Zara Akan Menikah Dengan Gaza

Rangga hanya tertawa dengan sinis mendengar ucapan Gaza. "Apa dia pacar barumu? Untuk yang ke berapa kali? Kulihat kau tidak hanya mengencani satu dua orang saja, kenapa pada akhirnya kau memilih wanita ini? Kau ingin mempermalukan nama perusahaan?" ujarnya yang kini mulai serius.

"Dengan siapa aku berkencan itu sama sekali bukan urusanmu, kau datang ke sini memiliki tujuan, katakan apa yang kau inginkan," lanjut Gaza.

"Baiklah, tampaknya kau begitu tidak sabaran, aku akan langsung pada intinya." Sambil menatap lekat pada Gaza.

"Aku akan mengambil alih perusahaan ini," sambungnya.

"Ck, atas dasar apa kau ingin memegang kendali atas perusahaanku yang sudah lima tahun telah kukembangkan?" ujar Gaza sembari tertawa lucu.

"Atas dasar kesendirianmu, kau tentunya masih ingat soal warisan ayahmu bahwa kau harus menikah terlebih dahulu sebelum perusahaan ini benar-benar diberikan padamu, selama kau masih belum memiliki pasangan, maka perusahaan ini akan dikendalikan olehku, apa kau lupa itu?" Rangga memiringkan kepalanya mengejek Gaza.

"Lalu ke mana kau selama lima tahun ini? Di mana perusahaan berada pada posisi yang terpuruk kau sama sekali tak memperlihatkan secuil pun batang hidungmu, tetapi sekarang setelah perusahaan sudah meraih peringkat pertama, kau datang seolah kaulah yang sangat bekerja keras hingga membawa nama perusahaan menjadi harum," cibir Gaza.

"Lalu apa peduliku? Aku tidak peduli siapa yang mengembangkan perusahaan ini hingga ke titik paling atas, yang aku tahu hanyalah surat wasiat ayahmu masih di tanganku, jika kau ingin perusahaan ini benar-benar menjadi milikmu, maka kau bisa segera menikah," ucap Rangga tanpa beban.

Gaza menggertakkan giginya lalu kembali pada posisi awal seakan tak terjadi apa pun.

"Tidak perlu marah begitu, aku adalah pamanmu, tidak baik kau memperlakukan anggota keluargamu begitu kejam," ujar Rangga tersenyum penuh maksud.

"Aku akan menikah besok, kau tidak perlu repot-repot terus mendesakku, aku tahu apa yang harus kulakukan."

"Oh, benarkah? Siapa yang akan menjadi mempelai wanitanya? Kurasa lelaki sepertimu sama sekali tak tertarik menikahi seorang wanita, sejak kapan pemikiran untuk menikah itu muncul?" Lagi-lagi Rangga tersenyum lucu.

"Sejak kau datang ke sini, apa sekarang kau sudah cukup mendapat penjelasan? Kau bisa pergi sekarang, atau perlu memanggil satpam untuk menyeretmu?" Gaza beranjak lalu kembali ke meja kerjanya.

"Baiklah, aku menantikan acara pernikahanmu esok hari, kau mestinya tidak berbohong padaku, siap-siap saja menjadi pecundang jika sampai kau tidak berani menikah." Rangga pun dengan sigap berdiri dan meninggalkan ruangan Gaza. Lelaki paruh baya yang terlihat sangat muda, ia pandai dalam merawat diri, tetapi tentunya ia masih kalah oleh Gaza yang memiliki perawakan tubuh atletis, juga memiliki garis wajah yang sempurna, apalagi saat ia sedang fokus bekerja, aura pengusaha benar-benar terpancar dari tubuhnya.

"Apa yang kau lihat?" Seketika suara Gaza berhasil membuyarkan lamunan Zara.

Astaga, apa yang aku lakukan, tanpa sadar menatapnya, untung saja aku tidak sampai meneteskan iler di depannya. Batin Zara yang merasa malu karena tertangkap basah sedang menatap pria es tersebut.

"Tidak, Tuan." Zara menjawab sambil menggeleng pelan dan melanjutkan pekerjaannya.

"Besok kau akan menjadi mempelai wanitanya, lebih dan kurang tidak ada yang boleh dibantah atau dipertanyakan, kau harus menurut," ucap Gaza yang seketika membuat Zara tercengang tanpa daya.

"Maksud Anda, saya harus menjadi mempelai wanita untuk Anda?" tanya Zara gelagapan.

"Lalu apa kau mau menikah dengan tua bangka yang tadi?" sahut Gaza.

Zara menggeleng dengan cepat. "Tetapi kenapa harus saya, Tuan?"

"Kau tidak dengar apa yang barusan kukatakan? Tidak ada yang perlu dipertanyakan atau pun dibantah, cukup kau menurut dengan apa yang kukatakan, paham?"

"Tetapi, Tuan."

"Tidak ada tapi, pergi dan berikan aku segelas teh, aku tidak akan menjawab apa pun yang ingin kau tanyakan, selama kau bekerja denganku, patuhi apa yang kukatakan," ujar Gaza sambil terus menatap layar komputernya.

Baik, Tuan." Zara pun bangkit dan keluar dengan perasaan yang tak menentu.

Di ruang dapur, seketika Zara lupa, tadi apa yang diminta oleh Gaza, dia sama sekali tak mengingat apa pun, di dalam pikirannya, hanya soal pernikahan yang secara mendadak, bahkan dia sama sekali tak diberi kesempatan untuk bertanya.

Beberapa saat kemudian. "Ini, Tuan." Sambil meletakkan segelas kopi di meja Gaza.

"Apa aku menyuruhmu untuk membuat kopi?" Gaza mengerutkan alisnya menatap kopi tersebut.

"Ah, maaf, Tuan. Saya salah, akan saya ganti dengan yang lain," ucap Zara sambil mengambil kembali gelas yang ia bawa. Namun, Gaza malah merampasnya.

"Berikan saja padaku, Lee Jonas akan mengajarimu bagaimana cara menjadi istri yang patuh, datanglah padanya," ucap Gaza sambil menatap Sekertaris Lee.

"Lee, apa kau tidak dengar?" teriak Gaza pada Sekertaris Lee yang juga sedang sibuk menatap layar laptopnya.

"Ah, maaf, tuan muda. Mari, Nona." Sekertaris Lee pun bangkit dan menghampiri Zara.

Zara mengikuti Sekertaris Lee menuju ke sebuah ruangan kecil di mana hanya ada mereka berdua di sana.

"Kenapa kita di sini, Tuan. Tidak bisakah bicara di luar saja?" tanya Zara merasa tidak enak.

"Silahkan jika memang Anda mau semua orang tahu bahwa Anda akan menikah dengan Tuan muda Gaza," jawab Sekertsris Lee dengan santai.

"Lupakan saja kalau begitu." Zara terdiam tak berani mengatakan apa pun.

"Nona, satu hal yang Anda perlu tahu, Tuan muda bukanlah lelaki sembarangan, dia sama sekali tak menyukai wanita."

"Apa? Apakah maksud Anda dia seorang ...."

"Ck, lebih baik singkirkan pemikiran buruk seperti itu, Tuan muda tidak ingin menikah bukan berarti dia tidak normal, dia sangat tidak menyukai jika ada wanita yang terus-terusan menempel pada Tuan muda, itu sebabnya dia memilih Anda untuk ia jadikan istri, sebab memilih wanita yang membencinya adalah salah satu cara baginya agar terhindar dari wanita genit yang selalu ingin merekat pada tubuhnya, dia benci akan wanita yang seperti itu, Tuan muda hanya memikirkan soal pekerjaan dan pekerjaan, tidak ada yang lebih penting baginya selain perusahaan, jadi saya akan mengatakannya sekarang pada Anda agar tidak tersinggung pada sikapnya, selama Anda menjadi istrinya nanti, dia mungkin tidak akan menegur Anda terkecuali membutuhkan sesuatu," jelas Sekertaris Lee.

Apa dia mengira aku robot? Hanya digunakan saat memerlukan sesuatu? Dua orang ini sepertinya memang sedang bekerja sama untuk menghukumku. Batin Zara begitu kesal.

"Kenapa harus saya, Tuan?" tanya Zara gugup.

"Saya sudah menjelaskan alasannya, tidak akan saya ulangi untuk yang kedua kalinya," ucap Sekertaris Lee datar.

Dasar lelaki berwajah batu, aku sangat kesal hingga aku ingin sekali menggigitnya seperti ayam goreng.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

fokus Zara...

2023-06-20

0

Sri Mulyani

Sri Mulyani

ck ck ck

2022-03-08

0

Henda Rina

Henda Rina

LEE KYUNG SO🤣🤣🤣

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Biaya Kompensasi
3 Mengelap Sepatu Gaza
4 Zara Akan Menikah Dengan Gaza
5 Perjanjian Pernikahan
6 Tuan Muda Yang Dingin
7 Kontrak Tanah Merah
8 Resmi Menjadi Pasangan
9 Menjemput Zara
10 Malam Pertama Sebagai Istri
11 Pengakuan Gaza
12 Berdebat
13 Tidur Bersama
14 Bagaikan Pangeran
15 Mamikirkan Zara
16 Makanan Kesukaan Zara
17 Kartu Gold
18 Terjadi Sesuatu Pada Zara
19 Menyelamatkan Zara
20 Obat Berbahaya
21 Kepulangan Clarisa
22 Bertemu Clarisa
23 Gadis Lugu
24 Gaun berubah Menjadi Saham
25 Menjodohkan Sekertaris Lee
26 Tidak Terima
27 Kalimat Memalukan
28 Wanita Lain
29 Keinginan Yang Terbalik
30 Hampir Saja
31 Sakit
32 Kesempatan Emas
33 Cake Spesial
34 Memancing Gaza
35 Kehilangan Kesempatan
36 Pelaku Sebenarnya
37 Cemburu
38 Kabar Buruk
39 Aldi Meninggal
40 Maninggalkan Rumah Gaza
41 Mendatangi Zara
42 Mengusir Winda
43 Bertemu Lelaki Lain
44 Bertemu Gaza
45 Takut
46 Bersenang-senang
47 Marah Besar
48 Kesalahan Fatal
49 Trauma
50 Ferdi Marah
51 Zara Kabur
52 Kehilangan Zara
53 Melihat Zara
54 Ingin Aborsi
55 Tiga Tahun Kemudian
56 Ferdi Kembali
57 Sahabat Yang Tulus
58 Menuntut Jawaban
59 Apakah Bisu?
60 Ibu dari Anak Itu
61 Zaza Kembali
62 Pertahankan atau Tinggalkan
63 Tranding Topic
64 Dikejar Wartawan
65 Tak Peka Sama Sekali
66 Meminta Maaf
67 Cemburu?
68 Berkunjung ke Rumah Gaza
69 Berubah Pikiran
70 Salah Paham
71 Kebenaran Yang Sebenarnya
72 Tidak Terima
73 Apa Dia Manusia Normal?
74 Dibully
75 Sekertaris Lee dan Syafa
76 Berbanding Terbalik
77 Pilih Zaza atau Kayra?
78 Yang Sebenarnya
79 Zaza Jatuh
80 Pura-Pura
81 Siapa Dalangnya?
82 Menangkap Dalangnya
83 Yoga Han Mati
84 Permintaan Zara
85 Malam Bersejarah
86 Klarifikasi
87 Kayra Berhasil Diselamatkan
88 Nyawa Gaza Jadi Pertukaran
89 Penyelamat Yang Tak Terduga
90 Membentak Zaza
91 Zaza Sakit
92 Masalah Selesai
93 Dokter Sam Pindah
94 Final Episode (Gaza & Zara)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Biaya Kompensasi
3
Mengelap Sepatu Gaza
4
Zara Akan Menikah Dengan Gaza
5
Perjanjian Pernikahan
6
Tuan Muda Yang Dingin
7
Kontrak Tanah Merah
8
Resmi Menjadi Pasangan
9
Menjemput Zara
10
Malam Pertama Sebagai Istri
11
Pengakuan Gaza
12
Berdebat
13
Tidur Bersama
14
Bagaikan Pangeran
15
Mamikirkan Zara
16
Makanan Kesukaan Zara
17
Kartu Gold
18
Terjadi Sesuatu Pada Zara
19
Menyelamatkan Zara
20
Obat Berbahaya
21
Kepulangan Clarisa
22
Bertemu Clarisa
23
Gadis Lugu
24
Gaun berubah Menjadi Saham
25
Menjodohkan Sekertaris Lee
26
Tidak Terima
27
Kalimat Memalukan
28
Wanita Lain
29
Keinginan Yang Terbalik
30
Hampir Saja
31
Sakit
32
Kesempatan Emas
33
Cake Spesial
34
Memancing Gaza
35
Kehilangan Kesempatan
36
Pelaku Sebenarnya
37
Cemburu
38
Kabar Buruk
39
Aldi Meninggal
40
Maninggalkan Rumah Gaza
41
Mendatangi Zara
42
Mengusir Winda
43
Bertemu Lelaki Lain
44
Bertemu Gaza
45
Takut
46
Bersenang-senang
47
Marah Besar
48
Kesalahan Fatal
49
Trauma
50
Ferdi Marah
51
Zara Kabur
52
Kehilangan Zara
53
Melihat Zara
54
Ingin Aborsi
55
Tiga Tahun Kemudian
56
Ferdi Kembali
57
Sahabat Yang Tulus
58
Menuntut Jawaban
59
Apakah Bisu?
60
Ibu dari Anak Itu
61
Zaza Kembali
62
Pertahankan atau Tinggalkan
63
Tranding Topic
64
Dikejar Wartawan
65
Tak Peka Sama Sekali
66
Meminta Maaf
67
Cemburu?
68
Berkunjung ke Rumah Gaza
69
Berubah Pikiran
70
Salah Paham
71
Kebenaran Yang Sebenarnya
72
Tidak Terima
73
Apa Dia Manusia Normal?
74
Dibully
75
Sekertaris Lee dan Syafa
76
Berbanding Terbalik
77
Pilih Zaza atau Kayra?
78
Yang Sebenarnya
79
Zaza Jatuh
80
Pura-Pura
81
Siapa Dalangnya?
82
Menangkap Dalangnya
83
Yoga Han Mati
84
Permintaan Zara
85
Malam Bersejarah
86
Klarifikasi
87
Kayra Berhasil Diselamatkan
88
Nyawa Gaza Jadi Pertukaran
89
Penyelamat Yang Tak Terduga
90
Membentak Zaza
91
Zaza Sakit
92
Masalah Selesai
93
Dokter Sam Pindah
94
Final Episode (Gaza & Zara)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!