2. Bagai Bunga yang Tak Bisa Mekar

"Suamiku, jangan pernah membuat keputusan saat marah," ibu mengingatkan ayah.

"Aira, bagaimana menurutmu? Apa kau pantas menjadi putri mahkota?" ayah membalikkan pertanyaan padaku.

Aku terdiam menatap ayah dan ibu bergantian, air mataku tak bisa berhenti mengalir. Pikiranku kacau. Aku mulai membandingkan diriku sendiri dengan kedua kakakku. Jika dibandingkan dengan Kak Nala, aku tak berdaya. Kakak pertama memiliki kecerdasan luar biasa hingga bisa mengantarkan kak Aditya memimpin kekaisaran Bintang mencapai kejayaannya saat ini. Sedangkan kakak kedua, Kak Prisa memiliki kecantikan tiada tara. Kecantikannya bagaikan dewi, aku masih ingat akan banyaknya laki-laki yang ingin meminangnya, hingga akhirnya ia memutuskan menikah dengan kak Arya. Kak Prisa menjadi permaisuri teladan yang membangun banyak rumah sakit dan akademi kesehatan, membuat kekaisaran Bulan terkenal akan kehebatan medisnya.

Aku terdiam seketika menyadari ketidakpantasanku. Tidak ada sesuatu dalam diriku yang menjadikanku pantas untuk menyandang gelar putri mahkota. Aku tidak secerdas kak Nala, tidak secantik Kak Prisa, tidak semulia ayah dan tidakpula memiliki keanggunan seperti ibu. Aku ternyata memang tidak pantas.

Aku menarik nafas panjang dan menegakkan kepalaku, mencoba menatap mata ayah yang kini menunggu jawaban. "Ayah benar, aku memang tidak pantas."

Aku mulai menilai mata ayah, tapi kali ini aku tidak bisa menebak jalan pikiran ayah yang masih terdiam menatapku.

"Aira, jelaskan maksudmu nak?"

Kulihat ke arah ibu, tatapannya terlihat sedih. Mungkin ibu mempunyai harapan besar untukku, aku memang menyadari penuh bahwa suatu saat nanti aku harus menjadi putri mahkota, tapi aku masih belum menyadari kewajiban dan tanggung jawab yang harus kujalani sampai beberapa saat lalu ayah menyadarkan aku dengan kata-katanya.

"Ibu, ayah benar. Aku memang tidak pantas menjadi putri mahkota." Lalu dengan mantap aku mendudukkan diriku, bersimpuh dihadapan orang tuaku. "Saya, Aira Airlangga bersumpah akan menerima segala keputusan Ayahanda Kaisar dan Ibunda Permaisuri, saya tidak akan pernah menghalangi keputusan penunjukan ahli waris selain diri saya, dan saya berjanji akan menerimanya dengan lapang dada."

Suara petir menyambar mengiringi sumpahku, langit terdengar marah, tapi aku benar-benar rela, aku rela jika kekaisaran matahari kelak dipimpin oleh orang yang lebih pantas dariku. Samar kudengar suara isak tangis ibunda, tentu hatiku sakit tapi aku tak bisa berkutik dengan kenyataan yang terpampang nyata.

"Ayah, Aira juga akan menerima hukuman sesuai keputusan Ayahanda."

Ayah menghela nafas panjang, ia mengibaskan tangannya dan muncullah dua kotak emas berlambang matahari emas, simbol kekaisaran matahari. Ayah kembali mengibaskan tangan dan muncullah kantong kain kecil berwarna merah dengan lambang yang sama.

"Antarkan kedua kotak itu pada kedua kakakmu, dan gunakan uang yang ada dalam kantong untuk biaya perjalanan." Ayah kembali mengibaskan tangannya, seketika bajuku berubah menjadi baju rakyat biasa, rambut panjangku diikat ekor kuda, aku merasa semua hiasan rambut dan perhiasan yang tadinya terpasang, kini hilang tanpa bekas. "Kamu akan mengantarkannya sendiri, tanpa ada pengawal. Antarkan ke kakak pertamamu terlebih dahulu."

"Apakah ada tenggang waktu yang ayahanda berikan?" tanyaku masih bersimpuh.

"Tidak ada, pergilah tanpa kembali ke kediamanmu terlebih dulu."

Hatiku kembali merasa sakit, kenapa ayah melarangku kembali ke kediaman? Apakah kali ini ayah bermaksud mengusirku dari istana? Mataku kembali berkaca-kaca, tapi kutahan sebisa mungkin. Kukibaskan tanganku, sehingga kedua kotak dan kantong kain menghilang masuk kedalam cincin penyimpanan yang bertengger manis di jari tengahku. Aku berdiri dan memberi hormat.

"Aira pamit berangkat menjalankan tugas, semoga ayahanda dan ibunda sehat selalu."

"Berhati-hatilah nak," ucap ibunda yang berdiri dan hendak memelukku.

"Ehm.."

Suara ayah menghentikan gerakan ibunda. Aku mengerti, lalu berpaling dan berjalan pergi. Aku teringat kata-kata Kak Prisa sebelum pergi meninggalkan istana untuk mengikuti suaminya dua tahun lalu. "Adikku sayang, sekarang kamu adalah satu-satunya penerus kekaisaran ini, berusahalah menjadi bunga yang mekar dengan indahnya, jagalah ayah ibu ya. Kakak tidak bisa berada disisimu sesering sebelumnya."

Aku terus berjalan tanpa menoleh ke belakang hingga aku menghentikan langkahku di depan gerbang istana, setelah melewati gerbang nanti, aku akan benar-benar meninggalkan istana dan membaur dengan rakyat. Aku berbalik memandang indahnya istana yang kutempati sejak lahir berdiri dengan megahnya. Orang menyebutnya istana emas karena dominasi warna emas diseluruh bagian. "Maafkan aku kak, mungkin aku memang tidak bisa mekar karena kehilangan akar."

Aku kembali berbalik dan berjalan menuju gerbang istana yang dijaga beberapa penjaga yang menunduk hormat ketika aku lewat. Dalama hati kuucapkan selamat tinggal, aku berjanji pada diriku sendiri untuk kuat menghadapi ini semua.

Terpopuler

Comments

achaaa_AlisyaJeslynchaniago

achaaa_AlisyaJeslynchaniago

RAMEINN🔥🔥🔥

2021-11-19

2

astri kurniasari

astri kurniasari

hadirrrrrrrrr🙋

2021-08-13

0

guest1052940504

guest1052940504

nyimakkkkk

2021-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. AIRA AIRLANGGA
2 2. Bagai Bunga yang Tak Bisa Mekar
3 3. DUNIA BARU
4 4. Hutan Hujan
5 5. ANAK ANGKAT
6 6. LELUHUR
7 7. RAMALAN YANG DIRAHASIAKAN
8 8. Aura Abu - Abu
9 9. Keturunan Murni
10 10. PUSAKA PENUH KEJUTAN
11 11. KAKEK NENEK YANG RUPAWAN
12 12. SUARA MEMINTA TOLONG
13 13. Rindu yang Tak Tersampaikan
14 14. MAHIRA
15 15. Bersama RYU
16 16. Istana Bintang
17 17. Penolong
18 18. KERETA KUDA
19 19. Sumpah dan Janji
20 20. Hadiah terindah untuk Varen
21 21. Lapisan Pelindung
22 22. Keluar dari raga
23 23. Makhluk Gelap
24 24. BEDROS
25 25. Di atas Langit Masih Ada Langit
26 26. Perpisahan
27 27. Realita
28 28. Kak Nala dan Kak Prisa
29 29. Pertemuan Pertama
30 30. Ayah dan Ibu
31 31. Melepaskan
32 32. Kesetiaan
33 33. BERINGIN EMAS
34 34. Bersama Balin
35 35. TAMU TAK DIUNDANG
36 36. PEMBUNUH
37 37. Menjelajah Waktu
38 38. Jawaban
39 39. KALUNG MAHES
40 40. Teman
41 41. Pernikahan
42 42. Jalan Keluar
43 43. Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
44 44. Tuan Muda Lin
45 45. Sesuatu yang Tak Pantas Dilihat
46 46. Anak Haram
47 47. Brankas Rahasia
48 48. Kasih Sayang Saudara
49 49. Lavender
50 50. Percakapan Hangat
51 51. Kolam Air Panas
52 52. Kerajaan Green
53 53. Rumah Makan
54 54. Pangeran Ken
55 55. Solusi
56 56. Apa itu Cinta?
57 57. Restu Ibunda
58 58. Memilih orang yang tepat
59 59. Tuan Tampan
60 60. Kemarahan Aciel
61 61. Lia dan Liam
62 62. Hujan
63 63. Pertemuan yang Dinantikan
64 64. Gembok
65 65. Joana dan Lia
66 66. Keluarga
67 67. Pilihan
68 68. Memilih Tidak Menua
69 69. Ujian dari Paman
70 70. Tidur bersama Kak Nala
71 71. Aku Baik-Baik Saja
72 72. Melepas Segel Mempertaruhkan Nyawa
73 73. Pendongeng Yang Hebat
74 74. Iblis apa yang tengah merasukimu?
75 75. Sekolah
76 76. Ungkapan Cinta
77 77. Obrolan pagi
78 78. Guru
79 79. Aku memilihnya
80 80. Golden Ring
81 81. Si Kembar
82 82. Ironi
83 83. Keraguan
84 84. Cinta
85 #PENGUMUMAN#
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. AIRA AIRLANGGA
2
2. Bagai Bunga yang Tak Bisa Mekar
3
3. DUNIA BARU
4
4. Hutan Hujan
5
5. ANAK ANGKAT
6
6. LELUHUR
7
7. RAMALAN YANG DIRAHASIAKAN
8
8. Aura Abu - Abu
9
9. Keturunan Murni
10
10. PUSAKA PENUH KEJUTAN
11
11. KAKEK NENEK YANG RUPAWAN
12
12. SUARA MEMINTA TOLONG
13
13. Rindu yang Tak Tersampaikan
14
14. MAHIRA
15
15. Bersama RYU
16
16. Istana Bintang
17
17. Penolong
18
18. KERETA KUDA
19
19. Sumpah dan Janji
20
20. Hadiah terindah untuk Varen
21
21. Lapisan Pelindung
22
22. Keluar dari raga
23
23. Makhluk Gelap
24
24. BEDROS
25
25. Di atas Langit Masih Ada Langit
26
26. Perpisahan
27
27. Realita
28
28. Kak Nala dan Kak Prisa
29
29. Pertemuan Pertama
30
30. Ayah dan Ibu
31
31. Melepaskan
32
32. Kesetiaan
33
33. BERINGIN EMAS
34
34. Bersama Balin
35
35. TAMU TAK DIUNDANG
36
36. PEMBUNUH
37
37. Menjelajah Waktu
38
38. Jawaban
39
39. KALUNG MAHES
40
40. Teman
41
41. Pernikahan
42
42. Jalan Keluar
43
43. Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
44
44. Tuan Muda Lin
45
45. Sesuatu yang Tak Pantas Dilihat
46
46. Anak Haram
47
47. Brankas Rahasia
48
48. Kasih Sayang Saudara
49
49. Lavender
50
50. Percakapan Hangat
51
51. Kolam Air Panas
52
52. Kerajaan Green
53
53. Rumah Makan
54
54. Pangeran Ken
55
55. Solusi
56
56. Apa itu Cinta?
57
57. Restu Ibunda
58
58. Memilih orang yang tepat
59
59. Tuan Tampan
60
60. Kemarahan Aciel
61
61. Lia dan Liam
62
62. Hujan
63
63. Pertemuan yang Dinantikan
64
64. Gembok
65
65. Joana dan Lia
66
66. Keluarga
67
67. Pilihan
68
68. Memilih Tidak Menua
69
69. Ujian dari Paman
70
70. Tidur bersama Kak Nala
71
71. Aku Baik-Baik Saja
72
72. Melepas Segel Mempertaruhkan Nyawa
73
73. Pendongeng Yang Hebat
74
74. Iblis apa yang tengah merasukimu?
75
75. Sekolah
76
76. Ungkapan Cinta
77
77. Obrolan pagi
78
78. Guru
79
79. Aku memilihnya
80
80. Golden Ring
81
81. Si Kembar
82
82. Ironi
83
83. Keraguan
84
84. Cinta
85
#PENGUMUMAN#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!