Chapter 03.Dara Dilamar Azlan

"Jika memang dia yang ditakdirkan untukku, sejauh apapun dia pasti Allah Subhanahu wata'ala akan dekatkan hatinya untukku" batin Dara.

"Dara Apa kabar nak," ucap seorang wanita yang suaranya tak asing bagi Dara . Dara pun langsung melihat kearah orang itu dan betapa kaget nya dia saat melihat siapa tamu dari orangtuanya yang akan melamar.

"Ta-tante Risma," ucap Dara kaget

"Alhamdulillah baik tante," ucap Dara yang langsung menundukkan pandangannya.

Entah Dara harus bahagia atau sedih, ternyata tamu yang dimaksud Bundanya adalah orang tua Azlan dan Azlan, tapi saat Dara melirik Azlan sekilas wajah Azlan terkesan dingin kepadanya, biasanya saat bertemu Dara , Azlan akan banyak bicara masalah yang tidak penting pun dia bicarakan, tapi sekarang Azlan lebih pendiam.

"Dara sudah tahu kan kedatangan om Fariz, tante Risma sama Azlan kesini," ucap Farzan -Ayah Dara -

"Hah, Iy-iya Ayah, tadi Bunda yang ngasih tahu Dara " ucap Dara yang masih menunduk.

"Maaf ya nak Dara bukannya kami memaksa kalian berdua untuk menerima perjodohan ini tapi kami sangat ingin ada hubungan keluarga diantara kami, jadi Dara dan Azlan kami jodohkan, lagian kan kalian kenal bukan satu dua hari tapi dari kecil pasti kalian udah tahu sifat masing-masing," ucap Fariz menjelaskan maksudnya.

"Bagaimana? Dara terima berjodohan ini?" ucap bunda Fisya lembut.

Setelah mendengar pertanyaan dari Bundanya, Dara melirik sekilas kearah Azlan yang hanya diam dari tadi, entah apa yang ada dipikiran Azlan sekarang, Azlan terus saja mengalihkan pandangannya kearah lain asalkan ia tidak melihat kearah Dara. Azlan sebenarnya sangat frustasi saat orang tuanya mengatakan bahwa dia akan dijodohkan dengan Dara , Jujur Sebenarnya Azlan tak ingin hal itu terjadi karena bagaimanapun Dara adalah sahabatnya dan sudah dia anggap seperti adiknya sendiri, tapi Azlan tak ingin menolak permintaan orangtuanya jadilah dia menerima perjodohan ini.

"Kalau Azlan sudah terima perjodohan ini nak, kami sudah memberitahu Azlan saat dl irumah tadi sore, sekarang kami hanya tunggu keputusan nak Dara " ucap Risma lembut.

"Ayah, Dara bisa minta waktu nggak? Dara mau sholat istiqarah dulu," ucap Dara pelan sambil menundukkan pandangannya kembali.

"Yaudah, kalau itu mau Dara ayah tunggu keputusan dari Dara ," ucap Farzan sambil tersenyum menatap Putri bungsunya itu.

"Bukan Cuma ayah mu yang tunggu keputusan kamu, tapi kami semua," ucap Fariz sambil terkekeh.

"Sekarang kita makan dulu ya, nanti kalau selesai baru lanjut lagi bicaranya," ucap Farzan

Merekapun menikmati acara makan malam ini dengan hikmat. Selesai makan mereka kembali berbincang di ruang tamu sementara Dara memilih ke kamarnya.

Beberapa menit kemudian pintu kamar Dara diketuk oleh seseorang siapa lagi kalau bukan Fisya -Bunda Dara.

Tok Tok Tok

"Assalamualaikum," ucap Fisya setelah membuka pintu kamar

"Wa'alaikumsalam, kenapa Bun?" tanya Dara.

"Azlan sama orangtuanya udah pulang tadi," ucap Fisya

"Kenapa Dara nggak dipanggil Bun?" tanya Dara lagi

"Bunda kirain Dara udah tidur tadi, ini bunda baru mau lihat Dara ehh ternyata Dara belum tidur," ucap Fisya.

"Iya Bunda, Dara lagi baca novel, hehehe," ucap Dara

"Yaudah, tidurnya jangan kemalaman ya! Nanti Dara telat lagi bangun tahajjud nya," ucap Fisya sambil mengusap kepala Dara yang tidak tertutupi hijab.

"Tenang aja Bunda, Dara nggak bakal telat kok kan ada bunda yang bangunin Dara , hehehe," ucap Dara sambil cengengesan

"Bisa aja jawabnya anak gadis bunda ini, yaudah Bunda ke kamar dulu ya," ucap Fisya

"Iya Bunda," Fisya pun keluar dari kamar Dara setelah mengecup kening Dara.

🐤🐤🐤🐤🐤

Keesokan harinya,

Dara dan keluarganya sudah berada dimeja makan menikmati sarapan pagi ini. Setelah selesai sarapan Dara dan Bundanya membersihkan meja makan dan membawa piring bekas makan mereka ke wastafel untuk dicuci.

"Gimana sama lamaran Azlan? Kamu terima nggak?" tanya Fisya disela-sela Dara mencuci piring

"Hmm In Syaa Allah nanti Dara jawab ya Bun," ucap Dara sambil melihat kearah Bundanya

"Jangan lama-lama ya sayang jawabnya, lagian kan Dara sama Azlan itu kenalnya udah lama banget kalian kan sahabatan dari kecil, Dara udah tahu gimana sifat Azlan dan Azlan juga tahu bagaimana sifatnya Dara ," ucap Fisya

"Iya Bundaku sayang, hehehe," ucap Dara.

"Bunda ini lagi serius loh Dara " ucap Bunda sedikit tegas

"Iya bunda," ucap Dara sambil menunduk

"Bunda sama ayah jodohin Dara dengan Azlan itu karena Ayah sama Bunda tahu siapa Azlan, tahu siapa keluarga Azlan, Ayah sama Bunda itu cuma mau yang terbaik untuk kamu sayang," ucap Fisya sambil mengelus kepala Dara yang tertutupi hijab.

"Ohh iya nanti siang kakak-kakak kamu mau kesini loh," ucap Fisya

"Beneran Bun?" tanya Dara yang dijawab anggukan oleh Fisya.

"Bunda perhatiin Dara rapi banget pagi ini, biasanya kan Dara malas banget mandi paginya," ucap Fisya

"Ihh Bunda, Iya nih Dara mau keluar bentar Bun. Bolehkan?" ucap Dara.

"Boleh kok tapi kamu harus jaga diri ya sayang," ucap Fisya

"Siap Bunda, lagian Dara cuma mau ketemu sama Rayna kok," ucap Dara.

"Yaudah Dara pergi dulu ya bun, Assalamualaikum," ucap Dara sambil menyalami tangan Fisya

"Wa'alaikumsalam,"

🐣🐣🐣🐣🐣

Setiba nya Dara di restoran, Rayna diantar sopir nya ini adalah restoran favorit mereka.

"Assalamualaikum Ra ," ucap Dara dan langsung duduk. Yup, kali ini Dara telah sampai di restaurant tempat yang sering mereka kunjungi.

"Wa'alaikumsalam,"Jawab Rayna.

"Udah lama ya nunggunya? Maaf ya soalnya Dara tadi nunggu taksi online pesanan Dara , soalnya pak Marto lagi supirin Ayah kekantor tadi," jawab Dara tak enak hati sama Rayna.

"Santai aja, nggak papa kok, lagian aku juga baru beberapa menit ada disini," ucap Rayna.

"Ini kamu yang pesanin," ucap Dara karena melihat sudah ada makanan dan minuman di atas meja.

"Iya dong, aku udah hapal banget apa yang kamu pesan kalau datang ke restaurant ini," ucap Rayna.

"Wahh Syukron ya Ra " ucap Dara.

"ohh iya Dara mau ngomongin sesuatu," ucap Dara.

"Wahh sesuatu apa nih?" tanya Rayna.

"Hmm gimana ya cara ngomongnya," ragu -ragu Dara ngasih tau ke Rayna , Rayna menatap tajam ke arah Dara.

"Jadi semalam kak Azlan dan orangtuanya datang ke rumah, terus--" Dara sengaja memotong ucapannya

"Terus--," ucap Rayna penasaran

"Terus--," ucap Dara yang lagi-lagi sengaja memotong ucapannya

"Iya terus kenapa?" sepertinya Rayna mulai jengah dengan tingkah Dara yang membuatnya penasaran

"Terus Dara dijodohin sama kak Azlan nah semalam itu orang tuanya kak Azlan bilang kalau kak Azlan itu udah setuju nah mereka tinggal tunggu keputusan dari Dara ," ucap Dara

"Terus-terus jawaban kamu apa?" tanya Rayna antusias dan hanya dijawab gelengan kepala oleh Dara.

"Ya harusnya kamu terima aja gitu perjodohan itu, lagian kan kamu sama kak Azlan udah kenal lama, kalian kan sahabatan dari kecil, nggak baik tahu nolak lamaran laki-laki apalagi laki-lakinya baik, sholeh, mapan dan tampan kayak Azlan," ucap Rayna sedang menggoda Dara.

"Hahaha nasib kita sama " ucap Rayna sedikit tertawa, membuat mengerucutkan bibir nya.

"Ishh apaan sih Ra, Dara kan jadi malu," ucap Dara polos

"Yaudah deh nanti kita lanjutin ngobrolnya sekarang kita makan dulu kasian tahu makannya di anggurin," ucap Rayna.

🐥🐥🐥🐥🐥

Setelah itu mereka makan bersama dengan tenang, tak lama handphone nya Rayna berbunyi.

"Assalamualaikum Ma,"ucap Rayna.

"....."

"Iya Ma, Rayna pulang sekarang,"

"....."

"Wa'alaikumsalam,"Jawab Rayna.

"Kenapa Rayna ?" tanya Dara setelah melihat Rayna memasukkan kembali handphonenya kedalam tasnya

Saat ini mereka masih berada didalam restaurant bersiap-siap untuk pulang.

"Aduh maaf ya Dara , aku harus pulang sekarang soalnya ade aku hari ini mau nginep hari ini , " ucap Rayna.

"Yaudah nggak papa, hati-hati ya dijalan," ucap Dara.

"Maaf ya nggak bisa antar kamu pulang," ucap Rayna tak enak.

"Iya nggak papa kok aku bisa naik taksi," ucap Dara.

"kalau gitu aku pergi dulu ya, Assalamualaikum,"ucap Rayna.

"Wa'alaikumsalam," Jawab Dara.

Dara pun mengambil tas dan handphonenya dan bergegas keluar dari restaurant saat sampai di pintu restaurant Dara tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dimana kepala Dara terbentur di dada bidang orang itu, ya yang lebih sialnya lagi ternyata orang itu adalah seorang pria, Dara merutuki kebodohannya yang bermain HP saat berjalan. Dara pun buru-buru memundurkan badannya karena orang itu bukan mahramnya.

"Ma-maaf Dara nggak sengaja," ucap Dara yang masih menundukkan kepalanya

" Dara ?"

Merasa familiar dengan suara itu, Dara pun mendongakkan kepalanya dan betul ternyata pemilik suara itu adalah Azlan.

"Kak Azlan," ucap Dara yang kembali menunduk

"Hmmm, kamu ngapain disini?" tanya Azlan yang terkesan berbeda menurut Dara , Azlan yang sekarang bukan Azlan yang seperti dulu lagi

"Tadi Ketemuan sama Rayna tapi Rayna nya udah pulang karena adeknya mau datang " ucap Dara.

"Sekarang kamu mau pulang?" tanya Azlan

"Hah? Ehh Iya kak, tapi tunggu taksi dulu," ucap Dara gugup.

"Bareng aku aja soalnya aku mau kerumah kamu jemput mama, tadi mama nelpon katanya lagi ada di sana," ucap Azlan.

"I-iya kak," ucap Dara.

"Yaudah kamu kemobil aja dulu soalnya aku mau masuk ambil handphone aku yang ketinggalan tadi," ucap Azlan yang diangguki oleh Dara.

Dara pun pergi kemobil Azlan sambil menunggu Azlan disana, sementara Azlan masuk kerestaurant untuk mengambil handphone nya yang ketinggalan saat bertemu klien tadi.

👋🙋Hai reader's,

Semoga suka ya cerita nya,

Tinggalkan jejak like dan komwelnya.

Maaf ya kalau ceritanya gaje soalnya otakku lagi ngeblank pusing mau nulis apa hehehe

Terimakasih🙏💕

Terpopuler

Comments

zien

zien

Semoga sukses selalu 💐💐💗💗🌹🌹

2021-05-17

0

Abu Alfin

Abu Alfin

ramai perjodohan

2021-04-07

0

Andrian

Andrian

semangat kaaka

2021-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2 Chapter 02. Ke Mall Bersama
3 Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4 Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5 Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6 Chapter 06. Asma yang Cemburu
7 Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8 Chapter 08. Mahesa
9 Chapter 09. Rahasia Azlan
10 Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11 Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12 Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13 Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14 Chapter 14. Takut Petir
15 Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16 Chapter 16. Anything For You
17 Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18 Chapter 18. First Kiss
19 Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20 Chapter 20. Pudding
21 Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22 Chapter 22. Pindah Rumah
23 Chapter 23. Rumah Ala Korea
24 Chapter 24. Trauma Dara
25 Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26 Caphter 26. Azlan Demam
27 Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28 Chapter 28. Seperti Candu
29 Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30 Chapter 30. Mantu Cantik
31 Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32 Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33 Chapter 33. Cemburu
34 Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35 Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36 Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37 Chapter 37. Azlan Yang Usil
38 Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39 Chapter 39. Bumil yang Aneh
40 Chapter 40.Efek dari Hamil
41 Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42 Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43 Chapter 43. Dara Keguguran
44 Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45 Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46 Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47 Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48 Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49 Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50 Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51 Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52 Caphter 52. Merindukan Nya
53 Chapter 53. Dimana kau Dara??
54 Chapter 54. Cari Dara!!!
55 Chapter 55.Berangkat ke California
56 Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57 Chapter 57.Seperti Dara
58 Chapter 58. Dara Terkejut
59 Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60 Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61 Chapter 61.Dilema
62 Chapter 62.Memantaunya
63 Chapter 63.Azlan Cemburu
64 Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65 Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66 Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67 Chapter 67.Berbaikan
68 Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69 Chapter 69.Datang Ke Paris
70 Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71 Chapter 71. Paulo Coelho
72 Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73 Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74 Chapter 74.Berdandan
75 Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76 Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77 Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78 Chapter 78.Berdansa
79 Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80 Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81 Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82 Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83 Chapter 83.Ratu Tidur
84 Chapter 84.Cepat Sembuh
85 Chapter 85.Canduku
86 Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87 Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88 Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89 Chapter 89.Dinner
90 Chapter 90.Azlan yang Boros
91 Chapter 91.Hanseol
92 Chapter 92.Ke Pasar
93 Chapter 93.Masakan Dara
94 Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95 Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96 Chapter 96.Memanjakannya
97 Chapter 97.Azlan yang bucin
98 Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99 Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100 Chapter 100.Teror
101 Chapter 101.Wanita Misterius
102 Chapter 102. Ketakutan Dara
103 Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104 Chapter 104.Peringatan Papa
105 Chapter 105. Masa Lalu Dara
106 Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107 Chapter 107.Mr . Jonathan
108 Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109 Chapter 109.Kecemasan Azlan
110 Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111 Chapter 111.Dara Hamil
112 Chapter 112.Ngidam
113 Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114 Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115 Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116 Chapter 116. Teror lagi
117 Chapter 117.Menemui si Peneror
118 Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119 Chapter 119.Surprise
120 Chapter 120. Kaka Biangnya
121 Chapter 121. Di Teror Lagi
122 Chapter 122.Saran Jong Ru
123 Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124 Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125 Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126 Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127 Chapter 127.Bawa Saja Paman
128 Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129 Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130 Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Chapter 01. Perkenalan Tokoh
2
Chapter 02. Ke Mall Bersama
3
Chapter 03.Dara Dilamar Azlan
4
Chapter 04. Pernikahan Dara dan Azlan
5
Chapter 05. Dari Mata Turun Ke Hati
6
Chapter 06. Asma yang Cemburu
7
Chapter 07. Maafkan Dara ka Mahesa
8
Chapter 08. Mahesa
9
Chapter 09. Rahasia Azlan
10
Chapter 10. Pulang ke Rumah Mertua
11
Chapter 11. Menjenguk Paman Jaehyoon
12
Chapter 12. Melihat Rumah Baru
13
Chapter 13. Menengok Bunda Dara
14
Chapter 14. Takut Petir
15
Chapter 15. Membawa Dara ke Kantor nya
16
Chapter 16. Anything For You
17
Chapter 17. Jaga Hatimu baik-baik
18
Chapter 18. First Kiss
19
Chapter 19. Bibirnya Wangi Rasa Cerry
20
Chapter 20. Pudding
21
Chapter 21. Terbang ke Langit dan Dijatuhkan Ke Bumi
22
Chapter 22. Pindah Rumah
23
Chapter 23. Rumah Ala Korea
24
Chapter 24. Trauma Dara
25
Chapter 25. Kehadiran Sang Mantan
26
Caphter 26. Azlan Demam
27
Chapter 27. Cinta Tanpa Alasan
28
Chapter 28. Seperti Candu
29
Chapter 29. Nasi Goreng Mantu
30
Chapter 30. Mantu Cantik
31
Chapter 31.Pahitnya Patah Hati
32
Chapter 32. Memilikiku Seutuhnya
33
Chapter 33. Cemburu
34
Chapter 34. Kehadiran Kang Yuri dan Fero
35
Chapter 35. Kang Yuri Si Penggoda
36
Chapter 36. Meminta Izin Pergi Ke Reuni
37
Chapter 37. Azlan Yang Usil
38
Chapter 38.Ngidam Brownies Kukus
39
Chapter 39. Bumil yang Aneh
40
Chapter 40.Efek dari Hamil
41
Chapter 41. Angel Korupsi dan Ada Perusuh Kerumah
42
Chapter 42. Tertangkapnya Angel dan Aksi Kang Yuri
43
Chapter 43. Dara Keguguran
44
Chapter 44.Perasaan Kehilangan
45
Chapter 45. Tuhan, Kenapa kau Ambil Anakku?
46
Chapter 46. Jangan Diamkan Aku
47
Chapter 47.Kamu lebih Sempurna di Mata Kakak
48
Chapter 48. Ayo kita Berpisah
49
Chapter 49.Siapa Pria Itu??
50
Chapter 50.Rencana Untuk Pergi
51
Chapter 51. Selamat Tinggal Indonesia, Welcome San Francisco
52
Caphter 52. Merindukan Nya
53
Chapter 53. Dimana kau Dara??
54
Chapter 54. Cari Dara!!!
55
Chapter 55.Berangkat ke California
56
Chapter 56.Bertemu Jong Ru
57
Chapter 57.Seperti Dara
58
Chapter 58. Dara Terkejut
59
Chapter 59.Akhirnya Bertemu
60
Chapter 60. Pengakuan Jong Ru
61
Chapter 61.Dilema
62
Chapter 62.Memantaunya
63
Chapter 63.Azlan Cemburu
64
Chapter 64.Ayo Kita Pulang
65
Chapter 65.Beri Aku kesempatan
66
Chalter 66.Kita sudah Bercerai
67
Chapter 67.Berbaikan
68
Chapter 68.Undangan Mr. Keyn
69
Chapter 69.Datang Ke Paris
70
Chapter 70.Bunda Minta Cucu
71
Chapter 71. Paulo Coelho
72
Chapter 72.Tetaplah Seperti Ini
73
Chapter 73.Le Chateau d'Esclimont
74
Chapter 74.Berdandan
75
Chapter 75.Perjamuan Mr. Keyn
76
Chapter 76. Azlan Bernyanyi
77
Chapter 77.Ungkapan Hati Azlan
78
Chapter 78.Berdansa
79
Chapter 79.Aku akan buat dia mencintaiku
80
Chapter 80.Menonton Drakor Bersama
81
Chapter 81.Pulang Ke Indonesia
82
Chapter 82.Terjatuh dari Pohon
83
Chapter 83.Ratu Tidur
84
Chapter 84.Cepat Sembuh
85
Chapter 85.Canduku
86
Chapter 86.Alazka seperti Ibu-Ibu Arisan
87
Chapter 87.Kedatangan Mr. Wiliam
88
Chapter 88.Pudding Buatan Istriku
89
Chapter 89.Dinner
90
Chapter 90.Azlan yang Boros
91
Chapter 91.Hanseol
92
Chapter 92.Ke Pasar
93
Chapter 93.Masakan Dara
94
Chapter. Kapan Kamu kasih Mama Cucu??
95
Chapter 95.Permintaan Papa Mertua
96
Chapter 96.Memanjakannya
97
Chapter 97.Azlan yang bucin
98
Chapter 98.Gimana kalo buat Debay 10??
99
Chapter 99.Tamu Tak Diundang
100
Chapter 100.Teror
101
Chapter 101.Wanita Misterius
102
Chapter 102. Ketakutan Dara
103
Chapter 103.Membuat Pagar Runcing
104
Chapter 104.Peringatan Papa
105
Chapter 105. Masa Lalu Dara
106
Chapter 106.Kang Yuri datang lagi
107
Chapter 107.Mr . Jonathan
108
Chapter 108.Anak Mr. Jonathan
109
Chapter 109.Kecemasan Azlan
110
Chapter 110.Apa Dara Hamil??
111
Chapter 111.Dara Hamil
112
Chapter 112.Ngidam
113
Chapter 113 .Persekongkolan Taeri dan Kang Yuri
114
Chapter 114.Taeri menemui Kang Yuri
115
Chapter 115.Bantuan Jong Ru
116
Chapter 116. Teror lagi
117
Chapter 117.Menemui si Peneror
118
Chapter 118. Bisakah Seperti Ini tiap Harinya
119
Chapter 119.Surprise
120
Chapter 120. Kaka Biangnya
121
Chapter 121. Di Teror Lagi
122
Chapter 122.Saran Jong Ru
123
Chapter 123.Kecurigaan Jong Ru
124
Chapter 124. Paman Azlan Yang Pelit
125
Chapter 125.Bagaimana Paman ketemu BiBi
126
Chapter 126.Kedekatan Ahyun dan Dara
127
Chapter 127.Bawa Saja Paman
128
Chapter 128.Bibi Dara bisa Menaklukkan Paman
129
Chapter 129.Azlan Yang Aneh
130
Chapter 130. Ajakan Berlibur Papa ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!