Telepon

Ara itulah nama panggilan bagi orang orang yang mengenalnya tapi untuk orang lain pasti memanggilnya Tiara atau Tia. Tiara perempuan sukses yang sudah berumur 28 tahun, meskipun begitu penampilannya masih terlihat seperti perempuan yang masih berusia 23 tahun. Tiara berperawakan tinggi semampai dengan wajah yang cantik kulit putih dan rambut panjang yang indah.

Selain itu kesuksesannya dalam mendirikan butik sendiri bisa dibilang karirnya yang bersinar. Kesuksesan seorang perempuan seharusnya akan dipandang masyarakat penuh kekaguman karena bisa mandiri, tapi tidak untuk tiara dia tetap dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat yang melihatnya sudah matang tapi dia belum juga menikah.

Selesai dengan makan siangnya ponselnya bergetar di atas meja kerjanya yang sudah bersih dari sisa sisa makan siangnya yang sudah dibawa keluar oleh Nita dan dilihatnya sang ibu yang menelpon. Dia mendesah dan menarik nafasnya dengan berat. Lalu mengangkat telpon dari sang ibu dengan malas karena dia tau alasan ibunya yang selalu menerornya dengan kata andalannya untuk segera menikah.

" Ya bu?" sapa langsung Tiara setelah menggeser tombol wana hijau.

" Kamu sibuk gak nak?" tanya sang ibu dari seberang telpon.

" Gak bu, memangnya ada apa?" tanya balik Tiara berpura pura, sebenarnya dia sudah tau maksud dari pertanyaan ibunya yang pasti akan menyuruhnya untuk bertemu dan berkenalan dengan lelaki pilihan ibunya.

" Ini lo nak, ada anak temannya ibu, dia mau ngajak kamu kenalan" memberitahu alasan kenapa dia menelpon Tiara.

Tiara mendesah dengan nafas beratnya mendengar alasan ibunya yang pasti akan terus mendesaknya untuk segera menikah, dengan berpura pura memperkenalkan anak dari teman temannya.

" Bu... aku kan sudah bilang, nanti aku pasti akan menikah" ucap Tiara mencoba memberi pengertian pada ibunya.

" Tapi kapan nak? dari dulu kamu selalu bilang. 'Nanti aku akan menikah' tapi sampai sekarang itu tidak pernah terjadi, bahkan sekarangpun kamu gak pernah dekat dengan laki laki manapun" kata ibu Suci yang selalu mengatakan jurus andalannya. " Udah nanti kamu ketemuan dulu ya? sama anaknya teman ibu? Namanya Leo anaknya keren kok…. nanti ibu kasih foto dan nomer ponselnya" lanjutnya mencoba membujuk Tiara.

" Bukannya kemaren sabtu Ara sudah bertemu dengan anaknya teman ibu? masak hari ini Ara juga harus ketemu dengan anaknya temen ibu yang lain?" keluh Tiara mengingat sabtu malam kemaren dia juga bertemu dengan salah satu anak dari teman ibunya, bahkan hampir setiap hari sabtu Tiara selalu melakukan kencan buta dengan laki laki yang dikenalkan oleh ibunya. Meskipun begitu Tiara tetep melakukannya, menemui laki laki yang dikenalkan oleh ibunya semata mata untuk menghargai ibunya tidak ingin membuat ibunya kecewa.

" Ini kebetulan sekarang anaknya sendiri yang mau kenalan dan pengen ketemu sama kamu" jelas ibu Suci.

" Nanti aku kabari lagi ya bu, hari ini aku benar benar masih sibuk" kata Tiara memberikan alasan untuk menyudahi percakapannya bersama sang ibu yang pasti akan melelahkan karena akan selalu didesak masalah kencan buta.

" Jangan kebanyakan mikir Ra, ingat umur kamu sudah mau 30 tahun, awas nanti kamu nyesel karena kamu terlalu milih milih pasangan hidup, ingat jangan sampai kamu nyesel terlambat menikah, mau hidup kita sukses kayak apapun, kenyataannya kita juga butuh pasangan Ra... agar hidup kita tenang" kata ibu panjang kali lebar menasehati Tiara.

" Iya nanti aku kabari ibu lagi" Tiara benar benar ingin segera mengakhiri percakapan yang semakin membuatnya tambah pikiran.

Sebenarnya Tiara juga ingin secepatnya menikah dan hidup bahagia bersama pasangannya menjalani kehidupan rumah tangga. Karena menurutnya menikah itu urusan seumur hidup tidak mungkin kan jika dia mencari pasangan hidupnya dengan asal asalan dan tergesa.

" Ini kan sudah mau sore, kapan lagi kamu mau kasih kabar ke ibu, lagian kamu kan pemilik butiknya, masa kamu gak bisa ninggalin kerjaan kamu duluan?" ibu Suci masih terus memaksa Tiara agar nanti malam dia bersedia bertemu dengan Leo anak dari temannya sewaktu SMA.

" Ya sudah nanti Tiara temui dia, nanti ibu kasih tau aja, dia mau ketemuannya dimana" akhirnya Tiara mengiyakan keinginan ibunya dan tidak ingin membuatnya kecewa.

" Bener ya Ra? nanti ibu kabari tempatnya" jawab sang ibu dengan suara yang terdengar begitu senang dan dia langsung menutup telponnya karena dia sudah berhasil membujuk anaknya untuk berkenalan dengan anak temannya.

Sebenarnya ibu Suciati tidak ingin terus menerus mendesak Tiara untuk segera menikah. Dimata bu Suci, Tiara sangat sempurna dan dia sangat bangga pada putri semata wayangnya itu, tapi disaat usia Tiara yang menginjak 27 tahun dan beberapa orang mulai menggunjing anaknya yang belum menikah. Rasanya dia ingin sekali mencabik mulut orang orang yang mengatakan anaknya tidak laku.

Tapi dia tidak bisa melakukan hal itu, dia hanya bisa bungkam tiap kali tetangga dan teman temannya yang menyindir status Tiara. Akhirnya bu Suci sering sekali menyuruh Tiara berkenalan dan kencan buta dengan lelaki pilihannya dan berharap anaknya segera menikah dan membungkam mulut orang orang yang selalu menggunjing Tiara.

Tapi disini sebenarnya Tiara pun juga lelah dengan desakan ibunya untuk melakukan kencan buta dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal, tapi bu Suci tidak pernah tau.

Bahkan Tiara sudah melakukan puluhan kencan buta bahkan hampir ratusan, tapi perasaannya selalu hampa disaat dia melakukan kencan buta tersebut.

Sebenarnya dari beberapa kali kencan buta yang dilakukannya, dia juga menyimpan harapan untuk bertemu dengan laki laki yang cocok dan sesuai dengan harapannya. Tapi kenyataannya setiap melakukan kencan buta dia selalu merasa kecewa karena ekpektasinya tidak sesuai dengan harapannya.

Tiara menghela nafasnya dengan berat mengingat beberapa kali melakukan kencan buta dengan banyak laki laki, selalu berakhir gagal. Tiara mengambil air putih yang ada di atas mejanya dan meneguknya dengan cepat untuk menghilangkan rasa gerah saat dia menerima telpon dari ibunya tadi dan mengingat tentang kencan buta yang dilakukannya selama ini.

Selesai meneguk air putihnya Tiara ingin melanjutkan kerjaannya yang sempat tertunda karena makan dan bertelepon dengan ibunya. Tapi ternyata pikirannya saat itu benar benar sudah kacau dia sudah tidak bisa berkonsentrasi untuk menyelesaikan desain rancangan bajunya padahal dia hanya kurang 2 rancangan baju yang belum dia selesaikan.

Akhirnya daripada pikirannya melayang layang kemana mana, dia beranjak dari kursinya dan pergi dari ruangannya untuk menenangkan pikirannya. Dia turun kebawah bertemu karyawannya yang sedang melayani beberapa pelanggannya. Menurutnya mungkin dengan dia melihat suasana luar dia bisa melupakan sejenak kisah percintaannya yang tidak semudah karirnya yang telah membuatnya sukses seperti saat ini.

Akhirnya dia pergi dari sana dengan memesan taksi. Karena dia tidak memiliki tujuan akhirnya dia jalan jalan terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Leo. Hingga malam menjelang Tiara pergi ke cafe dimana dia sudah membuat janji akan bertemu dengan Leo.

Mohon dukungan dan likenya ya para reader terima kasih banyak.

Terpopuler

Comments

Fajar Mesaz

Fajar Mesaz

keren

2021-07-07

0

Tegar Yudha

Tegar Yudha

aku selalu suka novelmu thor

2021-04-04

0

💝💝Nana💝💝

💝💝Nana💝💝

semoga ceritanya juga bagus seperti yang satunya Thor💪💪

2021-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perempuan sukses
2 Telepon
3 Bertemu
4 Kencan Buta terburuk
5 Janji
6 Bercerita
7 Mengantar Baju
8 Pertemuan Pertama
9 Rivan Pov
10 Menolong
11 Kerumah Teman
12 Menginap di Rumah Sahabat.
13 Saling Terbayang
14 Lebam
15 Menginap Lagi
16 Kedatangan Ibunda
17 Bercerita
18 Berdandan
19 Menyelidiki
20 Menginterogasi
21 Makan Siang Bersama
22 Pulang ke Rumah
23 Hampir Saja
24 Perdebatan Pagi hari
25 Trauma
26 Terselubung
27 Mendukung
28 Rumah sakit
29 Korban Tabrak Lari
30 Jangan Menolak
31 Operasi
32 Baik Baik saja
33 Gelisah
34 Mentraktir
35 Kepentok
36 Nge-gas
37 Kencan pertama
38 Nonton
39 Bercerita
40 Besok Saya Tunggu
41 Aku Calon Suami Kamu
42 Nelpon Calon Mertua
43 Meminta Restu
44 Ijab Qabul
45 Single
46 Saling Bercerita
47 Gue Udah Nikah
48 Kekesalan Sahabat
49 Makan siang
50 Pembicaraan Pertama
51 Bos yang Baik
52 Ajakan Makan Siang
53 Pengenalan Pribadi
54 Butuh Waktu
55 Kewajiban Istri
56 Video Call
57 Menjemput
58 Pengumuman
59 Sama Sama Menikmati
60 Kenapa Harus Ditunda
61 Tersulut Emosi
62 Jangan Nangis Kalau Diusir
63 Ruangan VIP
64 Pantesan
65 Selamat Datang Yah..Bu..
66 Kejutan
67 Tiara Sudah Menikah Bu...
68 Saya Berhak
69 Ibu Merestui
70 Sisanya Nanti
71 Jangan Keras Keras Gigitnya
72 Ngaco Kamu!
73 Hati Hati Di Jalan
74 Sudah Nikah dan Punya Istri
75 Menolak Lagi
76 Mau Jemput Istriku
77 I'm Rich Man
78 Percayalah Padaku
79 Aku Lupa
80 Namanya Tiara
81 Rekaman Cctv
82 Lo Kenal Suami Gue
83 Kok Bisa?
84 Apa Kerjaan Kamu?
85 Kecurigaan Tiara
86 Rumah Siapa?
87 Rumah Kita Berdua
88 Maksud Kamu?!
89 Kamu Korupsi?
90 Kita Harus Bicara
91 Sekamar dan Seranjang
92 Lupakan Saja
93 Kita Sekamar Seranjang
94 Tanpa Pembatas
95 Sarapan Bersama
96 Nyinyir Banget Mertuaku
97 Saya Minta Maaf
98 Panggil Saya Bunda
99 Mau Ada Resepsi?
100 Maaf Aku Lupa
101 Tiara Setuju
102 Pengusaha Terkenal
103 You Are a Sunshine
104 Kita Istirahat
105 Gila Kamu Mas
106 Kaget Banget
107 Aroma Masakan Pagi
108 Aku Cinta Kamu
109 Kayak Pengantin Baru
110 Gak Mau Berurusan Lagi
111 Lo Gak Pantes
112 Gue Gak Mau
113 Gue Sudah Maafin Elo
114 Hargai Pernikahan Gue
115 I Love You
116 Nanggung Ceritanya
117 Jadi Saudara Gue
118 Biar Aku Yang Nyetir
119 Boleh Masuk ke Dalam
120 Dia suami kamu
121 Nanti Diembat
122 Tunggu Aku
123 Dua Puluh Menit
124 Makasih, sayang...
125 Pulang Aja
126 Anak SMP?
127 Kenapa Gak Bilang
128 Mau Beli Sendiri
129 Jungkir Balik
130 Kasihan Rivan
131 10 Persen
132 Tergantung
133 Rasanya Ngilu
134 Nggak Seharusnya Takut
135 Aku Kangen
136 Aku Bisa Gila
137 Dingin Nih
138 Bikin Aku Panas Dingin
139 Jahat Banget
140 Jangan Menahannya Lagi
141 Lagi?
142 Sakitnya Tidak Seberapa
143 Rakus Banget
144 Kok Norak Sih
145 Pinjam?
146 Jangan Pernah Bilang
147 Maunya!
148 Aku Udah Nikah
149 Dasar Bocah Edan
150 Hari Patah Hati
151 Siap Bertemu Keluargaku?
152 Mati Kutu
153 Memperkenalkan Diri
154 Hadiah Spesial Untuk Kakek
155 Satu Set Perhiasan
156 Bikinin Ponakan Yang Lucu
157 Rooftop
158 Kita Pulang Saja
159 Puasa Leher
160 Gak Perawan Lagi
161 Emosi Tiara Tersulut
162 Aku Ingin Bersamamu
163 Boleh Digigit
164 Kamu Milikku
165 Nggak Capek?
166 Di Rumah Saja
167 Seharian Bersama
168 Temen Apa Cowok?
169 Menangis Bahagia
170 Main Ke Rumah Kami
171 She is Hot
172 Cuma Kamu
173 Hadapi Masa Lalu Bersama
174 Disgusting
175 Santai Saja
176 Tamu Istimewa
177 Kayak Orang Kurang Jatah
178 Gue Hamil
179 Kamu Segalanya Untukku
180 Sakit
181 Sembuh Dulu Baru Nagih
182 Pulang dari Rumah Sakit
183 Pernikahan yang Sah
184 I am Happy
185 Rumah Baru Kita
186 Menjijikkan
187 Beruntung dan Diberkati
188 Lebih dari Satu
189 Penguntit Manis
190 Lo Sih Enak!!
191 Kita Buat Satu
192 Perempuan Jujur
193 Masak Bersama
194 Doain ya, bu
195 Aku Mau Mandi
196 Pertemuan Dua Keluarga
197 Dua Keluarga Jadi Satu Keluarga
198 Kembar
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Perempuan sukses
2
Telepon
3
Bertemu
4
Kencan Buta terburuk
5
Janji
6
Bercerita
7
Mengantar Baju
8
Pertemuan Pertama
9
Rivan Pov
10
Menolong
11
Kerumah Teman
12
Menginap di Rumah Sahabat.
13
Saling Terbayang
14
Lebam
15
Menginap Lagi
16
Kedatangan Ibunda
17
Bercerita
18
Berdandan
19
Menyelidiki
20
Menginterogasi
21
Makan Siang Bersama
22
Pulang ke Rumah
23
Hampir Saja
24
Perdebatan Pagi hari
25
Trauma
26
Terselubung
27
Mendukung
28
Rumah sakit
29
Korban Tabrak Lari
30
Jangan Menolak
31
Operasi
32
Baik Baik saja
33
Gelisah
34
Mentraktir
35
Kepentok
36
Nge-gas
37
Kencan pertama
38
Nonton
39
Bercerita
40
Besok Saya Tunggu
41
Aku Calon Suami Kamu
42
Nelpon Calon Mertua
43
Meminta Restu
44
Ijab Qabul
45
Single
46
Saling Bercerita
47
Gue Udah Nikah
48
Kekesalan Sahabat
49
Makan siang
50
Pembicaraan Pertama
51
Bos yang Baik
52
Ajakan Makan Siang
53
Pengenalan Pribadi
54
Butuh Waktu
55
Kewajiban Istri
56
Video Call
57
Menjemput
58
Pengumuman
59
Sama Sama Menikmati
60
Kenapa Harus Ditunda
61
Tersulut Emosi
62
Jangan Nangis Kalau Diusir
63
Ruangan VIP
64
Pantesan
65
Selamat Datang Yah..Bu..
66
Kejutan
67
Tiara Sudah Menikah Bu...
68
Saya Berhak
69
Ibu Merestui
70
Sisanya Nanti
71
Jangan Keras Keras Gigitnya
72
Ngaco Kamu!
73
Hati Hati Di Jalan
74
Sudah Nikah dan Punya Istri
75
Menolak Lagi
76
Mau Jemput Istriku
77
I'm Rich Man
78
Percayalah Padaku
79
Aku Lupa
80
Namanya Tiara
81
Rekaman Cctv
82
Lo Kenal Suami Gue
83
Kok Bisa?
84
Apa Kerjaan Kamu?
85
Kecurigaan Tiara
86
Rumah Siapa?
87
Rumah Kita Berdua
88
Maksud Kamu?!
89
Kamu Korupsi?
90
Kita Harus Bicara
91
Sekamar dan Seranjang
92
Lupakan Saja
93
Kita Sekamar Seranjang
94
Tanpa Pembatas
95
Sarapan Bersama
96
Nyinyir Banget Mertuaku
97
Saya Minta Maaf
98
Panggil Saya Bunda
99
Mau Ada Resepsi?
100
Maaf Aku Lupa
101
Tiara Setuju
102
Pengusaha Terkenal
103
You Are a Sunshine
104
Kita Istirahat
105
Gila Kamu Mas
106
Kaget Banget
107
Aroma Masakan Pagi
108
Aku Cinta Kamu
109
Kayak Pengantin Baru
110
Gak Mau Berurusan Lagi
111
Lo Gak Pantes
112
Gue Gak Mau
113
Gue Sudah Maafin Elo
114
Hargai Pernikahan Gue
115
I Love You
116
Nanggung Ceritanya
117
Jadi Saudara Gue
118
Biar Aku Yang Nyetir
119
Boleh Masuk ke Dalam
120
Dia suami kamu
121
Nanti Diembat
122
Tunggu Aku
123
Dua Puluh Menit
124
Makasih, sayang...
125
Pulang Aja
126
Anak SMP?
127
Kenapa Gak Bilang
128
Mau Beli Sendiri
129
Jungkir Balik
130
Kasihan Rivan
131
10 Persen
132
Tergantung
133
Rasanya Ngilu
134
Nggak Seharusnya Takut
135
Aku Kangen
136
Aku Bisa Gila
137
Dingin Nih
138
Bikin Aku Panas Dingin
139
Jahat Banget
140
Jangan Menahannya Lagi
141
Lagi?
142
Sakitnya Tidak Seberapa
143
Rakus Banget
144
Kok Norak Sih
145
Pinjam?
146
Jangan Pernah Bilang
147
Maunya!
148
Aku Udah Nikah
149
Dasar Bocah Edan
150
Hari Patah Hati
151
Siap Bertemu Keluargaku?
152
Mati Kutu
153
Memperkenalkan Diri
154
Hadiah Spesial Untuk Kakek
155
Satu Set Perhiasan
156
Bikinin Ponakan Yang Lucu
157
Rooftop
158
Kita Pulang Saja
159
Puasa Leher
160
Gak Perawan Lagi
161
Emosi Tiara Tersulut
162
Aku Ingin Bersamamu
163
Boleh Digigit
164
Kamu Milikku
165
Nggak Capek?
166
Di Rumah Saja
167
Seharian Bersama
168
Temen Apa Cowok?
169
Menangis Bahagia
170
Main Ke Rumah Kami
171
She is Hot
172
Cuma Kamu
173
Hadapi Masa Lalu Bersama
174
Disgusting
175
Santai Saja
176
Tamu Istimewa
177
Kayak Orang Kurang Jatah
178
Gue Hamil
179
Kamu Segalanya Untukku
180
Sakit
181
Sembuh Dulu Baru Nagih
182
Pulang dari Rumah Sakit
183
Pernikahan yang Sah
184
I am Happy
185
Rumah Baru Kita
186
Menjijikkan
187
Beruntung dan Diberkati
188
Lebih dari Satu
189
Penguntit Manis
190
Lo Sih Enak!!
191
Kita Buat Satu
192
Perempuan Jujur
193
Masak Bersama
194
Doain ya, bu
195
Aku Mau Mandi
196
Pertemuan Dua Keluarga
197
Dua Keluarga Jadi Satu Keluarga
198
Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!