5. Analisa Jitu Faro

Hampir satu Minggu ini Faro di sibukkan dengan menganalisa kejadian penembakan pengedar narkoba dari daerah Sumatra yang berada di halte busway di salah satu jalan jenderal Sudirman Jakarta.

Pengedar narkoba itu di tembak oleh polisi menggunakan peluru resmi yang biasa di pakai oleh pihak kepolisian, tetapi anehnya peluru yang bersarang di leher memiliki peluru dengan jenis yang berbeda.

Sehingga membuat pihak kepolisian mengalami kesulitan menganalisa darimana asalnya peluru itu, inilah tugas Faro dan stafnya jenderal Hendro, membantu memecahkan misteri yang lumayan sulit.

Faro bersama staf rahasia dan bergabung juga jenderal Hendro, menganalisa vedio kejadian di halte busway itu.

"Pak...pak... coba di ulang saat peluru melewati tiang halte itu?" kata Faro dengan menunjuk layar monitor.

Faro melihat peluru yang melesat ke arah pengedar narkoba itu dalam tayangan lambat ada bayangan peluru juga walaupun tidak terlalu terlihat jika di lihat dengan mata telanjang.

"Coba di perbesar sedikit lagi pak, ada peluru dari arah samping yang melesat bedanya hanya per sekian detik dari peluru polisi" pinta Faro lagi sambil menyipitkan matanya agar lebih jelas.

"Binggo...... dapat" kata Faro dengan ber-yes ria setelah menemukan misteri darimana peluru itu berasal.

"Maksudnya gimana Faro?" tanya jenderal Hendro.

"Peluru dari arah gedung seberang jalan itu pak, sepertinya yang menembak adalah sniper handal dengan menggunakan senjata api yang menggunakan peredaran suara" keterangan Faro.

Semua anggota staf itu bertepuk tangan berdecak kagum dengan kemampuan yang dimiliki oleh Faro, saling berpelukan mengucapkan selamat.

"Satu lagi pak, coba di cari lagi peluru yang di tembakkan oleh pihak kepolisian di daerah halte busway" saran Faro kepada jenderal Hendro.

"Ok... Faro, sisanya biar aku yang mengatasi, ini sudah sore kamu pulang saja" kata jenderal Hendro dengan menepuk pundak Faro.

"Baik pak, nanti kabari lagi jika sudah tertangkap tersangkanya" jawab Faro sambil berlari keluar ruangan menuju parkiran.

Baru mau menjelaskan mobilnya Faro mendengar suara notifikasi handphone yang berada di saku jaketnya.

Ternyata dari Mario yang mengabarkan jika dia dan Rendi sudah menunggu di kafe milik uminya yaitu Imma Kafe, setelah dia mengatakan lagi otw pulang, mereka menunggu dengan memesan menu andalan kafe itu.

"Sorry bro, gue ada urusan sedikit tadi" kata Faro saat bergabung dengan temannya dan duduk di depan Mario.

"Ada apa kok tumben langsung kesini, tanpa memberitahu gue?" tanya Faro penasaran.

"Kemarin ada yang mengusulkan akan mengadakan penggalangan dana untuk membantu bencana alam yang terjadi di Sulawesi" cerita Mario.

"Bagus juga itu, siapa yang usul?" tanya Faro sambil membuka jaketnya di lingkaran di pinggang dan diikat di perutnya.

"Itu calon makmum elo, sama teman dekatnya, beeeuh cantik juga dia target gue selanjutnya" cicit Rendi dengan mata berbinar.

"Aduuuh.. mulai lagi ini playboy kampung, jangan macam-macam dengan teman calon makmumnya bos gue, di tendang langsung sampai puncak Monas mau?" Celoteh Mario kesal.

"Yaelah bro....,mentang mentang mau diangkat menjadi tangan kanan, dibela Teruuuuuuus" protes Rendi.

"Sudah aaah, kalian ini kalau bertemu kayak Tom and Jerry aja, ini ngomong ngomong kenapa tidak elo ajak itu calon makmum gue kesini rapat".

"Enak di elu, tidak enak di gue, ogah nanti kite jadi nyamuk, besok aja kita rapat di kampus" Rendi berceloteh lagi.

"Gue aja yang share di group besok kita rapat saat jam istirahat" Mario memberi saran.

Saat asyik bercengkerama dengan akrabnya Faro mendapat telepon dari uminya.

"Umi.... Abang sudah pulang dari tadi, ini lagi ada di kafe sama Mario dan Rendi, coba kesini kalau tidak percaya" kata Faro saat menjawab telepon uminya, memang jika sudah waktunya pulang tetapi belum sampai rumah pasti umi selalu khawatirkan gumamnya dalam hati.

"Eleeeeh... eleeeeh anak umi yang ganteng" goda Rendi dengan mentowel dagunya.

Tanpa di sadari oleh mereka bertiga, datang wanita anggun dan cantik mendekati dengan tersenyum manis.

"Apa kalian sudah lama, kenapa ngumpul disini, bukan di rumah saja?" tanya Imma tersenyum.

"Sudah satu jam yang lalu tante, disini aja sekalian cuci mata lebih enak" jawab Rendi sambil mencium punggung tangannya, diikuti oleh Mario.

"Perlu di cuci pakai sunlight mata Rendi Tante biar bersih....he...he...he.." cicit Mario terkekeh.

"Kalian ini ..ya sudah lanjutkan, kalau lapar ajak kedalam Abang, bibi masak banyak" titah Imma dan berjalan meninggalkan mereka menuju rumah utama.

"Kalau di lihat-lihat umi elu masih muda banget lo bro, coba bukan umi elo, gue embat juga dia" celoteh Rendi tanpa merasa berdosa.

Faro yang mendengar celotehan Rendi langsung menendang kakinya dengan cepat "Emang elu mau mati di tangan gue, umi gue mau elu embat juga, sembarangan".

"Aduh.....sakit tau, habisnya masih muda banget, beeeuh layaknya kayak kakak adik" ucap Rendi lagi.

"Uhuk.....uhuk...." Faro langsung terbatuk-batuk mendengar ucapan Rendi yang sebetulnya benar adanya.

"Hati-hati...nich diminum" perintah Mario sambil mengulurkan tangannya memegang sebotol air mineral.

Faro menenggak air mineral itu langsung habis tanpa sisa dan langsung diletakkan di atas meja, hati Faro justru menghangat mendengar ucapan Rendi tadi, sungguh hatinya merasa bersyukur jika uminya itu adalah kakaknya walau hanya satu ibu beda ayah, umi adalah idola bagi Faro dia wanita yang cantik, anggun keibuan dan rela berkorban demi untuk anak-anak dan keluarga.

Keesokan harinya di kampus jam istirahat siang, semua anggota senat mahasiswa sudah mulai berkumpul di aula kampus untuk memulai rapat acara penggalangan dana untuk bencana alam.

Kali kedua Faro Bertemu dengan Inneke, apalagi Mario sengaja memberikan perintah kepada Inneke duduk di sebelah kiri Faro, sedangkan Mario ada di sebelah kanan Faro.

Selama rapat sesekali Faro melirik gadis itu, mencuri pandang, terkadang mendekat pura-pura pengambil sesuatu yang dekat dengan gadis itu dan menghirup aroma parfum rasa vanilla yang lembut.

Hanya mencium parfum gadis itu saja Faro sudah seperti mabuk kepayang apalagi memeluknya, pikiran Faro sudah traveling kemana-mana.

Satu jam rapat itu selesai, kesepakatan sudah di buat tugas juga sudah di bagikan kepada seluruh anggota masing-masing.

"Inneke... kamu jangan pergi dulu, selesaikan laporan dari pertemuan kita ini, jangan di tunda" kata Faro saat melihat Inneke ingin meninggalkan aula kampus.

"Di ruang kantor sekretariat aja jangan di aula, disini akan ada acara yang lain" saran Mario bijak.

Faro semakin tersenyum jika bisa berdua di sana bersama dengan gadis yang dia sukai.

Faro berjalan ke ruang sekretariat diikuti Inneke di belakangnya, tetapi Mario dan Rendi berjalan memanjangkan langkahnya sejajar dengan Faro dan melewati Inneke.

"Ngapain elo ikut, tugas lo kan sudah selesai?" tanya Faro kesal.

"Enak aja elu mau berduaan, nanti yang ketiga setan" jawab Rendi dengan devil.

"Iya setan nya elo, kan elo yang ketiga" jawab Faro sekenanya.

"Sembarang...mana ada setan seganteng gue" jawab Rendi dengan memukul bahu Faro.

Faro berjalan sedikit melambat mensejajarkan langkah dengan Inneke, melihat lumayan banyak kertas yang dibawa Inneke, di raihnya kertas itu.

"Sini Abang aja yang bawa, nanti tangan elu capek" kata Faro.

"Tidak usah Bang, aku bisa sendiri" larang Inneke.

"Sudah sini, mumpung Abang lagi baik hati".

Dengan terpaksa Inneke membiarkan kertas itu di bawanya, padahal tidak enak hati jika hanya melenggang tanpa membawa apapun.

"Helehh...mulai modus, mudah elo terbaca tau" cicit Rendi.

Hampir setengah jam Inneke mengerjakan laporan dalam diam, tidak berani melihat ketiga sahabat yang mengerjakan tugas masing-masing sambil bercanda.

"Bang...ini tugasku sudah selesai, apalagi yang bisa aku bantu?" tanya Inneke sambil menyerahkan berkas laporan.

"Iya terima kasih, satu lagi tapi tunggu dulu, Abang bereskan sedikit lagi" jawab Faro.

Setelah selesai membereskan meja, Faro berdiri mengajak Inneke keluar ruang sekretariat "Ayo... cepat Inneke, elo dan elo jangan ikuti gue, disini aja".

Faro berjalan keluar diikuti oleh Inneke dengan cepat tanpa berani bertanya kepadanya mau diajak kemana oleh Faro, ternyata menuju kearah kantin.

"Duduklah elu mau makan apa, dan minumnya sekalian?" tanya Faro setelah duduk bersebelahan dengannya.

"Bakso aja, minumnya air mineral boleh".

Mereka makan bakso dengan diam sampai habis di mangkok, terutama Inneke sering tertunduk malu karena sering di lirik oleh Faro.

"Elo di Jakarta tinggal dimana?" tanya Faro mengawali pembicaraan setelah selesai makan.

"Aku tinggal bersama nenekku Bang, di pinggir kota Jakarta".

"Memang kedua orang tua elo dimana?" hanya Faro lagi.

"Mereka masih di Malaysia bersama adik laki-laki ku".

Setelah selesai makan siang Faro dan Inneke masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti mata kuliah sampai sore.

Semenjak makan siang bersama Faro dan Inneke sering saling mengirim pesan walau hanya sekedar bertanya apa kabar, sedang apa ataupun yang lainnya.

Sudah satu Minggu ini mereka berdua hanya saling mengirim pesan saja tanpa sempat bertemu, karena kesibukan masing-masing, Senin ini rencananya mereka janjian ketemu di kantin kampus.

Bangun tidur Faro begitu bahagia, mandi dengan bersenandung, memakai parfum, memakai baju terbaik, dengan penampilan yang sempurna, berlari turun dari lantai atas bergabung dengan keluarga tercinta sedang sarapan pagi bersama.

"Beeuuuh, Abang ganteng dan rapi banget, mau kuliah atau mau ketemu cewek?" tanya Ezo curiga.

Faro hanya terkekeh dengan membetulkan posisi kerahnya dan duduk di samping abinya.

"Dari dulu Abang kan sudah ganteng, ama Abi aja hanya sebelas, dua belas tapi banyakan Abang dikit...iya kan Abi?" tanya Faro dengan menyenggol lengan Ken.

"Iya deh...ganteng Abang, tetapi ngomong ngomong putra Abi sedang jatuh cinta ya?" goda Abi dengan mengedipkan matanya.

"Aaah.... Abi, bisa aja, tapi kalau menurut umi Abi lah yang paling ganteng" Seloroh Faro.

"Eeeeee nanti dulu, adik dong yang paling ganteng, iya kan umi?" Protes Ezo dengan kesal.

"Iya....iya putra umi Ezo lah yang paling ganteng dan putri umi Fia adalah yang paling cantik" kata Imma dengan bijak.

__________________

Hai shobat......

happy reading, jangan lupa like vote dan

komentar serta hadiahnya....

terima kasih......

I love you all

Terpopuler

Comments

🇮🇩 F A i 🇵🇸

🇮🇩 F A i 🇵🇸

Devil ya bukan Defil. Klo mau pake kata dlm Bahasa Inggris, ada baiknya penulisnya search dl kata yg benar penulisannya. Ini kesalahan nulis kata Devil jd Defil udah berulang dr novel sebelumnya. Nulis High Heels jg salah sblmnya.

2021-09-26

1

🇮🇩 F A i 🇵🇸

🇮🇩 F A i 🇵🇸

Ini sebenarnya novelnya bagus. Tp terlalu banyak kata yg salah & hilang. Dari Novel yg Dia Adikku Bukan Anakku, kesalahannya berulang terus. Peredam jd peredaran. Hamil 7 bln jd 7 tahun. Memasukkan jd kemasukkan. Banyaklah... Sampe bingung krna qt mesti koreksi sdri dikepala tiap baca. Tolong dong Thor diRevisi lg. Makasih.

2021-09-26

1

mbak i

mbak i

siapa inneke ya???

2021-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Abang Anak Siapa?
2 2. Jadi Dia Kakakku Bukan Ibuku
3 3. Data Theo Thanapon
4 4. Doa Untuk Ibu
5 5. Analisa Jitu Faro
6 6. Pendekatan Calon Makmum
7 7. Pertemuan Dengan Andri Pranoto
8 8. Yang Ketiga Setan
9 9. Resmi Jadian
10 10. Kata Dilan Rindu itu Berat, Tetapi Bagi Faro Berpisah Lebih Berat
11 11. Siapa Keke
12 12. Mengetahui Amanah Abi Dona
13 13. Temuan Ramos Sandara
14 14. Aksi Fia
15 15. Penyelidikan Faro
16 16. Menemukan Tersangka
17 17. Biodata Inneke
18 18 Galau
19 19. Cemburu berat
20 20. Ketemu Temen Lama
21 21. Ken Terpeleset
22 22 Sebungkus Bertiga Bukan Sepiring Bertiga
23 23. Akan Mundur
24 24. Aksi si Mata Elang
25 25. Menghindar
26 26. Memilih Perjodohan
27 27. Palang Pintu
28 28. Penculikan Imma
29 29.Ditemukan Posisinya
30 30. penyelamatan Umi
31 31. Diundurkan Perjodohannya
32 32. Berpulangnya Oma Nadia
33 33. Kado Honeymoon
34 34. Menyewa Helikopter
35 35. Sampai di Kampung
36 36. Umi Sudah Membaik
37 37. Kerjasama Dengan Conan
38 38. Kembali ke Jakarta
39 39. Interaksi Dengan Tetangga
40 40. Cerita Fia
41 41. Mendadak Lamaran Jasson
42 42. Imma Kembali ke Jakarta
43 43. Lamaran Resmi Imma
44 44. Target Berhasil
45 45. Target Sudah Tumbang
46 46. Bucin Kronis
47 47.Undangan Surprise
48 48. Tidak Tahu Jodohnya
49 49. Halo Istriku
50 50. Gadis Bunda Nyosor Duluan
51 51. Banyak Paket Honeymoon
52 52. Malam Pertama
53 53. Honeymoon ke Jepang
54 54. Tokyo Disneyland
55 55. Belang Karena Inneke
56 56. Cerita Latar Belakang Faro
57 57. Insiden Kecil di Brunei Darussalam
58 58. Top Servis
59 59. Bertemu Calon Adik Ipar
60 60. Lamaran Jasson
61 61. Pindah Rumah Baru
62 62. Siapa Elo Sebenarnya
63 63. Ara Pindah Apartemen
64 64. Terkuaknya Identitas Ara
65 65. Aksi Mario
66 66. Terpaksa Kembali
67 67. Ulah Andrew Hidayat Lagi
68 68. Target Kedua Tumbang
69 69. Kehilangan
70 70. Surat Ijin Nikah
71 71. Ijab Qobul Jasson Fia
72 72. Resepsi Jasson dan Fia
73 73. Pengantin Membeli Bantal Kecil
74 74. Detektif Remaja
75 75. Tingkah Aneh Inneke
76 76. Panggilan Sofu dan Sobo
77 77. Positif
78 78. Sambal Mangga
79 79. Malam Pertama di Pulau Jeju
80 80. Keberhasilan Detektif Remaja
81 81. Penyerangan Dua Wilayah
82 82. Berbanding Terbalik di Pernikahan Ara
83 83. Phi Eca
84 84. Honeymoon atau Melarikan Diri
85 85. Pasar Malam
86 86. Undangan dari Malaysia
87 87. Babymoon Bersama
88 88. Inspektur Ahmad
89 89. Hobi Baru Ibu Hamil
90 90. Kerjasama Andri dengan WIGUNA GROUP
91 91. Kunjungan Pribadi Inspektur Ahmad
92 92. Terjebak di Tawuran Pelajar
93 93. Bermain Cantik
94 94. Meeting Bersama Thora Thanapon
95 95. Melahirkan
96 96. Baby Rafael
97 97. Program dan Strategi Jasson
98 98. Hadiah Perhiasan Coople
99 99. Harus Puasa
100 100. Teringat Papa Dona Sanjaya
101 101. Tamu Istimewa di Aqiqah Rafael
102 102. Kerjasama Dengan HASH CORP
103 103. Lung Dio
104 104. Gagal
105 105. Lahiran Ara
106 106. Baby Cello
107 107. Akhirnya
108 108. Pak Basiran
109 109. Musibah Erna Lagi
110 110. Lahir Prematur
111 111. Baby Kano
112 112. Merajuk
113 113. Masih Merajuk
114 114. Penguntit
115 115. Membeli Helikopter
116 116. Menginap
117 117. Opa Sakit
118 118. Berpulangnya Opa Tomy
119 119.Dua Garis Biru
120 120.Fia Positif
121 121. Saham Perkebunan
122 122. Ulang Tahun Pertama El
123 123. Terjengkang
124 124. Teror di Supermarket
125 125. Mr Misterius
126 126. Dapat Gaji ke-13
127 127. Obat Sakit Kepala
128 128. Cerita Tiga Negara
129 129. Tertusuk di Pasar
130 130. Pengumuman
131 131. Susi Anak Bibi Narti
132 132. Janda Versi Sari Sagita
133 133. Ada Lalat Pengganggu Dibalik Pintu
134 134. Obat Pencahar
135 135. Masuk Kandang Macan
136 136. Penguntit di Perkebunan
137 137. Kecelakaan Fia Jasson
138 138. Afiyana Najwa Jasson Pranoto
139 139. Tiga Anak Jenius
140 140. Salah Target
141 141. GPS Mendeteksi Cello di Singapura
142 142. Terkena Tepat di Dada Mommy
143 143. Penyelamatan Cello
144 144. Pertemuan Achara dan Thora
145 145. Epilog Kebahagiaan Keluarga Faro
146 146. Pengumuman
147 147. Pengumuman give away
148 Novel Baru
Episodes

Updated 148 Episodes

1
1. Abang Anak Siapa?
2
2. Jadi Dia Kakakku Bukan Ibuku
3
3. Data Theo Thanapon
4
4. Doa Untuk Ibu
5
5. Analisa Jitu Faro
6
6. Pendekatan Calon Makmum
7
7. Pertemuan Dengan Andri Pranoto
8
8. Yang Ketiga Setan
9
9. Resmi Jadian
10
10. Kata Dilan Rindu itu Berat, Tetapi Bagi Faro Berpisah Lebih Berat
11
11. Siapa Keke
12
12. Mengetahui Amanah Abi Dona
13
13. Temuan Ramos Sandara
14
14. Aksi Fia
15
15. Penyelidikan Faro
16
16. Menemukan Tersangka
17
17. Biodata Inneke
18
18 Galau
19
19. Cemburu berat
20
20. Ketemu Temen Lama
21
21. Ken Terpeleset
22
22 Sebungkus Bertiga Bukan Sepiring Bertiga
23
23. Akan Mundur
24
24. Aksi si Mata Elang
25
25. Menghindar
26
26. Memilih Perjodohan
27
27. Palang Pintu
28
28. Penculikan Imma
29
29.Ditemukan Posisinya
30
30. penyelamatan Umi
31
31. Diundurkan Perjodohannya
32
32. Berpulangnya Oma Nadia
33
33. Kado Honeymoon
34
34. Menyewa Helikopter
35
35. Sampai di Kampung
36
36. Umi Sudah Membaik
37
37. Kerjasama Dengan Conan
38
38. Kembali ke Jakarta
39
39. Interaksi Dengan Tetangga
40
40. Cerita Fia
41
41. Mendadak Lamaran Jasson
42
42. Imma Kembali ke Jakarta
43
43. Lamaran Resmi Imma
44
44. Target Berhasil
45
45. Target Sudah Tumbang
46
46. Bucin Kronis
47
47.Undangan Surprise
48
48. Tidak Tahu Jodohnya
49
49. Halo Istriku
50
50. Gadis Bunda Nyosor Duluan
51
51. Banyak Paket Honeymoon
52
52. Malam Pertama
53
53. Honeymoon ke Jepang
54
54. Tokyo Disneyland
55
55. Belang Karena Inneke
56
56. Cerita Latar Belakang Faro
57
57. Insiden Kecil di Brunei Darussalam
58
58. Top Servis
59
59. Bertemu Calon Adik Ipar
60
60. Lamaran Jasson
61
61. Pindah Rumah Baru
62
62. Siapa Elo Sebenarnya
63
63. Ara Pindah Apartemen
64
64. Terkuaknya Identitas Ara
65
65. Aksi Mario
66
66. Terpaksa Kembali
67
67. Ulah Andrew Hidayat Lagi
68
68. Target Kedua Tumbang
69
69. Kehilangan
70
70. Surat Ijin Nikah
71
71. Ijab Qobul Jasson Fia
72
72. Resepsi Jasson dan Fia
73
73. Pengantin Membeli Bantal Kecil
74
74. Detektif Remaja
75
75. Tingkah Aneh Inneke
76
76. Panggilan Sofu dan Sobo
77
77. Positif
78
78. Sambal Mangga
79
79. Malam Pertama di Pulau Jeju
80
80. Keberhasilan Detektif Remaja
81
81. Penyerangan Dua Wilayah
82
82. Berbanding Terbalik di Pernikahan Ara
83
83. Phi Eca
84
84. Honeymoon atau Melarikan Diri
85
85. Pasar Malam
86
86. Undangan dari Malaysia
87
87. Babymoon Bersama
88
88. Inspektur Ahmad
89
89. Hobi Baru Ibu Hamil
90
90. Kerjasama Andri dengan WIGUNA GROUP
91
91. Kunjungan Pribadi Inspektur Ahmad
92
92. Terjebak di Tawuran Pelajar
93
93. Bermain Cantik
94
94. Meeting Bersama Thora Thanapon
95
95. Melahirkan
96
96. Baby Rafael
97
97. Program dan Strategi Jasson
98
98. Hadiah Perhiasan Coople
99
99. Harus Puasa
100
100. Teringat Papa Dona Sanjaya
101
101. Tamu Istimewa di Aqiqah Rafael
102
102. Kerjasama Dengan HASH CORP
103
103. Lung Dio
104
104. Gagal
105
105. Lahiran Ara
106
106. Baby Cello
107
107. Akhirnya
108
108. Pak Basiran
109
109. Musibah Erna Lagi
110
110. Lahir Prematur
111
111. Baby Kano
112
112. Merajuk
113
113. Masih Merajuk
114
114. Penguntit
115
115. Membeli Helikopter
116
116. Menginap
117
117. Opa Sakit
118
118. Berpulangnya Opa Tomy
119
119.Dua Garis Biru
120
120.Fia Positif
121
121. Saham Perkebunan
122
122. Ulang Tahun Pertama El
123
123. Terjengkang
124
124. Teror di Supermarket
125
125. Mr Misterius
126
126. Dapat Gaji ke-13
127
127. Obat Sakit Kepala
128
128. Cerita Tiga Negara
129
129. Tertusuk di Pasar
130
130. Pengumuman
131
131. Susi Anak Bibi Narti
132
132. Janda Versi Sari Sagita
133
133. Ada Lalat Pengganggu Dibalik Pintu
134
134. Obat Pencahar
135
135. Masuk Kandang Macan
136
136. Penguntit di Perkebunan
137
137. Kecelakaan Fia Jasson
138
138. Afiyana Najwa Jasson Pranoto
139
139. Tiga Anak Jenius
140
140. Salah Target
141
141. GPS Mendeteksi Cello di Singapura
142
142. Terkena Tepat di Dada Mommy
143
143. Penyelamatan Cello
144
144. Pertemuan Achara dan Thora
145
145. Epilog Kebahagiaan Keluarga Faro
146
146. Pengumuman
147
147. Pengumuman give away
148
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!