4. Doa Untuk Ibu

"Ok sudah,... nomor gue juga sudah masuk di handphone elo....ya, disimpan" titah Faro dengan tersenyum manis.

"Baik permisi Bang" jawab Inneke dan berbalik badan kembali, menuju pintu keluar meninggalkan mereka untuk pulang.

"Mario, elo bareng Rendi ya pulangnya, gue ada keperluan mendadak"

Rendi dan Mario hanya saling pandang, mereka berpikir paling akan mendekati Inneke untuk mengantar gadis itu pulang.

"Kalian jangan berpikiran macam-macam, gue bukan mau modusin calon makmum, gue udah ada janji dengan orang lain hari ini" cerita Faro sambil berlari kecil menuju parkiran kampus, berharap melihat gadis anggun yang membuat hatinya menghangat hanya cuma memandanginya dari jauh.

Mario dan Rendi hanya terkekeh menggelengkan kepalanya melihat tingkah Faro yang salah tingkah, terbaca modusnya oleh teman akrabnya.

Di parkiran Faro berharap bisa mengantarkan Inneke pulang sekalian, tetapi sayangnya ternyata Faro melihat Inneke keluar dari parkiran menggunakan motor metiknya dengan perlahan.

Dengan hati kecewa, Faro menuju kafe dengan mobilnya dimana sudah janjian bersama pak Andri tadi malam di kafe.

Saat Faro masuk di kafe itu, ternyata Andri sudah berada di dalam kafe bersama dengan Lewi Cervantes asistennya.

"Abang.....aku disini" panggil Andri dengan melambaikan tangannya.

Faro berlari kecil mendekati mereka dengan cepat "sudah lamakah pak?, maaf terlambat".

"Tidak Bang, kita juga baru saja sampai, ini silahkan pesan dulu pilih sendiri menunya" perintah Andri dengan memberikan daftar menu kepada Faro.

Faro memilih menu spaghetti bolognese dan jus jeruk kepada pegawai kafe, sedangkan Andri Pranoto dan Lewi makan menu makanan tradisional yaitu ketoprak dan minumnya es teh manis.

"Apa yang ingin Abang tanyakan, apakah penting?" tanya Andri penasaran mengawali pembicaraan setelah selesai makan menu yang telah di pesan tadi.

"Tentang Ramos Sandara, pak... katanya sekarang dialah yang memimpin kelompoknya Theo Thanapon, apakah itu betul?" tanya Faro dengan tegas.

Andri Pranoto dan Lewi Cervantes saling memandang, darimana bisa tahu jika Ramos Sandara ada di Jakarta, sedangkan mereka berdua tidak mendengar kabar dari Ramos Sandara.

"Kami justru Belum tahu Bang, jika Ramos ada di Jakarta, nanti kalau sudah mendapat kabar akan aku kabari" jawab Andri.

"Bisakah bapak menceritakan tentang Ramos Sandara dan sepak terjangnya?" pinta Faro.

Akhirnya Lewi lah yang menceritakan tentang Ramos, karena mereka berasal dari daerah yang sama, hanya berbeda suku saja, Ramos Sandara memiliki tiga bersaudara tetapi dua diantaranya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di kota Papua, memiliki dua istri dan lima anak tetapi mereka tinggal di Papua bersama keluarga besarnya.

Ramos Sandara adalah putra daerah yang sangat ambisius dan mudah berkhianat, dia orang yang haus kekuasaan ingin menguasai wilayah Indonesia, tetapi Ramos tidak memiliki keahlian khusus yang bisa di andalkan, dia bisa karate dan memanah tetapi belum sempat mendapatkan prestasi yang membanggakan.

Ramos juga orang yang mudah emosi dan tidak mempunyai pendirian yang kuat, suka minum alkohol dan main judi, itulah yang membuat prestasinya tidak pernah sesuai dengan harapannya.

"Terima kasih atas informasinya pak Andri, bang Lewi, permisi dulu" pamit Faro sambil keluar dari kafe berjalan ke parkiran.

Faro tidak langsung pulang, menghubungi abinya jika langsung ke rumah Akung Papi tanpa harus pulang terlebih dahulu.

Sampai di rumah Akung Papi, Faro bertemu Tante Kemmy bersama di cantik Ratih putrinya yang sekarang kelas lima SD sedang asyik mengerjakan tugas dari sekolah di ruang keluarga.

"Tugas apa Ratih?" tanya Faro dengan mengacak rambutnya.

"Bunda.... Abang tuuh, gangguin aja, rambut Ratih jadi berantakan" cabik Rati dengan mengerucutkan bibirnya.

"Bang... jangan ganggu adik Ratih lah aaah!".

Faro hanya terkekeh meninggalkan ruang keluarga berjalan ke kamar Akung Papi, menjenguk Akung Papi yang sedang berbaring di tempat tidur untuk beristirahat.

"Kung.... Akung, sakit apa?" tanya Faro sambil mencium punggung tangannya.

"Cuma sedikit pusing aja Bang, kok sendirian, tidak bareng sama Abi?" tanya Papi Bastian.

"Tidak kung... Abang dari kampus langsung kesini, paling sudah otw"

Faro duduk di pinggir tempat tidur Akung Papi sambil memijit kaki Akung Papi dengan lembut dan bercerita panjang lebar baik tentang kuliah ataupun tentang hobi Faro yang selama ini masih di lakukan oleh Faro.

Mobil Ken datang bersama Imma, Fia dan Ezo setelah Faro berada di kamar Akung Papi selama setengah jam, baru mereka bergabung dengan Faro dan Akung Papi untuk melihat keadaan beliau.

Imma membantu Mami Winda di dapur untuk masak makan malam bersama dan di susul oleh Kemmy, sedangkan Ratih, Ezo dan Fia bermain di ruang keluarga dengan riang.

"Kemmy... kenapa tidak tambah satu lagi, coba di kasih adik untuk Ratih?" tanya Imma sambil memotong motong sayuran.

"Sebetulnya pingin sih kak, ini juga sudah tidak ber-KB lagi tetapi belum di kasih aja sama yang diatas" jawab Kemmy pasrah.

"Tidak usaha tiap malam kali?" tanya Imma usil.

"Kakak..memang tidak capek, tiap malam harus olahraga terus" protes Kemmy dengan mengerucutkan bibirnya.

Ken yang mendengar obrolan antara adik dan kakak iparnya itu, terkekeh mendekati Imma dengan memeluknya dari belakang menggoda Kemmy.

"Masak kamu kalah sama kakak sih Kem, kakak aja tiap malam dua ronde, bagaimana mau jadi kalau kamu nya loyo gitu?" goda Ken memamerkan kemesraan di depan mereka.

Mami Winda malah senyum senyum sendiri melihat kedua kakak adik itu berinteraksi membahas adegan ranjang.

"Memang betul kak Imma tiap malam dua ronde?" tanya Kemmy penasaran.

Imma melepaskan diri dari pelukan Ken dan menatap horor kepada suaminya yang selalu mesum saja pikirannya.

"Tidak usah dengerin kakakmu Kemmy, terkadang dia malah lebih dari dua kali, kakakmu itu memang mesum aja pikirannya" tanpa sadar Imma berkata itu.

Ken jadi tertawa terbahak bahak mendengar celotehan Imma yang tanpa sadar mengatakan dengan jujur dan Mami Winda geleng-geleng kepala

"Hah....dasar kakak bucin dan mesum, kan kasihan kak Imma kecapean?" kata Kemmy sambil melempar kulit kentang yang ada di samping Kemmy.

"Mana ada capek, kan enak dan mantap" jawab Ken sekenanya.

"Sudah jangan bicara itu terus, ada Abang kesini tuuuh" larang Mami Winda.

Datang Faro dari kamar menyusul Ken ke dapur karena sangat haus udaranya panas walaupun waktu sudah mulai sore, Ken duduk di kursi meja makan sambil terkekeh.

"Umi....Abang haus banget, apakah ada sirup?".

"Di kulkas Bang, sudah tinggal di tuang di gelas, apa perlu umi ambilkan?" tanya Imma sambil mengambil gelas.

"Tidak usah mi, Abang ambil sendiri aja".

Malam harinya keluarga Ken menginap di rumah Papi Bastian, karena rencana besok pagi, akan ziarah ke makam ibu Lestari bersama sama jika Papi Bastian sudah sehat.

Pagi hari pukul sepuluh semua keluarga berkonvoi dengan tiga mobil ke makam ibu Lestari dengan membeli bunga terlebih dahulu sebelum berangkat.

Setibanya disana Ken membersihkan dari kotoran dan rumput yang ada di sekitar makam itu, baru berdoa bersama, meletakkan bunga diatas nisan Ibu lestari.

Hanya Faro yang raut wajahnya begitu sendu saat berdoa di atas pusara ibu yang baru saja di ketahui beberapa hari lalu, yang dari kecil berdoa dengan menyebut Uthi Tari sekarang dengan menyebut Ibu lestari air matanya menganak sungai tanpa di sadari.

Berdoa dengan sepenuh hati, semoga bahagia disisi Allah SWT, dan diampuni dosanya membuat air mata Faro semakin deras mengalir, karena dia tahu hanya doa dari anak yang soleh yang akan mengantarkan ibunya di Jannah Nya.

Imma dan Ken memeluk putranya dari samping kanan dan kiri untuk menguatkan hati yang sedang rapuh.

"Maafkan kami Bang, maaf karena Abang baru bisa mengetahui ini sekarang, ini semua demi kebaikan dan keselamatan keluarga kita" nasehat Ken dengan mengusap punggung Faro.

Ezo, Ratih dan Fia yang tidak tahu ceritanya melihat abangnya menangis tersedu-sedu hanya saling memandang tetapi tidak berani berkomentar sedikitpun.

Siangnya Ken sekeluarga pulang ke rumah sedangkan Papi Bastian, Mami Winda dan Rama sekeluarga pulang juga ke rumah mereka sengaja tidak mampir ke rumah Ken karena mengingat Papi Bastian belum begitu fit kesehatannya.

Sesampainya di rumah Faro tanpa mengucapkan sepatah katapun langsung masuk kamar, merebahkan tubuhnya terlentang menatap langit langit kamar hanya membayangkan wajah ibu dan ayah kandungnya yang tidak pernah di jumpainya sama sekali.

Ezo dan Fia yang dari tadi tidak faham mengapa abangnya yang menangis seperti itu jadi penasaran saat Ken dan Imma sedang santai di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Bi, kenapa sih kok Abang tumben amat sampai segitunya nangis?" tanya Fia penasaran, Ezo pun ikut nimbrung ingin mendengarkan jawabannya.

"Abang tadi teringat sama Abi Dona, jadinya baper, jangan di ganggu abangmu kasihan jauh kalau mau ziarah kesana" jawab Ken dengan mentowel hidung kedua anaknya.

Memang sedari kecil mereka tahunya jika abangnya itu satu ibu tetapi beda ayah, tetapi tetap saling menyayangi dan tidak membeda-bedakan antara ketiganya.

Akhirnya Fia dan Ezo ke kamar masing-masing untuk beristirahat sejenak, sedangkan Ken bergeser duduknya mendekati istrinya, Ken hanya senyum senyum sendiri mengingat kejadian kemarin dengan kepolosan Imma yang terlalu jujur kepada Kemmy tentang olahraga malam.

"Honey.... honey....." panggil Ken.

"Hmmmm..." jawab Imma yang tidak memperhatikan Ken karena melihat film di televisi tanpa berkedip.

"kok Abi pingin olahraga ya mi?" ucap Ken sambil memeluk Imma dari samping.

"Sana di halaman belakang kalau mau olahraga, jangan disini, ganti baju dulu tapi" jawab Imma dengan serius.

"Mana bisa olahraga di belakang, ke kamar yok!" ajak Ken.

"Sayang ... sana olahraga sendiri di halaman belakang, filmnya lagi seru nich".

"Honey, mana bisa olahraga yang ini main solo, tidak asyik lah, harus harus main ganda dong".

Imma yang baru menyadari olahraga yang di maksud Ken, mencubit pinggang Ken dengan gemas.

"Dasar suami mesum, anak-anak sudah besar kok tidak berubah juga".

"Auw.....auw..... sakit honey, Abi rela dicubit seratus kali asalkan bawah juga ikut di cubit" jawab Ken bahagia.

Terpopuler

Comments

mbak i

mbak i

hadeuhhh,,,abi,,,tiada hari tanpa olah raga🤣🤣🤣🤣dasar omes

2021-04-06

2

✨ᥣᥱs𝗍ᥲ sһіᥒ✨

✨ᥣᥱs𝗍ᥲ sһіᥒ✨

wah abi kenzie makin encum bikin umi imma gemas sendiri wkwkwk🤣

2021-04-04

4

NaChery

NaChery

lanjut

2021-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Abang Anak Siapa?
2 2. Jadi Dia Kakakku Bukan Ibuku
3 3. Data Theo Thanapon
4 4. Doa Untuk Ibu
5 5. Analisa Jitu Faro
6 6. Pendekatan Calon Makmum
7 7. Pertemuan Dengan Andri Pranoto
8 8. Yang Ketiga Setan
9 9. Resmi Jadian
10 10. Kata Dilan Rindu itu Berat, Tetapi Bagi Faro Berpisah Lebih Berat
11 11. Siapa Keke
12 12. Mengetahui Amanah Abi Dona
13 13. Temuan Ramos Sandara
14 14. Aksi Fia
15 15. Penyelidikan Faro
16 16. Menemukan Tersangka
17 17. Biodata Inneke
18 18 Galau
19 19. Cemburu berat
20 20. Ketemu Temen Lama
21 21. Ken Terpeleset
22 22 Sebungkus Bertiga Bukan Sepiring Bertiga
23 23. Akan Mundur
24 24. Aksi si Mata Elang
25 25. Menghindar
26 26. Memilih Perjodohan
27 27. Palang Pintu
28 28. Penculikan Imma
29 29.Ditemukan Posisinya
30 30. penyelamatan Umi
31 31. Diundurkan Perjodohannya
32 32. Berpulangnya Oma Nadia
33 33. Kado Honeymoon
34 34. Menyewa Helikopter
35 35. Sampai di Kampung
36 36. Umi Sudah Membaik
37 37. Kerjasama Dengan Conan
38 38. Kembali ke Jakarta
39 39. Interaksi Dengan Tetangga
40 40. Cerita Fia
41 41. Mendadak Lamaran Jasson
42 42. Imma Kembali ke Jakarta
43 43. Lamaran Resmi Imma
44 44. Target Berhasil
45 45. Target Sudah Tumbang
46 46. Bucin Kronis
47 47.Undangan Surprise
48 48. Tidak Tahu Jodohnya
49 49. Halo Istriku
50 50. Gadis Bunda Nyosor Duluan
51 51. Banyak Paket Honeymoon
52 52. Malam Pertama
53 53. Honeymoon ke Jepang
54 54. Tokyo Disneyland
55 55. Belang Karena Inneke
56 56. Cerita Latar Belakang Faro
57 57. Insiden Kecil di Brunei Darussalam
58 58. Top Servis
59 59. Bertemu Calon Adik Ipar
60 60. Lamaran Jasson
61 61. Pindah Rumah Baru
62 62. Siapa Elo Sebenarnya
63 63. Ara Pindah Apartemen
64 64. Terkuaknya Identitas Ara
65 65. Aksi Mario
66 66. Terpaksa Kembali
67 67. Ulah Andrew Hidayat Lagi
68 68. Target Kedua Tumbang
69 69. Kehilangan
70 70. Surat Ijin Nikah
71 71. Ijab Qobul Jasson Fia
72 72. Resepsi Jasson dan Fia
73 73. Pengantin Membeli Bantal Kecil
74 74. Detektif Remaja
75 75. Tingkah Aneh Inneke
76 76. Panggilan Sofu dan Sobo
77 77. Positif
78 78. Sambal Mangga
79 79. Malam Pertama di Pulau Jeju
80 80. Keberhasilan Detektif Remaja
81 81. Penyerangan Dua Wilayah
82 82. Berbanding Terbalik di Pernikahan Ara
83 83. Phi Eca
84 84. Honeymoon atau Melarikan Diri
85 85. Pasar Malam
86 86. Undangan dari Malaysia
87 87. Babymoon Bersama
88 88. Inspektur Ahmad
89 89. Hobi Baru Ibu Hamil
90 90. Kerjasama Andri dengan WIGUNA GROUP
91 91. Kunjungan Pribadi Inspektur Ahmad
92 92. Terjebak di Tawuran Pelajar
93 93. Bermain Cantik
94 94. Meeting Bersama Thora Thanapon
95 95. Melahirkan
96 96. Baby Rafael
97 97. Program dan Strategi Jasson
98 98. Hadiah Perhiasan Coople
99 99. Harus Puasa
100 100. Teringat Papa Dona Sanjaya
101 101. Tamu Istimewa di Aqiqah Rafael
102 102. Kerjasama Dengan HASH CORP
103 103. Lung Dio
104 104. Gagal
105 105. Lahiran Ara
106 106. Baby Cello
107 107. Akhirnya
108 108. Pak Basiran
109 109. Musibah Erna Lagi
110 110. Lahir Prematur
111 111. Baby Kano
112 112. Merajuk
113 113. Masih Merajuk
114 114. Penguntit
115 115. Membeli Helikopter
116 116. Menginap
117 117. Opa Sakit
118 118. Berpulangnya Opa Tomy
119 119.Dua Garis Biru
120 120.Fia Positif
121 121. Saham Perkebunan
122 122. Ulang Tahun Pertama El
123 123. Terjengkang
124 124. Teror di Supermarket
125 125. Mr Misterius
126 126. Dapat Gaji ke-13
127 127. Obat Sakit Kepala
128 128. Cerita Tiga Negara
129 129. Tertusuk di Pasar
130 130. Pengumuman
131 131. Susi Anak Bibi Narti
132 132. Janda Versi Sari Sagita
133 133. Ada Lalat Pengganggu Dibalik Pintu
134 134. Obat Pencahar
135 135. Masuk Kandang Macan
136 136. Penguntit di Perkebunan
137 137. Kecelakaan Fia Jasson
138 138. Afiyana Najwa Jasson Pranoto
139 139. Tiga Anak Jenius
140 140. Salah Target
141 141. GPS Mendeteksi Cello di Singapura
142 142. Terkena Tepat di Dada Mommy
143 143. Penyelamatan Cello
144 144. Pertemuan Achara dan Thora
145 145. Epilog Kebahagiaan Keluarga Faro
146 146. Pengumuman
147 147. Pengumuman give away
148 Novel Baru
Episodes

Updated 148 Episodes

1
1. Abang Anak Siapa?
2
2. Jadi Dia Kakakku Bukan Ibuku
3
3. Data Theo Thanapon
4
4. Doa Untuk Ibu
5
5. Analisa Jitu Faro
6
6. Pendekatan Calon Makmum
7
7. Pertemuan Dengan Andri Pranoto
8
8. Yang Ketiga Setan
9
9. Resmi Jadian
10
10. Kata Dilan Rindu itu Berat, Tetapi Bagi Faro Berpisah Lebih Berat
11
11. Siapa Keke
12
12. Mengetahui Amanah Abi Dona
13
13. Temuan Ramos Sandara
14
14. Aksi Fia
15
15. Penyelidikan Faro
16
16. Menemukan Tersangka
17
17. Biodata Inneke
18
18 Galau
19
19. Cemburu berat
20
20. Ketemu Temen Lama
21
21. Ken Terpeleset
22
22 Sebungkus Bertiga Bukan Sepiring Bertiga
23
23. Akan Mundur
24
24. Aksi si Mata Elang
25
25. Menghindar
26
26. Memilih Perjodohan
27
27. Palang Pintu
28
28. Penculikan Imma
29
29.Ditemukan Posisinya
30
30. penyelamatan Umi
31
31. Diundurkan Perjodohannya
32
32. Berpulangnya Oma Nadia
33
33. Kado Honeymoon
34
34. Menyewa Helikopter
35
35. Sampai di Kampung
36
36. Umi Sudah Membaik
37
37. Kerjasama Dengan Conan
38
38. Kembali ke Jakarta
39
39. Interaksi Dengan Tetangga
40
40. Cerita Fia
41
41. Mendadak Lamaran Jasson
42
42. Imma Kembali ke Jakarta
43
43. Lamaran Resmi Imma
44
44. Target Berhasil
45
45. Target Sudah Tumbang
46
46. Bucin Kronis
47
47.Undangan Surprise
48
48. Tidak Tahu Jodohnya
49
49. Halo Istriku
50
50. Gadis Bunda Nyosor Duluan
51
51. Banyak Paket Honeymoon
52
52. Malam Pertama
53
53. Honeymoon ke Jepang
54
54. Tokyo Disneyland
55
55. Belang Karena Inneke
56
56. Cerita Latar Belakang Faro
57
57. Insiden Kecil di Brunei Darussalam
58
58. Top Servis
59
59. Bertemu Calon Adik Ipar
60
60. Lamaran Jasson
61
61. Pindah Rumah Baru
62
62. Siapa Elo Sebenarnya
63
63. Ara Pindah Apartemen
64
64. Terkuaknya Identitas Ara
65
65. Aksi Mario
66
66. Terpaksa Kembali
67
67. Ulah Andrew Hidayat Lagi
68
68. Target Kedua Tumbang
69
69. Kehilangan
70
70. Surat Ijin Nikah
71
71. Ijab Qobul Jasson Fia
72
72. Resepsi Jasson dan Fia
73
73. Pengantin Membeli Bantal Kecil
74
74. Detektif Remaja
75
75. Tingkah Aneh Inneke
76
76. Panggilan Sofu dan Sobo
77
77. Positif
78
78. Sambal Mangga
79
79. Malam Pertama di Pulau Jeju
80
80. Keberhasilan Detektif Remaja
81
81. Penyerangan Dua Wilayah
82
82. Berbanding Terbalik di Pernikahan Ara
83
83. Phi Eca
84
84. Honeymoon atau Melarikan Diri
85
85. Pasar Malam
86
86. Undangan dari Malaysia
87
87. Babymoon Bersama
88
88. Inspektur Ahmad
89
89. Hobi Baru Ibu Hamil
90
90. Kerjasama Andri dengan WIGUNA GROUP
91
91. Kunjungan Pribadi Inspektur Ahmad
92
92. Terjebak di Tawuran Pelajar
93
93. Bermain Cantik
94
94. Meeting Bersama Thora Thanapon
95
95. Melahirkan
96
96. Baby Rafael
97
97. Program dan Strategi Jasson
98
98. Hadiah Perhiasan Coople
99
99. Harus Puasa
100
100. Teringat Papa Dona Sanjaya
101
101. Tamu Istimewa di Aqiqah Rafael
102
102. Kerjasama Dengan HASH CORP
103
103. Lung Dio
104
104. Gagal
105
105. Lahiran Ara
106
106. Baby Cello
107
107. Akhirnya
108
108. Pak Basiran
109
109. Musibah Erna Lagi
110
110. Lahir Prematur
111
111. Baby Kano
112
112. Merajuk
113
113. Masih Merajuk
114
114. Penguntit
115
115. Membeli Helikopter
116
116. Menginap
117
117. Opa Sakit
118
118. Berpulangnya Opa Tomy
119
119.Dua Garis Biru
120
120.Fia Positif
121
121. Saham Perkebunan
122
122. Ulang Tahun Pertama El
123
123. Terjengkang
124
124. Teror di Supermarket
125
125. Mr Misterius
126
126. Dapat Gaji ke-13
127
127. Obat Sakit Kepala
128
128. Cerita Tiga Negara
129
129. Tertusuk di Pasar
130
130. Pengumuman
131
131. Susi Anak Bibi Narti
132
132. Janda Versi Sari Sagita
133
133. Ada Lalat Pengganggu Dibalik Pintu
134
134. Obat Pencahar
135
135. Masuk Kandang Macan
136
136. Penguntit di Perkebunan
137
137. Kecelakaan Fia Jasson
138
138. Afiyana Najwa Jasson Pranoto
139
139. Tiga Anak Jenius
140
140. Salah Target
141
141. GPS Mendeteksi Cello di Singapura
142
142. Terkena Tepat di Dada Mommy
143
143. Penyelamatan Cello
144
144. Pertemuan Achara dan Thora
145
145. Epilog Kebahagiaan Keluarga Faro
146
146. Pengumuman
147
147. Pengumuman give away
148
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!