Vina yang tadi sore mendapat sebuah notifikasi pesanan kue ulangtahun dari salah seorang langganan kuenya langsung saja mengeksekusi membuat kue tersebut. Vina tidak mau menolak pesanan walaupun dia sedang dalam keadaan tidak baik, badannya sangat lelah sekali habis pulang bekerja. Vina dengan semangat langsung menyampur semua bahan untuk membuat kue. Sesuai permintaan dari konsumen, Vina membuat keu ulang tahun itu dengan rainbawcake. Vina membuat kue dengan tersenyum senang. Selain membuat desain sebuah bangunan, Vina juga sangat senang memasak. Makanya Vina sampai sekarang menerima orderan kue basah maupun kue ulang tahun. Jam setengah sembilan semua kue sudah masak. Vina menunggu kue itu dingin semuanya barulah dia akan menghias kue tersebut dengan tema spongebob. Vina sudah membuat tokoh kartun pemeran spongebob denga teman-temannya dari lelehan coklat. Vina menggambarnya dengan sangat rapi dan mirip sekali dengan semua tokoh kartun itu.
Setelah selesai memasak semua kuenya Vina kemudian mengambil wudhuk dan mengerjakan sholat Isya. Setelah selesai melaksanakan sholat, Vina langsung mebaringkan badannya dikasur yang sudah menemaninya semenjak dia mulai berkuliah di kota besar itu. Vina sudah menyetel alarm untuk berbunyi pada pukul tiga pagi. Vina tidak mau terlambat mengantarkan kue ke tetangganya dan terlambat untuk ke kantor. Semua harus Vina kerjakan dengan serapi mungkin. Tak berapa lama, karena sudah terlalu lelah Vina langsung saja tertidur.
Tepat pukul tiga pagi, alarm Vina berbunyi. Vina langsung masuk kedalam ke kamar mandi dan mengambil wudhu, Vina akan sholat tahajud terlebih dahulu, baru mulai menyiapkan untuk makan siangnya, sambil merapikan kue ulang tahun pesanan tetangganya. Vina hari ini berencana memasak ayak kecap dan sayur capcay untuk bekal makan siangnya. Dia masak sambil tersenyum bahagia. Selesai menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, Vina mulai dengan memasak ayam kecapnya. Sambil menunggu ayam kecap masak, Vina mulai menyusun rainbowcakenya berurutan sesuai dengan warna paling gelap dibawah barulah sampai kewarna yang paling muda. Selesai menumpuk semua kue dan memberikan butercrem dikue paling atas ayam kecap Vina juga masak. Vina kemudian lanjut dengan memasak capcay, setelah capcaynya masak Vina baru menghias kue ulang tahun tersebut dengan tokoh kartun yang telah dibuatnya semalam. Akhirnya kue tersebut selesai juga, tepat pukul lima pagi. Vina kemudian pergi membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Vina kemudian menyiapkan bekal makan siangnya, dia sarapan dengan sisa potongan kue ulang tahun dan segelas susu.
Vina kemudian keluar dari kosannya berjalan menuju rumah tetangga yang memesan kue kepadanya. Vina menyerahkan kue tersebut kepada tetangganya.
"Ibu, ini pesanan kuenya. Semoga anak ibu suka dengan hiasannya." kata Vina sambil menyerahkan kotak kuenya.
"Berapa Vina?"
"250ribu Ibu. Karena semua hiasan bisa dimakan, Saya membuatnya dari coklat putih yang dilelehkan."
"Baiklah ini uangnya Vina. Itu harga yang sudah murah, melihat kue yang begitu indah, biasanya saya membelinya seharga 450ribu di toko kue simpang sana." kata Ibu
"Wah kalau begitu ibu bisa menjadi langganan saya. Saya bisa membuat kue basah untuk arisan. Oh ya ibu saya harus berangkat kerja dulu, Semoga anak ibu senang dengan kuenya."
Vina kemudian pergi menuju simpang kosnya. Ternyata pas Vina sampai disimpang ada sebuah angkot yang akan lewat. Vina langsung menyetop angkot itu. Vina langsung naik. Tepat pukul tujuh pagi Vina sudah sampai dikantornya. Vina langsung masuk kedalam ruangannya. Vina menuju pantry lantai empat itu. Dia akan membuat segelas teh hangat untuk menemaninya bekerja. Satu persatu teman seruangannya datang, tapi Sari terlihat tidak masuk hari ini, karena sudah hampir jam setengah delapan tapi Sari belum juga datang. Vina mengambil ponselnya, ternyata Sari memang minta izin untuk tidak hadir hari ini, perutnya sedang bermasalah. Jadilah hari ini Vina sendirian kerja.
Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki ke meja Vina.
"Vina, nanti kamu temani saya meeting dengan Direktur. Jam satu siang. Jadi saya harap kamu tidak makan siang di luar hari ini." kata Pak Danu.
"Baiklah Pak. Tapi saya memang tidak pernah makan siang di luar pak, saya bawa bekal sendiri." kata Vina sambil menatap ke kotak bekal yang terletak disamping printernya.
"Baiklah kalau begitu. Saya juga tidak akan makan diluar. Kamu silahkan baca materi ini. Nanti akan kita presentasikan di depan Direktur."
"Siap Pak. Akan saya pelajari langsung."
Vina kemudian mengambil rancangan yang diberikan manager. Vina membaca rancangan tersebut dengan saksama, baik dari modelnya terlebih lagi dengan berapa banyak bahan yang akan digunakan. Vina menemukan ada sedikit kejanggalan pada kebutuhan bahan. Vina kemudian berdiri dan berjalan menuju ruangan Danu.
"Permisi Pak, apakah saya boleh masuk Pak?"
"Silahkan Vina, ada apa?"
"Begini Pak, Saya melihat ada sedikit kejanggalan dalam proposal ini, di sini terlihat pemakaian semen sampai 2000 sak, sedangkan di keuangan dibuat 2200 sak. Bukannya ini namanya markup Pak?"
Danu meminta proposal itu dari Vina, dia langsung membacanya, ternyata benar di situ terjadi penambahan semen, untuk saja dia tidak langsung menandatangani proposal itu. Danu kemudian menuju bagian keuangan.
"Pagi Pak Arfan, saya ada perlu dengan karyawan bapak yang membuat proposal ini?" kata Danu sambil melihatkan proposal kepada Arfan.
Arfan kemudian menghubungi karyawan yang membuat proposal tersebut, masuklah seorang wanita yang sangat seksi, Danu yang meilihat langsung merasa jijik, walaupun Danu seorang duda, tapi Danu sangat tidak suka melihat cewek seseksi karyawan ini.
"Stella, kamu yang membuat proposal ini?"
"Benar Pak Arfan, apakah ada yang salah?" Stella berbicara sambil membungkukkan badannya. Danu dan Arfan langsung memalingkan wajah mereka dari padangan yang sangat merusak itu, Stella yang tau dia di tolak langsung membetulkan cara berdirinya.
"Begini Stella, hasil rekomendasi dan rancangan dari bagian perencanaan bangunan, semen yang mereka butuhkan adalah 2000, kenapa kamu membuat proposal menulis 2200?"
Stella terkejut karena perbuatannya sekali ini ketahuan, biasanya Stella tidak pernah ketahuan kalau sudah menilap di proposal.
"Oh ada yang salah ya pak, baiklah saya akan mengulangnya."
"Maaf Stella kamu tidak bisa mengulangnya, saya akan menyuruh karyawan yang lain untuk membuat proposal ini."
Arfan kemudian menghubungi Ranti untuk membuat proposal yang baru.
"Ranti, masuk keruangan saya sekarang juga."
Ranti kemudian masuk kedalam ruangan Arfan. "Kamu buat proposal ini kembali, kerjakan dalam waktu satu jam, saya tidak mau ada kesalahan jumlah lagi, paham?"
"Paham Pak." Ranti kemudian keluar dan mengerjakan proposal itu, sedangkan Stella langsung saja keluar dan duduk di mejanya.
Danu kemudian kembali keruangannya, dia melihat Vina yang sedang sibuk membuat sebuah desain.
"Apa yang kamu kerjakan?"
"Oh tidak ada apa-apa Pak, Saya sedang membuat sebuah desain kafe yang akan saya wujudkan beberapa tahun kedepan."
"Kamu boleh menggambar, tapi tidak disaat jam kantor. Ini ada sebuah pekerjaan untuk kamu kerjakan." Danu kemudian memberikan setumpuk map kepada Vina. Vina langsung mengerjakan semua pekerjaan itu. Vina harus menyelesaikannya sebelum jam makan siang.
Jam makan siang datang, Vina mengeluarkan bekalnya dari dalam tempat bekal yang dibawanya. Tiba-tiba Danu datang dengan membawa sebuah sendok ditangannya.
"Pak Danu mau ngapain?" tanya Vina
"Numpang makan ya Vin, aku juga lapar. Semua karyawan sedang keluar, jadi nggak ada yang bisa aku mitai tolong untuk membelikan makanan."
"Oh gitu. Silahkan Pak. Tidak apa-apa, kita makan berdua saja."
Vina dan Danu kemudian makan dalam satu piring berdua, mereka makan dengan sangat lahap, tak terasa makan siang itu sudah habis.
"Vina, mau tidak kamu membuatkan saya makanan setiap hari, anggap saja saya katering dengan kamu."
"Baiklah Pak, untuk menambah uang jajanku. Siap laksanakan, tapi apakah Bapak ada makanan pantangannya?"
"Tidak saya adalah pemakan semuanya."
"Baiklah pak, akan saya buatkan, kalau Bapak mau, bapak juga bisa mengatakan kepada karyawan lain. Itung-itung makan makanan sehat Pak, karena makanan di luar pasti memakai MSG, jadi tidak sehat."
"Bilang saja kamu mau mendapatkan banyak uang."
"Hahahaha, tentulah iyes Pak."
Jam makan siang berakhir, Danu dan Vina langsung masuk lift menuju lantai sepuluh kantor itu, mereka hari ini akan rapat dengan presiden direktur. Mereka akan membahas tentang pembangunan sebuah mall dari perusahaan Soepomo. Vina berjalan dengan sangat pelan, Danu sadar akan kegugupan Vina.
"Santai aja Vin, Pak Presiden Direktur tidak kejam dan tidak memakan orang kok."
"Bapak sudah biasa tentulah santai, Saya baru kali ini Pak, mana ini adalah hari kedua saya baru bekerja, sudah langsung meeting."
"Kamu ternyata cerewet juga ya Vin."
Tak terasa mereka sudah sampai di pintu masuk ruangan meeting. Vina dan Danu masuk kedalam ruangan itu, disana sudah terlihat Ranti dari devisi keuangan dan beberapa lagi peserta rapat. Vina duduk tepat disebelah Danu. Tak lama masuklah seorang presiden direktur. Pria paroh baya yang masih terlhat tampan.
"Baiklah rapat kali ini akan kita mulai. Silahkan Bapak Danu presentasikan proposal Anda."
Danu kemudian mempresentasikan proposal yang sudah diperbaiki oleh Ranti. Danu mempresentasikan dengan sangat gamblang dan mudah dimengerti. Terlihat pak Preseiden Direktur setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Danu.
"Baiklah Pak Danu, minggu depan langsung eksekusi."
Rapat itu berakhir pada pukul lima sore. Vina langsung bersiap-siap untuk pulang. Dia membereskan semua perlengkapannya. Setelah selesai Vina langsung berjalan keluar kantor menuju halte bis. Ternyata setelah satu jam menunggu angkutan umum. angkot yang ditunggu tidak juga datang. Tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depan Vina, sopir menurunkan kaca mobilnya.
"Masuk Vin, saya antar pulang." kata Danu.
"Nggak usah aja pak, takut merepotkan."
"Tidak merepotkan Vina, hari sudah mau malam, nanti kamu ada apa-apa, ayok saya antar pulang saja."
Setelah mempertimbangkan, akhirnya Vina masuk kedalam mobil Danu. Danu mengantar Vina sampai ke kosannya.
"Kenapa nggak naik taksi online saja Vin?"
"Sayang uangnya pak."
"Oh gitu. Ya udah kamu pulang saja dengan mobil kantor yang antar jemput, nanti saya akan katakan dengan sopirnya."
"Makasih Pak."
Tak terasa mereka sudah sampai di kosan Vina. Vina kemudian turun, tanpa mengajak Danu untuk turun. Vina tidak mau ada gosip disekitaran tempat tinggalnya. Vina selalu menjaga tingkah polah kelakuannya. Ternyata di teras rumahnya, sudah menunggu seorang ibu-ibu.
"Maaf bu, ada apa ya?"
"Benar ini dengan nak Vina?"
"Iya bu. Saya Vina, ada perlu apa ya bu?"
" Saya mau minta tolong, bisakah nak Vina membuatkan kue ulang tahun seperti kepunyaan anak Ibu Ani tadi pagi."
"Untuk kapan Bu?"
"Untuk malam minggu nak Vina?"
"Oke bu, akan saya buatkan, hanya itu saja bu?"
" Apakah nak Vina juga bisa membuat samay? Kalau bisa saya akan pesan seratus porsi harga sepuluh ribu"
"Wah bisa bu, Nanti akan saya buatkan testernya terlebih dahulu dan silahkan ibu rasakan, baru ibu pesan kepada saya."
"Baiklah saya tunggu ya nak Vina."
"Baik bu."
"Saya permisi dulu nak Vina."
Vina kemudian masuk kerumahnya dan membersihkan dirinya. Dia akan beristirahat sebentar setelah itu baru akan mencari resep membuat somay, atau dia akan menelpon ibunya menanyakan bahan membuat somay.
Setelah menjalankan ibadah maghribnya, Vina mengeluarkan ponselnya. Vina langsung menghubungi ibunya.
"Assalamualaikum ibu."
"Walaikumsalam Vina, apa kabar kamu sayang?"
"Baik bu, ibu sama ayah bagaimana?"
"Alhamdulillah kami juga baik, ada apa nduk menghubungi ibu malam-malam?"
"Begini Bu, tadi ada tetangga minta dibuatkan somay, aku lupa bahannya bu, maukah ibu membantu ku?"
"Akan ibu sms ke kamu ya sayang, untuk berapa porsi?"
"seratus porsi ibu, harga sepuluh ribu."
"baiklah akan ibu sms, sekarang sudah malam, kamu tidur lah sayang, besok masih kerja."
Vina kemudian beristirahat, dia hanya menyelonjorkan badannya sambil menunggu isya. Akhirnya azand isya berkumandang, Vina kemudian mengambil wudhu dan langsung mengerjakan sholat isya, selesai sholat isya Vina kemudian langsung tidur, sebelumnya dia menyetel alarm ke pukul setengah lima pagi. Vina akan masak cukup banyak nanti pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
Jeqclyn Tuyu
bagus ceritanya
2021-05-09
1