...🍀Happy Reading🍀...
......................
Hari ini sama seperti hari kemarin Kirania berangkat pagi-pagi ketempat kerja pertama nya dengan menggunakan motor kesayangannya, motor yang selalu mengantarkannya kemanapun.
Setelah sampai di tempat kerjanya dia memarkirkan motornya terlebih dahulu setelah itu dia masuk dan menyapa semua teman kerjanya lalu memulai pekerjaannya.
Dia mengerjakan pekerjaan seperti kemarin sambil menunggu restoran buka dia mengelap dinding kaca dan meja restoran itu.
Saat sedang asik mengelap meja ada yang menepuk bahunya dengan lumayan keras hingga membuatnya kaget saat melihat kebelakang ternyata Siska 'lah pelakunya.
"Siska." Kata Kirania kesal.
"Sorry kaget ya." Kata Siska dengan tersenyum menampilkan sederet giginya.
"Kaget lah,, kamu kenapa baru datang.?" Tanya Kirania.
"Iya tadi ada masalah sama motor ku jadi telat." Kata Siska.
"Emang motor kamu kenapa?" Tanya Kirania sambil menerus kan mengelap meja.
"Motor aku kehabisan bensin Ran mana jauh lagi dorongnya pegel banget jadinya kaki dan tanganku," Jawab Siska cemberut.
"Makanya kalau mau berpergian itu cek dulu bensinnya jangan langsung jalan saja mogok tau rasa 'kan." Kata Kirania.
"Tadi aku berangkatnya buru-buru sih jadi lupa cek bensinnya dulu." Jawab Siska tersenyum lebar.
"Eh aku mulai kerja dulu ya."Kata Siska lagi. Mereka pun melanjutkan pekerjaannya.
Saat Kirania sedang mengantarkan pesanan makanan ke salah satu meja pelanggan dia melihat pria yang menolongnya semalam memasuki restoran itu.
Kirania mengira pria itu adalah pengunjung yang akan makan disana dia pun tidak ambil pusing hal itu dan melanjutkan pekerjaannya lagi.
Sementara pria yang menolong kirania ternyata melihat kirania juga disana dia melihat kirania mengenakan seragam restoran itu dia yakin kalau kirania adalah pegawai di restoran itu di bergumam sendiri dan tersenyum.
"Apakah aku dan dia berjodoh buktinya takdir mempertemukan kita lagi tanpa diduga." Gumam nya.
Saat kirania baru selesai mengantarkan pesanan kepada pelanggan manajer mendatangi dapur.
"Kirania antar kan makan siang keruangan Pak Radit." Perintah Manajer itu.
"Biar saya saja yang mengantarkan nya Pak." Serobot Siska dengan antusias.
"Tidak,, kamu kerjakan pekerjaan yang lain saja dan biarkan Kirania yang mengantarkan makanan itu kepada Pak Radit." Kata Manajer lalu dia pergi dari sana.
"Siapa Pak Radit itu Sis?." Tanya Kirania kepada Siska.
"Pak Radit itu adalah pemilik restoran ini bos kita yang aku ceritakan kemarin." Jawab Siska.
"Hemmm ya udah kalau gitu aku anterin dulu makanan ini ya nanti aku dipecat lagi kalau lama nganterin makanannya." Kata Kirania.
"Yaah sayang banget aku gak bisa ketemu Pak Radit padahal Pak Radit jarang banget kesini." Kata Siska cemberut.
"Mungkin hari ini kamu kurang beruntung." Ledek Kirania.
"Gak pa-pa kalau hari ini gak bisa ketemu Pak Radit siapa tau nanti pas ketemu Pak Radit lagi dia langsung kepincut sama aku." Kata Siska penuh percaya diri.
Kirania tidak menghiraukan perkataan Siska lagi dia membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk orang yang katanya Bosnya itu.
TOK.. TOK.. TOK.. Kirania mengetuk pintu ruangan bosnya itu.
"Masuk." Terdengar sautan dari dalam ruangan itu. Kirania membuka pintu itu secara perlahan.
"Permisi Pak saya mau mengantarkan makan siang untuk bapak." Kata Kirania saat dia masuk keruangan itu.
Kirania melihat pria yang duduk di sebrang meja kerja sedang melihat ke jendela dan membelakanginya karena tidak mendapat jawaban kirania pun menyimpan makanan dan minuman itu di meja yang satu set dengan sofa yang ada di ruangan itu.
"Saya sudah menyimpan makanannya di meja Pak kalau tidak ada yang Bapak butuhkan lagi saya permisi dulu." Kata Kirania berbalik akan pergi dari ruangan itu.
"Tunggu temani saya makan di sini saya tidak terbiasa makan sendiri." Kata bosnya itu sambil memutar kursinya.
Mendengar perkataan bosnya Kirania pun membalikkan badannya dan saat melihat bosnya itu mata Kirania terbelalak.
"Anda." Kata Kirania dengan mata yang masih melotot.
"Apa aku begitu tampan sampai kamu melotot tanpa berkedip seperti itu saat melihatku." Kata Bosnya dengan percaya diri nya.
"Anda sedang apa ada di ruangan bos saya? atau jangan-jangan anda adalah Pak Radit bos saya.?" Tanya Kirania.
"Yap! tepat sekali aku adalah Radit bos kamu." Kata Radit dengan senyumannya yang menawan.
Tapi Kirania tidak terpesona dengan senyuman itu dia malah bersikap biasa saja.
"Apa kamu tidak ada niatan untuk membalas budi atas pertolongan ku semalam." Kata Radit.
"Saya benar-benar mengucapkan terima kasih atas pertolongan Bapak terhadap saya semalam." Kata Kirania sungguh-sungguh.
"Ucapan terima kasih saja tidak lah cukup dan tidak sebanding dengan apa yang sudah saya lakukan semalam kamu harus membayarnya." Kata Radit.
"Baiklah kalau begitu anda bisa memotong gaji saya bulan ini untuk membayarnya." Kata Kirania dengan polos nya.
"Aku tidak butuh uang kamu,, yang aku inginkan kamu membayarnya dengan yang lain." Perkataan Radit membuat Kirania bingung.
"Terus saya harus membayarnya dengan apa kalau bukan dengan uang.?" Tanya Kirania tidak mengerti.
Radit tidak menjawab pertanyaan Kirania dia hanya melihat Kirania dari atas sampai bawah sambil tersenyum.
Melihat Radit yang melihat tubuhnya sambil tersenyum seperti itu membuat Kirania berpikiran yang tidak-tidak tentang bayaran yang diinginkan oleh bosnya itu.
"Kalau bapak ingin saya membayarnya dengan tubuh saya jangan harap saya akan mau mimpi saja sana." Kata Kirania ketus dan langsung pergi dari ruangan itu.
"Loh apa yang dikatakannya tadi padahal 'kan aku cuma mau bilang kalau dia harus membayarnya dengan menemaniku makan saja disini kenapa dia marah dan keluar begitu saja apanya yang salah." Gumam Radit menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Tadi sebenarnya dia sedang memikirkan cara untuk mendekati Kirania makanya dia senyum-senyum sendiri bukan memikirkan hal yang tidak-tidak seperti yang Kirania pikirkan.
..................
Kirania keluar dari ruangan bosnya itu dengan menggerutu dia menganggap bahwa Radit adalah pria mesum dan dia menganggap kalau tadi Radit sedang memikirkan hal mesum saat melihat tubuhnya.
"Kamu kenapa Ran keluar dari ruangan Pak Radit bukannya senang malah kesal gitu?." Tanya Siska saat ini mereka sedang bergantian untuk istirahat.
"Gak pa-pa aku lagi kesal saja." Kata Kirania.
"Gimana Pak Radit ganteng 'kan kamu pasti betah 'kan lama-lama di sana." Kata Siska dengan antusias.
"Ganteng apanya mesum iya." Kata Kirania ketus.
"Mesum,, Siapa yang mesum." Kata Siska mengerutkan keningnya.
"Eh engga tadi aku salah ngomong,, kita makan siang yu nanti keburu habis waktu istirahatnya." Kirania mengalihkan pembicaraan.
Siska pun mengangguk mereka makan siang dengan hening setelah itu mereka melanjutkan lagi pekerjaan mereka sampai sore.
Saat waktu sudah sore Kirania pun mengendarai motornya menuju tempat kerja keduanya kalau di pikir-pikir ada untungnya juga Kirania hanya bisa berada di rumah sebentar karena setidaknya dia bebas dari kata-kata kasar keluarga angkatnya yang selalu menyakitkan hatinya itu.
.
.
.
.
.
.
.
...☘Bersambung☘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
dwi marti mukhsinun
jangan2 perasaAn radit k kiran seperti perasaAn k adik yg hilang
2021-06-30
1
Farul Ayang
Namanya aja playboy.... 😁😁😁
2021-06-26
0