Chapter 5

Mentari yang mendengar ucapan cakra dengan lirih pun terdiam dan tanpa sadar membalas pelukan cakra.

"Jangan deket deket sama fathan, gue gak suka"ucap cakra sambil melepaskan pelukannya. Mentari menaikkan alisnya satu.

"Gue tuhh cemburu, masa lu gak peka"ucap cakra dengan mata yang melihat ke semua arah.

Mentari bingung dengan ucapan cakra dan tari memiringkan kepalanya"Kenapa lu cemburu?"tanya mentari.

"Karna gue suka sama lu"jawab cakra dengan cepat.

"Lu suka sama gue? Lu suka sama gue bukan berarti lu harus cemburu kepada gue! Kenapa lu harus cemburu ke gue?"tanya mentari melihat cakra dengan datar.

"GUEE AJA GAK TAU MENTARI!!!"teriak cakra dengan nafas memburu.

"WEEE?! KENAPA LU BERTERIAK?!"bentak mentari.

"CAKRAWALA!!! MENTARI!!!"bentak pak andis.

Cakra dan mentari langsung menoleh ke arah pak andis

Cakra dengan cepat melindungi mentari di belakang punggungnya. Mentari memukul punggung cakra karna kesal.

"Shhh"ringis cakra.

"Kenapa lu memukul punggung gue?"tanya cakra dengan muka kesakitan. Mentari memutar bola matanya dengan malas.

"Kenapa pak?"tanya mentari sambil berdiri di samping cakra.

"Kenapa kalian masih disini? Bel pulang sekolah udah bunyi dari tadi"ucap pak andis.

"Kita tuhh lagi pacaran pak, bapak nganggu aja"ucap cakra.

Plak

Mentari menampar bahu cakra dengan keras.

"Enggak kok pak enggak"ucap mentari.

"Pulang!!!"bentak pak andis dan trus meninggalkan cakra dan mentari. Saat pak andis udah pergi, mentari bertolak pinggang ke arah cakra.

"LU GILA?!"tanya mentari dengan mendelik.

"Hehehe"cengir cakra.

"Haha hehe haha hehe"kesal mentari. Mentari dengan cepat menjewer telinga cakra dan langsung berjalan sambil menjewer telinga cakra.

"Aa aa sakitt sayang, pelan pelan"ucap cakra kesakitan sambil memegang tangan mentari.

Mentari langsung melepaskan jewerannya dan langsung berlari ke kelas untuk mengambil tasnya.

"SAYANG NANTI GUE TUNGGUIN DI PARKIRAN!"teriak cakra. Mentari tidak menghiraukan ucapan cakra dan malah trus berlari. Fathan dan kanza masih berdiri sambil hormat ke bendera merah putih. Anak malang.

"FATHAN! KANZA!"teriak indra dari lantai atas.

Fathan, kanza dan cakra menoleh ke arah indra yang sambil membawa tas fathan, kanza dan cakra.

"Ehh dra sini bawa tas gue"teriak cakra.

"Lu turun sini ya, jangan dilem-"

BRUKKK

Tas cakra jatuh di depan cakra dengan kondisi mengenaskan.

"ANJIRR LU! GUE UDAH BILANG JANGAN DILEMPAR!"teriak cakra kesal dan mengambil tasnya.

"Hehe"cengir indra.

Mentari yang baru turun dari tangga pun langsung menuju lapangan.

"Nih"ucap mentari sambil menyondorkan minuman ke arah fathan dan kanza. Fathan dan kanza menoleh ke arah mentari dengan bingung.

"Walaupun gue gak kenal lu, tapi gue kasihan sama lu berdua"ucap mentari dengan muka yang di palingkan.

Fathan dan kanza langsung mengambil minuman dari mentari dan langsung meminumnya.

"Hei sayang"sapa cakra sambil ngerangkul tari. Mentari langsung menyingkirkan tangan cakra dari pundaknya. Fathan, kanza dan indra melotot mendengarkan ucapan cakra.

"Udah ah, gue mau pulang. Byeee"ucap mentari langsung berjalan. Mentari yang udah berjalan baru beberapa langkah pun langsung memundurkan langkahnya.

"Ini minuman buat lu"ucap mentari memberikan minuman ke cakra.

"Nanti gue tunggu jam 7 malam, kalau lu telat gue akan menghabisi lu"ucap mentari ke fathan.

Fathan langsung mengangguk dan mentari langsung pulang ke rumahnya. Cakra menepuk bahu fathan"Nanti lu sama mentari kemana? Awas lu kalau nikung"ucap cakra.

Fathan menghela nafas"Gue minta bantuan ke dia, buat bantu nyari hadiah buat adek gue"ucap fathan.

"Ouhh, yaudah gue pulang duluan"ucap cakra tanpa menunggu ucapan temannya dan langsung berlari menuju ke parkiran. Fathan, kanza dan indra menoleh satu sama lain.

"Pulang?"tanya indra.

"KAGAK!"jawab fathan dan kanza barengan.

"Lahh berarti kita nginep dong"ucap indra.

"KITA? LU AJA KALIK"teriak fathan dan kanza serempak sambil mengambil tasnya dari indra dan langsung pergi menuju ke parkiran.

"Akibat udah terlalu lama tinggal bersama, jadinya begini"gumam indra sambil geleng geleng dan langsung menuju ke parkiran.

Cakra gak langsung pulang melainkan ngikutin mentari dari belakang. Mentari yang sudah sampai di rumah langsung turun dari taxi.

Cakra dengan segera menghampiri mentari "Halo sang fajar"sapa cakra sambil melepaskan helmnya.

"LAHHH LU NGAPAIN DISINI?!"kejut mentari.

"Ngikutin lu lahh, biar selamat di jalan"ucap cakra. Mentari langsung menarik tangan cakra untuk ajak ke dalam.

"Ngapain lu ngajak gue kesini? Mau ngajak gue kek gituan?"tanya cakra.

"Sorry ya, gue gak bakal melakukan hal sebejat itu, walaupun gue suka sama lu, gue gak bakal menghancurkan masa depan lu"sambung cakra. Mentari hanya melihat cakra dengan datar.

Tukk

Mentari memukul kepala cakra dengan botol yang ada di tangannya.

"Duhh"ringis cakra sambil mengelus kepalanya.

"Pikiran lu kotor! Hapus dulu gihh atau ambil otak lu"ucap mentari dengan jengkel.

"Lahh truss lu ngapain bawa gue kesini?"tanya cakra langsung duduk di sofa.

"Akan hujan der-"

BYURRRR

Hujan turun dengan deras mengguyur kota. Cakra melihat lihat rumah mentari.

"Lu disini sendirian?"tanyanya.

"Iya gue sendirian disini"

"Truss lu gak takut?"

"Ngapain gue harus takut?"

Cakra mengendikkan bahunya.

"Tunggu sini dulu, gue buatin lu makan"ucap mentari langsung berdiri dan langsung menuju ke dapur.

"Dimasakin sama calon pacar"batin cakra sambil tersenyum. Mentari yang masih memasak hanya diam dan cakra yang sudah mulai bosen karna gak bisa diem.

"Mentari"panggil cakra ke mentari.

"Iya kenapa?"balasnya.

"Orang tua lu kemana?"tanya cakra hati hati.

"Kenapa lu menanyakan orang tua gue?"

"Ya karna gue gak liat dia disini"

"Orang tua gue ada di inggris"ucap mentari.

"Kenapa lu gak ikut kesana?"

"Karna gue dikasih hukuman"ucap mentari.

"Hukuman apa? Kok bisa dikasih hukuman?"tanya cakra beruntun.

"Hidup mandiri tanpa ortu dan belajar rajin"

"Ya bagus donggg"

Brakk

Mentari menaruh mangkuk yang berisi mie ke meja dengan keras sampai membuat cakra terkejut.

"Bagus kata lu? Emang bagus sihh, tapi bagi gue itu menyiksa"ucap mentari sambil duduk di samping cakra.

"Menyiksa kenapa?"

Mentari menoleh ke arah cakra dengan intens"Banyak tanya lu, makan"kata mentari sambil memakan mienya. Cakra mengangguk dan langsung memakan mie nya.

Duarrrr

"AAAAAAAA"teriak mentari sambil menutup telinganya karna mendengar suara petir.

Cakra langsung memeluk mentari dengan erat dan mentari membalas pelukan cakra.

"Itu hanya suara petir tenang oke"ucap cakra menenangkan mentari sambil mengelus punggung mentari.

"Takuttt hiks takutt"isak mentari.

"Jangan takut, masih ada gue. Selama gue disini, lu gak bakal terluka"

Mentari gak membalas ucapan cakra karna sudah tertidur di pelukan cakra. Bunyi dengkuran mentari pun membuat cakra sadar.

"Cepat amat tidurnya"gumam cakra sambil terkekeh.

"Tidur yang nyenyak mentarinya cakrawala"ucap cakra sambil mencium kening mentari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!