Reseki Vina

Vina yang tadi sore mendapat sebuah notifikasi pesanan kue ulangtahun dari salah seorang langganan kuenya langsung saja mengeksekusi membuat kue tersebut. Vina tidak mau menolak pesanan walaupun dia sedang dalam keadaan tidak baik, badannya sangat lelah sekali habis pulang bekerja. Vina dengan semangat langsung menyampur semua bahan untuk membuat kue. Sesuai permintaan dari konsumen, Vina membuat keu ulang tahun itu dengan rainbawcake. Vina membuat kue dengan tersenyum senang. Selain membuat desain sebuah bangunan, Vina juga sangat senang memasak. Makanya Vina sampai sekarang menerima orderan kue basah maupun kue ulang tahun. Jam setengah sembilan semua kue sudah masak. Vina menunggu kue itu dingin semuanya barulah dia akan menghias kue tersebut dengan tema spongebob. Vina sudah membuat tokoh kartun pemeran spongebob denga teman-temannya dari lelehan coklat. Vina menggambarnya dengan sangat rapi dan mirip sekali dengan semua tokoh kartun itu.

Setelah selesai memasak semua kuenya Vina kemudian mengambil wudhuk dan mengerjakan sholat Isya. Setelah selesai melaksanakan sholat, Vina langsung mebaringkan badannya dikasur yang sudah menemaninya semenjak dia mulai berkuliah di kota besar itu. Vina sudah menyetel alarm untuk berbunyi pada pukul tiga pagi. Vina tidak mau terlambat mengantarkan kue ke tetangganya dan terlambat untuk ke kantor. Semua harus Vina kerjakan dengan serapi mungkin. Tak berapa lama, karena sudah terlalu lelah Vina langsung saja tertidur.

Tepat pukul tiga pagi, alarm Vina berbunyi. Vina langsung masuk kedalam ke kamar mandi dan mengambil wudhu, Vina akan sholat tahajud terlebih dahulu, baru mulai menyiapkan untuk makan siangnya, sambil merapikan kue ulang tahun pesanan tetangganya. Vina hari ini berencana memasak ayak kecap dan sayur capcay untuk bekal makan siangnya. Dia masak sambil tersenyum bahagia. Selesai menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, Vina mulai dengan memasak ayam kecapnya. Sambil menunggu ayam kecap masak, Vina mulai menyusun rainbowcakenya berurutan sesuai dengan warna paling gelap dibawah barulah sampai kewarna yang paling muda.  Selesai menumpuk semua kue dan memberikan butercrem dikue paling atas ayam kecap Vina juga masak. Vina kemudian lanjut dengan memasak capcay, setelah capcaynya masak Vina baru menghias kue ulang tahun tersebut dengan tokoh kartun yang telah dibuatnya semalam. Akhirnya kue tersebut selesai juga, tepat pukul lima pagi. Vina kemudian pergi membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Vina kemudian menyiapkan bekal makan siangnya, dia sarapan dengan sisa potongan kue ulang tahun dan segelas susu.

Vina kemudian keluar dari kosannya berjalan menuju rumah tetangga yang memesan kue kepadanya. Vina menyerahkan kue tersebut kepada tetangganya.

"Ibu, ini pesanan kuenya. Semoga anak ibu suka dengan hiasannya." kata Vina sambil menyerahkan kotak kuenya.

"Berapa Vina?"

"250ribu Ibu. Karena semua hiasan bisa dimakan, Saya membuatnya dari coklat putih yang dilelehkan."

"Baiklah ini uangnya Vina. Itu harga yang sudah murah, melihat kue yang begitu indah, biasanya saya membelinya seharga 450ribu di toko kue simpang sana." kata Ibu

"Wah kalau begitu ibu bisa menjadi langganan saya. Saya bisa membuat kue basah untuk arisan. Oh ya ibu saya harus berangkat kerja dulu, Semoga anak ibu senang dengan kuenya."

Vina kemudian pergi menuju simpang kosnya. Ternyata pas Vina sampai disimpang ada sebuah angkot yang akan lewat. Vina langsung menyetop angkot itu. Vina langsung naik. Tepat pukul tujuh pagi Vina sudah sampai dikantornya. Vina langsung masuk kedalam ruangannya. Vina menuju pantry lantai empat itu. Dia akan membuat segelas teh hangat untuk menemaninya bekerja. Satu persatu teman seruangannya datang, tapi Sari terlihat tidak masuk hari ini, karena sudah hampir jam setengah delapan tapi Sari belum juga datang. Vina mengambil ponselnya, ternyata Sari memang minta izin untuk tidak hadir hari ini, perutnya sedang bermasalah. Jadilah hari ini Vina sendirian kerja.

Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki ke meja Vina.

"Vina, nanti kamu temani saya meeting dengan Direktur. Jam satu siang. Jadi saya harap kamu tidak makan siang di luar hari ini." kata Pak Danu.

"Baiklah Pak. Tapi saya memang tidak pernah makan siang di luar pak, saya bawa bekal sendiri." kata Vina sambil menatap ke kotak bekal yang terletak disamping printernya.

"Baiklah kalau begitu. Saya juga tidak akan makan diluar. Kamu silahkan baca materi ini. Nanti akan kita presentasikan di depan Direktur."

"Siap Pak. Akan saya pelajari langsung."

Vina kemudian mengambil rancangan yang diberikan manager. Vina membaca rancangan tersebut dengan saksama, baik dari modelnya terlebih lagi dengan berapa banyak bahan yang akan digunakan. Vina menemukan ada sedikit kejanggalan pada kebutuhan bahan. Vina kemudian berdiri dan berjalan menuju ruangan Danu.

"Permisi Pak, apakah saya boleh masuk Pak?"

"Silahkan Vina, ada apa?"

"Begini Pak, Saya melihat ada sedikit kejanggalan dalam proposal ini, di sini terlihat pemakaian semen sampai 2000 sak, sedangkan di keuangan dibuat 2200 sak. Bukannya ini namanya markup Pak?"

Danu meminta proposal itu dari Vina, dia langsung membacanya, ternyata benar di situ terjadi penambahan semen, untuk saja dia tidak langsung menandatangani proposal itu. Danu kemudian menuju bagian keuangan.

"Pagi Pak Arfan, saya ada perlu dengan karyawan bapak yang membuat proposal ini?" kata Danu sambil melihatkan proposal kepada Arfan.

Arfan kemudian menghubungi karyawan yang membuat proposal tersebut, masuklah seorang wanita yang sangat seksi, Danu yang meilihat langsung merasa jijik, walaupun Danu seorang duda, tapi Danu sangat tidak suka melihat cewek seseksi karyawan ini.

"Stella, kamu yang membuat proposal ini?"

"Benar Pak Arfan, apakah ada yang salah?" Stella berbicara sambil membungkukkan badannya. Danu dan Arfan langsung memalingkan wajah mereka dari padangan yang sangat merusak itu, Stella yang tau dia di tolak langsung membetulkan cara berdirinya.

"Begini Stella, hasil rekomendasi dan rancangan dari bagian perencanaan bangunan, semen yang mereka butuhkan adalah 2000, kenapa kamu membuat proposal menulis 2200?"

Stella terkejut karena perbuatannya sekali ini ketahuan, biasanya Stella tidak pernah ketahuan kalau sudah menilap di proposal.

"Oh ada yang salah ya pak, baiklah saya akan mengulangnya."

"Maaf Stella kamu tidak bisa mengulangnya, saya akan menyuruh karyawan yang lain untuk membuat proposal ini."

Arfan kemudian menghubungi Ranti untuk membuat proposal yang baru.

"Ranti, masuk keruangan saya sekarang juga."

Ranti kemudian masuk kedalam ruangan Arfan. "Kamu buat proposal ini kembali, kerjakan dalam waktu satu jam, saya tidak mau ada kesalahan jumlah lagi, paham?"

"Paham Pak." Ranti kemudian keluar dan mengerjakan proposal itu, sedangkan Stella langsung saja keluar dan duduk di mejanya.

Danu kemudian kembali keruangannya, dia melihat Vina yang sedang sibuk membuat sebuah desain.

"Apa yang kamu kerjakan?"

"Oh tidak ada apa-apa Pak, Saya sedang membuat sebuah desain kafe yang akan saya wujudkan beberapa tahun kedepan."

"Kamu boleh menggambar, tapi tidak disaat jam kantor. Ini ada sebuah pekerjaan untuk kamu kerjakan." Danu kemudian memberikan setumpuk map kepada Vina. Vina langsung mengerjakan semua pekerjaan itu. Vina harus menyelesaikannya sebelum jam makan siang.

Jam makan siang datang, Vina mengeluarkan bekalnya dari dalam tempat bekal yang dibawanya. Tiba-tiba Danu datang dengan membawa sebuah sendok ditangannya.

"Pak Danu mau ngapain?" tanya Vina

"Numpang makan ya Vin, aku juga lapar. Semua karyawan sedang keluar, jadi nggak ada yang bisa aku mitai tolong untuk membelikan makanan."

"Oh gitu. Silahkan Pak. Tidak apa-apa, kita makan berdua saja."

Vina dan Danu kemudian makan dalam satu piring berdua, mereka makan dengan sangat lahap, tak terasa makan siang itu sudah habis.

"Vina, mau tidak kamu membuatkan saya makanan setiap hari, anggap saja saya katering dengan kamu."

"Baiklah Pak, untuk menambah uang jajanku. Siap laksanakan, tapi apakah Bapak ada makanan pantangannya?"

"Tidak saya adalah pemakan semuanya."

"Baiklah pak, akan saya buatkan, kalau Bapak mau, bapak juga bisa mengatakan kepada karyawan lain. Itung-itung makan makanan sehat Pak, karena makanan di luar pasti memakai MSG, jadi tidak sehat."

"Bilang saja kamu mau mendapatkan banyak uang."

"Hahahaha, tentulah iyes Pak."

Jam makan siang berakhir, Danu dan Vina langsung masuk lift menuju lantai sepuluh kantor itu, mereka hari ini akan rapat dengan presiden direktur. Mereka akan membahas tentang pembangunan sebuah mall dari perusahaan Soepomo. Vina berjalan dengan sangat pelan, Danu sadar akan kegugupan Vina.

"Santai aja Vin, Pak Presiden Direktur tidak kejam dan tidak memakan orang kok."

"Bapak sudah biasa tentulah santai, Saya baru kali ini Pak, mana ini adalah hari kedua saya baru bekerja, sudah langsung meeting."

"Kamu ternyata cerewet juga ya Vin."

Tak terasa mereka sudah sampai di pintu masuk ruangan meeting. Vina dan Danu masuk kedalam ruangan itu, disana sudah terlihat Ranti dari devisi keuangan dan beberapa lagi peserta rapat. Vina duduk tepat disebelah Danu. Tak lama masuklah seorang presiden direktur. Pria paroh baya yang masih terlhat tampan.

"Baiklah rapat kali ini akan kita mulai. Silahkan Bapak Danu presentasikan proposal Anda."

Danu kemudian mempresentasikan proposal yang sudah diperbaiki oleh Ranti. Danu mempresentasikan dengan sangat gamblang dan mudah dimengerti. Terlihat pak Preseiden Direktur setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Danu.

"Baiklah Pak Danu, minggu depan langsung eksekusi."

Rapat itu berakhir pada pukul lima sore. Vina langsung bersiap-siap untuk pulang. Dia membereskan semua perlengkapannya. Setelah selesai Vina langsung berjalan keluar kantor menuju halte bis. Ternyata setelah satu jam menunggu angkutan umum. angkot yang ditunggu tidak juga datang. Tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depan Vina, sopir menurunkan kaca mobilnya.

"Masuk Vin, saya antar pulang." kata Danu.

"Nggak usah aja pak, takut merepotkan."

"Tidak merepotkan Vina, hari sudah mau malam, nanti kamu ada apa-apa, ayok saya antar pulang saja."

Setelah mempertimbangkan, akhirnya Vina masuk kedalam mobil Danu. Danu mengantar Vina sampai ke kosannya.

"Kenapa nggak naik taksi online saja Vin?"

"Sayang uangnya pak."

"Oh gitu. Ya udah kamu pulang saja dengan mobil kantor yang antar jemput, nanti saya akan katakan dengan sopirnya."

"Makasih Pak."

Tak terasa mereka sudah sampai di kosan Vina. Vina kemudian turun, tanpa mengajak Danu untuk turun. Vina tidak mau ada gosip disekitaran tempat tinggalnya. Vina selalu menjaga tingkah polah kelakuannya. Ternyata di teras rumahnya, sudah menunggu seorang ibu-ibu.

"Maaf bu, ada apa ya?"

"Benar ini dengan nak Vina?"

"Iya bu. Saya Vina, ada perlu apa ya bu?"

" Saya mau minta tolong, bisakah nak Vina membuatkan kue ulang tahun seperti kepunyaan anak Ibu Ani tadi pagi."

"Untuk kapan Bu?"

"Untuk malam minggu nak Vina?"

"Oke bu, akan saya buatkan, hanya itu saja bu?"

" Apakah nak Vina juga bisa membuat samay? Kalau bisa saya akan pesan seratus porsi harga sepuluh ribu"

"Wah bisa bu, Nanti akan saya buatkan testernya terlebih dahulu dan silahkan ibu rasakan, baru ibu pesan kepada saya."

"Baiklah saya tunggu ya nak Vina."

"Baik bu."

"Saya permisi dulu nak Vina."

Vina kemudian masuk kerumahnya dan membersihkan dirinya. Dia akan beristirahat sebentar setelah itu baru akan mencari resep membuat somay, atau dia akan menelpon ibunya menanyakan bahan membuat somay.

Setelah menjalankan ibadah maghribnya, Vina mengeluarkan ponselnya. Vina langsung menghubungi ibunya.

"Assalamualaikum ibu."

"Walaikumsalam Vina, apa kabar kamu sayang?"

"Baik bu, ibu sama ayah bagaimana?"

"Alhamdulillah kami juga baik, ada apa nduk menghubungi ibu malam-malam?"

"Begini Bu, tadi ada tetangga minta dibuatkan somay, aku lupa bahannya bu, maukah ibu membantu ku?"

"Akan ibu sms ke kamu ya sayang, untuk berapa porsi?"

"seratus porsi ibu, harga sepuluh ribu."

"baiklah akan ibu sms, sekarang sudah malam, kamu tidur lah sayang, besok masih kerja."

Vina kemudian beristirahat, dia hanya menyelonjorkan badannya sambil menunggu isya. Akhirnya azand isya berkumandang, Vina kemudian mengambil wudhu dan langsung mengerjakan sholat isya, selesai sholat isya Vina kemudian langsung tidur, sebelumnya dia menyetel alarm ke pukul setengah lima pagi. Vina akan masak cukup banyak nanti pagi.

 

 

Terpopuler

Comments

Jeqclyn Tuyu

Jeqclyn Tuyu

bagus ceritanya

2021-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Hari PertaMa Kerja
2 Reseki Vina
3 Usaha Banget
4 Danu Baper
5 Sakitnya Danu #1
6 Danu Sakit #3
7 Danu Ngantor Lagi
8 Mengingat Masa Lalu #1
9 Flash back kehidupan Danu #2
10 Flashback Danu #2
11 Vina Sakit
12 Sakit Vina #2
13 Terciduk
14 Eee Terciduk Lagi
15 Kompor Iwan dan Ifan
16 Pembuktian
17 Sikap Berubah
18 Mati Lampu ya Sayang
19 Berkah Mati Lampu
20 Kotak Sarapan Tertukar
21 Dia dulu selangkah dari gue
22 Cemburu
23 Membuntuti Mu karena Cemburu
24 Marah tanpa Alasan
25 Akhirnya Jadi Juga
26 Bucin parah
27 Rindu
28 Rindu
29 Halalin Dulu
30 Tertangkap Basah
31 Keputusan Danu
32 Deli
33 Danu Kesal. Ranti Kabur
34 Menemani Mu Membawa Mobil
35 Ketiduran
36 Pengakuan
37 Bunda Kue
38 Mesranya Danu dan Vina
39 Mimpi yang Menakutkan Bagi Vina
40 Sop Iga dan Iga Bakar
41 Salah Langkah
42 Kejahilan ART
43 Rencana Ifan
44 Pingsan
45 Ivan Bertindak
46 Cerita Ranti
47 Berusaha Menutupi
48 Comblangan
49 Vina Tau Semuanya
50 Vina sembuh
51 Kekalutan Vina
52 Vina Pulang dari Rumah Sakit
53 Mimpi Vina
54 Vina pertama kali ke kantor
55 Niat baik jalannya pasti mudah
56 Obrolan Pindah
57 Persiapan Pindah
58 Penerbangan Pertama Sekali
59 Saling Menerima
60 Hari Pertama Di Negara U
61 Hari Pertama Di Kantor
62 Hari Pertama Kerja
63 Emosi Vina
64 Sikap Vina
65 Maya
66 Maya wanita tak terduga
67 kemarahan Vina
68 Proyek
69 Cerita Malam
70 Murka Maya
71 Kepanikan Danu
72 Pencarian Vina di mulai
73 Mie rebus
74 Mencari Vina
75 Pencarian Vina
76 Emosi Maya
77 Maya cari masalah
78 Pesawat
79 RANTI
80 Alergi
81 Update
82 Terminal F yang Ku Nanti
83 Kereta Api
84 Kereta Api #
85 Danu dan Ivan Galau
86 Kampung
87 Kampung #
88 kampung #
89 Ladang
90 Durian
91 Ivan
92 Pengakuan CEO
93 Ladang
94 Ide Ivan
95 Keberangkatan ke kota J
96 Pertemuan
97 Belanja Kalap
98 Dia Lagi
99 Pantai Malam Hari
100 Sarapan
101 Hujan
102 Rasian Danu
103 Danu Gesrek
104 Jenang
105 Belanja Lagi
106 Permainan Laut
107 Ivan Marah Besar
108 Ivan Baganyi
109 Kampung
110 Prasangka
111 Penerbangan
112 Healing Maya #
113 Healling Maya ##
114 Healling Maya ###
115 Healing Maya ####
116 Healing Maya #####
117 Healing Maya ######
118 Healing Maya #######
119 Healing Maya ########
120 Danu Curiga
121 Paman menenangkan Danu
122 Pencarian Maya
123 Melanjutkan Pencarian Maya
124 Menuju Kota P
125 Kota P
126 Perjalanan Munuju Kota B
127 Perjalan Panjang ke Kota B
128 Lounge HS Hotel *
129 Mengerjai Maya
130 Penyelesaian Masalah Ivan dan Maya
131 Memilih untuk pulang
132 Juan dan Sari Gabut
133 Mengembalikan Mobil
134 Makan Malam
135 Penerbangan ke Ibu Kota
136 Ayah Memasak
137 Makan Malam #
138 makan malam ##
139 Mall
140 Penyesalan
141 Sarapan
142 Makan Siang #
143 Makan Siang ##
144 Pengintaian Danu
145 Mall
146 Kampung
147 Cont tak pernah Salah
148 Menuju Negara U
149 BANDARA
150 Ngobrol
151 Pesawat
152 Ayah vs Ivan
153 Pertanyaan Ayah
154 Sampai di Negara U
155 Istirahat
156 Mulai Beraktifitas
157 Kerjaan Menumpuk
158 Kerjaan Menumpuk #
159 Makan malam
160 Curhat Vina
161 Vina Masak Sarapan
162 Kebut Kerja Lagi
163 Dokumen Hilang Ternyata Dibawa Seseorang
164 Nengok Kafe
165 Danu Bahagia
166 Danu Kecele Lagi
167 Kasihan Vina
168 Pembukaan Kafe
169 Pembukaan Kafe #
170 Danu kehilangan staff
171 Vina Panik
172 Pasar Pagi
173 Kebahagiaan
174 Pengungkapan Sebuah Rahasia Besar
175 Menemani Pulkam
176 Menemani Pulkam #
177 Cerita Malam
178 Meeting tanpa Vina
179 Vina dan Deli
180 Cerita Ranti
181 Video Call Lagi
182 Kedatangan Direktur
183 Pengurusan 1
184 Pengurusan 2
185 Pengurusan 3
186 Pengurusan 4
187 Pengurusan 5
188 Pengurusan 6
189 Pengurusan 7
190 Video Call Bertiga
191 Pengurusan 8
192 Pengurusan 9
193 Pengurusan 10
194 Pengurusan 11
195 IGD
196 IGD 2
197 IGD 3
198 IGD 4
199 Jebakan Iwan
200 Jebakan Iwan #
201 Danu
202 Kantor Frans
203 Kantor Frans #
204 Deli
205 Deli #
206 Deli ##
207 Deli ###
208 Deli ####
209 Negara U
210 Negara U
211 Negara U
212 Negara U
213 Negara U
214 Negara U
215 NEGARA U
216 Negara U
217 Negara U
218 Negara U
219 Deli dan Nenek
220 Lanjutan Cerita Nenek
221 Keadaan Danu
222 Operasi Danu
223 Operasi Danu #
224 Diagnosa Danu
225 Diagnosa Danu
226 Diagnosa Danu
227 Danu Pindah Ruangan
228 Amnesia
229 Amnesia
230 Kesedihan Ivan dan Sari
231 Kesedihan Ivan dan Sari
232 Jalan Jalan Deli
233 Jalan Jalan Deli
234 Jalan Jalan Deli
235 Mencari Vina
236 Mencari Vina
237 Danu Lupa
238 Bertiga Bahagia
239 Menemui Maya
240 Menemui Maya
241 Obrolan Ringan
242 Deli Marah Marah
243 Menonton
244 Naik Motor
245 Mansion
246 Mansion
247 Mansion
248 Mansion
249 Meja Makan
250 Pulang
251 Pulang
252 Menuju Kafe
253 Kafe Maya
254 Mami dan Sari
255 Peperangan Dengan Dokumen
256 Vina Mrah
257 Maya Pulang
258 IVAN DATANG KE MANSION
259 Pertemuan Ivan dan Mami
260 Balik
261 Danu
262 negara U
263 bandara negara i
264 bercanda
265 restoran
266 Ayah
267 pertanyaan lagi
268 Negara U
269 cerita berbagi
270 Rodi
271 VINA
272 kerja lagi
273 Danu
274 Vina
275 Ivan
276 Masalah Perusahaan
277 masalah perusahaan 2
278 Danu
279 Danu ##
280 Danu ##
281 Makan Siang Gratis
282 Makan Siang di Rumah Frans
283 Makan Siang
284 301 Ruangan Frans
285 PEMBICARAAN
286 Saksi 1
287 Saksi 2
288 Saksi 3
289 Saksi 4
290 Kejahilan Iwan
291 VC Bertiga
292 Ranti Murka
293 Sama Sama Memanfaatkan
294 Anggara Pusing
295 Anggara
296 Permintaan Deli
297 Perasaan Deli
298 Kegalauan Deli
299 Sarapan
300 Ke kantor
301 Maya dan Deli
302 Bandara
303 Keributan Pagi Hari
304 Danu Takut Vina Marah
305 perjalanan menuju Mansion Ivan
306 obrolan di mansion
307 Danu
308 Peperangan Frans
309 Danu
310 Ranti dan Kekasihnya
311 Perusahaan
312 Perusahaan
313 Menjemput Ivan
314 Bertemu di Bandara
315 Drama Deli
316 Deli Marah
317 Deli Ngambek
318 Membujuk Deli
319 Pembicaraan Ibu dan Anak
320 Penyelesaian Masalah
321 Rasa Masakan Jadi Enak Karena Cinta
322 Pembicaraan Di Meja Makan
323 Keributan Tak Berarti 3 Pria Tampan
324 Menggoda Iwan
325 Menggoda Iwan
326 Penyerahan Bukti Bukti
327 Frans Baru Datang
328 Pembicaraan Bukti Bukti
329 Pembicaraan Bukti Bukti
330 Perkataan Ivan
331 Diskusi Masalah Perceraian
332 Keputusan Danu
333 Ranti
334 Ranti dan Anggara
335 Obrolan Ayah dan Ivan
336 Pembicaraan Ayah dan Ivan
337 Bukti Baru
338 Obrolan Bukti Baru
339 Telpon Penting
340 Pembicaraan dia negara
341 Pembicaraan Keluarga
342 Pembicaraan Vina dan Maya
343 Ivan
344 Pembicaraan Ivan dan Frans
345 Pembicaraan Ivan dan Frans
346 Pencarian Ivan
347 Pelacakan
348 Pekerjaan Ivan
349 Permintaan Ivan
350 Penghapusan Data
351 Drama Pagi Hari
352 Kembali Ke Rumah Bunda
353 Percapakan Negara U
354 Pembicaraan Bestman
355 Pembicaraan Tiga Sahabat
356 Mimpi Deli
357 kecemasan Danu
358 Pembicaraan
359 Pembicaraan Ayah dan Dua Pemuda
360 Pembicaraan Dua Negara
361 Pembicaraan Danu dan Frans
362 Galau Danu
363 Kemelut
364 Danu Mimpi
365 Danu Norak
366 Kejutan untuk Danu
367 Kerja Keras Sebelum Melepas Rindu
368 Kemarahan Sebelum Berangkat
369 Belum Saatnya Terbang
370 Vina Pulakam
371 Cerita Masa Lalu Ivan
372 Udah Mau Sidang Masih Ke Gap
373 Pulang Ke Negara U #
374 Maya Menyibukkan Diri
375 Perjalanan Pulang
376 Ketiduran dalam Penerbangan
377 Cerita Danu Kepada Frans
378 Sampai di Negara I
379 Sampai di Negara I #
380 Sampai Di Negara I ##
381 Sampai Di Negara I ###
Episodes

Updated 381 Episodes

1
Hari PertaMa Kerja
2
Reseki Vina
3
Usaha Banget
4
Danu Baper
5
Sakitnya Danu #1
6
Danu Sakit #3
7
Danu Ngantor Lagi
8
Mengingat Masa Lalu #1
9
Flash back kehidupan Danu #2
10
Flashback Danu #2
11
Vina Sakit
12
Sakit Vina #2
13
Terciduk
14
Eee Terciduk Lagi
15
Kompor Iwan dan Ifan
16
Pembuktian
17
Sikap Berubah
18
Mati Lampu ya Sayang
19
Berkah Mati Lampu
20
Kotak Sarapan Tertukar
21
Dia dulu selangkah dari gue
22
Cemburu
23
Membuntuti Mu karena Cemburu
24
Marah tanpa Alasan
25
Akhirnya Jadi Juga
26
Bucin parah
27
Rindu
28
Rindu
29
Halalin Dulu
30
Tertangkap Basah
31
Keputusan Danu
32
Deli
33
Danu Kesal. Ranti Kabur
34
Menemani Mu Membawa Mobil
35
Ketiduran
36
Pengakuan
37
Bunda Kue
38
Mesranya Danu dan Vina
39
Mimpi yang Menakutkan Bagi Vina
40
Sop Iga dan Iga Bakar
41
Salah Langkah
42
Kejahilan ART
43
Rencana Ifan
44
Pingsan
45
Ivan Bertindak
46
Cerita Ranti
47
Berusaha Menutupi
48
Comblangan
49
Vina Tau Semuanya
50
Vina sembuh
51
Kekalutan Vina
52
Vina Pulang dari Rumah Sakit
53
Mimpi Vina
54
Vina pertama kali ke kantor
55
Niat baik jalannya pasti mudah
56
Obrolan Pindah
57
Persiapan Pindah
58
Penerbangan Pertama Sekali
59
Saling Menerima
60
Hari Pertama Di Negara U
61
Hari Pertama Di Kantor
62
Hari Pertama Kerja
63
Emosi Vina
64
Sikap Vina
65
Maya
66
Maya wanita tak terduga
67
kemarahan Vina
68
Proyek
69
Cerita Malam
70
Murka Maya
71
Kepanikan Danu
72
Pencarian Vina di mulai
73
Mie rebus
74
Mencari Vina
75
Pencarian Vina
76
Emosi Maya
77
Maya cari masalah
78
Pesawat
79
RANTI
80
Alergi
81
Update
82
Terminal F yang Ku Nanti
83
Kereta Api
84
Kereta Api #
85
Danu dan Ivan Galau
86
Kampung
87
Kampung #
88
kampung #
89
Ladang
90
Durian
91
Ivan
92
Pengakuan CEO
93
Ladang
94
Ide Ivan
95
Keberangkatan ke kota J
96
Pertemuan
97
Belanja Kalap
98
Dia Lagi
99
Pantai Malam Hari
100
Sarapan
101
Hujan
102
Rasian Danu
103
Danu Gesrek
104
Jenang
105
Belanja Lagi
106
Permainan Laut
107
Ivan Marah Besar
108
Ivan Baganyi
109
Kampung
110
Prasangka
111
Penerbangan
112
Healing Maya #
113
Healling Maya ##
114
Healling Maya ###
115
Healing Maya ####
116
Healing Maya #####
117
Healing Maya ######
118
Healing Maya #######
119
Healing Maya ########
120
Danu Curiga
121
Paman menenangkan Danu
122
Pencarian Maya
123
Melanjutkan Pencarian Maya
124
Menuju Kota P
125
Kota P
126
Perjalanan Munuju Kota B
127
Perjalan Panjang ke Kota B
128
Lounge HS Hotel *
129
Mengerjai Maya
130
Penyelesaian Masalah Ivan dan Maya
131
Memilih untuk pulang
132
Juan dan Sari Gabut
133
Mengembalikan Mobil
134
Makan Malam
135
Penerbangan ke Ibu Kota
136
Ayah Memasak
137
Makan Malam #
138
makan malam ##
139
Mall
140
Penyesalan
141
Sarapan
142
Makan Siang #
143
Makan Siang ##
144
Pengintaian Danu
145
Mall
146
Kampung
147
Cont tak pernah Salah
148
Menuju Negara U
149
BANDARA
150
Ngobrol
151
Pesawat
152
Ayah vs Ivan
153
Pertanyaan Ayah
154
Sampai di Negara U
155
Istirahat
156
Mulai Beraktifitas
157
Kerjaan Menumpuk
158
Kerjaan Menumpuk #
159
Makan malam
160
Curhat Vina
161
Vina Masak Sarapan
162
Kebut Kerja Lagi
163
Dokumen Hilang Ternyata Dibawa Seseorang
164
Nengok Kafe
165
Danu Bahagia
166
Danu Kecele Lagi
167
Kasihan Vina
168
Pembukaan Kafe
169
Pembukaan Kafe #
170
Danu kehilangan staff
171
Vina Panik
172
Pasar Pagi
173
Kebahagiaan
174
Pengungkapan Sebuah Rahasia Besar
175
Menemani Pulkam
176
Menemani Pulkam #
177
Cerita Malam
178
Meeting tanpa Vina
179
Vina dan Deli
180
Cerita Ranti
181
Video Call Lagi
182
Kedatangan Direktur
183
Pengurusan 1
184
Pengurusan 2
185
Pengurusan 3
186
Pengurusan 4
187
Pengurusan 5
188
Pengurusan 6
189
Pengurusan 7
190
Video Call Bertiga
191
Pengurusan 8
192
Pengurusan 9
193
Pengurusan 10
194
Pengurusan 11
195
IGD
196
IGD 2
197
IGD 3
198
IGD 4
199
Jebakan Iwan
200
Jebakan Iwan #
201
Danu
202
Kantor Frans
203
Kantor Frans #
204
Deli
205
Deli #
206
Deli ##
207
Deli ###
208
Deli ####
209
Negara U
210
Negara U
211
Negara U
212
Negara U
213
Negara U
214
Negara U
215
NEGARA U
216
Negara U
217
Negara U
218
Negara U
219
Deli dan Nenek
220
Lanjutan Cerita Nenek
221
Keadaan Danu
222
Operasi Danu
223
Operasi Danu #
224
Diagnosa Danu
225
Diagnosa Danu
226
Diagnosa Danu
227
Danu Pindah Ruangan
228
Amnesia
229
Amnesia
230
Kesedihan Ivan dan Sari
231
Kesedihan Ivan dan Sari
232
Jalan Jalan Deli
233
Jalan Jalan Deli
234
Jalan Jalan Deli
235
Mencari Vina
236
Mencari Vina
237
Danu Lupa
238
Bertiga Bahagia
239
Menemui Maya
240
Menemui Maya
241
Obrolan Ringan
242
Deli Marah Marah
243
Menonton
244
Naik Motor
245
Mansion
246
Mansion
247
Mansion
248
Mansion
249
Meja Makan
250
Pulang
251
Pulang
252
Menuju Kafe
253
Kafe Maya
254
Mami dan Sari
255
Peperangan Dengan Dokumen
256
Vina Mrah
257
Maya Pulang
258
IVAN DATANG KE MANSION
259
Pertemuan Ivan dan Mami
260
Balik
261
Danu
262
negara U
263
bandara negara i
264
bercanda
265
restoran
266
Ayah
267
pertanyaan lagi
268
Negara U
269
cerita berbagi
270
Rodi
271
VINA
272
kerja lagi
273
Danu
274
Vina
275
Ivan
276
Masalah Perusahaan
277
masalah perusahaan 2
278
Danu
279
Danu ##
280
Danu ##
281
Makan Siang Gratis
282
Makan Siang di Rumah Frans
283
Makan Siang
284
301 Ruangan Frans
285
PEMBICARAAN
286
Saksi 1
287
Saksi 2
288
Saksi 3
289
Saksi 4
290
Kejahilan Iwan
291
VC Bertiga
292
Ranti Murka
293
Sama Sama Memanfaatkan
294
Anggara Pusing
295
Anggara
296
Permintaan Deli
297
Perasaan Deli
298
Kegalauan Deli
299
Sarapan
300
Ke kantor
301
Maya dan Deli
302
Bandara
303
Keributan Pagi Hari
304
Danu Takut Vina Marah
305
perjalanan menuju Mansion Ivan
306
obrolan di mansion
307
Danu
308
Peperangan Frans
309
Danu
310
Ranti dan Kekasihnya
311
Perusahaan
312
Perusahaan
313
Menjemput Ivan
314
Bertemu di Bandara
315
Drama Deli
316
Deli Marah
317
Deli Ngambek
318
Membujuk Deli
319
Pembicaraan Ibu dan Anak
320
Penyelesaian Masalah
321
Rasa Masakan Jadi Enak Karena Cinta
322
Pembicaraan Di Meja Makan
323
Keributan Tak Berarti 3 Pria Tampan
324
Menggoda Iwan
325
Menggoda Iwan
326
Penyerahan Bukti Bukti
327
Frans Baru Datang
328
Pembicaraan Bukti Bukti
329
Pembicaraan Bukti Bukti
330
Perkataan Ivan
331
Diskusi Masalah Perceraian
332
Keputusan Danu
333
Ranti
334
Ranti dan Anggara
335
Obrolan Ayah dan Ivan
336
Pembicaraan Ayah dan Ivan
337
Bukti Baru
338
Obrolan Bukti Baru
339
Telpon Penting
340
Pembicaraan dia negara
341
Pembicaraan Keluarga
342
Pembicaraan Vina dan Maya
343
Ivan
344
Pembicaraan Ivan dan Frans
345
Pembicaraan Ivan dan Frans
346
Pencarian Ivan
347
Pelacakan
348
Pekerjaan Ivan
349
Permintaan Ivan
350
Penghapusan Data
351
Drama Pagi Hari
352
Kembali Ke Rumah Bunda
353
Percapakan Negara U
354
Pembicaraan Bestman
355
Pembicaraan Tiga Sahabat
356
Mimpi Deli
357
kecemasan Danu
358
Pembicaraan
359
Pembicaraan Ayah dan Dua Pemuda
360
Pembicaraan Dua Negara
361
Pembicaraan Danu dan Frans
362
Galau Danu
363
Kemelut
364
Danu Mimpi
365
Danu Norak
366
Kejutan untuk Danu
367
Kerja Keras Sebelum Melepas Rindu
368
Kemarahan Sebelum Berangkat
369
Belum Saatnya Terbang
370
Vina Pulakam
371
Cerita Masa Lalu Ivan
372
Udah Mau Sidang Masih Ke Gap
373
Pulang Ke Negara U #
374
Maya Menyibukkan Diri
375
Perjalanan Pulang
376
Ketiduran dalam Penerbangan
377
Cerita Danu Kepada Frans
378
Sampai di Negara I
379
Sampai di Negara I #
380
Sampai Di Negara I ##
381
Sampai Di Negara I ###

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!