Senin pagi.
Turun dari ojek online yang ditumpanginya, Tita berdiri di depan gedung perkantoran yang akan menjadi tempatnya menelurkan ide-idenya. Sebuah kantor berlantai lima, yang memiliki roof top sebagai tempat ngopi dan bersantai, melepaskan penat, dan mencari ide-ide baru bagi karyawannya. Di samping kanan gedung itu ada taman yang memiliki 3 kursi taman, ah... Tita bahkan sudah membayangkan akan duduk-duduk disana menunggu sang pacar menjemputnya nanti. Hah, pacar?! yaaa... berkhayal dulu kan gak di larang juga, ha ha ha.
Baiklah, kita melangkah masuk sekarang. Tap, tap, tap... hentakan suara high heels Tita memenuhi ruangan, seiring dengan semangatnya pagi ini. Dia melangkah ke meja resepsionis, "Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis yang bernama Kayla, tercetak di nametag-nya.
"Saya, Zahra Ratifa..." resepsionis mengecek agenda hariannya. Menelpon seseorang melalui telpon di meja kerjanya. "Silahkan Bu Zahra, naik ke lantai 4 ruang SDM nanti ketemu dengan ibu Sofie." jelas resepsionis.
Tita mengangguk tanda mengerti, setelah mengucapkan terima kasih, dia berjalan menuju lift yang akan mengantarkan nya ke lantai 4. Ting... pintu lift terbuka, dan Tita berdiri di sebuah lorong, ada 3 pintu di lorong tersebut dengan tulisan bagian keuangan, bagian SDM, Ruang Arsip. Tita mengetuk pintu yang bertuliskan bagian SDM,dia membuka pintu itu ketika dipersilahkan masuk. Tampak lah beberapa pekerja yang sedang bersiap untuk kerja di kubikel-nya masing-masing. Salah satu dari mereka menghampiri Tita, "Ada perlu apa mbak?" mungkin karena terlihat Tita lebih muda darinya.
"Saya ingin bertemu Bu Sofie, saya Zahra Ratifa,"
"Oh, iya, silahkan Bu Sofie sudah menunggu," pegawai itu mengajak Tita ke sebuah ruangan. Tita berjalan dengan agak canggung karena ditatap beberapa pegawai yang ada di sana.
"Cantik banget, imut lagi," bisik-bisik para pria.
"Selamat bergabung ya Zahra, semoga kamu betah bekerja sama dengan kami." Bu Sofie mengucapkan selamat kepada Tita dengan menggenggam tangannya. Tita balas senyuman, "Mohon bimbingannya ya Bu Sofie."
"Sampai jumpa Senin depan ya,"
"Baik Bu, saya permisi." Masih dengan menyunggingkan senyumnya, Tita keluar dari ruangan itu, tidak lupa dia pamit dengan pegawai yang tadi menemaninya ke ruangan Bu Sofie. "Mbak, aku mulai kerja Senin depan. Terima kasih ya,"
"Iya, Zahra, sampai jumpa Senin depan ya."
Sebelum masuk lift, Tita menghubungi Mickey, "Halo, Mickey. aku udah selesai... oke.. aku tunggu di kantinnya aja ya, lapar banget.... oke ... bye Mickey." klik, telpon terputus, dan Tita melangkah masuk ke dalam lift.
Sementara di lantai 1, Sekretaris Mirae Contruction setengah berlari keluar dari lift untuk menjemput tamu penting. Setelah kemarin mendapatkan telpon perubahan jadwal meeting, dia harus lembur mempersiapkan segala materi untuk meeting yang dimajukan seenaknya oleh sang tuan yang punya kuasa. Dari pintu masuk sang tuan muda di dampingi oleh sekretarisnya yang setia melangkah masuk ke lobi, "Selamat pagi tuan Nathan, tuan Brian, silahkan kita lewat sini," sang sekretaris dengan nafas yang masih tersenggal tetap berusaha terlihat tenang menjemput tamu istimewa. Namun, sang tuan muda tidak memperhatikan kata-kata tuan rumah, karena matanya menangkap sosok anak kecil yang pernah berlarian di taman mansion-nya. Yang membuatnya teringat adalah gerakan rambut ekor kuda yang ikut menari-nari mengikuti gerak si empunya. Heh, anak kecil? entah mengapa cukup menarik perhatiannya. Hingga saat sentuhan tangan menyadarkannya, "Tuan, kita sudah ditunggu." Dalam waktu sepersekian detik, Nathan mengembalikan kewibawaannya dan melangkah mengikuti tuan rumah.
Sementara di ruang CEO Mirae Contruction, "Apa? sudah pulang? tuan Nathan datang hari ini... mana saya tau, planning nya kan kita meeting masih tiga bulan lagi. Oke, saya akan jelaskan apa adanya, tapi bisakah kamu menghubunginya untuk bersiap jika diharuskan masuk lebih cepat? ... oke, oke, terima kasih Bu Sofie," klik, huh... sang CEO menghela nafas. Semoga meeting perdana ini lancar, do'a-nya dalam hati. Dan tidak lama setelah itu, dia berjalan menuju ruang meeting, menunggu sang penguasa.
Nathan dan Brian duduk di kursi sebelah kiri layar infokus. Dia memberikan salinan buku tender yang sudah ditelitinya kepada CEO Mirae Contruction, "Saya suka design-nya, tapi ada beberapa hal yang ingin saya tambahkan," to the point. Seperti itulah Nathan, dia menatap sang CEO dengan matanya yang tegas. Dan sang CEO senang karena sang penguasa menyukai design-nya, dan tidak mungkin untuk menolak keinginannya.
"Baik, akan kami sempurnakan sesuai keinginan tuan, dan kami akan mengunjungi Petra untuk meeting selanjutnya," sejujurnya, dia setengah ragu mengatakan hal itu. Dan keraguan itu pun tidak luput dari penglihatan Nathan.
"Saya datang kesini, hari ini untuk menyelesaikan semuanya."
Ya ampun, seharusnya aku tau, sang tuan muda tidak mungkin datang ke kantor kecil hari ini tanpa alasan. Sang CEO melihat kearah sekretaris Brian, dan seolah mengetahui apa yang ada di dalam kepala sang CEO, Brian menganggukkan kepalanya, seperti berkata katakan saja apa adanya.
"Maaf, tuan Nathan, seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, design ini di buat oleh salah satu pegawai kami yang baru lulus dari universitas A, namun dia sangat kompeten. Dan dia sedang tidak masuk hari ini. Bagaimana ..." sang CEO langsung terdiam saat mendapat tatapan tidak suka dari sang tuan muda. Pucat wajahnya, berharap datang pertolongan yang akan menyelamatkan projects dan karirnya.
"Tuan, setelah ini kita ada meeting di hotel H," Brian mengingatkan Nathan, sekaligus menyelamatkan sang CEO.
"Oke, atur meeting selanjutnya." Dia berdiri sambil merapikan jasnya. "Saya mau Minggu ini design itu sudah sempurna." ya, ya, ya, tuan sempurna. Kami akan lakukan sesuai keinginan anda. Tapi sayang, kata-kata itu tidak keluar dari mulut sang CEO, dia hanya tersenyum dan mengantar kepergian sang tuan penguasa.
Setelah meeting selesai, sang CEO kembali ke ruangannya, membuat sambungan telepon ke kepala SDM, "Halo, Bu Sofie, iya, telpon Zahra katakan untuk masuk dua hari lagi," klik.
****
"Ta, daripada rumah kontrakan yang tadi, mending juga apartemen yang ini," Tita dan Mike tengah melihat sebuah apartemen yang tak jauh dari Mirae Contruction. Unitnya berada di lantai 7, di dalamnya ada 1 kamar, 1 kamar mandi, dapur, ruang tv, dan balkon. Harga sewanya pun tidak terlalu mahal. Karena yang punya unit itu hanya ingin ada yang menempati unitnya, agar tetap terawat.
"Iya, aku juga suka tempat ini, sepertinya unit ini memang di khususkan untuk ku ,ya, ha ha ha.."
Mickey melongo, mendapat jawaban absurd dari temannya itu, "Ya, ya, ya.... suka-suka kamu aja deh, Ta,"
"Ta, aku juga masukin lamaran ke Mirae lho," sambil menggaruk tengkuknya untuk mengurangi kegugupannya.
"Ah, yang bener? aaaa.... Mickey, semoga kamu lulus yaaa, jadi kita bisa kerja bareng."
"Iya, tinggal bareng juga gak apa-apa kok, Ta." tak elak Mike langsung mendapat lemparan bantal tepat di kepalanya. "Adow! sakit, Ta," Mike meringis.
"ih, padahal aku gak sengaja lho lemparnya,"
"Gak sengaja sih bisa pas banget,"
"Lagi sih kamu ngomong sembarangan, cih."
Mickey tidak melanjutkan, dia hanya memandangi sang gadis yang masih asik mengecek tiap sudut unit ini. Aku harap akan ada waktunya kamu menatap kearah ku tidak sebatas teman Tita. Begitulah Mike, Mickey-nya Tita. Dan mereka sama-sama menoleh, ketika petugas apartemen datang, membawa segala yang diperlukan untuk kontrak sewa.
"Mohon maaf, pemilik unit ini sudah menunjuk saya sebagai penanggung jawab disini, jadi silahkan dilihat surat kontrak nya. Apabila nona menyetujui silahkan di tanda tangani.
Selesai urusan administrasi sewa unit apartemen. Ponsel di saku Tita berdering, "Halo, iya Bu, oh, baik Bu, iya... terima kasih informasinya." klik. Ditatapnya Mickey, "kenapa, Ta?"
"Mirae telpon, aku disuruh masuk lusa, gimana nih," telpon yang mendadak itu membuat Tita bingung. Pasalnya, dia baru menemukan tempat tinggal, dan belum memindahkan barang-barangnya.
"Kok, mendadak? and... how about your stuff???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
me_callysta
🤭🤭
2021-05-23
0
hoomano1D
teruuuus...
teruuuus...
#bagaikan kang parkir
2021-05-22
2