Ashe berjalan tergesa ke ruangannya. Ia terlambat hampir setengah jam. Semalem, setelah diantar Gena, Ashe menangis sejadi - jadinya di kamar. Meratapi dirinya sendiri. Bagaimana tidak, dulu dia sangat mencintai Adit dan kini Adit dalam sekejab melupakannya begitu saja. Sejujurnya, Ashe berusaha melupakan semua. Namun, bagaimana pun perasaannya juga tidak bisa di bohongi.
" Bu... maaf ada kiriman bunga ! " sambut Dema seraya memberikan buket bunga pada Ashe.
" Dari siapa ?? "
" Sepertinya dari Pak Gena !! "
" Baik !! " Ashe menerimanya dan membawa ke ruangannya.
Ashe membaca note dibuket itu
" Bunga ini secantik senyummu "
' Gena '
Ashe hanya nyengir.
" Buat apa bunga ? Emang gue makan bunga beginian ! " umpat Ashe.
Ashe menuju mejanya yang tampak rapi. Gelas teh besarnya sudah ada. Saat menyentuhnya masih panas. Ashe mengenyit dahi. Di bawah gelasnya ada secarik tulisan. Ashe mengambilnya.
Ashe tersenyum. Ia tahu ulah siapa. Tapi tunggu, apa maksudnya ?? Ashe menggeser layar Hpnya. Menghubungi Dimas. Tapi tak diangkat. Terpaksa ia menyuruh Dema unruk memanggil Dimas. Tapi ternyata.
" Bu... Dimas baru saja ke Surabaya !! " kata Dema pelan.
Ashe membelalak tak percaya.
" Ini teh saya masih panas ? "
" Iyaa. Dia baru keluar sekitar 5 menit lalu ! "
" Kamu tahu, kenapa dia ke Surabaya ? "
" Maaf Bu. Saya kurang tahu !! "
Ashe terdiam dan menyuruh Dema menyiapkan wawancara hari ini. Benar saja. Ashe jadi makin tidak mood tanpa Dimas. Ia pun menyelesaikan wawancara cukup lama. Namun terpaksa hari itu juga dia harus memilih satu untuk asistennya. Ashe memilih satu lulusan perguruan tinggi dengan nilai terbaik dan berpenampilan rapi serta cantik. Ia juga menyuruh langsung bekerja hari ini. Kalau ada Dimas, dia sudah pasti berkomentar segala hal. Ashe menghela nafas karena mendadak memikirkan Dimas.
" Renia, tolong salin jadwal saya di tempat Bu Dema ! " suruh Ashe pada asisten barunya.
Renia mengangguk patuh. Ia menemui Dema. Tak lama kembali.
" Kamu, besok harus datang lebih pagi. Pilahkan jadwal saya setiap hari ya. Juga siapkan apa yang harus saya kerjakan satu hari itu. Kamu juga harus pulang setelah saya !! "
" Iya Bu !! " sahut Renia dengan ogah - ogahan.
Setelah itu, Renia ke mejanya. Mengambil Hp dan selfi.
" Renia, mana berkas saya ? "
Renia gelagapan dan menyimpan kembali Hpnya.
" Berkas mana Bu ? "
" Tadi yang saya suruh ambil di Pak Argo ! "
" Oh... maaf. Sebentar Bu ! "
Ashe menepuk keningnya. Terdengar notifikasi dari Hp nya.
Dimas : Maaf tidak pamit Bu. Jangan galak pada asisten baru 😁🤭
Ashe mengumpat.
Ashe : Heiii cenayang, apa yang kau lakukan di surabaya ??
Dimas : 🤣🤣🤣
Dimas : Menikah.
Ashe : Mati saja kau sebelum nikah.
Dimas : Nanti Ibu nangis 7 hari 7 malem🤭🤭🤭
Ashe : Ya kali saya nangisin suami orang ?
Dimas : 😂😂😂😂
Dimas : Ada yang harus saya kerjakan Bu. Penting. Saya akan kembali
setelah beres.
Ashe : Bodo amat
Dimas : Galak sekali Bosku ini🤭🤭🤭
Ashe kesal pada Dimas. Juga asistennya yang lama ini. Ashe keluar dan melihat Renia malah asyik ngobrol dengan Pak Argo.
" Ini orang tidak ada yang tahu suasana hatiku yang buruk !! " gerutu Ashe.
" Bu....! Pak Gena menunggu Ibu di lobby !! " mendadak Dema muncul disamping Ashe.
Ashe mendesah berat.
" Ini lagi !! Kenapa dia tidak kesini ? "
" Katanya, menunggu ibu, mau di ajak makan siang ?!! "
" Ya udah. Suruh tunggu ! "
Ashe kembali ke ruangannya dan mengambil tas. Kemudian bergegas menemui Gena di lobby. Ashe memaksa tersenyum. Sebelum menemui Gena ia sempat ke kamar mandi dan membersihkan mukanya. Hanya tidak sempat bilang pada asistennya.
" Hai Ashe ! Gimana, udah terima bungaku ? " sapa Gena begitu Ashe muncul.
" Sudah. Terima kasih ! " sahut Gena.
Bunga aja di pastiin, coba kirim makanan, kesal Ashe dalam batin. Padahal bunganya cuma di ongrrokin di meja. Entah apa yang terjadi pada bunga itu kalau ada Dimas.
" Kamu suka ?? "
" Suka kok ! " senyum paksa Ashe keluar. Batinnya kesel sekali, buat apa bunga ?? Issh, nih orang beneran ya Ashe. Maunya apa coba ?? Dimas😀😀
" Ok. Kalau gitu ayo kita makan ! " ajak Gena berjalan lebih dulu.
Ashe mengikuti. Mereka naik mobil Gena dan berhenti di sebuah restoran mewah. Ashe mengeluh dalam hati, ini mahal tapi tak kenyang. Mereka duduk berhadapan. Gena memesan makanan. Ashe hanya mengikuti selera Gena. Ashe melihat Hpnya yang bergetar.
Dimas : Ibu makan belum ? Mau makan apa ? Nanti biar OB lain siapin ?
Ashe : Gue makan sama Gena di RESTORAN MEWAH
Dimas : Sebentar lagi juga ibu teriak kelaparan
Ashe : Ketoprak, pesan sesuai seleramu.
Dimas : 😂😂😂. Di situ makan apa Bu ?
Ashe : Makan hati
Dimas : 🤭🤭🤭🤭saya tak mau ganggu.
" Siapa Ashe ?? " tanya Gena.
" Oh, ini asisten baru ! " Ashe berbohong.
Ia dan Gena kemudian makan tanpa percakapan.
" Maaf mas. Soal semalem. Saya beneran belum tahu bagaimana perasaan saya ! "
Gena tersenyum. " Tak apa ! Lupakan saja ! "
" Saya tahu kamu masih fokus pada pekerjaan awal kamu. Tapi saya pasti bantu dan suports semua. Dua hari lagi. Armada siap digunakan ! "
" Terima kasih mas ! " sahut Ashe.
Mereka menyelesaikan makan siang. Ashe kembali diantar Gena. Sampai di ruangan, Ashe menggeleng kepala. Setiap pergi, mejanya akan selalu dirapikan Dimas. Kali ini masih utuh berantakan. Ashe bahkan tidak melihat Renia. Ashe meraih Hpnya.
Ashe : Hai cenayang ! KAPAN KEMBALI ???
Dimas tertawa di seberang membaca pesan Ashe.
Dimas : Saya bahkan belum sampai surabaya bu !
Padahal Dimas tengah duduk di kursi siap memimpin rapat. Kantor cabang Pak Fajar di Surabaya tengah menghadapi masalah. Jadi Dimas harus menyelesaikannya secepat mungkin.
Ashe : Sipuuut lho !🐌🐌🐌🐌🐌
Dimas : 🐄🐄🐄🐄🐄*
*Ashe : APA MAKSUDNYA ???
Dimas : 🤭🤭🤭🤭🤭 salah kirim. Makan dulu ketopraknya. Kalau perut
kenyang, hati dan pikiran juga tenang. Tapi bunga jgn dimakan !
Ashe melirik meja tamunya. Benar disana ada bungkusan ketoprak. Ashe menghampirinya dan makan dengan lahab. Bahkan Renia tidak juga muncul.
Hp Ashe kembali berbunyi.
Dimas : Bu, panggil Yidi untuk memberezkannya !
Ashe menghela nafas. Menyelesaikan makannya dan kembali meneruskan pekerjaannya. Benar saja, muncul seorang OB dengan sangat kikuk dan hormat pada Ashe. Ashe hanya diam saja tanpa beralih pada berkasnya.
Ashe bersiap pulang, Renia tampak masih sibuk dandan di mejanya. Ashe pulang begitu saja tanpa berkata apa - apa.
******
Keesokan harinya, Ashe ke kantor lebih awal. Mejanya masih berantakan sama seperti kemarin dia tinggal. Tak ada gelas teh besar di mejanya. Ashe menatap meja Renia, asistennya itu belum datang juga. Ashe menghela nafas. Ia memanggil Dema lewat interkom .
" Ya Bu ! " Dema was was.
" Tolong jadwal saya hari ini !! "
" Saya kemarin sudah serahkan pada Renia Bu !! "
" Terus apa kamu sudah liat dia datang ? "
Dema menggeleng takut.
" Saya ambilkan sebentar Bu !! " Demavkemudian keluar.
Ashe menggeluarkan Hpnya.
" DIMAAAAAAAS ....!!! "
Ting..
Pesan whatsup masuk.
" Apa Bu ?? Ibu sudah kangen saya ? Pagi - pagi udah teriak - teriak !! "
Ashe membalas dengan mengirim foto mejanya yang berantakan. Pasalnya tak ada OB yang berani masuk tanpa perintah.
*Ashe : Nggak ada teh panas !!
Dimas : 🤪🤪🤪
Ashe : ☹️*😠😠
*Dimas : Saya suruh siapin Yidi. Biar nanti dia yang melayani ibu.
Ashe : Dia penakut. Nggak kurang ajar kayak kamu !
Dimas : 🤣🤣🤣 saya kan ngangenin
Ashe : 🤮🤮🤮🤮*
Ashe meletakkan Hpnya ketika Dema masuk dan membawa jadwalnya dan setumpuk berkas. Di belakangnya Renia mengikuti.
" Maaf Bu, saya terlambat ! " kata Renia.
Ashe hanya mengiyakan jengah. Teleponnya berbunyi. Ashe menatapnya malas.
" Sudah, kalian keluar dulu " kata Ashe.
Dema dan Renia keluar. Ashe mengangkat teleponnya.
" Halo, ada apa Mas Gena ? "
" Kamu malam ini ada acara nggak ? Kita keluar yuk !! " ajak Gena.
" Nggak ada sih ! "
" Terus gimana ? Mau aku jemput jam berapa ? "
" Jam 19 : 00 wib "
" Ok. Jangan telat makan ya ! " Gena mengakhiri teleponnya.
Ashe menghela nafas. Gena seolah tak menyerah meski mendapat penolakan kemarin. Setelah itu, Ashe kembali berkutat dengan berkas keluar masuk yang harus dikerjakannya. Asistennya sama sekali tak membantu. Bahkan di suruh foto copy kembalinya lama, suruh beli apa apa juga lama. Renia malah sering dandan dan selfi ria. Ashe makin geram.
" Demaaa.... saya mau ganti asisten ! " teriak Ashe di interkom.
Dema langsung gelagapan dan memberi tahu Renia. Tak lupa ia juga memberi satu kali gaji seperti yang Ashe katakan. Dema mengeluh. Baru dua hari kerja udah dipecat, ya ampun Bu Ashe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments