Sekarang zir,ayo cepetan kabur..." Tania dan zira langsung tancap gas saat lelaki yang mereka tabrak mobilnya sedang lengah karena sibuk mengobrol dengan warga sekitar.
"Da da om..." Teriak tania. Mata lelaki tersebut langsung membulat saat melihat tania dan zira kabur. Tania langsung mencibir lelaki tersebut sambil tertawa.
"Woi berhenti enggak..." Teriak lelaki tersebut. Tania kembali mencibir lelaki tersebut sambil melambai-malambaikan tangannya.
"Akh...dasar cewek bar-bar" Upat lelaki tersebut dengan nada kesal.
Sedangkan selama di perjalanan tania tertawa bahagia bersama zira karena berhasil kabur dari lelaki tua tersebut.
"Tapi gue takut deh tan kalau tiba-tiba kita bakal ketemu lagi sama dia..." Ucap zira.
"Alah apa yang loe takutin sih,bumi ini luas zir,jangan mempersempit dengan kata loe takut ketemu dia" Ucap tania dengan nada sok menasehati.
"Alah,loe aja kabur dari dia,sok-sok-an nasehati gue" Ucap zira dengan nada tak sukanya.
Setelah mengantar zira pulang,tania langsung menuju rumahnya untuk mengistirahatkan badannya. Saat sedang memarkirkan motornya di parkiran rumah,tiba-tiba tania di kejutkan oleh remaja laki-laki yang sudah berdiri di ambang pintu rumahnya.
"Tatan,loe kemana aja sih? Dari tadi gue tungguin..."
"Mana tuh si sri godain gue terus" Tunjuk lelaki muda tersebut ke arah sri yang sedang bersembunyi di belakang pintu kamar kos-nya.
"Lain kali kalau mau kesini loe hubungi gue dulu dek" Ucap tania sambil membuka pintu rumah.
"Iya,iya" Ucap lelaki tersebut sambil cemberut.
"Bimas...piwit..." Panggil sri dengan nada menggoda bimas. Bimas langsung bergidik ngeri saat sri kembali memanggil dirinya. Bimas merupakan adik kandung tania.
"Bimas,oh bimas,engkaulah pujaan hati ku" Ucap sri dengan nada puitisnya.
"Sriii....." Teriak bimas kesal. Sri si anak kos pun langsung tertawa terpingkal-pingkal saat melihat reaksi yang berlebihan dari bimas.
"Sarangheo oppa...muach" Ucap sri sambil menunjukkan love di tangannya ke arah bimas.
"Najis sri najis,sumpah,enggak lucu" Ucap bimas kesal. Sri kembali tertawa saat melihat wajah kesal bimas.
"Loe cemberut sekali lagi gue cium entar bimas..." Ucap sri. Bimas langsung berlari kedalam rumah tania untuk menghindari serangan sri.
"Tatan,tatan,si sri makin menggila" Ucap bimas panik. Tania langsung keluar dari rumahnya dan melihat sri yang sudah berdiri di depan pintu.
"Cium,cium, loe mau cium adek gue sri?" Tanya tania sambil menatap tajam ke arah sri.
"Eng...enggak kok uni,bohong dia tuh" Elak sri. Mata bimas langsung membulat setelah mendengarkan ucapan sri.
"Woi sri,dari tadi loe sibuk godain gue,sekarang giliran di depan kakak gue loe enggak berani" Ucap bimas kesal.
"Seriusan loe goda bimas sri?" Tanya tania dengan nada tak percaya. Sri hanya cengengesan saat di lontarkan pertanyaan seperti itu.
"Kalau loe mau godain adek gue,nih" Ucap tania sambil mendorong bimas keluar rumah.
"Sekalian aja loe cium bimas sampai mampus" Ucap tania. Tania langsung mengunci pintu dari dalam rumah. Sedangkan bimas langsung di tarik-tarik oleh sri. Bimas berteriak sangat kencang dan memohon kepada tania untuk membukakan pintu rumah.
"Udah beb,yuk cium dedek" Ucap sri menggoda.
"Gue masih perjaka sri...." Ucap bimas berteriak. Sri langsung tertawa saat melihat bimas yang ketakutan saat bersama dirinya.
"Loe ada sakit apa sih sri? Gila loe ya gara-gara tugas kuliah loe numpuk?" Tanya bimas ketus.
"Kagak lah pe'ak,gue itu gila gara-gara ngeliat loe" Ucap sri dengan nada menggoda. Bimas kembali bergidik ngeri saat mendengarkan ucapan sri.
"Lepasin gue sri..." Ucap bimas dengan nada pasrah nya. Pasalnya ini bukan kali pertamanya bimas di tahan seperti ini oleh sri.
"Hahaha,langsung hilang stress gue waktu ngeliat loe kayak gini bim" Ucap sri sambil melepaskan tangan bimas. Bimas langsung membersihkan tangannya setelah di pegang oleh sri.
"Hitungan ketiga loe udah hilang dari pandangan gue bim atau enggak gue bakal godain loe seumur hidup" Ucap sri lantang. Bimas langsung lari terbirit-birit dan langsung mengunci pintu. Tania yang melihat tingkah adiknya pun tertawa terbahak-bahak dari dalam rumah.
"Udah ternodai loe bim?" Ledek tania.
"Sembarangan,lama-lama gue ngeliat sri bisa gila gue" Ucap bimas sambil memijit kepalanya. Sedangkan tania hanya tertawa saat mendengarkan ucapan adik kandungnya.
Setelah selesai mandi,tania langsung membereskan semua perlengkapannya untuk ke kampus besok. Sedangkan adiknya,bimas,sedang asik bermain game di handphone-nya.
"Dek,kalau mau makan,loe makan aja ya,gue langsung tidur" Ucap tania. Bimas hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.
Karena badan tania sangat letih,tania cepat sekali terlelap. Baru saja satu jam memejamkan mata,handphone tania sudah berdering.
"Hem...." Tania menjawab sambungan telepon tersebut tanpa melihat nama kontak yang tertera.
"Halo,badak white coffe?" Tanya tania ngelantur.
"Kopi nikmat,begah di lambung..." Jawab orang tersebut di ujung telepon.
"Hah...siapa nih?" Tanya tania mengantuk.
"Ini dosen kamu sayang..." Jawab si penelepon.
"Astaghfirullah,bu dewi..." Ucap tania langsung berjingkat kaget. Sedangkan bu dewi hanya tertawa saat mendengarkan ucapan tania.
"Maaf bu,tatan ke tiduran"
"Ada apa bu?" Tanya tania.
"Eh,besok kamu enggak ibu lagi ya sayang,kamu udah di ambil sama dosen baru" Ucap bu dewi.
"Yah...kok gitu sih?" Tanya tania dengan nada sedikit protes.
"Dia mau cari asisten baru,orangnya baik kok tan,muda,berkarisma,ganteng lagi" Ucap bu dewi.
"Apa? Dia cowok?" Tanya tania terkejut.
"Iya sayang,dosennya cowok,di mengajar di kelas kamu mulai besok" Ucap bu dewi. Seketika tania langsung lemas saat tau bahwa ia akan menjadi asdos laki-laki.
"Jangan tatan deh bu dewi,yang lain aja. Bu dewi kan tau kalau tatan enggak suka kerja sama cowok" Ucap tania dengan nada memelas.
"Em,untuk kali ini maaf ya sayang,bu dewi enggak bisa nolong..." Ucap bu dewi.
"Tapi kamu tenang aja,kerja sama dia gajinya lebih banyak dari pada sama ibu" Ucap bu dewi.
"Ini bukan perkara uang bu dewi,tapi ini..." Ucap tania terputus.
"Udah,pokoknya kamu terima aja ya nak" Ucap bu dewi dan langsung mematikan telepon. Tania hanya mendengus pasrah setelah mendengarkan penuturan bu dewi.
*****
"Oke,gue tunggu loe di depan kampus ya zir..." Ucap tania. Tania langsung menuju kampus menggunakan motornya.
"Hoi..." Panggil zira sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Yuk masuk" Ajak zira. Tania dan zira langsung menuju kelas mereka. Sedang asyik-asyiknya bercerita,tiba-tiba tania di minta untuk menemui bu dewi di ruangannya.
"Bu..." Panggil tania.
"Masuk sayang" Ucap bu dewi. Tania masuk dan langsung duduk di kursi.
"Yuk kita ke ruangan samping,dosen baru kamu bentar lagi datang" Ucap bu dewi. Tania menganggukkan kepala dan mengekori bu dewi.
Saat tania masih sibuk dengan handphone-nya,tiba-tiba seorang laki-laki muda tinggi dan tampan masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Maaf bu dewi,saya terlambat" Ucap lelaki tersebut. Karena mendengarkan suara,tania langsung mengalihkan perhatiannya. Saat melihat lelaki di depannya tania terjingkat kaget bukan kepalang.
"Astaga..." Ucap tania refleks. Lelaki tersebut pun langsung melihat tania yang tak jauh dari pandangannya.
"Kamu..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments