Setelah mengantarkan Tya sampai rumah, Yeni pun pulang ke rumahnya sendiri. Yeni memarkirkan motornya di depan rumah.
" Assalamualaikum. Yeni pulang " ucap Yeni sambil melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu.
Kemudian Yeni memasuki rumahnya. Terlihat sang ayah sedang bersantai di ruang tamu. Ayah Yeni bernama Yendi.
Yeni menghampiri Ayah Yendi dan mencium tangan ayahnya.
" Kenapa baru pulang dek?" tanya Ayah Yeni.
" Tadi nganterin Mba Tya dulu yah. Ibu mana yah ?" ucap Yeni tidak melihat sang ibu.
" Ibu sedang masak di dapur" jawab Ayah Yendi.
" Ya udah Yeni ke kamar dulu mau mandi gerah "ucap Yeni kemudian beranjak pergi ke kamarnya.
Sampai di kamar, Yeni melemparkan tasnya di tempat tidurnya kemudian dia merebahkan tubuhnya.
" Jadi gak enak aku sama Leon udah nuduh dia " gumam Yeni.
" Apa aku minta maaf ya. Ah nggak buat apa juga aku gak peduli sama dia. Tapi kok hati gak tenang ini " lanjutnya.
Kepala Yeni pun menjadi pusing karena memikirkan Leon. Dia bingung harus minta maaf atau membiarkan Leon begitu saja. Tapi hatinya tidak tenang sudah menuduh Leon.
" Ah pusing " ucap Yeni memegang kepalanya.
Kemudian Yeni beranjak bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah mandi Yeni melaksanakan sholat Asyar karena dia tadi belum mengerjakannya. Tak lama azan Magrib pun berkumandang, Yeni melanjutkannya dengan sholat Magrib.
Setelah selesai melaksanakan sholat magrib Yeni keluar dari kamarnya. Yeni membantu ibunya menyiapkan makan malam. Setelah semuanya siap Yeni memanggil ayahnya untuk makan malam.
" Ayah ayo kita makan dulu " ucap Yeni.
" Iya" jawab Ayah Yeni.
Kemudian mereka pun pergi ke meja makan untuk makan malam bersama. Di rumah itu hanya mereka bertiga karena Yola kakak Yeni sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota bersama suaminya.
Setelah selesai makan Yeni membantu ibunya membereskan bekas makan tadi dan setelah selesai Yeni langsung kembali kamarnya.
Tak lama azan Isya berkumandang, Yeni pun melaksanakan sholat Isya terlebih dahulu sebelum tidur.
Yeni merebahkan tubuhnya di tempat tidur setelah melaksanakan sholat Isya. Ia teringat lagi pada Leon.
" Oke aku minta maaf aja besok biar aku tenang " ucap Yeni kemudian memejamkan matanya dan tersenyum.
Sedangkan Leon sedang nongkrong dengan Risky dan Dareen di sebuah kafe di kota Surabaya. Leon masih memikirkan Tya, walaupun baru pertama kali melihat Tya tapi Tya sudah menarik perhatiannya.
" Leon lo kenapa?" tanya Dareen yang dari tadi melihat Leon melamun.
" Gak papa " jawab Leon datar.
" Lo dari tadi ngelamun terus. Gue takut lo sawan deh " ucap Dareen bergidik ngeri.
" Apaan sih lo " ucap Leon ketus kemudian langsung beranjak pergi meninggalkan mereka.
" Kenapa sih tu anak?" tanya Dareen pada Risky dan Risky mengerdikan kedua bahunya pertanda ia tidak tahu.
Leon melajukan motornya menuju rumahnya. Sesampainya di rumah sepi mungkin karena penghuni rumah sudah tertidur karena memang sudah cukup larut malam. Leon naik ke lantai atas untuk menuju kamarnya.
Keesokan harinya Leon sudah siap dengan seragamnya. Leon pun turun ke lantai bawah. Di meja makan sudah ada orang tuanya yaitu Mama Rita dan Papa Axel.
" Pagi ma pa " ucap Leon kemudian duduk di kursi berhadapan dengan mamanya.
" Pagi sayang " jawab Mama Rita.
Mama Rita mengoleskan selai kacang kesukaan Leon pada rotinya dab memberikannya pada Leon. Leon menerimanya dan memakannya sampai habis kemudian meminum susunya.
" Leon berangkat ma pa " pamit Leon.
" Hati-hati sayang " ucap Mama Rita.
Sedangkan Papa Axcel hanya menganggukkan kepalanya.
" Iya ma " jawab Leon.
Kemudian Leon pun menaiki motornya dan melajukannya menuju sekolah. Saat sampai di parkiran ada seseorang yang menghampirinya dan itu adalah Yeni.
" Lo Leon kan?" ucap Yeni saat sudah dihadapan Leon.
Leon tidak memperdulikan Yeni dan melanjutkan jalannya.
" Tunggu " ucap Yeni saat melihat Leon pergi.
" Ada apa?" tanya Leon dingin tanpa membalikan badannya.
" Gue minta maaf kemaren udah nuduh lo " ucap Yeni mengesampingkan rasa gengsinya.
" Gue gak peduli " jawab Leon datar kemudian langsung pergi meninggalkan Yeni.
Tya emosi melihat Leon yang tidak menghargai permintaan maafnya.
" Hiiihhh aku udah minta maaf sama dia tapi gitu balasan. Asli nyesel aku udah minta maaf sama dia sampai ngesampingin rasa gengsiku " ucap Yeni sangat kesal.
" Ada gitu ya cowok dingin banget kaya gitu. Ngomong sama dia serasa di kutub utara. Dasar cowok kulkas " gerutu Yeni kemudian langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Cahaya
Semangat Thor
2021-08-29
0