? Biasanya kalian kesini nya bareng," ucap Ummi Naufa sambil celingak-celinguk.
Azlan Rafiq Hidayatullah atau yang biasa disapa Azlan adalah sahabat Dara dari kecil, Azlan mempunyai Adik bernama Cinta khumairah yang usianya dibawah Azlan ada 10 tahunan,kebetulan Ayah Dara dan Ayah Azlan adalah sahabat juga. Umur Azlan lebih tua 3 tahun dari Dara , itulah jika terjadi pertengkaran dalam persahabatan mereka Azlan Lah yang selalu mengalah, jika tak mengalah mungkin mereka tak akan berbaikan mengingat tingkah Dara yang kekanakan dan sangat manja kepadanya, tapi semenjak mereka berdua beranjak dewasa, mereka sudah jarang berdua lagi apalagi bertemu mengingat kini Azlan telah menjadi CEO yang super sibuk sekarang, mereka juga sudah mengetahui batasan antara perempuan dan laki-kaki yang bukan mahram. Azlan kini telah menghapal 15 Juz Al-Qur'an.
"Ohhh Kak Azlan Nya lagi sibuk Ummi, biasalah Ceo," ucap Dara.
"Siapa bilang aku lagi sibuk?" ucap seorang pria dari arah belakang
"Kak Azlan," ucap Dara kaget dan langsung menundukkan pandangannya
"Nak Azlan," ucap Ummi Naufa
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ummi, Dara " ucap Azlan sambil tersenyum kearah Ummi dan melirik sekilas kearah Dara yang sedang menundukkan pandangannya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," ucap Dara dan Ummi Naufa bersama.
"Yaudah, kalian berdua temuin anak-anak dulu ya, Ummi ada urusan sebentar, Assalamualaikum," ucap Ummi Naufa
"Iya Ummi, Wa'alaikumsalam," ucap Dara dan Azlan, dan setelah itu Ummi Naufa pun berlalu pergi.
🥀🥀🥀🥀🥀
Selesai sholat Ashar Dara dan Azlan pamit untuk pulang kepada Ummi Naufa dan anak-anak panti.
" Dara aku anterin kamu pulang ya?" ucap Azlan kepada Dara yang dari tadi hanya menundukkan pandangannya.
"Ng-nggak usah kak, Dara bisa naik taksi kok pulangnya atau Dara bisa nelpon Pak Marto untuk jemput aku," ucap Dara menolak tawaran Azlan.
"Ya ampun Dara ini itu udah sore, lagian kamu nggak liat apa entar lagi mau hujan, kamu jangan bandel deh cepet naik ke mobil!," ucap Azlan dengan nada tegasnya
"Ng-nggak us-,"
Belum selesai Dara melanjutkan ucapannya Azlan langsung memotongnya
" Dara ternyata kamu nggak berubah ya dari dulu, sikap keras kepala kamu masih sama seperti yang dulu. Yaudah aku tahu kamu pasti nggak mau kan satu mobil sama aku karena kita cuma berdua? Gini aja, kamu duduk di bagian belakang aja," ucap Azlan memberi solusi agar Dara mau diantar olehnya
"Hmmm, emangnya nggak papa kak?," tanya Dara karena merasa tak enak
"Nggak papa kok," ucap Azlan tersenyum walaupun itu tak dilihat oleh Dara karena dari tadi dia hanya menundukkan pandangannya.
Mereka berdua pun naik ke mobil, dan mobil yang Azlan kemudikan pun melaju ke rumah Dara.
" Dara , aku mau ngomong serius sama kamu," ucap Azlan yang matanya masih fokus kearah jalanan.
Dara yang mendengar ucapan Azlan pun langsung menoleh kearah depan melihat Azlan yang masih fokus mengemudikan mobilnya.
"Ngomong apa kak," ucap Dara penasaran
"Jadi gini, umur aku sekarang kan udah 25 tahun, kata Mama itu udah umur yang matang untuk nikah, jadi aku udah siap untuk khitbah seorang perempuan yang udah lama aku cintai," ucap Azlan
Perasaan Dara saat ini campur aduk, hatinya jangan ditanyakan lagi, sudah pasti hati Dara saat ini sangat sakit mengetahui seorang pria yang dia cintai sejak lama akan mengkhitbah seorang perempuan yang Dara pun tak tahu siapa, Dara telah mencintai Azlan sejak lama tetapi Azlan tak tahu bahwa Dara mencintainya karena Dara tak pernah mengungkapkan perasaannya sama sekali kepada Azlan, dia takut kalau dia menyatakannya Azlan akan menjauh darinya, Dara hanya bisa mencintai Azlan dalam diam dan do'a karena hanya Itulah cara mencintai yang paling rahasia, Dara selalu berdo'a di sepertiga malamnya agar Azlan adalah jodoh terbaik yang Allah tetapkan untuknya.
"Si-siapa ka-k," ucap Dara gugup serta ada perasaan sakit yang berusaha dia tahan
"Arini, kamu kenal kan sama dia," ucap Azlan yang masih fokus mengemudi
"Arini?," ucap Dara berusaha memikirkan siapa perempuan itu
"Iya, sekretaris aku, masa kamu lupa sih Dara ," ucap Azlan
"Ohh mbak Arini kak, tapikan-," ucap Dara menggantung ucapannya
"Aku tahu kamu pasti mau bilang kalau Arini itu nggak tutup aurat kan?" tanya Azlan
"Hmm, Dara ng-nggak ber-maksud kok kak," ucap Dara berusaha menahan sakit dalam hatinya itu
"In Syaa Allah jika aku nanti nikah sama Arini aku bakal tuntun dia kejalan yang lebih baik lagi, bukankah tujuan suatu pernikahan itu adalah untuk melengkapi kekurangan dari pasangan kita? Kamu pasti berpikir apa yang membuat aku jatuh cinta sama Arini kan? Nah yang membuat aku cinta sama dia itu karena Arini itu pekerja keras dia yang biayain semua kebutuhan ibu dan adiknya, karena Arini itu nggak sama seperti kita dia itu berasal dari keluarga yang sangat sederhana, dan aku salut banget sama dia, walaupun usianya lebih tua tiga tahun dari aku, tapi perbedaan usia nggak masalah bagi aku," ucap Azlan yang memuji sosok Arini itu.
" Dara dukung semua keputusan kakak," ucap Dara berusaha tegar padahal dalam hati sudah sangat sakit
"Makasih ya kamu memang sahabat aku yang paling baik," ucap Azlan yang melirik Dara sekilas
Keinginan Dara saat ini adalah sampai dirumahnya dengan cepat, dia sangat ingin menumpahkan seluruh air mata yang berusaha dia tahan sejak tadi, berlama-lama didalam mobil dengan Azlan hanya akan membuatnya sakit.
Tak berselang lama mobil Azlan kini
telah berhenti didepan pagar rumah mewah berwarna putih, siapa lagi kalau bukan rumah Dara.
"Makasih ya kak udah dianterin, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kak," ucap Dara lalu membuka pintu mobil dan turun dari mobil setelah Azlan menjawab salamnya.
Saat sampai di kamarnya Dara menumpahkan seluruh keresahannya yang sudah dari tadi dia tahan.
"Ya Allah apakah sesakit ini melihat seseorang yang sudah lama Dara cintai dan perjuangkan dalam do'a akan mengkhitbah wanita lain, apakah perjuangan Dara akan berakhir seperti ini, sangat sulit bagi Dara melepaskan rasa cinta Dara kepada kak Azlan, Astagfirullah," ucap Dara sambil menangis bersamaan dengan turunnya hujan, seakan alam mengerti dengan apa yang dirasakan gadis itu.
🌼🌼🌼
Setelah sholat Isya biasanya Dara menyusul Ayah dan Bundanya diruang keluarga tapi kali ini Dara hanya berdiam diri didalam kamarnya.
Drtttt....Drttttt....
Mendengar handphone nya berbunyi tanda ada panggilan masuk Dara pun langsung mengangkatnya tanpa melihat nama orang yang menelponnya.
"Assalamualaikum, iya kenapa?"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Dara ,"
Sadar dengan suara yang dia dengar Dara melihat langsung kelayar handphone nya ternyata yang menelpon itu adalah Azlan.
"Kak A-Azlan,"
"Iya, kamu pikir siapa? Pacar kamu, hahaha,"
"Ishh apaan sih Dara nggak punya pacar kali,"
"Iya aku tahu kok, sahabat aku yang satu inikan terjaga, aku belum pernah tuh Denger kamu bilang suka sama seseorang, jangan-jangan kamu nggak normal ya? Hahahahah,"
"Ishhh apaan sih ngaco deh kalau ngomong, jika kita mencintai seseorang salah satu cara yang benar dan paling rahasia adalah mencintai dalam diam dan do'a, cinta itu bukan untuk diumbar-umbar cukup hanya kita dan Allah yang tahu,"
"Iya deh. Hmm aku bisa minta tolong nggak temenin aku besok siang ba'da Dhuhur kemall?"
"Untuk apa kak?"
"Temenin aku beli cincin persiapan buat lamar Arini, ya ya please?"
"Nggak mau ahh, malas Dara lagi sibuk tahu,"
"Sibuk apa? Orang kamu pengangguran hahahaha,"
"Ishh apaan sih kak Azlan kan mau beli cincin untuk lamar mbak Arini terus kenapa harus ngajak Dara harusnya kakak ajak mbak Arini aja,"
"Arini kan belum tahu kalau aku mau lamar dia, gimana sih,"
"Iya deh, In Syaa Allah besok Dara temenin,"
"Makasih ya Dara yang cantik, hahahhah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"
"Ishh apaan sih, Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"
Dara pun mengakhiri panggilan telepon dengannya dan Azlan, setelah itu Dara menumpahkan semua rasa sakit yang berusaha dia tahan sedari berbicara dengan Azlan tadi.
"Ya Allah, apakah Dara sanggup melihat kak Azlan besok,"
Dara pun menangis hingga tertidur.
🥀🥀🥀
Selesai sholat subuh Dara langsung turun kedapur untuk membantu Bundanya memasak sarapan.
"Assalamualaikum Bundanya Dara yang cantik," sapa Dara dan memeluk Bundanya yang sedang memasak
"Wa'alaikumsalam, aduh sayang lepasin dulu ya Bunda masih masak nih," ucap Bunda dengan lembut.
Dara pun melepaskan pelukannya dan beralih kesamping Bundanya.
"Bunda ada yang bisa Dara bantu?" ucap Dara melihat apa yang dilakukan bundanya
" Dara pindahin aja masakan yang udah Bunda masak kemeja makan,"
"Iya Bunda," ucap Dara sambil melihat bundanya yang juga melihatnya.
" Dara kamu habis nangis ya?" pertanyaan dari Bundanya membuat Dara gelagapan, Dara bingung harus menjawab apa
"Ng-nggak kok Bunda," ucap Dara gugup
" Dara jangan bohong ya, mata Dara kelihatan kayak habis nangis loh, jujur sama Bunda apa Dara punya masalah?" ucap Bunda
"Anu Bunda itu, tadi malam Dara habis baca novel, terus ceritanya itu sedih banget itu yang buat Dara nangis Bunda," ucap Dara berbohong
"Ohhh, yaudah sekarang Dara pindahin semua masakan ini kemeja makan ya,"
"Iya Bunda," ucap Dara lalu melakukan apa yang diperintahkan Bundanya.
Dirumah Dara memang tidak ada pembantu itu semua adalah permintaan Bundanya.
🌻🌻🌻🌻🌻
*Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisannya, dan maaf juga kalau ceritanya nggak jelas menurut kalian. Jangan lupa kritikan serta sarannya.
#Jazakumullahu_Khair
#Happy_Reading
#Terimakasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Hendra Yenni
Aku mampir Thor 👍💕💪💪💪
2022-06-21
0
Cappucino
baru baca dan gue tertarik, walaupun lebih kek nuansa islam tapi it's nothing karena saya sangat suka,
2021-07-21
2
Emma The@
Salam kenal dari Cinta CEO untuk Gadis Butik kak
2021-06-29
1