•Hans Lagi. Sialan!

Berlalu meninggalkan kafe Kejora, Ara bersumpah untuk tidak akan pernah datang ke kafe itu lagi. Namun Ara lupa bahwa pertemuannya dengan Hans tidak akan berhenti di kafe kejora, masih ada banyak pertemuan lagi.

Sejauh Ara melangkah meninggalkan kafe pandangannya terus menggelap. Kepalanya sakit bukan main. Nafasnya mulai tersengal-sengal.

Bruk.

Ara tidak pingsan, ia hanya jatuh terduduk di tepi trotoar jalan yang berjarak 20 meter dari kafe Kejora.

Menunduk, meremas rambut kasar dengan sebelah tangan dan satu tangan lagi memukul dadanya. Ara berusaha melepaskan bebannya. Berharap ia bisa bernafas dengan normal kembali.

"Maaf, kamu kenapa?" Tiba-tiba ada suara asing menyeruak di pendengaran Ara.

"Iya." Hanya jawaban singkat itu yang mampu Ara berikan, tidak perduli apa pertanyaan yang didengar, penglihatannya masih menggelap.

"Maaf ya.. Aku pegang bahunya ya buat bantu kamu berdiri. Kita pindah duduknya di dekat kursi sana ya.." Hanya anggukan kecil yang mampu Ara berikan kali ini.

Krek.

"Ini minum dulu. Airnya masih baru belum aku minum." Tanpa dijelaskan Ara juga tau dari suara tutup botol yang baru dibuka itu.

Menatap si pemberi air, Ara merasa tidak asing dengan wajah di sampingnya itu. Senyum di bibir pemuda itu sangat manis menurut Ara.

Untuk sekian detik Ara sempat terdiam menikmati sosok yang mirip kucing saat menampilkan senyumannya. Meski Ara tidak menyukai kucing, namun siapa yang bisa menolak bila yang mirip kucing itu cowok ganteng.

Bima Eka Ridho (Woo Do Hwan)

Mata yang masih buram itu tetap mampu berfungsi dengan baik bila dihadapkan sosok makhluk Tuhan yang tampan. Terkutuk lah Ara yang mudah jatuh pada pesona manis dan cowok ganteng.

Meraih botol minuman dengan tangan bergetar, Ara berusaha mengulas senyum manis diwajahnya, "Makasih bang."

"Kamu kenapa? Ada yang sakit? Maaf ya kalau kelewatan, tadi abang lihat kamu kayak kesakitan banget." Pertanyaan sarat akan kekhawatiran terucap.

"Gak kenapa-kenapa kok bang. Cuma sesak nafas aja." Tidak bohong sepenuhnya, memang benar Ara sesak nafas tadi.

"Abang cucunya Nek Imah ya?" Sekarang Ara benar-benar sadar siapa orang di sampingnya itu.

"Iya. Kita pernah ketemu di warung Bang Buna 2 kali pas Abang antar Nenek titip kue. Berarti kita udah ketemu 3 kali sama ini." Lagi-lagi senyum manis ditampilkannya.

Bima, itulah nama pemilik senyum manis itu. Umurnya kisaran 25 atau 27 tahun, seorang yatim piatu cucu satu-satunya Nenek Halimah. Masih menyelesaikan beasiswa pendidikan kedokteran pada salah satu universitas di kota Y. Informasi tentang Bima bersih. Bahkan kabar berduaan dengan perempuan hanya bersama neneknya saja. Sebenarnya ini bersih atau miris?

Jangan tanya bagaimana Ara tahu tentang Bima sebelum berkenalan. Berterimakasih pada pusat informasi ibu-ibu di warung kecil Bang Buna. Dari informasi tetangga sebelah hingga tetangga seberang ada di warung Bang Buna, tanpa perlu bertanya, cukup pasang telinga dengan benar saja.

Kembali pada situasi kebersamaan Ara dan Bima saat ini berada pada level kecanggungan tinggi. Botol minuman di tangan Ara resah harus diperlakukan seperti apa.

Jika botol minuman yang masih berisi separuh air itu dikembalikan rasanya tidak sopan karena sudah diminum. Tapi jika disimpan kok sepertinya Ara lebih tidak tahu diri.

"Habisin aja minumannya dek." Kalimat sederhana yang membuyarkan kegundahan Ara dengar juga akhirnya.

Tanpa Bima sadari ada hati yang menghangat kala panggilan 'dek' terucap. Iya, perasaan Ara menghangat. Rasanya sudah lama sekali tidak ada yang menyebutnya 'dek' selain Ega.

"Makasih ya bang. Kalau gitu Ara pulang duluan ya." Beranjak dari duduknya Ara mulai tidak enak hati menyita waktu Bima.

"Kamu gak bawa motor kan?? Pulang sama abang aja ya.. Lagian kita satu arah jalan pulang dek."

Tentu saja dengan tidak tahu malunya lagi Ara menerima tawaran Bima. Lumayan bisa menghemat uang jajannya, selain itu ia juga malas mencari ojek.

...----------------...

"Sayang.. kok bisa pulang sama Bima kamu nak?" Belum juga Ara melepas sepatunya sudah dicerca pertanyaan oleh sang Mama.

"Iya Ma. Tadi ketemu di jalan terus kakak numpang, lumayan hemat ongkos." Mencoba menampilkan senyuman tengil, Ara berharap Mama Lauritz tidak menyadari kegundahan hatinya.

"Sejak kapan kalian dekat?" Pertanyaan menelisik Mama Lauritz bak detektif Conan sudah kumat beraksi lagi.

Belum juga Ara memberikan jawaban, Mama Lauritz sudah memotong, "Besok di warung Buna bakalan heboh nih. Siap-siap aja ada gosip Bima bonceng cewek selain nek Imah ini." Terkekeh geli Mama menampilkan senyum yang mencurigakan

"Mama mau gosip sama Papa dulu deh." Berlalu meninggalkan Ara yang mematung dan terbengong takjub. Bisa-bisanya Mama Lauritz santai saja membahas pusat informasi di tempat Bang Buna, apalagi anak gadis satu-satunya pasti akan jadi topik ghibah ibu-ibu rumpi.

Sepertinya rumor tentang Bima sebagai menantu idaman para ibu-ibu juga termasuk di dalamnya Mama Lauritz sebagai salah satu Fans.

...----------------...

"Rara"

'*H*ans lagi. Sialan!' Hanya Hans yang sering memanggilnya dengan nama itu.

Mendongak mantap menatap seseorang yang sangat ingin dihindari, namun sudah di depan mata Ara saat ini.

"Kemarin harusnya aku kasih hasil akumulasi data perairan ini sama kamu." Menyerahkan map merah di atas meja Ara, tanpa dipersilakan Hans duduk di kursi seberang Ara.

"Aku disini sampai jam makan siang selesai. Mau bahas datanya sambil makan siang bareng?" Sejujurnya Ara sudah muak dengan sikap baik dan nada lembut yang Hans tunjukan tidak berubah dari zaman sekolah dulu.

Ingin sekali Ara menghindar sekali lagi, namun ia tahan. Ara bertekad dan menguatkan hatinya untuk bersikap profesional saja layaknya asisten dosen menghadapi partner asing.

"Lebih baik kita bahas sekarang aja. Aku punya waktu 30 menit sebelum masuk kelas lagi." Berucap dengan santai Ara mulai membuka lembaran kertas dalam map merah itu. Tapi percayalah saat ini kepala Ara sudah berdenyut hebat.

Belum juga Hans sempat merespon, Ara sudah memotong dengan berbagai pertanyaan terkait pengolahan data yang Hans gunakan.

"Datanya cukup jelas. Nanti biar aku sampaikan ke Bu Dian hasil datanya. Tolong sampaikan terima kasih ke Pak Damar juga. Secepatnya pasti akan di feedback soalnya Pak Damar cuma seminggu di kota ini kan." Kali ini Ara tersenyum dengan tulus sebagai ucapan terima kasih karena pekerjaannya jadi lebih ringan.

"Jangan menghindar lagi Ra! Aku mohon Ra, kasih aku kesempatan buat bahas tentang kita. Aku tau kamu ada waktu tapi gak mau kasih waktu kamu buat aku."

'Udah tau gitu juga masih gak tau malu. Seenak jidatnya aja mau bahas tentang kita. Kayak pernah ada kata kita aja. Emang siapa dia?' Mendelik sebal Ara membatin kesal.

"Hubungan aku sama Linda it..ttu.."

"Araaaaaaa!!?" Kalimat Hans terputus oleh teriakan Yuki, padahal Ara sudah mencoba tegar nyaris siap mendengar cerita selanjutnya.

"Siapa Ra?" Bisikan pelan Yuki di telinga Ara sesaat setelah berada di sisi Ara.

"Kenalin ini Hans. Hans ini temanku Yuki."

"Hans Liu ya?" Sorot mata berbinar Yuki terlihat jelas oleh Ara, namun tidak untuk Hans yang masih menatap lekat sosok Ara.

"Iya, ini Hans. Lauwis Hans." Bukan Hans yang menjawab tapi Ara.

"WHAT???" Pekikan menggelegar Yuki membuat seluruh mahasiswa di taman fakultas itu menoleh ke arah ketiganya berada.

...****************...

*

*

*

Terima kasih udah baca kisah Ara dan kasih dukungannya buat Hana🥰

Terpopuler

Comments

Hearty💕💕

Hearty💕💕

Astaga

2022-03-29

1

M⃠

M⃠

aku mampir 5like untuk mu, folback balik ke karyaku jg cerpen terbaruku "💔 Mantan Terindah"

2021-11-03

1

Aysel

Aysel

Ekspresi Yuki itu aku pas ketemu Hans. tapi buru buru pen balik badan gitu sadar dia penebar hati 🤭

2021-08-30

3

lihat semua
Episodes
1 •Perkenalan Tokoh
2 •Kepribadian Ganda
3 •Donat Gula
4 •Cinta Kedua Ara
5 •Hans Lagi. Sialan!
6 •Teman Laknat
7 •Bukan Pengemis
8 •Tali Skipping
9 Panggil Aku Mas!
10 Ruang ICU
11 Devga Divta Jozef Addi
12 PTSD
13 Sendiri Lebih Baik
14 Bukan Aku, Tapi Mereka!!
15 Kompres Deman
16 Rencana Balas Dendam
17 2 M??
18 Semakin Menderita
19 Aku yang Mencintaimu
20 Aku Cantik, Aku Bisa
21 Sosok Dingin
22 Bayi Jelek
23 Istri Dokter Dion
24 Kertas Cinta Mu
25 DRA
26 Senior Ghibah
27 Cinta Masa Lalu
28 My Nymph
29 Cinta yang Bodoh
30 PENGUMUMAN
31 Kencan? 12 Tahun Lebih Muda
32 CALON ISTRI
33 Aquila Ravandra (...)
34 •Deterjen Jeletot
35 Bohong
36 Memar dan Jaket Hitam
37 UMPAN RIBUT DARI HANA
38 Pulang??
39 Perjodohan
40 Ketoprak Mang Diro
41 Drama Percintaan
42 Lamaran
43 Hati Ayam
44 Sampah yang Dibuang
45 Mengendap seperti Sedimen
46 Hujan
47 Pisau Lipat
48 Babak Drama Baru
49 Bu Dian
50 Salah Paham!?
51 MEMOHON AMPUN
52 Pedofil
53 Penguntit Meresahkan
54 Rollin.. Rollin.. Rollin..
55 32 Tahun
56 Pelukan Rava
57 Boncengan ke ATM
58 Ara dan Mas Rava
59 Menerima Perjodohan?
60 Permohonan Eric
61 Rambut Rapunzel
62 Tahu Isi Cabe
63 Undangan Pernikahan
64 Kwetiau Pembawa Cinta
65 Pergi Sendiri
66 Kepergian Bima
67 Hidup Saya Punya Kamu
68 Batalnya Perjodohan
69 Menantu Siaga
70 Atraksi Bekicot Makan
71 Ada Apa dengan Rava?
72 Memeluk Churros
73 Pelukan Teletubbies
74 Malam Pertama
75 Kode Aneh
76 Disco Pang-Pang
77 Mak Lampir Geblek
78 Tiada Bahagia Di Atas Luka Lain
79 Senjata Makan Tuan
80 Kebobolan Gas Alam
81 Ponsel Biang Masalah
82 Rumor Panas
83 Acara Pergosipan
84 Ayo Kita Kencan
85 Kompor Bledug
86 Di Hadapan Paha dan Dada Ayam
87 Kencan Kedua yang GAGAL
88 Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
89 Melepas Mu
90 Kastil Tidak Bertuan
91 Bukan Sistem Kebut Semalam
92 Setitik Noda
93 Menebus Dosa
94 Terpesona
95 Serangan Balasan Dion
96 Ungkapan Kerinduan
97 Harta Rampasan
98 Bukan Artis, Bukan Orang Penting
99 Ada Apa dengan Rava 2
100 Kulkas 2 Pintu
101 Terpental Ke Dasar Jurang
102 Ara Bucin
103 Rava Menyesal
104 Menyalahi Kode Etik
105 Badai di Musim Semi
106 Ngidam
107 Pura-Pura Polos
108 Deklarasi Kepemilikan
109 Prank?
110 Pencemaran Otak
111 Buaya, Kadal, Kupu-Kupu dan Gombal
112 Meresahkan Jiwa Para Jomblo
113 Perasaan yang Berkhianat
114 Kerasukan
115 Laki-laki Lain
116 Dosen PPKM
117 Hari Terakhir ... Rava
118 Ingin Menolak
119 Misi 2 Miliar (1)
120 Bima Kembali
121 Kecelakaan 11 Tahun Lalu
122 Kehilangan
123 Pelangi Setelah Badai
124 Durhaka Maksimal
125 Kapan Nikah? (Missions Complete)
126 Menjauh 7 Langkah
127 Lebih Dewasa dan Berbesar Hati
128 Bocah Bar-Bar Ganas
129 Long Distance Relationship
130 Ekstrak Daun Jambu
131 Maju atau Ditikung
132 Our Wedding
133 Kejutan
134 Bibir yang Manis
135 Anak Pre-Order
136 Cap Gigi
137 Risih
138 Mengejar Calon Istri
139 Cemburu yang Memburu
140 Cium Nih..
141 Kepingan Puzzle
142 Pulang
143 Orang Ketiga
144 Jam Malam
145 Bohong
146 100 Ribu Jam Penantian
147 Isi Pesan Lea
148 Misteri Bubur Ayam
149 Foto
150 Beberapa Bulan Kemudian
151 Calon Menantu
152 Menemukan Cinta Pertama
153 Buket
154 Kembali Meminta Restu
155 Firasat Buruk
156 Masalah
157 Gladi Pra-Nikah
158 Foto Prewedding dan Undangan
159 The Wedding of Rava & Ara
160 Pencuri Perhatian
161 Ingin Mengunci Pintu
162 Nyicil ya malam ini ( 21+ )
163 GIVEAWAY NOVEL Aara Bukan Lara
164 Monster Hisap (21+)
165 Rumah Impian
166 Hingga Maut Memisahkan
167 Arti Nama yang Sama
168 Nasi Goreng
169 Izin Suami
170 Kejutan Sikutan
171 Peri Kecil
172 Gelora yang Menuntut
173 Rajin Menabung
174 Bercak Merah
175 7 Bulan Kemudian
176 Beneran Positif?
177 Little Pie
178 Ara Menghilang
179 Rujak
180 Hama Pengganggu
181 Bibit Unggul Bayi Cabe
182 3 Minggu Lagi
183 Kontraksi
184 Princess
185 I Love You
186 Mendadak Jadi Author
187 EXTRA CHAPTER : Adik untuk Elly
188 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 188 Episodes

1
•Perkenalan Tokoh
2
•Kepribadian Ganda
3
•Donat Gula
4
•Cinta Kedua Ara
5
•Hans Lagi. Sialan!
6
•Teman Laknat
7
•Bukan Pengemis
8
•Tali Skipping
9
Panggil Aku Mas!
10
Ruang ICU
11
Devga Divta Jozef Addi
12
PTSD
13
Sendiri Lebih Baik
14
Bukan Aku, Tapi Mereka!!
15
Kompres Deman
16
Rencana Balas Dendam
17
2 M??
18
Semakin Menderita
19
Aku yang Mencintaimu
20
Aku Cantik, Aku Bisa
21
Sosok Dingin
22
Bayi Jelek
23
Istri Dokter Dion
24
Kertas Cinta Mu
25
DRA
26
Senior Ghibah
27
Cinta Masa Lalu
28
My Nymph
29
Cinta yang Bodoh
30
PENGUMUMAN
31
Kencan? 12 Tahun Lebih Muda
32
CALON ISTRI
33
Aquila Ravandra (...)
34
•Deterjen Jeletot
35
Bohong
36
Memar dan Jaket Hitam
37
UMPAN RIBUT DARI HANA
38
Pulang??
39
Perjodohan
40
Ketoprak Mang Diro
41
Drama Percintaan
42
Lamaran
43
Hati Ayam
44
Sampah yang Dibuang
45
Mengendap seperti Sedimen
46
Hujan
47
Pisau Lipat
48
Babak Drama Baru
49
Bu Dian
50
Salah Paham!?
51
MEMOHON AMPUN
52
Pedofil
53
Penguntit Meresahkan
54
Rollin.. Rollin.. Rollin..
55
32 Tahun
56
Pelukan Rava
57
Boncengan ke ATM
58
Ara dan Mas Rava
59
Menerima Perjodohan?
60
Permohonan Eric
61
Rambut Rapunzel
62
Tahu Isi Cabe
63
Undangan Pernikahan
64
Kwetiau Pembawa Cinta
65
Pergi Sendiri
66
Kepergian Bima
67
Hidup Saya Punya Kamu
68
Batalnya Perjodohan
69
Menantu Siaga
70
Atraksi Bekicot Makan
71
Ada Apa dengan Rava?
72
Memeluk Churros
73
Pelukan Teletubbies
74
Malam Pertama
75
Kode Aneh
76
Disco Pang-Pang
77
Mak Lampir Geblek
78
Tiada Bahagia Di Atas Luka Lain
79
Senjata Makan Tuan
80
Kebobolan Gas Alam
81
Ponsel Biang Masalah
82
Rumor Panas
83
Acara Pergosipan
84
Ayo Kita Kencan
85
Kompor Bledug
86
Di Hadapan Paha dan Dada Ayam
87
Kencan Kedua yang GAGAL
88
Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
89
Melepas Mu
90
Kastil Tidak Bertuan
91
Bukan Sistem Kebut Semalam
92
Setitik Noda
93
Menebus Dosa
94
Terpesona
95
Serangan Balasan Dion
96
Ungkapan Kerinduan
97
Harta Rampasan
98
Bukan Artis, Bukan Orang Penting
99
Ada Apa dengan Rava 2
100
Kulkas 2 Pintu
101
Terpental Ke Dasar Jurang
102
Ara Bucin
103
Rava Menyesal
104
Menyalahi Kode Etik
105
Badai di Musim Semi
106
Ngidam
107
Pura-Pura Polos
108
Deklarasi Kepemilikan
109
Prank?
110
Pencemaran Otak
111
Buaya, Kadal, Kupu-Kupu dan Gombal
112
Meresahkan Jiwa Para Jomblo
113
Perasaan yang Berkhianat
114
Kerasukan
115
Laki-laki Lain
116
Dosen PPKM
117
Hari Terakhir ... Rava
118
Ingin Menolak
119
Misi 2 Miliar (1)
120
Bima Kembali
121
Kecelakaan 11 Tahun Lalu
122
Kehilangan
123
Pelangi Setelah Badai
124
Durhaka Maksimal
125
Kapan Nikah? (Missions Complete)
126
Menjauh 7 Langkah
127
Lebih Dewasa dan Berbesar Hati
128
Bocah Bar-Bar Ganas
129
Long Distance Relationship
130
Ekstrak Daun Jambu
131
Maju atau Ditikung
132
Our Wedding
133
Kejutan
134
Bibir yang Manis
135
Anak Pre-Order
136
Cap Gigi
137
Risih
138
Mengejar Calon Istri
139
Cemburu yang Memburu
140
Cium Nih..
141
Kepingan Puzzle
142
Pulang
143
Orang Ketiga
144
Jam Malam
145
Bohong
146
100 Ribu Jam Penantian
147
Isi Pesan Lea
148
Misteri Bubur Ayam
149
Foto
150
Beberapa Bulan Kemudian
151
Calon Menantu
152
Menemukan Cinta Pertama
153
Buket
154
Kembali Meminta Restu
155
Firasat Buruk
156
Masalah
157
Gladi Pra-Nikah
158
Foto Prewedding dan Undangan
159
The Wedding of Rava & Ara
160
Pencuri Perhatian
161
Ingin Mengunci Pintu
162
Nyicil ya malam ini ( 21+ )
163
GIVEAWAY NOVEL Aara Bukan Lara
164
Monster Hisap (21+)
165
Rumah Impian
166
Hingga Maut Memisahkan
167
Arti Nama yang Sama
168
Nasi Goreng
169
Izin Suami
170
Kejutan Sikutan
171
Peri Kecil
172
Gelora yang Menuntut
173
Rajin Menabung
174
Bercak Merah
175
7 Bulan Kemudian
176
Beneran Positif?
177
Little Pie
178
Ara Menghilang
179
Rujak
180
Hama Pengganggu
181
Bibit Unggul Bayi Cabe
182
3 Minggu Lagi
183
Kontraksi
184
Princess
185
I Love You
186
Mendadak Jadi Author
187
EXTRA CHAPTER : Adik untuk Elly
188
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!