Akhirnya orang yang ditunggu pun datang dan dia langsung memperkenalkan dirinya diawal pertemuan mereka.
" Oh iya, kenalin juga aku Tiara" menjabat tangan Leo dengan berusaha menjaga imejnya didepan orang yang baru dia kenal.
Tiara berusaha tersenyum tipis dan langsung menjaga imejnya didepan orang yang berpotensi menjadi pendamping hidupnya tapi tidak menutup kemungkinan pertemuan mereka hanya kali ini saja jika tidak ada kecocokan sama sekali.
Melihat kedatangan Leo, dengan sigap seorang pramusaji datang menghampiri mereka dan memberikan buku menu.
" Saya mau pesan tenderloin steak dan coffee latte" ucap Leo tanpa ragu.
" Saya pesan pasta linguine dan green salad" ikut memesan makanan saja karena tadi dia sudah memesan minuman yang masih utuh belum dia sentuh sama sekali.
Pramusaji dengan cepat menulis semua pesanan mereka dan pergi dari sana setelah mereka selesai menyebutkan pesanannya."
" Pesanan kamu banyak juga ya?" komentar Leo yang sedari tadi mendengar Tiara yang memesan 2 makanan sekaligus.
' Pesanan kamu lebih mahalan dari pada pesananku tau!' batin Tiara merasa tersinggung dan kesal dengan mulut Leo yang suka sekali mengomentari segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya.
Dan selama dia berkencan buta baru kali ini dia dikritik karena pesanannya, hal itu sudah membuat imejnya laki laki dihadapan Tiara menjadi sedikit jelek karena belum apa apa sudah mengomentari segala sesuatunya, apa kabarnya jika mereka bertemu lagi?.
Sebenarnya dalam berkencan Tiara selalu membayar pesanannya sendiri, kalo tipe laki laki yang berkencan buta dengannya bukan tipe yang terbiasa mentraktir. Bagi Tiara itu tidak jadi masalah dan itu juga alasan dia memesan sendiri makanan yang tidak terlalu murah ataupun terlalu mahal.
" Kamu habis pulang kerja?" tanya Leo yang melihat baju Tiara yang lebih cocok dipakai untuk bekerja bukan untuk berkencan.
" Iya, habis kerja aku langsung kemari" jawab Tiara masih berusaha menghargai pertanyaan Leo asalkan masih dalam batas wajar.
" Disini tuh cafenya tidak terlalu berisik, dengan tidak banyaknya alat musik cocok buat ngobrol" melihat tempat musik yang hanya ada piano untuk mengiringi penyanyi. " Ya walaupun makanannya disini sih biasa aja" kata Leo yang bersuara dengan sengaja sedikit keras.
Mendengar perkataan Leo yang seperti itu, benar benar membuat mata Tiara langsung membeliak tidak percaya dan dia melihat sekeliling merasa malu dan dia juga meminta maaf pada pelayan yang berdiri tidak jauh darinya yang spontan menoleh kearah mereka karena mendengar perkataan Leo tentang makanan di cafe itu.
" Leo jangan ngomong kayak gitu dong... nggak enak didengar orang lain" ucap Tiara pelan berusaha memberi pengertian pada Leo yang suka mengomentari segala sesuatunya tanpa dipikir terlebih dahulu.
" Kenyataan kok!" jawabnya enteng tanpa merasa bersalah sama sekali.
" Ngomong ngomong kamu kerja apa?" tanya Tiara berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka.
" Sekarang aku sih lagi sibuk mau buka restoran sendiri" jawab Leo dengan penuh percaya diri.
' Pantas saja dia mengejek makanan disini rupanya dia merasa cafe ini bakalan jadi tempat saingannya kelak' batin Tiara dalam hati tersenyum tipis mengejeknya.
" Kalo kamu kerja dimana?" kini Leo balik bertanya.
" Aku sih kerja di butik" jawab Tiara tersenyum tipis, santai tanpa memberitahu bahwa dirinya adalah pemilik butiknya.
" Oh jadi tukang jahit ya?" sahut Leo seolah mengejek ataupun menganggap rendah pekerjaan kecil seseorang.
" Ya begitu deh" jawab Tiara asal merasa laki laki dihadapannya selalu mengganggap orang lain selalu berada dibawahnya.
" Tapi baju yang kamu pakai, tidak seperti seorang penjahit, malah lebih seperti pekerja kantoran" tadi Tiara memang memakai baju setelan celana hitam dengan kemeja pendek dan outer panjang.
Entah kenapa omongan Leo yang terdengar mengejek membuat perasaan Tiara menjadi risih. Sepertinya dia tipe orang yang mengatakan semua yang ada dipikirannya tanpa merasa sungkan, walaupun dia mengatakannya langsung didepan yang bersangkutan. Dia seperti tidak menghargai orang lain sama sekali.
Pesanan mereka datang hingga pembicaraan berhenti sejenak. Dan suasana semakin hening ketika mereka berdua memakan pesanannya masing masing. Leo fokus dengan melahap makanan pesanannya.
Sementara Tiara merasa malas aja jika harus lebih lama berada di sana. Bahkan selera makannya menjadi hilang mengetahui tentang sifat Leo yang membuatnya berpikiran jelek tentangnya. Ingin rasanya Tiara cepat pulang dan tidak akan bertemu dengan Leo.
Tiara segera melahap pesanannya dari green salad lalu memakan spaghetti bahkan dia memakannya dengan cepat agar bisa secepatnya pergi dari sana.
Leo yang mengetahui Tiara memakan pesanannya dengan lahap hanya terbengong tidak percaya. " Kamu makan kok terburu buru sekali?" tanya Leo yang merasa Tiara sedikit berbeda dari tadi yang terlihat sopan.
" Kamu kan juga makan dengan lahap" sahut Tiara sudah tidak berselera untuk menjaga imej baiknya lagi dihadapan Leo.
Bagi Tiara sudah cukup sekali ini saja dia akan bertemu dengan Leo, dia tidak berharap bertemu lagi dengan Leo. Makanya dia merubah imejnya menjadi sedikit buruk dihadapan Leo agar dia juga merasa tidak senang dengan Tiara.
" Makan itu dinikmati..." ucap Leo masih menatap Tiara.
" Aku menikmati makananku kok... lagian makanannya enak banget, bikin aku langsung ingin memakan semuanya" balas Tiara merasa malas mendebat Leo lebih jauh lagi.
Setelah selesai makan bersama Tiara ingin secepatnya pergi dari laki laki yang ada di hadapannya itu karena sudah merasa risih dan jijik.
" Maaf aku pulang duluan, tadi pekerjaan aku belum selesai jadi aku akan kembali lagi ke butik" Tiara memberikan alasan yang tepat agar dia bisa secepatnya pergi dari sana.
" Malam malam begini kamu masih disuruh balik kerja sama bos kamu? benar benar ya bos kami itu gak punya perasaan" sahut Leo malah terus mengomentari segala sesuatu yang didengarnya.
" Ya mau bagaimana lagi, namanya juga karyawan harus nurut apa kata bosnya" mencoba membela dirinya sendiri, padahal sebenarnya dia akan secepatnya pulang dan langsung istirahat untuk menenangkan pikirannya dan menyelesaikan mendesain baju yang belum dia selesaikan tadi di kantor.
Tiara memanggil pelayan dan meminta bill pembayaran, dia akan membayar sendiri makanan yang sudah dipesannya tidak ingin Leo yang membayarnya jika tidak ingin mendapatkan komentar buruk lagi dari Leo.
Pelayan kembali dengan membawa bill yang diminta Tiara dan dia langsung membuka dompetnya dan menyerahkan sejumlah uang .
" Biar aku yang bayar" Leo berusaha mengambil bill yang ada ditangan Tiara, tapi Tiara sudah keburu membayarnya.
" Tidak apa apa biar aku saja" sahut Tiara membayar semua makanan termasuk makanan Leo.
Setelah selesai membayar Tiara beranjak dari duduknya. " Terima kasih sudah membayar makanannya, biar aku yang antar" Leo menawarkan bantuan.
" Tidak usah aku sudah pesan taksi kok" tolak Tiara yang sudah tidak tahan bersama dengan Leo. " Aku duluan" pamit Tiara langsung pergi meninggalkan cafe tersebut.
Menurutnya ini adalah kencan buta yang paling buruk selama ini, karena dia bertemu dengan laki laki cerewet dan perhitungan. Tiara berharap tidak akan pernah bertemu dengan Leo lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
💝💝Nana💝💝
cowok kok cerewet banget
2021-04-10
0