"Kamu baru MOS pertama sudah telat!" Hardik Marcel sambil mengarahkan tatapan lekat. Salah satu alisnya meninggi dengan dahinya yang berlipat, memperhatikan siswi telat tiga puluh detik dihadapannya.
" Apa namamu?"
"Hah?"
Astaga! cewek cantik bisa bikin lidah keseleo.
"Maksudku siapa namamu?"
"Rianti kak."
"Segera masuk barisan." Marcel sok menjadi pria dingin, aslinya dia pecicilan suka tebar pesona.
"Saya tidak di hukum Kak?"
"Nanti hukumanmu setelah ini selesai."
Kalau tau jalannya macet, tadi aku minta antar kak Beno pakai motor saja.
Kegiatan MOS pun mulai dilanjutkan. Suara riuh para siswa-siswi memenuhi lapangan sekolah. Ada yang bersorak gembira ada yang wajahnya begitu kecewa, ada juga yang bingung melirik sana sini. Semua itu di akhiri dengan permainan unik yang menimbulkan gelak tawa. Begitulah kehidupan sekolah yang bakal dirindukan ketika dewasa nanti.
Di sela kegiatan MOS berlangsung, Rianti meminta ijin untuk pergi ke toilet. Karena dia masih baru dan belum menjelajah sekolah ini sebelumnya, dia pun masih melirik sana sini mencari toilet sambil bertanya-tanya.
Bruukkkkk....
Rianti menabrak seseorang.
"Kau tidak bisa lihat!" Teriak orang itu, namanya Satria Felder. Dia tidak diterima tubuhnya telah ditubruk sampai terjatuh.
"Maaf kak aku tidak sengaja, sungguh." Seru Rianti sambil mengatupkan kedua tangan.
Satria bergegas berdiri tanpa menjawab, lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan Rianti. Tetapi,
Brukkk...
Satria menabrak pintu yang dari dulu memang disitu adanya.
Njir ..aku apa dia yang kagak bisa lihat? sungguh menggelikan. Rianti menertawai Satria dalam hatinya.
...........
Kegiatan sekolah sudah selesai. Para siswa berlalu lalang berhamburan di halaman sekolah menghampiri jemputan. Di sekolah mereka disediakan fasilitas jemputan bagi para siswa.
Apa ya kira-kira hukuman yang paling indah buat Rianti? gumam Marcel berfikir keras. Tidak lama kemudian wajahnya sumringah, senyumnya melebar seperti baru saja mendapatkan ide luar biasa.
"Rianti, kemarilah! aku akan memberikan hukuman padamu."
"Iya kak"
"Ketik nomer ponsel kamu disini." Marcel sambil menyodorkan ponselnya. Rianti mengeryitkan dahinya tak mengerti, namun ia tetap melakukan apa yang di perintah Marcel.
"Hukuman sudah berakhir. Kamu sekarang boleh pulang. Tapi besok jangan di ulangi lagi ya."
"Terimakasih kak."
Terserahlah, hukuman macam apa ini? eh tunggu, kenapa dari tadi aku selalu bertemu orang aneh? Apa disini yang aneh cuma cowok-cowoknya doang? malas bertanya pada Marcel soal jenis hukuman apa yang sudah dia lakukan, Rianti hanya bisa bergumam dalam hati.
"Besok kamu jangan sampai telat lagi."
"Iya kak."
"Karena aku akan membangunkan kamu lebih awal setiap pagi."
"Baik kak."
eh apa tadi katanya, membangunkanku?
Tin...tin..
Mobil Beno datang menjemput Rianti sang adik angkat.
"Kak aku balik duluan ya, aku sudah di jemput."
"Silahkan. Saya juga mau balik."
Marcel melihat Rianti dari kejauhan, alangkah terkejutnya dia ketika melihat siapa yang turun dari mobil yang hendak Rianti tumpangi.
Beno, dia adalah kakak angkat Rianti yang ternyata merupakan ketua dari geng Satria Cs, sang pemberi nasihat jika para anggota ada yang curhat masalah. Kalau ngumpul pun pasti selalu dirumahnya.
Entah darimana geng tersebut terbentuk, yang pasti Beno merupakan ketua yang sudah kuliah dengan anggota anak SMA. Meskipun dia ketua, tetap nama geng pakai nama Satria karena anak itu yang paling berpengaruh.
Kak Beno..!! maksudnya apa ini? kak Beno bukankah anak tunggal, eh dia kan punya adik tapi bukankah katanya sudah tiada? apa mungkin pacarnya? masa iya? siapakah dirimu Rianti? menarik sekali aku jadi penasaran. Mudah- mudahan aja sepupunya Kak Beno ehehehe.
Selesai berperang dengan pikirannya sendiri, akhirnya Marcel memutuskan untuk menghampiri Satria dan yang lain.
"Darimana saja kau?" tanya Galang.
"Ada urusan."
"Ayo cepat kita ke markas," imbuh Ren. Mereka pun menuju markas. Yang lain antusias hanya Satria yang datar dengan air muka yang sulit ditebak. Apa yang dia pikirkan hanya dia dan tuhan yang tahu.
Sesampainya di markas,
"Wiihh para adik-adikku yang comel datang."
"Comel?" sahut Nabil.
"Bukan, aku bilang adikku yang tampan." Jawab Beno sambil menyeringai.
Dimana dia? batin Marcel yang sudah tau jika Rianti di jemput oleh Beno. Dia sedang mencari keberadaanya.
Ditengah kesibukan mereka bercengkrama bercerita apa yang terjadi, bertukar ide, ada pula yg sibuk main PS, serta sibuk menceritakan wanita, tiba- tiba....
Ceklek...
Suara pintu terbuka, dan semua mata tertuju padanya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
nowitsrain
Jadi pengen sekolah again
2023-04-18
1
Na Gi Rah
eeeh kok sama ya ceritanya kayak kehidupan ku🤭
2022-09-10
1
Syhr Syhr
Aku jadi penasaran secantik apakah Rianti
2022-09-04
2