"Jika memang dia yang ditakdirkan untukku, sejauh apapun dia pasti Allah Subhanahu wata'ala akan dekatkan hatinya untukku" batin Dara.
"Dara Apa kabar nak," ucap seorang wanita yang suaranya tak asing bagi Dara . Dara pun langsung melihat kearah orang itu dan betapa kaget nya dia saat melihat siapa tamu dari orangtuanya yang akan melamar.
"Ta-tante Risma," ucap Dara kaget
"Alhamdulillah baik tante," ucap Dara yang langsung menundukkan pandangannya.
Entah Dara harus bahagia atau sedih, ternyata tamu yang dimaksud Bundanya adalah orang tua Azlan dan Azlan, tapi saat Dara melirik Azlan sekilas wajah Azlan terkesan dingin kepadanya, biasanya saat bertemu Dara , Azlan akan banyak bicara masalah yang tidak penting pun dia bicarakan, tapi sekarang Azlan lebih pendiam.
"Dara sudah tahu kan kedatangan om Fariz, tante Risma sama Azlan kesini," ucap Farzan -Ayah Dara -
"Hah, Iy-iya Ayah, tadi Bunda yang ngasih tahu Dara " ucap Dara yang masih menunduk.
"Maaf ya nak Dara bukannya kami memaksa kalian berdua untuk menerima perjodohan ini tapi kami sangat ingin ada hubungan keluarga diantara kami, jadi Dara dan Azlan kami jodohkan, lagian kan kalian kenal bukan satu dua hari tapi dari kecil pasti kalian udah tahu sifat masing-masing," ucap Fariz menjelaskan maksudnya.
"Bagaimana? Dara terima berjodohan ini?" ucap bunda Fisya lembut.
Setelah mendengar pertanyaan dari Bundanya, Dara melirik sekilas kearah Azlan yang hanya diam dari tadi, entah apa yang ada dipikiran Azlan sekarang, Azlan terus saja mengalihkan pandangannya kearah lain asalkan ia tidak melihat kearah Dara. Azlan sebenarnya sangat frustasi saat orang tuanya mengatakan bahwa dia akan dijodohkan dengan Dara , Jujur Sebenarnya Azlan tak ingin hal itu terjadi karena bagaimanapun Dara adalah sahabatnya dan sudah dia anggap seperti adiknya sendiri, tapi Azlan tak ingin menolak permintaan orangtuanya jadilah dia menerima perjodohan ini.
"Kalau Azlan sudah terima perjodohan ini nak, kami sudah memberitahu Azlan saat dl irumah tadi sore, sekarang kami hanya tunggu keputusan nak Dara " ucap Risma lembut.
"Ayah, Dara bisa minta waktu nggak? Dara mau sholat istiqarah dulu," ucap Dara pelan sambil menundukkan pandangannya kembali.
"Yaudah, kalau itu mau Dara ayah tunggu keputusan dari Dara ," ucap Farzan sambil tersenyum menatap Putri bungsunya itu.
"Bukan Cuma ayah mu yang tunggu keputusan kamu, tapi kami semua," ucap Fariz sambil terkekeh.
"Sekarang kita makan dulu ya, nanti kalau selesai baru lanjut lagi bicaranya," ucap Farzan
Merekapun menikmati acara makan malam ini dengan hikmat. Selesai makan mereka kembali berbincang di ruang tamu sementara Dara memilih ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian pintu kamar Dara diketuk oleh seseorang siapa lagi kalau bukan Fisya -Bunda Dara.
Tok Tok Tok
"Assalamualaikum," ucap Fisya setelah membuka pintu kamar
"Wa'alaikumsalam, kenapa Bun?" tanya Dara.
"Azlan sama orangtuanya udah pulang tadi," ucap Fisya
"Kenapa Dara nggak dipanggil Bun?" tanya Dara lagi
"Bunda kirain Dara udah tidur tadi, ini bunda baru mau lihat Dara ehh ternyata Dara belum tidur," ucap Fisya.
"Iya Bunda, Dara lagi baca novel, hehehe," ucap Dara
"Yaudah, tidurnya jangan kemalaman ya! Nanti Dara telat lagi bangun tahajjud nya," ucap Fisya sambil mengusap kepala Dara yang tidak tertutupi hijab.
"Tenang aja Bunda, Dara nggak bakal telat kok kan ada bunda yang bangunin Dara , hehehe," ucap Dara sambil cengengesan
"Bisa aja jawabnya anak gadis bunda ini, yaudah Bunda ke kamar dulu ya," ucap Fisya
"Iya Bunda," Fisya pun keluar dari kamar Dara setelah mengecup kening Dara.
🐤🐤🐤🐤🐤
Keesokan harinya,
Dara dan keluarganya sudah berada dimeja makan menikmati sarapan pagi ini. Setelah selesai sarapan Dara dan Bundanya membersihkan meja makan dan membawa piring bekas makan mereka ke wastafel untuk dicuci.
"Gimana sama lamaran Azlan? Kamu terima nggak?" tanya Fisya disela-sela Dara mencuci piring
"Hmm In Syaa Allah nanti Dara jawab ya Bun," ucap Dara sambil melihat kearah Bundanya
"Jangan lama-lama ya sayang jawabnya, lagian kan Dara sama Azlan itu kenalnya udah lama banget kalian kan sahabatan dari kecil, Dara udah tahu gimana sifat Azlan dan Azlan juga tahu bagaimana sifatnya Dara ," ucap Fisya
"Iya Bundaku sayang, hehehe," ucap Dara.
"Bunda ini lagi serius loh Dara " ucap Bunda sedikit tegas
"Iya bunda," ucap Dara sambil menunduk
"Bunda sama ayah jodohin Dara dengan Azlan itu karena Ayah sama Bunda tahu siapa Azlan, tahu siapa keluarga Azlan, Ayah sama Bunda itu cuma mau yang terbaik untuk kamu sayang," ucap Fisya sambil mengelus kepala Dara yang tertutupi hijab.
"Ohh iya nanti siang kakak-kakak kamu mau kesini loh," ucap Fisya
"Beneran Bun?" tanya Dara yang dijawab anggukan oleh Fisya.
"Bunda perhatiin Dara rapi banget pagi ini, biasanya kan Dara malas banget mandi paginya," ucap Fisya
"Ihh Bunda, Iya nih Dara mau keluar bentar Bun. Bolehkan?" ucap Dara.
"Boleh kok tapi kamu harus jaga diri ya sayang," ucap Fisya
"Siap Bunda, lagian Dara cuma mau ketemu sama Rayna kok," ucap Dara.
"Yaudah Dara pergi dulu ya bun, Assalamualaikum," ucap Dara sambil menyalami tangan Fisya
"Wa'alaikumsalam,"
🐣🐣🐣🐣🐣
Setiba nya Dara di restoran, Rayna diantar sopir nya ini adalah restoran favorit mereka.
"Assalamualaikum Ra ," ucap Dara dan langsung duduk. Yup, kali ini Dara telah sampai di restaurant tempat yang sering mereka kunjungi.
"Wa'alaikumsalam,"Jawab Rayna.
"Udah lama ya nunggunya? Maaf ya soalnya Dara tadi nunggu taksi online pesanan Dara , soalnya pak Marto lagi supirin Ayah kekantor tadi," jawab Dara tak enak hati sama Rayna.
"Santai aja, nggak papa kok, lagian aku juga baru beberapa menit ada disini," ucap Rayna.
"Ini kamu yang pesanin," ucap Dara karena melihat sudah ada makanan dan minuman di atas meja.
"Iya dong, aku udah hapal banget apa yang kamu pesan kalau datang ke restaurant ini," ucap Rayna.
"Wahh Syukron ya Ra " ucap Dara.
"ohh iya Dara mau ngomongin sesuatu," ucap Dara.
"Wahh sesuatu apa nih?" tanya Rayna.
"Hmm gimana ya cara ngomongnya," ragu -ragu Dara ngasih tau ke Rayna , Rayna menatap tajam ke arah Dara.
"Jadi semalam kak Azlan dan orangtuanya datang ke rumah, terus--" Dara sengaja memotong ucapannya
"Terus--," ucap Rayna penasaran
"Terus--," ucap Dara yang lagi-lagi sengaja memotong ucapannya
"Iya terus kenapa?" sepertinya Rayna mulai jengah dengan tingkah Dara yang membuatnya penasaran
"Terus Dara dijodohin sama kak Azlan nah semalam itu orang tuanya kak Azlan bilang kalau kak Azlan itu udah setuju nah mereka tinggal tunggu keputusan dari Dara ," ucap Dara
"Terus-terus jawaban kamu apa?" tanya Rayna antusias dan hanya dijawab gelengan kepala oleh Dara.
"Ya harusnya kamu terima aja gitu perjodohan itu, lagian kan kamu sama kak Azlan udah kenal lama, kalian kan sahabatan dari kecil, nggak baik tahu nolak lamaran laki-laki apalagi laki-lakinya baik, sholeh, mapan dan tampan kayak Azlan," ucap Rayna sedang menggoda Dara.
"Hahaha nasib kita sama " ucap Rayna sedikit tertawa, membuat mengerucutkan bibir nya.
"Ishh apaan sih Ra, Dara kan jadi malu," ucap Dara polos
"Yaudah deh nanti kita lanjutin ngobrolnya sekarang kita makan dulu kasian tahu makannya di anggurin," ucap Rayna.
🐥🐥🐥🐥🐥
Setelah itu mereka makan bersama dengan tenang, tak lama handphone nya Rayna berbunyi.
"Assalamualaikum Ma,"ucap Rayna.
"....."
"Iya Ma, Rayna pulang sekarang,"
"....."
"Wa'alaikumsalam,"Jawab Rayna.
"Kenapa Rayna ?" tanya Dara setelah melihat Rayna memasukkan kembali handphonenya kedalam tasnya
Saat ini mereka masih berada didalam restaurant bersiap-siap untuk pulang.
"Aduh maaf ya Dara , aku harus pulang sekarang soalnya ade aku hari ini mau nginep hari ini , " ucap Rayna.
"Yaudah nggak papa, hati-hati ya dijalan," ucap Dara.
"Maaf ya nggak bisa antar kamu pulang," ucap Rayna tak enak.
"Iya nggak papa kok aku bisa naik taksi," ucap Dara.
"kalau gitu aku pergi dulu ya, Assalamualaikum,"ucap Rayna.
"Wa'alaikumsalam," Jawab Dara.
Dara pun mengambil tas dan handphonenya dan bergegas keluar dari restaurant saat sampai di pintu restaurant Dara tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dimana kepala Dara terbentur di dada bidang orang itu, ya yang lebih sialnya lagi ternyata orang itu adalah seorang pria, Dara merutuki kebodohannya yang bermain HP saat berjalan. Dara pun buru-buru memundurkan badannya karena orang itu bukan mahramnya.
"Ma-maaf Dara nggak sengaja," ucap Dara yang masih menundukkan kepalanya
" Dara ?"
Merasa familiar dengan suara itu, Dara pun mendongakkan kepalanya dan betul ternyata pemilik suara itu adalah Azlan.
"Kak Azlan," ucap Dara yang kembali menunduk
"Hmmm, kamu ngapain disini?" tanya Azlan yang terkesan berbeda menurut Dara , Azlan yang sekarang bukan Azlan yang seperti dulu lagi
"Tadi Ketemuan sama Rayna tapi Rayna nya udah pulang karena adeknya mau datang " ucap Dara.
"Sekarang kamu mau pulang?" tanya Azlan
"Hah? Ehh Iya kak, tapi tunggu taksi dulu," ucap Dara gugup.
"Bareng aku aja soalnya aku mau kerumah kamu jemput mama, tadi mama nelpon katanya lagi ada di sana," ucap Azlan.
"I-iya kak," ucap Dara.
"Yaudah kamu kemobil aja dulu soalnya aku mau masuk ambil handphone aku yang ketinggalan tadi," ucap Azlan yang diangguki oleh Dara.
Dara pun pergi kemobil Azlan sambil menunggu Azlan disana, sementara Azlan masuk kerestaurant untuk mengambil handphone nya yang ketinggalan saat bertemu klien tadi.
👋🙋Hai reader's,
Semoga suka ya cerita nya,
Tinggalkan jejak like dan komwelnya.
Maaf ya kalau ceritanya gaje soalnya otakku lagi ngeblank pusing mau nulis apa hehehe
Terimakasih🙏💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
zien
Semoga sukses selalu 💐💐💗💗🌹🌹
2021-05-17
0
Abu Alfin
ramai perjodohan
2021-04-07
0
Andrian
semangat kaaka
2021-04-01
0