Kepahitan Sebuah Cinta
Sebut saja nama wanita cantik itu Vina. Vina terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya seorang guru honor di sekolah Negeri yang hanya memiliki gaji satu juta lima ratus setiap bulannya. Sedangkan ibunya berjualan kue kue basah yang dititipkan di setiap warung yang ada. Vina merupakan anak tunggal dalam keluarganya dia tidak memiliki seorangpun saudara. Dari kecil Vina selalu diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk hidup hemat dan mandiri. Vina kecil sudah pandai mencari uang dengan cara membuatkan tiap tugas temannya. Tapi walaupun Vina berasal dari keluarga tidak mampu, Vina tidak pernah merasa rendah diri. Vina selalu bangga dengan kedua orang tuanya yang berjuang keras untuk pendidikannya.
Tak terasa sekarang umur Vina sudah menginjak dua puluh dua tahun. Vina sudah hampir menamatkan kuliahnya yang dijalaninya berbarengan dengan kerja Vina hanya menunggu hari wisudanya saja. Ya Vina selama kuliah harus sambil bekerja, karena uang yang dikirimkan okeh kedua orang tuanya hanya cukup untuk makan satu bulan, sedangkan untuk membeli buku dan pakaian Vina harus bekerja. Vina menjadi pelayan sebuah toko sembako yang bersedia menerimanya untuk bekerja setengah hari, mulai dari jam empat sore sampai jam sepuluh malam. Vina melakukan pekerjaannya dengan suka cita, Vina tidak pernah merasa lelah dengan semua aktifitasnya.
Hari wisuda itu akhirnya datang juga, Vina sangat senang sekali. Apalagi kedua orang tuanya bisa hadir. Kedua orang tuanya akan maju ke atas panggung, karena Vina merupakan wisudawan terbaik tahun ini. Ditambah lagi Vina langsung diterima pada sebuah perusahaan ternama dikota itu. Vina sungguh sangat bahagia. Benar kata pepatah tak ada hasil yang akan menghianati proses.
Vina hari ini memakai sebuah kebaya berwarna putih gading dan rambutnya disanggul ke atas. Vina sangat cantik sekali, sehingga siapapun yang melihatnya, mereka tidak akan menyangka kalau itu adalah Vina, teman kuliah mereka yang sederhana dan tidak pernah berdandan.
"Vina, benarkah kamu ini sayang?" tanya Ibu.
"Iya Ibu, ini Vina. Siapalagi. Emang anak ibu yang oerempuan ada banyak?" tanya Vina dengan manyun. Vina sangat manja dengan Ibu nya.
"Hahahahahaha. Bukan begitu sayang, kamu sangat cantik, ibu tidak menyangka kamu akan secantik ini."
"Makasih Ibu. Anaknya cantik karena ibunya juga cantik."
"Bisa aja kamu sayang. Mana ada Ibu cantik."
"Udah siap? Ayuk berangkat, taksinya udah menunggu di depan."kata Ayah.
Ayah yang melihat wanita cantik di samoing istrinya langsung menatap kagum.
"Kamu cantik sekali nak."
"Makasih Ayah. Yuk berangkat."
Vina dan kedua orang tuanya langsung menuju tempat wisudah yaitu disalah satu hotel berbintang di kota tersebut. Jarak dari kos Vina ke hotel menghabiskan waktu empat puluh lima menit. Akhirnya Vina sampai juga di depan hotel tersebut.
Vina dan kedua orang tuanya memasuki tempat wisuda. Vina selama di kampus tidak banyak mempunyai teman. Viba hanya punya satu sahabat yaitu Mira. Vina kemudian duduk di kursi yang sudah diatur oleh panitua wisuda. Vina duduk paling depan dikursi nomor satu, sedangkan Mira duduk dibelakang Vina dikursi nomor enam.
"Vir, loe cantik banget."
"Biasa aja Mir. Loe juga sangat cantik."
"Loe sempurna Vir. Gue asli pangling pas nengok elo."
"Makasi Mir. Oh ya Mami dan Papi loe udah dateng?"
"Udah tuh sudah duduk di kursi mereka. Ayah Ibu bagaimana?"
"Tuh juga udah." kata Vina sambil menunjuk ke arah orang tuanya
Akhirnya acara wisuda itu dimulai juga. Tibalah pada saat pengumuman wisudawa terbaik tahun ini.
"Baiklah tibalah saatnya kita memberitahukan wisudawan terbaim dari Fakultas Teknik yaitu Vina Yuanita dari jurusan arsitektur dengan IPK 3.5 dengan tamat 3.5 tahun. Kepada Vina dipersilahkan untuk naik ke panggung kepada kedua orang tua dari Vina silahkab mendampingi Vina." kata Mc.
Vina dan kedua orang tuanya langsung menuju ke panggyng kehormatan.
"Assalamualikum wr wb. Terimakasih atas waktunya. Saya sungguh tidak menyangka akan mencapai hasil terbaik seperti ini. Saya tidak mampu berkata kata, saya hanya mau mengucapkan terimakasih banyak kepada kedua orang tua saya, yang bersusah payah mencukupi kebutuhan saya di ibu kota. Terimakasih saya ucapjan kepada semua dosen yang telah mentransfer ilmunya kepada saya, kemudian terimakasih juga saya ucaokan kepada satu satunya teman saya dalam tiga setengah tahun ini yaitu Mira. Pesanku untuk semua mahasiswa yang kurang mampu seperti saya. Berjuanglah teman yakinlah kalau anda mau maka anda akan bisa. Uang bukanlah segala galanya, tapi yang paling utama adalah keyakinan dan semangat. Maaf hanya itu yang bisa saya ucapkan. Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak." kata Vina.
Vina dan kedua orang tuanya langsung turun dari atas panggung kehormatan. Semua mahasiswa memberikan tepukan yang sangat keras, mereka semua bangga dengan Vina. Dengan segala keterbatasannya dia mampu meraih nilai sempurna.
Acara wisuda itu akhirnya usai sudah, semua mahasiswa sudah kembali kerumah mereka masing-masing. Begitu juga dengan Vina dan keluarganya. Ayah dan Ibu Vina pulang hari itu juga ke kampung, karena besok ayah harus mengajar dan ibu juga harus menyiapkan pesanan kue kotak. Vina melapas kepergian kedua orang tuanya dengan senyuman. Setelah mobil yang membawa orang tuanya tidak terlihat lagi, Vina langsung masuk kedalam kosnya.
Vina kemudian langsung beristirahat. Besok dia akan langsung masuk kerja keperusahaan yang sudah menerimanya. Vina sudah menyiapkan semua keperluannya untuk besok pagi. Vina juga sudah menstel alarm lebih cepat dari biasanya. Dia tidak mau terlambat dihari pertama dia masuk kerja.
Tepat pada pukul setengah lima. Alarm Vina berbunyi, Vina langsung bangun dan menyiapkan bekal untuk makan siangnya nanti di kantor. Sedangkan untuk sarapan Vina akan memakan sepoting roti dan segelas teh hangat. Selesai memasak untuk makan siangnya, Vina pergi mandi untuk membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian kantor. Setelah selesai saraoan Vina langsung memasukan bekal makan siangnya kedalam kotak bekal. Setelah itu dia langsung menunggu angkot yang menuju kantornya.
Tepat pukul tujuh Vina sudah sampai di kantornya. Dia melihat meja resepsionis yang masih kosong. Setelah setengah delapan barulah semua karyawan datang. Vina kemudian menuju meja resepsionis.
"Pagi mbak. Saya Vina karyawan baru perusahaan ini. Saya harus melapor kemana ya mbak?"
"Ooo. Ke buk Ratna, bagian HRD. Kamu naik lift ke lantai tiga ruangan sebelah kanan lift adalah ruangan buk Ratna." jawab resepsionis.
"Makasi mbak." Vina kemudian naik lift menuju ruang kerja bu Ratna. Sesampainya di lantai tiga. Vina mencari dimana ruangan bu Ratna. Kebetulan sekali, penunjuk arah di kantor itu sangat mudah dipahami. Vina tidak susah mencari ruangan HRD.
"Assalamualauiku." Vina langsung membuka pintu ruangan HRD.
"Waalauikumsalam" jawab seorang wanita yang duduk didekat pintu keluar.
"Saya mau bertemu dengan ibu Ratna. Saya karyawan baru di perusahaan ibi."
"Bailah saya antarkan ke Bu Ratna." karyawan mengantarkan Vina keruangan bu Ratna.
Tok tok tok.
"Masuk"
"Ibu, Ini karyawan baru itu Ibu"
"Silahkan duduk. Siapa namanu?"
"Vina, ibu."
"Baiklah Vina. Kamu mulai hari ini akan langsung bekerja. Saya menempatkan kamu di bagian perencanaan yajtu arsitek. Mari ikut saya akan saya antar keruanganmu."
Vina dan Bu Ratna berjalan menuju ruangan Vina yang letaknya dilantai empat. Vina dan bu Ratna masuk jedalam ruangan para arsitek.
"Pak Danu, ini anggota baru Bapak. Namanya Vina."
"Oh pemenang kejuaraan mendesain kantor Atmaja Grub itu?"
"Yuo benar."
"Baiklah Vina, silahkan duduk. Bangku kamu tepat disebelah Sari." kata Pak Danu.
Vina kemudian duduk di kursi yang telah diperuntukkan untuk dirinya. Vina langsung mulai bekerja. Dia tidak butuh basa basi untuk perkenalan. Perkenalan bisa dilakukan nanti nanti saja. Diruangan itu hanya ada dua wanita yaitu Sari dan Vina. Selebihnya tiga orang lagi adalah karyawan pria.
Akhirnya jam istirahatpun tiba. Sari mengajak Vina untuk makan ke kantin. Tapi Vina menolak dengan halus.
"Maaf kak Sari. Aku nggak makan keluar. Aku membawa bekal." kata Vina sambil mengeluarkan bekalnya.
Sari yang sedang hamil merasa tergiur dengan masakan Vina. "Bolehkah aku meminta makanan mu?" tanya Sari
"Kakak mau? kalau mau silahkan." Vina menyodorkan bekal makanannya kepada Sari.
Sari langsung menyuap makanan Vina. Sarinterlihat sangat menikmati makanannya itu. "Ini sangat nikmat Vin. Aku boleh belajar memasak kepadamu?" tanya Sari
"Boleh kak. Kapan kakak mau, maka aku akan mengajarkannya kepada kakak."
"Baiklah Sabtu akhir pekan ini bagaimana?"
"Maaf kak. Kalau sabtu tidak bisa. Aku harus mencuci baju. Bagaimana kalau minggu sore. Selepas aku menyetrika baju, aku akan datang ke rumah kakak?" tawar Vina.
"Minggu aku akan keluar kota Vina. Bagaimana kalau setelah aku melahirkan saja?"
"Setuju. Untuk sekarang kakak makan saja bekal ku. Ini lumayan banyak kok. Besok aku akan lebihkan untuk kakak."
"Nggak usah aja. Besok aku akan bawa bekal sendiri. Jadi kamu bisa mengoreksi masakanku. Gimana?"
"Setuju kak."
Merek berdua makan dengan lahap dan saling bercengkrama. Tak terasa waktu istirahat siang telah selesai. Mereka kembali bekerja. Tepat pukuk lima waktu bekerja telah usai.
"Vin, kamu pulang pakai apa?" tanya Sari.
"Dengan angkot kak."
"Yuk aku antar."
"Tapi kak?"
"Nggak pake tapi."
Akhirnya hari itu Vina diantar oleh Sari menuju kosannya. Sari bertany tanya dalam hatinya. Bagaimana hiduo Vina sebenarnya selama ini. Tapi untuk saat ini Sari belum mau bertanya. Sari akan coba mendekati Vina terlebih dahulu. Barulah dia akan bertanya tentang hidUp Vina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
snowwhite risca
Aku mampir kak. Keren ceritanya.
Terus semangat up.
Salam dari "Istri Bayaran Milik Tuan Raja" dan "Membayar Karma Cinta."
2022-01-02
0
Jeqclyn Tuyu
mampir
2021-05-09
1