Bab 5

Tita sedang dalam perjalanan bersama Mike. Mereka sepakat untuk membawa barang-barang yang bisa dibawa hari itu, dan untuk sisa barang lainnya akan diselesaikan esok. Secara garis besar Tita tahu kenapa tanggal masuknya dipercepat, karena Bu Sofie sudah menjelaskan via telpon tadi.

Hari sudah sore ketika mobil yang dikendarai Tita tiba di depan mansion tempat sang Ibu bekerja. "Ta, besok jadi aku jemput kamu kesini, ya?"

"Gak usah kita ketemu di apartemen aja, soalnya aku bareng Loudy, dia mau ikut katanya."

"Oke, Ta, selamat istirahat..." Mike melemparkan senyuman ke Tita.

Setelah berpamitan, Tita berlarian masuk gerbang, dan langsung menuju rumah belakang. Ya, dia ingin menghabiskan waktu dengan sang Ibu, sebelum waktunya dihabiskan dengan pekerjaan. Namun, saat berbelok menuju taman, bruk! "Aaaduh," Tita meringis sambil mengusap bahunya.

"Maaf," suara berat itu mengalihkan perhatiannya. "Apa anda terluka?"

"Ah, tidak... tidak apa-apa tuan. Permisi." Tita melanjutkan langkahnya, yang kini di iringi debaran jantung yang cepat karena keterkejutannya tadi. Itu siapa ya, dari suaranya aja udah ketahuan kalau orangnya pasti tampan, aku belum pernah melihatnya. Tapi, suaranya... oh my God, serasa aku sedang ada di dunia novel aja.

"Axel!" Nathan memanggilnya, "Ayo jalan."

Di dalam mobil yang dikendarai Brian, Axel yang penasaran pun membuka pembicaraan. "Than, kamu punya pembantu baru?" Nathan hanya mengerutkan keningnya, dan Brian yang menjawab, "Apa ada yang tuan Axel ingin ketahui?"

"Ah, tidak. Hanya saja tadi aku menabrak seorang gadis di dekat taman... dan dia imut sekali," senyum terukir di bibir Axel, Nathan yang merasa hal itu tidak penting, dia tidak menanggapi. Dan dia juga tidak tertarik... ralat.. masih belum tertarik untuk urusan wanita.

Mobil melaju membelah kemacetan. Tujuan mereka adalah club' 8, tempat mereka biasa berkumpul. Dalam perjalanan itu tiba-tiba ponsel Axel berbunyi, Tut... Tut... "Iya sayang," Axel yang memang duduk di depan, bersebelahan dengan Brian makin merapatkan tubuhnya ke pintu mobil, "Iya, aku juga miss you honey. Rasanya ingin aku mengulang kegiatan kita yang semalam, uh... jangan seperti itu please... iya, aku cuma sebentar kok... gak.. gak akan macam-macam, cuma satu macam aja..."

Brian dan Nathan bukan tidak mendengar obrolan Axel, walaupun yang melakukan sambungan telepon sudah berusaha berbicara sekecil mungkin, tapi mereka lama-lama merasa tidak nyaman juga mendengar rayuan gombal dari Axel. "Ehem!" Nathan bersuara, "Axel!"

"Ah ... iya, sayang... nanti aku telpon lagi yaa, wait for me honey..." klik. Axel memutar kepalanya ke kursi belakang, sambil memamerkan deretan giginya yang putih dan sehat dia berkata, "Wajar laki-laki dewasa memiliki kebutuhan seperti itu, bro," Axel beralasan. "Memanjakan wanita yang dapat memberikan kita kepuasan itu seperti take and gift..."

"Untuk apa kamu buang-buang waktu seperti itu," sang tuan berkomentar.

"Lho, sebagai pria dewasa, ada hasrat yang harus tersalurkan ... dan apa kau tidak pernah mengalami rasa itu, Than?" Pertanyaan yang bodoh dari seorang Axel. Dan tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Nathan. Bahkan Brian, hanya melenguh malas.

Tiba mereka di club' 8, ketiga pria tampan itu langsung mencuri perhatian. Namun, tidak ada satu perempuan pun yang berani mendekat. Yah, walaupun Axel suka olah raga yang menguras energi dengan kesenangan itu, tapi dia tidak seperti Thomas dan Rega yang biasa melakukan itu dengan berganti-ganti wanita tiap waktu. Sampai di ruang VVIP mereka sudah di sambut Thomas dan Rega, bedanya kali ini ada lima wanita di dalam ruangan tersebut. Thomas mendekati Nathan, "Than, kamu harus move on... aku sudah siapkan semuanya, kamu hanya tinggal menikmati nya."

"Maksud kamu apa?" Nathan menatap tajam sahabatnya yang kadang sengklek pikirannya.

"Kita bisa memulainya perlahan, di coba saja, oke?" bujuk Rega. Rega memiliki sifat yang menenangkan.

"Kalian pikir aku belok?" geram Nathan. Dan teman-teman nya itu menatapnya dengan canggung, kecuali Brian. "Aku masih normal,"

"Tapi tidak akan pernah berhasil kalau kau terus menutup hatimu dengan rapat, dan melestarikan kepala batumu itu." Kali ini Axel yang angkat bicara. Nathan hanya mendengus, Brian memegang bahu sahabat sekaligus bos nya itu untuk sekedar meredam kekesalan tuannya.

Thomas, Rega dan Alex, melakukan ini semua bukan tanpa alasan. Sang nyonya, yang merupakan ibu sang tuan muda yang meminta tolong, agar sahabat-sahabat anaknya itu mulai mendekatkan anaknya pada beberapa wanita. Ibu mana yang tidak cemas melihat anak laki-lakinya, di usia yang sudah matang namun sejak kejadian itu tidak pernah sekalipun membawa atau sekedar dekat dengan wanita.

Akhirnya wanita-wanita itu disuruh keluar dari ruangan, dengan membawa uang sebagai tips mereka. Dan pria-pria lajang itu duduk bersama.

"Sebaiknya jangan lagi memaksakan hal seperti itu lagi terhadap Nathan, saya bisa memastikan kalau dia tidak mengalami kelainan sek**al." Brian dengan lugas berbicara, namun mendapat tatapan sebal dari tuannya. Dan teman-teman nya yang lain hanya cekikikan saja.

"Tapi aku penasaran, kamu masih suka merasakan gairah itu gak sih, Than?" sungguh Axel sangat penasaran, dan teringat obrolan di mobil tadi yang tanpa jawaban maka dia menanyakan nya lagi disini

"Apa kalau aku merasakan gairah itu dan membutuhkan pelepasan, aku bisa memanggilmu?" jawab Nathan. Sontak teman-temannya terpingkal-pingkal, dan Brian bergidik ngeri. Hah, sang tuan ternyata masih bisa men-kick dokter aneh ini dengan satu kalimat.

*****

Pagi-pagi sekali Loudy masuk ke kamar kakaknya. Matanya memindai ruangan dengan nuansa gray yang dominan, khas kamar laki-laki. Ternyata kakaknya baru selesai berpakaian, dia keluar dari ruang pakaiannya. Terkejut sang kakak karena kedatangan Loudy yang tiba-tiba. "Wow, ada angin apa kau pagi-pagi ke kamarku?" tanyanya tanpa curiga.

Loudy berjalan kearah sang kakak, membantunya memasangkan dasi, "Kalau kakak punya istri, pasti kakak tidak akan kesulitan memakai dasi begini," seraya melirik sang kakak.

"Aku bisa memakai dasiku sendiri," jawab sang kakak namun tetap membiarkan adik semata wayangnya menyelesaikan tugasnya.

"Kak, mau aku kenalkan dengan teman baik ku gak?"

Nathan menggenggam lengan adiknya, yang otomatis menahan sang adik meneruskan tugasnya. "Aku tidak mau membahas hal ini, kau pun tau itu."

"Tapi kak, teman ku ini very high quality jomblo, lho,"

Nathan menghela nafasnya, "Kamu akan jadi orang pertama yang akan ku beri tahu ketika aku sudah mendapatkan wanitaku, oke," itulah kata final yang bisa diucapkan Nathan, dia tak mau adiknya bersedih, juga tidak mau memberikan harapan palsu. Dan pesan ini juga pasti akan sampai ke telinga sang mami. Karena dia yakin sang mamilah yang mengerahkan pasukan untuk membujuknya.

"Kamu gak kuliah?"

Seperti mendapatkan lampu kuning, sang adik langsung menuju pintu keluar, "Lagi libur kak, tapi hari ini aku mau bantu Tita pindah ke apartemen,"

"Tita siapa?"

"Tita, temen aku, bye kakak." Ya, Loudy sengaja menghindari pertanyaan seputar kuliah. Karena akan panjang urusannya. Menuruni tangga, menuju ruang makan. "Kak Nathan masih bersiap Mi, aku jalan dulu ya Mi." seraya mencium pipi sang Mami.

"Iya, hati-hati. Tita sudah di depan tadi."

Terpopuler

Comments

hoomano1D

hoomano1D

bahasa inggrisnya cakep
lanjut thor

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Pemberitahuan
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 121
125 Bab 122
126 Bab 123
127 Bab 124
128 Bab 125
129 Bab 126
130 Bab 127
131 Bab 128
132 Bab 129
133 Bab 130
134 Bab 131
135 Bab 132
136 Bab 133
137 Bab 134
138 Bab 135
139 Bab 136
140 Bab 137
141 Bab 138
142 139
143 Bab 140
144 Bab 141
145 Bab 142
146 Bab 143
147 Bab 144
148 145
149 Bab 146
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Pemberitahuan
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 121
125
Bab 122
126
Bab 123
127
Bab 124
128
Bab 125
129
Bab 126
130
Bab 127
131
Bab 128
132
Bab 129
133
Bab 130
134
Bab 131
135
Bab 132
136
Bab 133
137
Bab 134
138
Bab 135
139
Bab 136
140
Bab 137
141
Bab 138
142
139
143
Bab 140
144
Bab 141
145
Bab 142
146
Bab 143
147
Bab 144
148
145
149
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!