Chapter 2

KRINGGGGGGG

Suara bel jam istirahat berbunyi di SMA ANGKASA RAYA. Cakra dan lainnya yang habis dari kelas langsung menuju ke kantin.

Kenapa mereka gak ngelakuin hukuman? Jawaban mereka adalah udah pernah ngelakuin.

Saat di tengah lapangan menuju kantin cakra menoleh ke semua penjuru dan langsung tersenyum karna sudah menemukan yang dia cari.

"HEIII CANTIKKK"teriak cakra langsung menghampiri mentari yang sedang membaca buku pelajaran. Semua siswi yang merasa di dekatnya pun menoleh kecuali mentari.

"Lu denger? Cakra manggil gue cantik".

"Aaa anjir gue dibilang cantik".

"Dia bilang ke gue, bukan lu".

Ucap siswi siswi dengan pdnya.

"Cantik"panggil cakra ke tari.

Semua melihat mentari dengan sinis karna most wanted di deketin. Mentari hanya menoleh sekilas ke arah cakra dan langsung melanjutkan jalannya.

"Ettt mau kemana?"tanya cakra mencekal tangan tari.

"Mau lu apa sih?"tanya mentari dengan kesal langsung menutup bukunya.

"Lu mau gak jadi pacar gue?"tanya cakra sambil menaikkan turunkan kedua alisnya.

Bugh

Mentari memukul perut cakra dengan keras"Gue gak kenal ama lu ya"ucap mentari sambil melewati cakra. Cakra mencengkal pergelangan mentari walaupun perutnya sakit karna di pukul.

"Kenalan dulu, siapa tau lu juga udah suka sama gue"ucap cakra.

"Ogahhh, gue udah punya pacar"ucap mentari sambil menepis tangan cakra.

"Siapa pacar lu? Biar gue temuin langsung! Apakah dia lebih gantengan dari gue?"tanya cakra.

"Kepo amat lu"ucap mentari berjalan meninggalkan cakra. Cakra melihat mentari hanya tersenyum miring.

"Liat saja nanti, lu pasti akan suka sama gue Mentari"batin cakra tersenyum miring dengan gak sadar menyebut nama mentari.

"Apa yang dilakukan oleh si tolol itu?"tanya indra menatap cakra dengan intens.

Takk

Fathan menyentil dahi indra dan langsung aja indra mengelus dahinya.

"Harusnya lu juga ngaca! Lu juga tolol!"ucap fathan dengan pedas.

"Lu makan apaan sih? Kenapa ucapan lu pedas amat kayak cabe cabean?"tanya indra menatap fathan dengan sinis.

Dia bingung kenapa semua teman tololnya ini selalu menyalahkan dirinya. Padahal dirinya gak ada salah apa. Setiap ngomong selalu di sentil.

Tak

Fathan menyentil dahi indra lagi.

"Benerin dulu bawa mulut"ucap fathan berjalan meninggalkan kanza dan indra.

"MAS FATHAN TUNGGU"teriak kanza mengejar fathan.

Fathan hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar"Kenapa gue doang yang waras diantara mereka berempat"batin fathan.

Cakra yang melihat fathan dan kanza yang pergi ke kantin langsung mengikuti dari belakang.

"Lahh si tuyul kemana?"batin cakra. Cakra menoleh kebelakang dan melihat indra yang sedang menggoda goda siswi siswi disana..

"OIII TUYULL!! SINI LU!!!"teriak cakra sambil berkacak pinggang. Semua menoleh ke arah cakra dengan bingung.

Indra menunjuk dirinya sendiri sambil melihat cakra dan cakra langsung mengangguk. Dengan cepat indra langsung menghampiri cakra.

"Ayo ke kantin"ajak cakra sambil ngerangkul bahu indra.

"Ehh yang tadi lu samperin siapa?"tanya indra.

"Entah gue gak tau namanya"ucap cakra pura pura gak tau.

"Lahh lu gak kenalan sama dia?"tanya indra.

"Kagak"ucap cakra dengan santai.

"Lu tolol atau gimana sih?"tanya indra kesal.

Tak

Cakra menyentil dahi indra"Apa lu bilang?! Gue tolol? Hahaha emang gue keliatan tolol ya?"tanya cakra sambil ketawa.

"Keliatan banget"ucap indra pelan tapi di dengar oleh cakra.

"Apa lu bilang? Wah wahh bener bener lu jadi temen"ucap cakra sambil mendorong indra dengan pelan.

"Akhhh sakit kanda"ringis indra dramatis sambil pura pura jatuh. Semua menoleh indra dengan tatapan aneh.

"Iiii jijikk gue"ucap cakra sambil bergidik ngeri dan langsung meninggalkan indra.

"KANDA CAKRAAAA"teriak indra.

"Punya temen kelakuannya kayak gitu. Entah dia anak siapa"batin cakra. Indra langsung berdiri dan mengejar temannya.

Fathan dan kanza udah sampai di kantin duluan dan di belakangnya ada cakra yang dengan rambut yang dia ikat untuk menambah kesan gayanya bahkan dia bertato. Indra? Dia tertinggal jauh di belakang.

Cakra menoleh ke semua arah untuk mencari meja makan dan tertuju meja yang di duduki mentari. Cakra langsung menghampiri mentari dan langsung duduk di depannya.

"Haii cantik"sapa cakra sambil tersenyum. Mentari menoleh ke arah cakra dan langsung mematung.

"Matanya seperti Gavin"batin mentari yang masih menatap mata cakra. Mentari langsung menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kenapa geleng geleng? Awas palanya copot"ucap cakra memegang kepala tari. Mentari menepis tangan cakra.

"Nama lu siapa?"tanya cakra.

"Tari"ucap mentari dengan singkat.

"Nama panjang?"tanya cakra.

"Fredelle Angelina Yara Mentari"ucap tari.

"Sudah gue duga, nama lu mentari"ucap cakra. Mentari menoleh ke arah cakra dengan alis yang ia naikkan satu.

"Tau gak?"tanya cakra sambil mendekatkan mukanya ke tari. Tari mendorong kepala cakra dengan satu jari.

"Gue juga gak tau, kenapa gue seolah olah deket ama lu. Truss gue serasa nama lu mentari, makanya gue tanya ke lu. Apakah lu kenal gue?"ucap cakra sambil menatap mentari.

Mentari hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab ucapan cakra. Cakra hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Mentari berdiri dan langsung meninggalkan kantin. Cakra hanya melihat tari pergi begitu saja.

"Gue pasti dapetin lu tari"batin cakra.

"Cakraaa"panggil sindi sambil membawa makanan dan langsung duduk di depan cakra. Cakra hanya melihat sindi tanpa menjawab.

"Nihh gue udah beliin makanan buat lu"ucap sindi sambil menyondorkan makanan buat cakra.

"Gak usah, lu makan aja sendiri"ucap cakra langsung berdiri dan pergi meninggalkan sindi. Cakra menghampiri temannya dan langsung duduk.

"Minta dong"ucap cakra sambil meminum minuman indra. Indra yang sedang makan langsung melotot dan langsung merampasnya.

"Beli sendiri sono"ucap indra dengan sinis.

"Gak bawa duit gue"ucap cakra memelas.

"Gak usah boong lu, buktinya tuhh adek kandung lu makan banyak"ucap indra tanpa sadar. Cakra hanya menatap indra dengan datar dan langsung pergi meninggalkan kantin. Indra yang sadar akan omongannya langsung menutup mulutnya.

Tak

Tak

Fathan mengetok kepala indra dengan sendok begitupun kanza ikut mengetok kepala indra.

"Tolol amat lu"ucap fathan sambil berdiri dan langsung mengikuti cakra .

"Hati hati kalo ngomong ndra"ucap kanza sambil meninggalkan indra yang diam dari tadi.

"Maaf cak, gue gak sengaja"batin indra dengan bersalah. Indra langsung berdiri dan langsung berlari mengejar temannya.

"Ehh fin"panggil ivan sambil menyenggol tangan kafin.

Kafin menoleh ke ivan dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Itu abang lu ngeliat lu dengan tajam barusan"ucap ivan bergedik ngeri. Kafin menelan makanannya dengan cepat.

"Lahh truss kenapa? Udah biasa kalik"ucap kafin.

"Makin serem. Tangannya bertato njirr"ucap ivan.

"Dia emang gitu. Namanya juga brandalan"ucap kafin sambil melanjutkan makan.

"Kenapa sifat lu sama dia lain?"tanya ivan. Kafin hanya mengendikkan bahunya karna dia juga gak tau.

"Biar lu tau, kalo abang gue adalah pembunuh mama gue"batin kafin.

Terpopuler

Comments

Emma The@

Emma The@

Keren kak!.Cinta CEO untuk Gadis Butik datang membawa like...

2021-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!