"Aku mengerti, maksud kalian baik Mamah ataupun Dirimu tapi Aku masih mengharapkan Sherly untuk sadar kembali, Aku sangat menyayangi Sherly bahkan Aku belum siap untuk menggantikan Sherly disisiku dengan orang lain "
" Demi Keyra, kamu harus siap atau kamu cari Babysitter yang benar-benar cinta sama anak kamu,kamu bisa melihat atau menilainya apakah Dia itu benar-benar menyayangi Keyra atau tidak, kalau dia memang benar-benar menyayangi Keyra kamu bisa menikahinya tapi dengan satu syarat hanya sementara saja, selama Sherly belum sadar kalau sesudah Sherly sadar terserah kamu mau kamu ceraikan atau kamu cukupi kehidupannya atau kamu jadikan tetap sebagai istri kedua, maafkan Aku memberi saran yang kurang baik kepadamu, karena Keyra sangat membutuhkan seorang Ibu"
" Kalau seandainya Aku terus bersama dengan Dia ?"
" Itu urusan kamu,asal kan kamu bersifat adil, Itu urusan hati kamu,kalau memang hati kamu mencintai dua wanita tapi yang benar-benar menyayangi keluarga kamu apa salahnya, asalkan kamu berbuat adil " ucap Harris lagi.
" Ya udah kalau kayak gitu kamu pikirkan aja dulu, Aku hanya memberi saran Karena Aku bisanya memberi saran kepada dirimu seperti itu, Kalau seandainya Aku berada di posisi mu mungkin Aku juga bingung,untuk memilih pasti akan terasa berat,tapi Aku sebagai teman sekaligus Anak buahmu, aku tidak mau melihat kamu terlalu bersedih hati selama 3 tahun belakangan ini, yang Aku inginkan kamu bahagia demi Anak mu,kalau seandainya Sherly kembali sadar itu adalah suatu mukjizat bagi dirimu dan keluargamu,tapi kalau seandainya Sherly tidak bisa sadar lagi itu mungkin juga cobaan yang terberat bagi dirimu dan kamu harus iklas dengan semua itu. Hanya ini yang bisa Aku katakan kepadamu, karena Aku juga merasakan apa yang kamu rasakan saat ini, tapi mudah-mudahan dengan cara ini kamu bisa mengambil sisi positifnya bukan karena kamu sebagai seorang yang kaya raya dan ingin melampiaskan kesendirian dan kesepian yang tidak bisa tersalurkan selama 3 tahun ini, kemudian ingin menikah lagi bukan seperti itu, tapi pikirkanlah Anakmu anggap saja orang berbicara itu angin lalu yang terpenting cara mendapatkan kasih sayang seorang Ibu yang benar-benar sayang pada anak mu, bukan karena sayang pada Papanya ataupun kepada kekayaan Papanya " ucap Harris lagi.
Davin hanya menganggukkan kepalanya dan mencerna apa kata sahabatnya itu.
" Aku permisi dulu masih banyak pekerjaan yang harus Aku selesaikan, ntar Aku nggak digajih kamu lagi,kalau belum selesai pekerjaanku " ucap Haris tersenyum.
Davin hanya tersenyum saja, haris berdiri dan berjalan meninggalkan bosnya tersebut, Dia keluar dari ruangan itu menuju ke ruangannya sendiri.
Setelah kepergian Haris,lagi-lagi Davin mengusap wajahnya Dia menarik nafas dan menghembuskannya dengan sedikit kasar.
" Ya Allah apakah yang harus Aku jalani sekarang,apakah harus Aku terima saran dari Harris,Ya Allah berikanlah mukjizat itu kepada diriku "ucapnya Seraya menengadahkan kepalanya masih dengan menatap langit-langit ruangannya, tidak ada suara sama sekali.
Davin larut dalam lamunannya mengingat masa indahnya bersama sang istri yang sampai akhirnya berakhir seperti ini. Memang selama tiga tahun Dia pun tidak pernah memikirkan seorang wanita sama sekali, yang ada di pikirannya adalah membesarkan Anaknya semata wayang bekerja dan selalu memberi semangat kepada sang istri yang sedang dirawat di rumah sakit.
Hampir setiap malam Dia tidur bersama dengan istrinya dan kadang-kadang juga Dia tidur bersama dengan buah hati tercintanya, begitulah hampir setiap hari yang Dia lakukan.
Dia melihat seorang wanita pun saat ini Dia tidak merasa tertarik, walaupun banyak wanita yang menarik perhatiannya, yang ingin selalu diperhatikan dan ingin menjadi pendamping hidupnya. Tapi Dia sama sekali tidak menghiraukannya, Dia selalu berharap suatu saat Sherly akan sadar dan mereka akan bersama lagi seperti dulu dan membesarkan Anak semata wayangnya bersama Sherly dengan penuh kasih dan sayang.
Matanya kemudian memandang jam yang melingkar di tangannya kemudian Dia berdiri mengambil jas dan kontak mobilnya Dia keluar dari ruangannya menuju ke arah lobby serta menuju ke arah parkiran Di mana mobilnya terparkir, kemudian Dia menuju ke arah rumah sakit untuk menjenguk sang istri tercinta.
****
" Kenapa perasaan ku tidak enak ya? Kenapa aku merasa gelisah sekali hari ini,ada apa kah gerangan?"
Fatimah beringsut dari duduknya dan berjalan membenahi pakaian yang ada,untuk menghilangkan rasa gelisah di hatinya.
" Fatimah silakan kamu istirahat dulu,karena ini waktunya makan siang " tegur Bu Lena Bosnya
" Oh iya bu"
Ya! setiap makan siang Fatimah selalu mendapatkan dari tempat Dia bekerja, karena gajinya cuma gaji pokok saja yang bisa Dia terima,dan tidak dapat uang makan,tapi Dia bersyukur walaupun gajihnya itu tidak seberapa tapi Dia merasa berkah, sebelum Dia makan siang Fatimah mengambil air wudhu terlebih dahulu, untuk sholat Dzuhur, setelah sholat Diapun melangkah menuju meja makan dan Dia hanya makan sendiri, kadang-kadang Dia terpikir di saat Dia melahap makan enak seperti ini apakah Adiknya dan Ibunya juga makan enak?terkadang ada kesedihan disaat Fatimah makan selalu teringat Adik dan Ibunya itu, tapi syukur Alhamdulillah kadang-kadang Ibu Lena mengasihkan beberapa lauk di sore hari saat Dia pulang,untuk Ibu dan Adiknya, Alhamdulillah Dia di kota mendapatkan bos yang sangat baik terhadap dirinya dan keluarganya,disaat Dia makan, Ibu Lena berteriak memanggil Fatimah.
" Fatimah! Fatimah!" panggilnya, belum selesai Fatimah menyelesaikan makannya Dia terkejut.
" Ada apa Ibu Lena memanggilku? Gumamnya
Diapun bergegas keluar.
" Ada apa Bu ?" tanyanya kepada Ibu Lena.
" Fatimah!"
Fatimah melihat Ibu Lena meneteskan air matanya,dan langsung memeluk Fatimah, Dia jadi bingung.
"Ada apa sebenarnya ini?" Gumam batinya.
" Fatimah cepat tutup ruko kita," perintahnya pada Fatimah setelah melepaskan pelukannya tersebut.
" Memang kenapa Bu ?ada apa " tanya Fatimah heran, Diapun bingung apa yang di maksud dengan ucapan Ibu Lena.
" Ibu Lena mendapatkan kabar apa?" Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
" Ada apa gerangan ini?" Pikirnya,Fatimah pun tambah gelisah sambil menutup ruko tempat Dia bekerja.
" Ayo cepat Fatimah " ucapnya.
Fatimah bergegas menutup ruko kemudian Ibu Lena menarik lengannya, Dia jadi bingung.
" Apa yang terjadi sebenarnya?" gumamnya, Fatimah pun memasuki mobil Ibu Lena.
Mereka menuju ke arah rumah sakit.
" Sebenarnya ini ada apa Bu ? saya jadi bingung?"
Namun Ibu Lena hanya diam saja.
" Ada apa bu?" Ulangnya bertanya pada Bu Lena
" Nanti kamu juga pasti akan tahu" ucapnya.
Fatimah jadi was-was, apa yang terjadi ?" di otaknya penuh pertanyaan besar, Fatimah tidak tahu harus seperti apa menanyakan kepada Ibu Lena namun beliau tidak mengatakan yang sebenarnya, Dia hanya disuruh mengikutinya saja.
Sesampainya di rumah sakit mereka pun menuju ke ruang UGD, terlihat di situ ada paman Ari yang terlihat cemas dan terlihat juga bajunya penuh dengan darah, jantung Fatimah mulai gugup dan berdetak dengan sangat kencang.
" Ada apa sebenarnya ini? kenapa baju Paman Ari penuh darah? apakah Paman Ari kecelakaan? atau..." pikiran Fatimah menjadi-jadi,Dia terus ditarik pelan oleh Ibu Lena, setengah berlari Dia mengajak Fatimah untuk sampai lebih cepat di ruang UGD.
"Fatimah " ucap Paman Ari.
" Ada apa Paman? Kenapa baju Paman berdarah ?" tanya Fatimah kepada pamannya itu.
" Kamu yang sabar ya Nak,"
" Apa maksudnya Ini paman?" pikirannya sudah melayang antara Ibu dan Aisyah Adiknya.
" Ibu mu Nak " paman Ari memutus kalimatnya sendiri seraya menatap Fatimah
" Kenapa dengan Ibu paman?" Tanyanya sambil menguncang guncang tubuh pamannya itu.
" Ibu mu mengalami kecelakaan " ucapnya pelan.
" Apa ?ya Allah " mendengar kata-kata dari Paman Ari Fatimah tidak mampu lagi untuk berdiri Dia langsung lemas dan bersimpuh di lantai ubin keramik ruangan UGD, tidak terasa air matanya meleleh Dia pun tidak tahu lagi apa yang Fatimah rasakan saat ini, Diapun diangkat oleh Ibu Lena dan didudukkan di kursi ruang tunggu UGD tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
ibunya Fatimah kecelakaan kah
2022-07-10
0
Hanyfatul Sofia
semangat kak
2021-03-29
0
_Slver_
nextt thorrrr
2021-03-29
1