2. Gena Line

Sore menjelang, Ashe merasakan otaknya sudah panas. Ia mencatat sendiri jadwal untuk besok yang harus dilakukan. Bahkan ia terpaksa menyalin dan membalas semua janji temu dengan klien dari emailnya.

Ashe bahkan tidak keluar makan siang dan makan diantara berkas - berkasnya. Dimas, sang OB di strap untuk membantu mengurus perutnya.

Entah kenapa, Ashe merasa nyaman diladeni OB satu itu, apalagi Dimas sangat telaten dan sabar menghadapi Ashe.

Ashe keluar dan pamitan dengan karyawan diluar ruangannya. meski terkesan sadis dan tak terlalu banyak senyum, tapi Ashe tetap mau menyapa dan berbicara dengan karyawan lain yang merupakan bawahannya.

" Saya permisi pulang dulu ya ! Otak saya sudah panas dikerjain Bu Dema dan Pak Argo " cengir Ashe to the point.

Yang disebut namanya, menunduk takut.

" Pastikan semua masuk besok ya. Saya ingin traktir kalian untuk perkenalan ! " imbuh Ashe.

Bawahan Ashe di ruang itu bersorak riuh kesenangan. Ashe berjalan menuju lift. Menunggu sebari menenteng tasnya. Ia mengerak - gerakkan kepalanya karena pegal. Pintu lift terbuka. Dimas muncul.

" Ibu mau pulang ? " sapa Dimas.

Entah kenapa, Dimas tampak renyah dan tanpa beban mengatakan itu. Seolah bertanya pada teman bukan pada atasan.

" Iyaa. Saya sudah tidak mampu Dim. Saya mau pulang, tidur. Tolong beresin ruangan saya. Saya mau kamu yang beresin. Tidak orang lain ! " sahut Ashe tanpa senyum.

Tapi Dimas tak merasa takut dengan ekspresi Ashe. Ia merasa senang di suruh Bosnya.

" Baik Bu ! " angguk Dimas.

Ashe masuk lift. Ini memang jam pulang kerja. Banyak karyawan yang juga memenuhi lift. Mereka menyisakan ruang untuk Ashe dengan diam karena raut wajah Ashe yang tampak menyeramkan tanpa senyum.

Ashe keluar lift lebih dulu, berjalan ke lobby dan tampak sopirnya sudah menunggu. Satpam membantu membuka pintu..Sopir kemudian menjalankan mobilnya pulang.

*****

Ashe berjalan gontai memasuki rumah. Mama yang sedang menyiapkan makan malam menatapnya heran.

" As....! Kamu kerja ngaduk semen ??? " tanya mama heran melihat Ashe yang tampak kusut tanpa senyum.

" Apa sih Ma ??? " Ashe. melempar tasnya di sofa dan menjatuhkan pantatnya dengan keras.

" Kamu ini masuk rumah nggak pakai salam. Nyonong aja. Udah gitu muka kusem begitu. Pasti semua karyawan kamu takut...??? "

" Kayaknya ! 'sahut Ashe sambil beranjak.

Mengambil tasnya dan mencomot makanan di meja.

" Eiiisss.... mandi dan cuci tangan dulu..! " tepis mamanya.

Ashe tak peduli sebari mengunyah makanan dan berjalan ke kamar.

" Ashe.... si Adit kemana ? Kok nggak dateng kemari ??? " celeguk mamanya mendadak.

" Udah ku bunuh !! " sahut Ashe cuek dan santai.

" Terus kenapa kamu belum masuk penjara ??? " mama Ashe malah bertanya tak jelas.

" Polisinya kasian sama aku Ma. Karena aku cantik ! " sahut Ashe seraya membuka pintu kamar.

Ashe langsung menutup pintu. Bersandar dan tertegun. Ia mendadak merasakan dadanya sesak. Tak terasa air matanya menetes. Ashe hanya mencoba terlihat kuat seolah tak terjadi apapun. Bagaimana pun, ia seorang wanita. Dikhianati pacar bukan suatu hal yang menyenangkan. Apalagi pengkhianatan yang fatal bagi Ashe.

Ashe dan Adit memang pacaran sejak lulus SMA. Mereka terpaksa LDR karena Ashe harus menempuh pendidikan di luar negeri seperti keinginan papanya. Awalnya mereka baik - baik saja menjalani LDR selama Ashe kuliah. Namun, akhir - akhir ini Adit mendadak sering hilang tanpa kabar membuat Ashe penasaran. Bahkan ketika Ashe memberi tahu kepulangannya, Adit sama sekali tak merespon. Hingga akhirnya, Ashe menyusul ke kantor tempat Adit bekerja dan memergoki Adit tengah bersama wanita lain. Sejak saat itu, Ashe memutuskan hubungannya dengan Adit.

Ashe melempar tasnya ke tempat tidur. Tak mau berlama - lama merutuki nasibnya yang selalu buruk. Mulai dari pacar dan sahabat - sahabatnya Rasanya semua tidak ada yang jelas bagi Ashe. Mereka tampaknya mendekati Ashe hanya ketika sedang butuh bantuan. Ketika mereka hidup enak, maka Ashe akan dilupakan.

Ashe bergegas mandi. Kemudian mengenakan baju santai dan keluar lagi untuk makan. Tampaknya Pak Fajar sudah pulang. Ia tengah duduk di meja makan dan ngobrol dengan istrinya. Ashe mengeser kursi dan duduk. Mengambil makanan untuknya.

" Gimana As, senang dengan hari pertamamu kerja ? " tanya Pak Fajar disela makannya.

" Senang sekali Pa ! " cengir Ashe.

Pak Fajar tersenyum.

" Kalau senang, kenapa mukamu jutek begitu pas pulang ? celetuk mama Ashe.

" Soalnya dikerjain ma staff !! "

Pak Fajar tertawa.

" Nggak ada kayak gitu !! " sanggahnya.

" Iyaa, mana ada yang berani ngerjain CEO nya !! " kata mama Ashe.

" Adaaa !!! Dan itu ide Papa !! " sahut Ashe.

"Haha.... itukan hanya sebagian kecil pekerjaan saja. Lagipula kamu sudah belajar banyak. Kamu juga sudah berpengalaman di bidang ini ! " kata Pak Fajar.

Ashe hanya nyengir.

" Aku butuh sekretaris sekaligus asisten Pa. Tidak mungkin Dema melayaniku terus ! " kata Ashe.

" Baiklah, pertimbangkan lingkungan dekatmu !! "setuju Pak Fajar.

Ashe hanya mengangkat bahu. Tak mengerti maksud papanya tapi juga tak ingin bertanya. Ashe melanjutkan makan. Kemudian ia pamit ke kamar melihat Hp nya. Bahkan disaat seperti ini tak ada satu pesan pun yang tertuju padanya. Hanya grup SMA yang tampak ramai membicarakan dirinya dan Adit. Entah dari mana kabar itu diketahui secara umum. Ashe kembali melihat jadwalnya untuk esok sekedar mengingatnya. Kemudian ia membaca proposal kerja sama dengan Gena Line karena tadi memang belum sempat melihatnya.

****

Dengan ditemani Dema, akhirnya Ashe pergi ke Gena Line. Mereka memang janjian agak pagi. Ashe tak mau pergi sendiri karena suasana hatinya yang kacau. Postingan grup yang menunjukkan foto Adit bersama wanita cantik membuat pikirannya mendidih. Walau membenci Adit karena dikhianati, namun perasaan Ashe masih dilanda deru kebimbangan. Walau bagaimana pun, ia pernah mencintai lelaki itu dan berharap lebih dari sekedar pacaran.

Ashe dan Dema keluar dari lift begitu sampai lantai 6. Kepala Ashe mendadak sedikit pusing mencium bau yang menurut hidungnya sensitif. Padahal itu hanya pewangi ruangan.

Dema menghampiri meja resepsionis dan mengatakan ada janji temu dengan Pak Gena. Seorang wanita cantik dan modis menyambut Ashe dan Dema. Ia memperkenalkan diri bernama Afgis, sekretaris Pak Gena. Ia kemudian mengantarkan masuk ruangan Pak Gena. Ashe tertegun. Ruangannya sangat luas dan elegan.

" Pak Gena, ini Bu Ashe dari JAE sudah datang ! " kata Afgis.

Pak Gena yang tengah duduk menghadapi laptop menengadah, kemudian bangkit dan tersenyum.

" Mari silahkan duduk Bu ! " ucap Afgis ramah.

" Ayo, silahkan !! " sambut Pak Gena seraya mengulurkan tangan dengan senyum yang sulit diartikan Ashe.

" Saya Gena Abi ! " ulurnya.

Ashe menyambut uluran tangan Pak Gena dan berusaha tersenyum. Memang Gena ini masih tampak sangat muda dengan perawakan atletis dan menggoda bagi setiap perempuan.

" Ashena ! " sahut Ashe.

Pak Gena menyilahkan Ashe duduk sementara Dema berdiri di belakang Ashe.

" Saya sudah mempelajari proposal anda Bu Ashe. Saya sangat tertarik untuk menyediakan moda transportasi untuk menjadi armada logistik anda. Ini bisnis yang sangat menguntungkan. Pasti akan sangat berkembang pesat dengan dipimpim CEO cantik seperti anda ! "kata Pak Gena langsung tanpa basa basi.

" Terima kasih Pak. Saya rasa pujian anda belum tepat. Saya baru bekerja sehari ! " sahut Ashe.

Pak Gena tertawa.

" Baiklah. Sepertinya anda buru - buru Bu Ashe. Saya bisa tanda tangan sekarang. Tapi bolehkah saya minta satu hal ? "

Perasaan Ashe mulai tidak enak. Masalahnya ia tahu Gena Abi ini seorang playboy.

" Apa itu Pak ?? " tanya Ashe.

" Malam ini, luangkan waktu untuk makan malam dengan saya !! " sahut Pak Gena dengan sedikit berbisik.

Ashe terdiam. Kalau bukan karena butuh, ia malas berurusan dengan orang ini.

" Baiklah, kirimkan alamatnya pada saya ! " kata Ashe akhirnya mengalah. Lebih tepatnya mempercepat proses.

Pak Gena tersenyum penuh kemenangan. Ashe mengambil map dari tangan Dema dan meletakkan depan Pak Gena. Gena pun membuka map itu dan menanda tanganinya. Kemudian Ashe pun menanda tangani berkas perjanjian itu. Kemudian mereka pun menanda tangani salinan berkas. Ashe kemudian pamit karena tak ingin berlama - lama berada di Gena Line.

****

" Bu Ashe, Pak Gena sepertinya menyukai anda ! " kata Dema pelan setelah mereka dalam mobil untuk perjalanan pulang ke kantor.

Ashe mendesah.

" Aku belum tertarik untuk memulai suatu hubungan Dem ! " sahut Ashe.

" Ibu yakin ?? Dia diincar banyak gadis anak pejabat, bahkan artis juga ! "

" Biar saja. Oiya, berapa yang akan wawancara untuk jadi sekretarisku ?? " Ashe mengalihkan pembicaraan.

" Ada 6 yang melamar online Bu. Yang langsung ada 3 ! "

" Baik. Kasih saya cvnya ya ! Jadwalkan untuk wawancara besok ! "

" Baik Bu ! " sahut Dema.

Tak terasa mereka sudah sampai di kantor.

" Dema, tolong panggilkan Dimas ke ruang saya ya ! "

" Dimas siapa Bu ? "

"OB !! "

" Oh, OB baru itu ya ? "

Ashe mengenyitkan dahi.

" Dia OB baru Bu ! Baru beberapa hari ! "

" Iya... itu !! "

Dema mengangguk. Ashe masuk ke ruangannya. Tak lama, Dimas datang.

" Ibu manggil saya ?? "

Ashe menengadah menyelidik, Dimas tak bawa apa - apa. Dimas sendiri tampak kebingungan.

" Saya mau minum !! Kenapa kamu tidak bawa apa - apa ? "

Dimas nyengir.

" Maaf bu, saya kira manggil saya untuk keperluan lain ! "

" Minum saja !!! "

" Apa minumnya ? " tanya Dimas yang terdengar sangat perhatian pada Ashe.

Ashe memejamkan mata menahan halu ingin punya pacar yang perhatiaan.

" Air Dim ! "

Dimas ingin tertawa. Tapi ditahan takut Ashe tersinggung.

" Maksudku, air es jeruk !! " ralat Ashe makin tak konsen.

" Ada yang lain yang ingin dimakan ? " tanya Dimas.

Pertanyaannya bener membuat Ashe makin halu perhatian pacar.

" Tidak Dim ! "

" Baik Bu. Ibu mikirin apa ? Kok kayaknya pikirannya ambyar banget ? " celetuk Dimas membuat Ashe syok.

" Pacaaar !!! "

" Kenapa ?? " OB satu ini nggak ada takutnya kayaknya.

" Nggak punyaaaaa ! "

Barulah Dimas tertawa. Tapi anehnya Ashe tak tersinggung sama sekali.

" Ketawain aja fact hidup gue Dim !! " sewot Ashe.

Dimas menutup mulut.

" Maaf Bu ! Saya permisi ! Beneran nggak mau camilan !? " tegas Dimas lagi.

Ashe menarik nafas dalam.

" Pergilah Dim, sebelum pikiranku makin halu ! " usir Ashe.

Dimas tersenyum seraya keluar ruangan Ashe. Ashe sendiri kembali berkutat dengan berkas - berkas di mejanya. Tak lama Dema datang membawa print out cv. Ashe menerimanya dan melihat - lihat siapa yang daftar.

" Baik. Panggil mereka besok. Dan sekarang beri tahu semua untuk makan siang di resto solo di depan. Katanya enak Dema ! "

" Iya Bu ! "

" Oya, sekalian sama OB yang bertugas melayani di departemen kita ya ! "

Dema agak bingung. Tapi kemudian mengiyakan. Dema keluar rruangan Ashe dan berpapasan dengan Dimas yang membawa satu gelas besar es jeruk. Dema agak heran dengan tingkah nyeleneh CEO nya kali ini.

" Bu... ini ez jeruknya ! " sodor Dimas.

Ashe tak menyahut hanya langsung mengambil gelas dari nampan Dimas. Menengaknya habis tanpa sisa membuat Dimas bengong.

" Ibu habis gali sumur di Gena Line ?? " tanya Dimas.

" Sumurnya baru mau di gali Dim. Sudahhh... kamu jangan ngeledekin saya mulu. Ayo kita makan siang dulu ! " kata Ashe seraya menutup laptopnya dan meraih tasnya.

Dimas bingung. Ashe menyadarinya.

" Sama semua di departement ini. Kemarin Dema sudah booking tempat !" kata Ashe.

" Kirain sama saya doang ! " celetuk Dimas.

" Ngareeep !! " sahut Ashe tanpa marah.

Dimas terkekeh.

" Ibu kayaknya dibikin ambyar sama Pak Gena ! "

" Sok tahu kamuuu ! " sahut Ashe seraya berjalan mendahului Dimas. Dimas membuntuti dibelakangnya.

Ternyata semua karyawan sudah siap. Mereka menyambut Ashe dengan senang hati. Ashe hanya membalas dengan senyum dan berjalan lebih dulu. Mereka mengakrabkan diri dengan makan bersama.

Episodes
1 1. CEO
2 2. Gena Line
3 3. DB
4 4. Asisten Baru.
5 5. Terpaksa
6 6. Asisten Lagi
7 7. Kembali
8 8. Cinta
9 9. Kriteria
10 10. Tanda Tanya
11 11. Mata Genit.
12 12. Q & A
13 13. Ajudan Tampan
14 14. Nemplok Seharian
15 15. Pelukan Cinta
16 16. Anak Mama Minggat
17 17. Kontrak Masalah
18 18. Versus
19 19. LDR Tahap Awal
20 20. Problema
21 21. Siksaan
22 22. Gila Melanda
23 23. Ratu Julid Ngamuk
24 24. Tifus Tanda Cinta
25 25. Besok
26 26. Jarak
27 27. Dua Mantan tanpa Teman
28 28. Dua Mantan tanpa Teman
29 29. Berteman Masalah
30 30.Tak Bilang Kembali
31 31.Pelukan Cinta
32 32.OB Rasa CEO
33 33.Tak Berkutik.
34 34. Pisah Sehari
35 35.Mood bobrok, Otak berjalan
36 36.Dimas Frustasi
37 37.Ashe Cemburu
38 38. Gesrek ya ??
39 39. Ada Aja
40 40. Kenapa rumahmu kecil ?
41 41. Nah lho.... ilang !!!
42 42.Nemu Mertua
43 43.Terbawa Masa Lalu.
44 44. Ngelamar atau Maksa
45 45. Siapa yang mau cuti
46 46.Kamu atau Kamu ?
47 47.Tertampan termuda
48 48.Presdir Mesum
49 49.Mertua Menantu.
50 50.Cemburu Menguras Bak Mandi
51 51. Digitalisasi pikiran
52 52. Si Tuan ribet, Si Nyonya Rempong.
53 53.Jam Warisan, Pembawa Prahara
54 54. Tapi Hatiku Tak Pernah Terbang Dari Hatimu.
55 55. Pergi Melulu
56 56. LDR Rasa Cinta
57 57. Prank Assisten
58 58. Gagal Total
59 59. Tahan Bentar Lagi
60 60. Pasangan Sehati
61 61. Menikah
62 62. Puasa Malam Pertama.
63 63. Nggak Peka
64 64 " Anjing Tetangga " yang jinak
65 65. Lirikanmu meresahkan
66 66. Si Gudang Perhatian
67 67. Nyonya Sapi.
68 68. Mari Menghilang
69 69. Sariawan Berjamaah
70 70. Dikerjain Melulu
71 71. Dia memang cantik, tapi istimewa itu tidak hanya karena cantik, jadii.....
72 72. Astaga
73 73. DC Dadakan
74 74. Pengantennya Ilang
75 75. Tak Bisa Diduga
76 76. Resepsi Apa Ini ?
77 77. Kamu penuh misteri
78 78. Salah siapa kamu memancingku..
79 79. Kita LDR lagi Sayang...
80 80. Yang Jauh Yang Kelabakan.
81 81. Malam Kelam
82 82. Kesayangan yang ditempa
83 83 Kejutan Weekend
84 84. Pekerjaanku tidak berat, yang berat berpisah darimu
85 85. Kamu melebihi gempa 9,5 SK
86 86. Galau, Galau , Galau
87 87. Dilema
88 88. Kacau
89 89. Tanda - tanda
90 90. Tak Bisa Diakal
91 91. Saat satu selesai
92 92. Ngimpi di peluk
93 93. Diambekin
94 94. Tikungan Tajam.
95 95. Kejutan yang mengejutkan
96 96. Proses proses
97 97. Yang Mulai Aneh
98 98. Rampok cantik tersayang
99 99. Karena Aku Lebih Dari Mencintaimu
100 100. Bikin Pusing
101 101. Kamu kurang update
102 102. Aku kurang update ?
103 103.Berasa tukang urut
104 104. Nggak nyadar kalau Hamil
105 105.Makin ngeyel makin ngemesin
106 106. Bumil Aneh
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. CEO
2
2. Gena Line
3
3. DB
4
4. Asisten Baru.
5
5. Terpaksa
6
6. Asisten Lagi
7
7. Kembali
8
8. Cinta
9
9. Kriteria
10
10. Tanda Tanya
11
11. Mata Genit.
12
12. Q & A
13
13. Ajudan Tampan
14
14. Nemplok Seharian
15
15. Pelukan Cinta
16
16. Anak Mama Minggat
17
17. Kontrak Masalah
18
18. Versus
19
19. LDR Tahap Awal
20
20. Problema
21
21. Siksaan
22
22. Gila Melanda
23
23. Ratu Julid Ngamuk
24
24. Tifus Tanda Cinta
25
25. Besok
26
26. Jarak
27
27. Dua Mantan tanpa Teman
28
28. Dua Mantan tanpa Teman
29
29. Berteman Masalah
30
30.Tak Bilang Kembali
31
31.Pelukan Cinta
32
32.OB Rasa CEO
33
33.Tak Berkutik.
34
34. Pisah Sehari
35
35.Mood bobrok, Otak berjalan
36
36.Dimas Frustasi
37
37.Ashe Cemburu
38
38. Gesrek ya ??
39
39. Ada Aja
40
40. Kenapa rumahmu kecil ?
41
41. Nah lho.... ilang !!!
42
42.Nemu Mertua
43
43.Terbawa Masa Lalu.
44
44. Ngelamar atau Maksa
45
45. Siapa yang mau cuti
46
46.Kamu atau Kamu ?
47
47.Tertampan termuda
48
48.Presdir Mesum
49
49.Mertua Menantu.
50
50.Cemburu Menguras Bak Mandi
51
51. Digitalisasi pikiran
52
52. Si Tuan ribet, Si Nyonya Rempong.
53
53.Jam Warisan, Pembawa Prahara
54
54. Tapi Hatiku Tak Pernah Terbang Dari Hatimu.
55
55. Pergi Melulu
56
56. LDR Rasa Cinta
57
57. Prank Assisten
58
58. Gagal Total
59
59. Tahan Bentar Lagi
60
60. Pasangan Sehati
61
61. Menikah
62
62. Puasa Malam Pertama.
63
63. Nggak Peka
64
64 " Anjing Tetangga " yang jinak
65
65. Lirikanmu meresahkan
66
66. Si Gudang Perhatian
67
67. Nyonya Sapi.
68
68. Mari Menghilang
69
69. Sariawan Berjamaah
70
70. Dikerjain Melulu
71
71. Dia memang cantik, tapi istimewa itu tidak hanya karena cantik, jadii.....
72
72. Astaga
73
73. DC Dadakan
74
74. Pengantennya Ilang
75
75. Tak Bisa Diduga
76
76. Resepsi Apa Ini ?
77
77. Kamu penuh misteri
78
78. Salah siapa kamu memancingku..
79
79. Kita LDR lagi Sayang...
80
80. Yang Jauh Yang Kelabakan.
81
81. Malam Kelam
82
82. Kesayangan yang ditempa
83
83 Kejutan Weekend
84
84. Pekerjaanku tidak berat, yang berat berpisah darimu
85
85. Kamu melebihi gempa 9,5 SK
86
86. Galau, Galau , Galau
87
87. Dilema
88
88. Kacau
89
89. Tanda - tanda
90
90. Tak Bisa Diakal
91
91. Saat satu selesai
92
92. Ngimpi di peluk
93
93. Diambekin
94
94. Tikungan Tajam.
95
95. Kejutan yang mengejutkan
96
96. Proses proses
97
97. Yang Mulai Aneh
98
98. Rampok cantik tersayang
99
99. Karena Aku Lebih Dari Mencintaimu
100
100. Bikin Pusing
101
101. Kamu kurang update
102
102. Aku kurang update ?
103
103.Berasa tukang urut
104
104. Nggak nyadar kalau Hamil
105
105.Makin ngeyel makin ngemesin
106
106. Bumil Aneh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!