4. Dia Keegan

Keegan dan teman-temannya meninggalkan Ahru dengan muka kesalnya. Dia tidak peduli pada cewek itu.

"Bukannya dia tadi, Ahru, anak IPS 4 yang suka telat itu?" Tanya Bekham di sela perjalanan mereka ke kantin.

"Bukan cuma telat, tapi bolos juga." Kekeh Acil.

"Lo kenal dia?" Tanya Haru.

"Kenal lah, dulu kan gue sempet satu kelas jaman kelas sepuluh." Jawab Acil yang mendapat anggukan teman-temannya, kecuali Keegan.

"Kayaknya dia suka sama Lo deh." Haru menoel bahu Keegan.

Sejak tadi Keegan mendengar perbincangan mereka. Dia hanya mencebik sambil mengedikkan bahunya tidak peduli. Baginya, si cewek bernama Ahru itu cuma cewek aneh yang mencoba mendekatinya. Sebagai orang yang normal dia bisa tahu hanya dengan sikap cewek itu kemarin yang dengan sengaja menghadang jalannya di parkiran.

"Yah, walaupun dia enggak cantik-cantik banget, tapi lumayan lah." Komentar Bekham.

"Kalau lumayan, kenapa enggak Lo pacarin?" Keegan tersenyum miring.

"Mampus Lo! Pacarin sono." Tawa Acil.

"Enak aja. Walaupun dia ngejar-ngejar gue, gue juga ogah. Selera gue kan yang kayak Luna Maya."

"Sayangnya, walaupun ada Luna Maya KW 10, dia tetep ogah sama Lo." Celetuk Haru.

Keegan ikut tertawa. Baru dua hari kenal mereka, dia sudah merasa kenal bertahun-tahun. Dan itu asik. Tidak bisa dia pungkiri bahwa sebelumnya dia sempat khawatir dan tidak menyangka bisa mendapatkan teman-teman seperti mereka, pasalnya dia pindah tepat di kelas 12. Membayangkan bagaimana dia menyeimbangi pelajaran, dan harus membangun sosialnya dari awal. Satu kata yang bisa ia ucapkan saat ini adalah bersyukur.

"Tapi ya, gue sempet berpikir kalau dia itu bukan jomblo, loh." Gumam Acil.

"Maksud Lo? Keegan cuma jadi mainannya gitu?"

"Eh, enggak gitu juga. Gue pernah liat dia dijemput sama cowok. Beuh, keren abis. Gayanya anak motor banget, sayangnya dia pake fullface, jadi enggak tau tuh, tampangnya kayak gimana. Estrella, bro." Cerita Acil.

"Kapan?"

"Jaman kelas sepuluh."

"AW"

Acil mengaduh dapat toyoran dari Bekham. "Cerita tuh yang kira-kira. Jaman baheula Lo ceritain sekarang."

"Lah! Salahnya gue dimane?" Acil tolah-toleh mencari pembenaran dari kedua temannya yang lain.

"Salahnya, Lo tuh enggak update." Keegan yang ikut serius mendengarkan ikut kesal.

Haru memilih memesankan makanan untuk mereka berempat. Jam istirahat yang singkat itu bisa terbuang sia-sia jika mereka tetap mendengarkan bualan Acil yang tak ada habis-habisnya.

"Tapi Gan, gue nanya serius nih. Emang dari segini banyaknya cewek cantik di Bimasakti, Lo enggak ada yang tertarik gitu, satupun?"

Bekham penasaran, semenjak kedatangannya kemarin sudah banyak cewek yang secara terang-terangan memperlihatkan tanda-tanda suka pada temannya satu itu. Namun respon yang dia tangkap dari sosok Keegan hanya flat. Untuk ukuran cowok kece seperti dia, itu agak kurang pas menurutnya. Bekham saja yang dengan muka terbilang pas-pasan berani menobatkan dirinya sendiri sebagai fakboy, masak Keegan kalah.

"Enggak! Gue pindah kesini bukan buat nyari cewek."

"Halah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, kan lumayan." Haru ikut-ikutan menyakinkan.

"Tuh, dengerin mereka, yang banyak pengalaman." Acil tak mau kalah.

"Apaan, sih? Enggak bosen apa, ngomong itu mulu." Heran Keegan, "Tanpa kalian suruh pun, kalau gue nemu yang cocok, pasti gue perjuangin. Masalahnya sekarang emang enggak ada. Jadi setop bahas ini."

Mereka bertiga kicep. Kalimat terpanjang yang keluar dari mulut Keegan setelah dua hari ini, ya yang barusan. Dalam hati mereka berkata,

Ternyata Keegan bisa ngomong panjang juga.

Kicep mereka seketika berubah kikikan saat seorang cewek dengan kepala menunduk malu-malu menghampiri meja Keegan dan teman-temannya. Cewek berambut pendek berkacamata itu tampak ragu untuk mengutarakan keinginannya. Pelipisnya dihinggapi peluh yang semakin lama diperhatikan semakin menetes.

"Kak Keegan, ini untuk kakak." Ucapnya malu-malu sambil menyodorkan coklat berpita pink di atas meja dan langsung berlari tanpa menunggu apakah coklat itu diterima atau tidak.

Bbffftt

Tawa Bekham, Acil dan Haru lolos. Belum lama mereka berhenti membahas tentang cewek, dan sekarang seorang cewek yang tidak dikenal justru dengan berani berusaha mendekatinya.

"Diem kalian!" Suruh Keegan, kesal.

Dia bingung. Jika ada waktu sepersekian detik untuknya menjawab, dia akan menolak coklat itu. Tapi cewek tadi sama sekali tidak memberinya kesempatan. Dan terpaksa, coklat ini dia terima mau tidak mau.

"Siapa tuh cewek?"

Ahru melihat cewek berambut pendek yang berlari keluar kantin terburu-buru. Matanya sudah menahan ingin memangsa.

"Adik kelas. Kayaknya anak bahasa." Jawab Tami enteng, belum tahu seberapa gelap aura cewek di sampingnya itu.

"Ru, jangan bilang Lo mau ngelabrak tuh cewek?" Tebak Kiet ketar-ketir melihat tatapan tak bersahabat Ahru.

Ahru yang tidak kunjung menjawab membuat kedua temannya itu membenarkan tebakan Kiet. Seumur-umur, dari kelas sepuluh sampai kini kelas dua belas, Ahru paling malas berurusan dengan murid lain, apalagi sampai yang namanya ngebully atau sok menunjukkan seberapa hebat dan kuasa dirinya. Itu bukan gaya Ahru.

"Cuma gara-gara tuh cowok, masak Lo mau ngotorin image Lo, sih?"

"Siapa yang mau ngelabrak dia?!" Sentak Ahru sebelum ketajaman matanya menurun, "Lo liat dong tadi, dia yang cupu kayak gitu bisa bikin Keegan gak bisa nolak pemberiannya, lah gue?" Dia melihat kedua temannya bergantian. "Pokoknya gue pastiin, hari ini juga gue dan dia bakal kenalan."

"Ngapain sih repot-repot, Lo kan udah tahu dia siapa, bahkan juga..."

"Ini bukan soal tahu atau enggak tahu. Gue pengen dia tahu kalau gue kenal sama dia, bukan sekedar ngira kalau gue tuh tahu dia." Ngotot Ahru dengan keras kepala.

"Apa bedanya, sih?" Gumam Kiet.

"Jelas Beda. Kalau tahu, belum tentu dia tahu gue. Tapi kalau kenal, dia juga tahu gue."

Tami dan Kiet hanya bisa mengangguk. Semua terserah pada Ahru. Sebagai teman, mereka hanya bisa membantu sekedarnya saja.

"Terus apa yang bakal Lo lakuin?"

"Apapun, asal gue dan dia bisa kenalan hari ini juga."

Kringg

Bel masuk kembali terdengar. Sepanjang jam pelajaran, Ahru memikirkan cara bagaimana dirinya bisa berkenalan nanti. Kemarin dia sudah menunjukkan muka, dan tadi dia sudah dengan tak tahu malunya menghapiri doi ke kelas, namun dia tidak melihat ada gelagat ingin kenal dari si cowok itu. Yang bisa dia lakukan adalah dengan cara yang licik.

Jam pulang sekolah telah berdering membuat para siswa keluar kelas tak beraturan. Akan tetapi Ahru dan teman-temannya justru tengah berdiri di samping lab -pembatas antara gedung IPA dan IPS. Dia berdiri di balik pintu menunggu targetnya muncul. Dia akan beraksi hanya jika mendapatkan kode dari Kiet yang sedang duduk di samping koridor sambil menutupi wajahnya dengan buku.

Penantiannya tidak sia-sia, Kiet memelototkan matanya memberi kode bahwa doi tengah menuruni tangga. Dengan deheman kecil Ahru bersiap melancarkan aksinya. Tangannya membuka botol air mineral di tangannya lalu berjalan keluar.

Tap

Tap

Brukk

"AW."

"Sori..sori.."

"Bisa enggak sih kalau jalan tuh hati-hati!"

Cowok itu segera melepas jaket jeans-nya yang basah terkena air yang ada di tangan Ahru. sebuah name tag di dada sebelah kanannya terlihat jelas.

"Jadi, nama Lo Keegan?" Ucap Ahru tak mengindahkan raut muka kesal Keegan.

"Lo basahin jaket gue, cuma buat tahu nama gue?"

"Bukan buat gue tahu nama Lo. Tapi buat Lo tahu, kalau gue udah tahu nama Lo." Ucap Ahru santai tak berdosa.

"What?!"

Keegan tak percaya dengan jawaban yang keluar dari mulut Ahru. Jawaban yang sedikit gila menurutnya. Jika jawabannya adalah membuat dirinya tahu nama Ahru, it's okay, masuk akal. Tapi agar dirinya tahu kalau cewek bernama Ahru itu tahu namanya, itu sedikit freak.

"Gak penting." Gumam Keegan berlalu sambil mengibaskan jaketnya yang basah.

Ahru sempat tercengang dengan ucapan lirih yang keluar dari mulut Keegan. "Hah?"

Ahru berbalik dan berjalan cepat berusaha menyamai langkah Keegan yang terbilang lebar. Dia sedikit berlari kecil diikuti teman-temannya dan teman-teman Keegan.

"Penting atau enggak penting, diri gue sendiri yang nentuin. Termasuk urusan ngejar Lo."

Keegan terperangah mendengar Ahru yang dengan terang-terangan mengutarakan niatnya. Bukannya mengelak dan soal jual mahal, dia justru mengakui ketertarikannya.

Ahru segera merebut jaket dari tangan Keegan, "Gue cuciin. Gue bukan cewek enggak bertanggung jawab." Ucapnya berlalu meninggalkan Keegan dan teman-temannya.

sesampainya di parkiran gaya sok cool mereka berubah seratus delapan puluh derajat.

"Gila! Enggak nyangka gue. Tadi Lo keren banget."

"Sampai kicep dia, tau enggak."

"Gue, dilawan." Ahru tertawa menang kali ini. Dan untuk pendekatan selanjutnya, dia ada ini. Jaket Keegan.

Good job, Ahru!

TBC...

Terpopuler

Comments

ara-ara

ara-ara

5like+fav bund
jngn lupa mampir
-perfect love
-aku bukan dia

2021-06-24

2

chokyulattehyun🌋🍃🌵

chokyulattehyun🌋🍃🌵

mulai seru nih.. q tunggu lanjutannya thor

2021-04-03

1

Tri ani

Tri ani

semangat .....💪💪💪💪

2021-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. I'am Ahru
2 2. Kehebohan Bimasakti
3 3. Dicuekin
4 4. Dia Keegan
5 5. Telat Bareng Keegan
6 6. Bibir Siapa?
7 7. Menghindar
8 8. Memory Loss
9 9. Evelyn Panhole
10 10. Pertemuan Kembali
11 11. Tarik Ulur Layang-Layang
12 12. Mantan Pacar
13 13. Kemarahan Alir
14 14. Kesedihan Alir
15 15. Garuda atau Angka?
16 16. Basecamp Northern Whiz
17 17. Gigitan Semut Merah
18 18. Jatuh Tertimpa Eev
19 19. Pengibaran Bendera Perang
20 20. Pantang Pulang Sebelum Tumbang
21 21. Pembelaan untuk Ahru
22 22. Sekat Kebahagiaan Eev
23 23. Kesepakatan yang memaksa
24 24. Persiapan Dies Natalis
25 25. Audisi Pensi
26 26. Tantangan dari Bekham
27 27. Eev VS Ahru
28 28. Ahru dan Northern Whiz
29 29. Mantan Ahru
30 30. Malam Puncak
31 31. Antara Kerisauan dan Acil
32 32. Babak Kedua
33 33. Gara-Gara Eev
34 34. Rasa Penasaran Bekham
35 35. Rencana Bekham
36 36. Rencana Bekham (Bagian 2)
37 37. Gue Pacar Lo, Lo pacar Gue!
38 38. Kado untuk Ahru
39 39. Perlahan
40 40. Berita di Bimasakti
41 41. Kericuhan di Kantin
42 42. Antara Ahru, Kram dan Arezzo
43 43. Kesaksian Northern Whiz
44 44. Menagih Janji
45 45. Waktu Emas
46 46. Rahwana is Me
47 47. Dari Hati untuk Hati
48 48. Teka-teki Baru
49 49. Misteri Perempuan dalam Kabut
50 50. Sisi Ahru yang Tidak Terduga
51 51. Menghindar
52 52. Suporter System untuk Tom (bagian 1)
53 53. Support System untuk Tom (bagian 2)
54 54. Support System untuk Tom (bagian 3)
55 55. Yang Penting Hepi
56 56. Menyambangi Basecamp
57 57. Pencarian Kebenaran
58 58. Bara dan Perempuan di Masa Lalu Keegan
59 59. Pulang Terlambat
60 60. Mata-Mata Alir
61 61. Pertemuan yang Tak Disangka
62 62. Keputusan Ahru (bagian 1)
63 63. Keputusan Ahru (bagian 2)
64 64. Menemukan Mata-Mata Alir
65 65. Mengejar Mata-Mata Alir
66 66. Siapa Ahru?
67 67. Kenyataan
68 68. Mencari Ahru
69 69. Sunmori (bagian 1)
70 70. Sunmori (bagian 2)
71 71. Sunmori (bagian 3)
72 72. Membutuhkan Acil
73 73. Penghianatan Ahru
74 74. Lagi, Arezzo.
75 75. Siapa Bara?
76 76. Pengakuan Arezzo
77 77. Support System untuk Ahru
78 78. Tekad Dua Hati
79 79. Sikap Dingin Keegan
80 80. Hati yang Sepi
81 81. Peluang dalam Celah
82 82. Baikan Bukan Balikan
83 83. Tidak Sendiri
84 84. Kesadaran Keegan
85 85. Mencari Maaf Ahru (1)
86 86. Mencari Maaf Ahru (2)
87 87. Tikungan Tajam
88 88. Permohonan Bekham
89 89. Kenyataan tentang Eev
90 90. Tersakiti atau Menyakiti
91 91. Bersandar pada Ayah
92 92. Takut Kehilangan
93 93. Keegoisan Keegan
94 94. Cinta Tanpa Pamrih
95 95. Rumah untuk Ahru
96 96. Farewell Day
97 97. Lembaran Baru
98 98. Rencana Masa Depan
99 99. Luka Terdalam Arezzo
100 100. Ujian Akhir
101 101. Keresahan Ahru
102 102. Selamat Tinggal Ahru
103 103. Akhir Penantian (The End)
104 PERSEMBAHAN SPESIAL
105 DIA AREZZO : 1
106 DIA AREZZO : 2
107 DIA AREZZO : 3
108 DIA AREZZO : 4
109 DIA AREZZO : 5
110 DIA AREZZO : 6
111 DI AREZZO : 7
112 DIA AREZZO : 8
Episodes

Updated 112 Episodes

1
1. I'am Ahru
2
2. Kehebohan Bimasakti
3
3. Dicuekin
4
4. Dia Keegan
5
5. Telat Bareng Keegan
6
6. Bibir Siapa?
7
7. Menghindar
8
8. Memory Loss
9
9. Evelyn Panhole
10
10. Pertemuan Kembali
11
11. Tarik Ulur Layang-Layang
12
12. Mantan Pacar
13
13. Kemarahan Alir
14
14. Kesedihan Alir
15
15. Garuda atau Angka?
16
16. Basecamp Northern Whiz
17
17. Gigitan Semut Merah
18
18. Jatuh Tertimpa Eev
19
19. Pengibaran Bendera Perang
20
20. Pantang Pulang Sebelum Tumbang
21
21. Pembelaan untuk Ahru
22
22. Sekat Kebahagiaan Eev
23
23. Kesepakatan yang memaksa
24
24. Persiapan Dies Natalis
25
25. Audisi Pensi
26
26. Tantangan dari Bekham
27
27. Eev VS Ahru
28
28. Ahru dan Northern Whiz
29
29. Mantan Ahru
30
30. Malam Puncak
31
31. Antara Kerisauan dan Acil
32
32. Babak Kedua
33
33. Gara-Gara Eev
34
34. Rasa Penasaran Bekham
35
35. Rencana Bekham
36
36. Rencana Bekham (Bagian 2)
37
37. Gue Pacar Lo, Lo pacar Gue!
38
38. Kado untuk Ahru
39
39. Perlahan
40
40. Berita di Bimasakti
41
41. Kericuhan di Kantin
42
42. Antara Ahru, Kram dan Arezzo
43
43. Kesaksian Northern Whiz
44
44. Menagih Janji
45
45. Waktu Emas
46
46. Rahwana is Me
47
47. Dari Hati untuk Hati
48
48. Teka-teki Baru
49
49. Misteri Perempuan dalam Kabut
50
50. Sisi Ahru yang Tidak Terduga
51
51. Menghindar
52
52. Suporter System untuk Tom (bagian 1)
53
53. Support System untuk Tom (bagian 2)
54
54. Support System untuk Tom (bagian 3)
55
55. Yang Penting Hepi
56
56. Menyambangi Basecamp
57
57. Pencarian Kebenaran
58
58. Bara dan Perempuan di Masa Lalu Keegan
59
59. Pulang Terlambat
60
60. Mata-Mata Alir
61
61. Pertemuan yang Tak Disangka
62
62. Keputusan Ahru (bagian 1)
63
63. Keputusan Ahru (bagian 2)
64
64. Menemukan Mata-Mata Alir
65
65. Mengejar Mata-Mata Alir
66
66. Siapa Ahru?
67
67. Kenyataan
68
68. Mencari Ahru
69
69. Sunmori (bagian 1)
70
70. Sunmori (bagian 2)
71
71. Sunmori (bagian 3)
72
72. Membutuhkan Acil
73
73. Penghianatan Ahru
74
74. Lagi, Arezzo.
75
75. Siapa Bara?
76
76. Pengakuan Arezzo
77
77. Support System untuk Ahru
78
78. Tekad Dua Hati
79
79. Sikap Dingin Keegan
80
80. Hati yang Sepi
81
81. Peluang dalam Celah
82
82. Baikan Bukan Balikan
83
83. Tidak Sendiri
84
84. Kesadaran Keegan
85
85. Mencari Maaf Ahru (1)
86
86. Mencari Maaf Ahru (2)
87
87. Tikungan Tajam
88
88. Permohonan Bekham
89
89. Kenyataan tentang Eev
90
90. Tersakiti atau Menyakiti
91
91. Bersandar pada Ayah
92
92. Takut Kehilangan
93
93. Keegoisan Keegan
94
94. Cinta Tanpa Pamrih
95
95. Rumah untuk Ahru
96
96. Farewell Day
97
97. Lembaran Baru
98
98. Rencana Masa Depan
99
99. Luka Terdalam Arezzo
100
100. Ujian Akhir
101
101. Keresahan Ahru
102
102. Selamat Tinggal Ahru
103
103. Akhir Penantian (The End)
104
PERSEMBAHAN SPESIAL
105
DIA AREZZO : 1
106
DIA AREZZO : 2
107
DIA AREZZO : 3
108
DIA AREZZO : 4
109
DIA AREZZO : 5
110
DIA AREZZO : 6
111
DI AREZZO : 7
112
DIA AREZZO : 8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!