BAB 05

Lima bulan sudah Ibunya di rawat di rumah sakit lima bulan juga Dia menjalani kerja part time,dan semenjak lima bulan Ibunya belum sadarkan diri,sedangkan saat kejadian tersebut Ibunya korban tabrak lari, tersangka belum bisa di temukan karena tidak ada saksi saat kecelakaan.

Fatimah teringat kembali cerita paman saat itu, dimana Ibunya tergeletak di tengah jalan bersimbah darah, untunglah kala itu pamannya melewati jalan itu,dan saat itulah pamannya membawanya langsung kerumah sakit.

Semenjak lima bulan lamanya pamannya membantu Fatimah dalam mencari uang buat pengobatan Ibunya,namun masih saja kurang dan beberapa obat pun tidak bisa Dia tebus,Fatimah yang saat itu pulang dari cafe tempat Dia bekerja lewat dari jam pulang seperti biasanya karena banyak pengunjung cafe yang datang saat itu,dan pamannya pun tidak bisa menjemputnya karena istrinya dalam keadaan sakit, Fatimah berdiri di halte untuk menunggu angkot jurusan rumah sakit di mana Ibunya di rawat,karena rumah sakit tersebut sudah seperti rumah kedua baginya dan Adiknya.

Lama sekali angkot tidak terlihat,karena merasa jenuh Fatimah langsung memberanikan dirinya untuk berjalan mencari tukang ojek,karena sudah sangat malam sekali terlihat jalanan sudah lengang hanya beberapa saja kendaraan pribadi yang melintas,saat Dia berjalan sendiri,Dia merasa ada yang mengikutinya,Dia mulai ketakutan sendiri,Fatimah percepat langkah kakinya,dan terus berjalan setengah berlari.

" Ya Allah...lindungi hamba" doanya dalam hati.

Fatimah menoleh kearah belakang dan benar saja dua orang laki laki mengejarnya,Fatimah berlari sekuat tenaga dan mereka pun terus mengejarnya.

" Hey! Jangan lari !" Teriak salah satu dari lelaki itu.

Fatimah tidak memperdulikan nya,Dia terus berlari dan akhirnya kakinya lemas seketika saja Dia terjatuh.

" Ibu!!" Begitu saja keluar suara dari mulutnya.

Kedua lelaki tersebut tertawa,mereka pun langsung mencengkram kedua tangan Fatimah.

" Lepaskan!! Tolong!!" Teriaknha sekeras kerasnya.

Tapi karena suasana agak sepi, teriakan keras tidak ada yang mendengar kan suaranya,Fatimah pasrah,Dia mengenali dua orang lelaki yang mencengkram tangannya itu,mereka adalah preman yang ada di ujung jalan dekat Cafe tempat Dia bekerja.

" Marno,rejeki nomplok nih, nggak dapat duit dapat yang mulus" ucapnya seraya tertawa.

" Pasti bro,kita akan menikmatinya bergantian" ucap salah satu preman yang dipanggil Marno tersebut.

" Lepas kan Aku!! Aku mohon lepaskanlah Aku!!" Rontanya,tapi sayang tenaga mereka berdua lebih kuat dari tenaga Fatimah

" Kamu terlalu cantik sayang" ucapnya menyentuh dagu Fatimah.

Fatimah merasa muak! Dengan perlakuan dua preman tersebut terhadap Fatimah,Dia terus meronta dan menendang mereka,tapi karena mereka sudah kesetanan, mereka terus saja membawanya ketempat yang lebih sepi.

Fatinah hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati.

" Ya Allah tolonglah hambamu ini ya Allah," batinnya

Dari kejauhan Terlihat sebuah mobil berjalan kearah mereka.

" Siapa gadis itu? Kenapa dia di seret seret seperti itu," ucap Haris,dan Diapun langsung mematikan lampu mobil, Dia memberhentikan mobilnya lalu Dia turun dari mobilnya itu mengikuti langkah kedua lelaki tersebut memasuki sebuah gang yang sangat sepi.

" Wah ini tidak benar nih" ucapnya.

" Tolong!! Teriak Fatinah dengan tangisannya,mereka tetap menyeret Fatimah masuk ke dalam gang sempit tersebut.

" Diam!!" Teriak salah satu preman tersebut.

" Lepaskan aku!!" Teriak Fatimah.

Tubuh Fatimah dihempaskan mereka di rerumputan,Fatimah panik karena mereka hendak melepaskan baju yang Dia kenakan,dan saat salah satu preman itu mau melakukan yang tidak senonoh padanya,tiba tiba...

" Buk...! Buk...!" Kedua preman itu tersungkur,dan kesempatan itu langsung Fatimah gunakan untuk lari dan bersembunyi pada lelaki yang memukul dua preman tersebut.

" Apa yang hendak kalian lakukan pada wanita ini hah!!" Bentak Haris.

" Kurang ajar! Siapa kamu?! Nggak usah ikut campur kamu dengan urusan kami!" Ucap salah satu preman itu.

" Kalau kalian berani lawan aku!" Ucap Haris.

Saat kedua preman itu mau menyerang Haris, Haris langsung mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan mengacungkannya kearah kedua preman itu,melihat benda yang di acungkan oleh Haris mereka langsung berlari tunggang langgang.

" Astaga! Preman cendol,lemot amat! Baru aja di keluarkan korek api,eh malah ketakutan,dikiranya ini pistol beneran apa,hahahah! Makanya jadi preman jangan asal kekar di badan nyali kaya kacang ijo" ucapnya lagi.

Kemudian Haris menoleh kearah Fatimah yang ketakutan

" Kamu nggak apa-apakan Mbak?" Tanyanya.

" Iya Mas, saya nggak apa apa" jawabnya

" Terimaksih ya Mas atas bantuan nya,"

" Sama sama Mbak, kalau boleh tahu Mbak mau kemana dan dari mana,?" Tanya Haris seraya berjalan mensejajari langkah Ku.

" Saya mau pulang Mas, saya baru pulang kerja"

" Kalau berkenan bolehkah saya mengantarkan Mbak pulang"

Fatimah merasa ragu untuk mengatakan Iya.

Tapi lelaki yang di hadapannya itu sepertinya mengetahui keraguan Fatimah. Haris pun tersenyum berusaha menyakinkan Fatimah

" Mbak yakin lah Aku ini orang baik, Aku benar benar ingin mengantarkan Mbak pulang" ucapnya.

Akhirnya Fatimah hanya mengangguk saja...

" Silahkan Mbak masuk" ucapnya mempersilahkan Fatimah masuk kedalam mobil mewahnya.

Merekapun meninggalkan tempat kejadian dimana Fatimah nyaris saja kehilangan mahkotanya.

" Oh ya, siapa nama kamu ?" Tanya nya memecah keheningan di dalam mobil.

" Saya Fatimah Mas"

" Oh, Fatimah,,, Aku Haris." Ucapnya.

" Di mana rumah mu? Apakah masih jauh"

" Di ujung belok kanan" ucap Fatimah.

Haris menoleh kearah Fatinah dia pun tersenyum.

" Berhenti di halaman rumah sakit ya Mas" ucapnya pada pada Haris.

Haris pun heran pada Fatimah.

Setelah sampai Diapun akhirnya bertanya pada Fatimah.

" Kok berhenti di rumah sakit sih? Katanya kamu mau pulang?" Tanyanya.

" Karena setiap pulang kerja saya sering kesini Mas,karena Ibu saya sakit" ucapnya.

" Oh gitu ya, ya udah kalau gitu saya permisi dulu ya, semoga Ibu nya cepat sembuh" ucapnya tersenyum.

" Amin, makasih ya Mas atas tumpangannya dan bantuannya buat saya tadi "

" Iya sama sama,kamu juga harus hati hati, " pesan nya.

Fatinah hanya mengangguk saja dan mobil Haris perlahan lahan meninggalkan rumah sakit,Fatimah pun masuk kedalam rumah sakit tersebut,pak satpam nya pun sudah kenal padanya dan mempersilahkan Dia masuk seraya tersenyum padanya.

Fatimah berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju kearah ruangan Ibunya,Dia membuka pintu pelan agar tidak membangunkan Adiknya Aisyah,tapi karena Aisyah memang terjaga saat tidurnya akhirnya dia pun menegur Kakaknya itu.

" Kakak, baru pulang?"

" Iya dek, tadi banyak banget tamu cafenya." Ucapnya menjelaskan pada Adiknya.

Adiknya memandang Fatimah dengan penuh tanda tanya.

" Kakak habis nangis?"

" Tidak kok dek, kakak mengantuk jadi mata kakak berair" ucapnya berbohong pada Aisyah.

" Ya udah Kakak mandi dulu ya" ucapnya meninggalkan Aisyah yang sepertinya tidak yakin akan penjelasannya.

Di dalam kamar mandi rumah sakit itu Fatimah tumpahkan tangisnya,Dia tak kuasa menahan buliran bening air matanya yang begitu saja lolos dari kedua bola matanya.

" Andai saja tadi tidak ada mas Haris aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padaku." Batinnya.

Terpopuler

Comments

فطمة ارشد

فطمة ارشد

fatimah itu nm ku thor,aisyah itu nm ank q😁😁😁

2021-03-31

1

☪wHEniA1102™◼KB☪

☪wHEniA1102™◼KB☪

Alhamdulillah mahkota Fatimah Masi selamat
karena di tolong Haris

2021-03-30

2

Nur Assyifa

Nur Assyifa

hmmmm nsib selanjtnya mb fatimah....

2021-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!