The Perfect Husband

The Perfect Husband

Episode 01

"Aku merasa jika aku wanita paling beruntung di dunia ini, mendapatkan nya dan memiliki dua anak yang sangat aku cintai, Aku tidak pernah menyangka jika aku akan menikah dan membangun rumah tangga dengan nya, Orang yang tidak pernah aku bermimpi dan menyangka jika dia menjadi suami ku, Tapi saat ini dia sudah menjadi bagian dalam hidup ku, Aku sangat mencintai nya dan tidak ingin kehilangan nya, Lelaki unik yang jika bersama dengan orang menjadi datar dan jika bersama ku menjadi manja itulah dia Jonathan lelaki yang sangat tegar tapi menangis saat meminta maaf kepada ku, Dasar bodoh, Tapi bodoh mu itu membuatku jatuh cinta kepada mu, Lelaki yang pernah marah saat aku meminum minuman nya, Lelaki yang menjaga ku di rumah sakit hingga aku sembuh, Lelaki yang tidak pernah meremehkan wanita dan selalu menghargai wanita, Lelaki yang memiliki hati lembut tapi wajah sangar, ya itu adalah lelaki ku, Suami ku, Aku mencintai nya" guman Ara dengan senyum yang mengembang melihat anak anak nya dna juga sang suami bermain.

"Ayo ikut lah main bersama sayang" ajak Nathan dengan menarik tangan Ara, Ara tidak menolak dan ikut bermain bersama mereka.

Tiga tahun sudah hidup bersama dalam kebahagiaan sekarang mereka sudah menyelesaikan hidup di bandung dan Roky yang sudah menikah ke jakarta dengan Roky yang bekerja dengan Nathan sedangkan nek Saidah dia sudah meninggal satu tahun lalu sebelum itu Ara dan Nathan selalu bersama nya begitupun dengan Yuna dan Okta yang selalu bersama juga karna Yuda juga kadang ke bandung untuk menjenguk anak nya sedangkan kehidupan di jakarta baik baik saja dengan kebahagiaan mereka pula.

"Sayang kamu udah siap?" Nathan yang sedari tadi menunggu wanita nya dengan menyibukkan diri memasukkan koper ke dalam bagasi mobil melihat wanita nya sudah keluar bersama dengan kedua anak nya.

"Udah pa" Yuna yang sangat ceria saat setelah bertemu dengan ayah yang selalu ingin ia temui.

Nathan tersenyum mendengar jawaban dan senyuman dari anak nya tersebut dan sedikit menundukkan tubuh nya menyeimbangkan tinggi anak nya yang berada di gendong istri nya tersebut. "Semangat banget kamu pengen ketemu nenek ya, Hem?" Nathan mencubit hidung buah hati nya, Yuna menanggapi nya dengan senyum manis nya, sedangkan Ara hanya diam melihat drama yang di mainkan oleh suami dan anak nya tersebut.

"Papa Okta juga udah siap" teriak Okta yang berada di gendongan Roky. Nathan dan Ara yang mendengar teriakan tersebut sontak membalikkan pandang bersamaan menatap ke belakang.

Nathan berdiri tegak seperti semula. "Mau ikut mobil papa apa om Roky?" tanya nya dengan mendekat ke arah Okta.

"Em" Okta berpikir keras untuk mengikuti siapa dengan menunjukkan wajah menggemaskan nya.

"Kamu mikir kayak gini kayak orang dewasa aja hem" Nyimas mencubit pipi gembul Okta dan membuat Okta langsung tersenyum.

"Mau ikut mobil Om Roky sama tante Nyimas" Okta langsung merengkuh leher Roky yang berada di samping nya.

"Kalo gitu Yuna juga mau ikut om Roky" Yuna memberontak hingga Ara membiarkan nya turun dari pelukan nya.

"Emang papa sama mama kamu boleh ikut sama tante sama om?" Nyimas menundukkan tubuh nya menatap Yuna. Yuna kembali membalikkan tubuh nya dan menatap ke arah ibu dan ayah nya dengan wajah memelas berharap kedua orang tua nya mengizinkan nya.

Ara menoleh ke arah lelaki nya begitupun dengan Nathan yang juga menoleh ke arah wanita nya. "Em baiklah papa mengizinkan" Nathan yang mengerti akan tatapan istri nya yang meminta persetujuan nya langsung mengeluarkan suara.

"Makasih papa" Yuna mendekat dan Nathan menundukkan kembali tubuh nya. Yuna langsung mencium sekilas bibir ayah nya yang sudah biasa ia panggil papa akibat di ajarkan oleh Okta.

"Mama" Ara ikut menundukkan tubuh nya dan di cium juga oleh Yuna. Yuna menatap ibu nya dengan senyum begitupun dengan Ara yang membalas senyuman anak nya itu.

"Yaudah ayo masuk" Roky yang sudah meletakkan Okta di dalam mobil beralih meletakkan Yuna pula.

"Kami duluan" pamit Roky. Nathan mengangguk mengiyakan nya dan Ara langsung berlalu masuk ke dalam mobil. Nathan ikut masuk ke dalam mobil dan mengenakan sabuk pengaman.

Saat hendak menghidupkan mesin mobil Nathan baru sadar akan istri nya yang sedari tadi hanya diam. "Kamu kenapa?" tanya nya dengan menatap wanita itu.

Ara beralih menatap lelaki nya tersebut dan tersenyum lebar. "Gapapa" jawab nya dengan senyum yang masih mengembang dan setelah itu langsung mengalihkan pandang nya dari lelaki nya tersebut.

Nathan tidak mengeluarkan suara lagi dan memilih menghidupkan mesin mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju ke tujuan. Ara yang mood nya sedang tidak baik baik saja hanya diam dan menatap ke luar jendela, Pikiran yang entah kemana, Perut yanh sedikit sakit membuat mood nya sangat berantakan. Nathan membalikkan pandang nya menoleh ke arah wanita nya tersebut. "Huh, Mau sarapan dulu?" Nathan merasa jika istri nya tersebut kelaparan makanya dia bertanya seperti tadi.

Ara menatap ke arah nya. "Boleh" jawab nya sambil tersenyum lebar. Nathan ikut tersenyum dan melajukan mobil ke restoran terdekat.

Saat sampai mereka berdua turun bersamaan, Nathan berjalan ke arah wanita nya tersebut dan meraih tangan nya. "Ayo" ajak nya, Ara mengangguk mengiyakan nya dan mereka masuk ke dalam restoran tersebut dengan memilih tempat duduk paling ujung di dekat jendela.

Pelayan mendatangi mereka berdua. "Mau makan apa?" tanya pelayan tersebut dengan sopan. Nathan mengambil menu sedangkan Ara nampak lemah akibat perut nya masih sedikit sakit.

Nathan mengatakan pesanan milik nya dan juga minuman setelah itu dia menatap ke arah istri nya yang tidak mengeluarkan suara. "Kamu mau makan apa?" tanya Nathan kepada wanita nya tersebut.

"Sama kayak punya kamu" jawab nya dan kembali menatap ke luar.

"Menu yang sama dua" ucap Nathan, Pelayan tadi mengangguk mengiyakan nya dan langsung berlalu dari sana dengan membawakan pesanan Nathan tadi.

Nathan mendekat ke arah wanita nya dan duduk berdempet dengan nya. Tangan nya naik dan memegang kepala yang sedang bersandar di jendela dia memindahkan kepala itu ke bahu nya hingga membuat sang pemilik kepala menatap nya. "Kamu keliatan gak semangat, Apa karna Yuna gak ikut sama kita?" tanya nya. Ara kembali membuang pandang nya dan langsung menggelengkan kepala nya menandakan bukan itu alasan dia menjadi diam.

"Jadi karna apa?" tanya nya kembali dengan mengusap kepala wanita itu.

"Perut aku sedikit sakit sakit" jawab nya dengan memegang perut nya.

"Hah?" Nathan sontak ikut memegang perut datar nya, Sedikit kaget mendengar nya dan berpikir jika wanita nya itu hamil.

"Sakit gimana? Mual?" tnya nya.

"Bukan, Kamu pasti ngira aku hamil" jawab nya, Nathan hanya diam dan Ara tau akan diam itu yang menandakan jawaban iya.

"Bukan sakit hamil, Tapi sakit kayak mau buang air besar tapi gak bisa" ucap nya yang mencoba membuat lelaki nya mengerti. Dahi lelaki itu mengerut saat mendengar pernyataan dari istri nya, Dia tidak mengerti akan itu.

"Udahlah gak penting" ucap nya saat melihat Nathan yang nampak bingung sambil duduk seperti semula akibat pelayan sudah datang membawa makanan.

Ara menatap makanan yang di pesan suami nya itu tapi di sana tidak ada makanan manis. "Aku mau eskrim" ucap Ara dan membuat Nathan dan juga pelayan menatap nya.

"Ini masih pagi, Gak boleh makan eskrim" jawab nya.

"Tapi aku mau eskrim" ucap nya dengan wajah memelas.

"Enggak" Nathan menegaskan kata kata tersebut membuat pelayan gemas tapi menahan kegemasan itu dan pamit berlalu dari sana. Nathan melahap makanan nya tapi tidak dengan Ara yang nampak tidak ingin makan makanan yang ada di hadapan nya tersebut.

Terpopuler

Comments

JW🦅MA

JW🦅MA

lanjut

2021-12-06

0

JW🦅MA

JW🦅MA

siippp

2021-12-06

0

JW🦅MA

JW🦅MA

hadir ya

2021-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!