Jam pelajaran pertama pun di mulai. Karena ini hari pertama dan ada, beberapa gabungan kelas jadi untuk hari ini hanya perkenalan.
" Leonardo Richard maju ke depan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Dwi guru yang memang sedang ada jam di kelas mereka.
Karena namanya dipanggil Leon pun berdiri ke depan dan memperkenalkan dirinya.
" Nama saya Leonardo Richard dan biasa dipanggil Leon. Saya dari kelas X-A " ucap Leon memperkenalkan diri.
" Oh jadi namanya Leon " gumam Yeni sambil menatap Leon kesal.
" Baik Leon kamy boleh duduk " ucap Bu Dwi.
Leon pun melangkah kembali ke tempat duduknya. Tapi sebelum itu saat di dekat meja Tya, tidak sengaja mata mereka bertemu dan Tya tersenyum pada Leon.
Deg deg deg.
Jantung Leon berdegub sangat kencang saat melihat senyum itu dan baru kali ini dia merasakannya.
" Kenapa jantung gue jadi gini pas liat senyum dia " batin Leon kemudian langsung kembali duduk di tempatnya.
" Selanjutnya Yeni Sarasvati " ucap Bu Dwi memanggil Yeni.
Yeni berdiri dan maju ke depan untuk memperkenalkan diri.
" Perkenalkan nama saya Yeni Sarasvati. Saya biasa dipanggil Yeni dan saya dari kelas X-E " ucap Yeni.
" Terima kasih Yeni, silahkan duduk kembali " ucap Bu Dwi.
" Yang terakhir Tya Ningrum Wulandari " ucap Bu Dwi.
" Perkenalkan nama saya Tya Ningrum Wulandari. Kalian bisa saya panggil Tya. Saya dari kelas X-B" ucap Tya tersenyum.
" Tya nama yang bagus " gumam Leon pelan.
Tapi tanpa Leon ketahui Risky masih bisa mandengarnya.
" Sepertinya Leon tertarik dengan gadis itu " batin Risky tersenyum.
Risky berbeda dengan Dareen, dia tidak menganggap Tya tidak pantas karena kekurangannya. Bagi Risky jika memang Leon menyukai Tya yang penting itu membuat Leon bahagia.
Waktu beranjak sore dan waktunya mereka pulang sekolah. Yeni akan Mengantar Tya ke rumahnya terlebih dahulu.
" Mba aku ke toilet dulu ya " ucap Yeni.
" Kamu gak papa dek? Dari tadi ke toilet mulu " tanya Tya khawatir.
" Nggak kok mba mungkin cuma kebanyakan makan sambel ini mah " jawab Yeni kemudian langsung pergi.
Sedangkan Leon dia sedang menuju parkiran bersama teman-temannya. Tapi saat dia menaiki motor miliknya kunci motor itu tidak ada. Leon merogoh semua kantongnya dan juga tasnya tapi kunci itu belum ketemu.
" Lo kenapa kaya nyari sesuatu gitu ?" tanya Dareen saat melihat Leon kebingungan seperti sedang mencari sesuatu.
" Kunci motor gue gak ada " jawab Leon.
" Di tas lo kali " ucap Dareen.
" Gak ada " jawab Leon.
" Mungkin ketinggalan di kelas " ucap Risky.
Leon pun teringat sesuatu jika dia meletakan kunci motornya di laci mejanya.
" Ah gue baru inget " ucap Leon.
" Kalian duluan aja " lanjut Leon kemudian langsung berjalan kembali ke kelasnya.
" Ayok kita pulang " ucap Risky.
" Gas " jawab Dareen lalu mereka melanjukan motornya ke rumah masing-masing.
Leon akan memasuki kelasnya, tapi dia melihat laki-laki juga memasuki kelasnya dan sepertinya itu murid baru adik kelasnya.
Leon penasaran dan melihatnya dari pintu tanpa ketahuan laki-laki tadi. Ternyata laki-laki tadi menemui Tya. Laki-laki itu adalah Ahmad kekasih Tya.
" Tya " panggil Ahmad.
" Lo ngapain kamu disini ?" tanya Tya tiba-tiba mendatanginya.
Karena jarang sekali mereka bertemu kecuali memang direncanakan. Mereka memang pacaran sembunyi-sembunyi dan Hanya Yeni dan satu teman Ahmad yang tahu.
" Aku mau bicara sama kamu" ucap Ahmad serius.
" Mau bicara apa?" tanya Tya.
Sedangkan Leon di luar masih memperhatikan mereka dan mendengarkan percakapan mereka.
" Aku mau kita putus " ucap Ahmad.
" Jadi dia kekasih Tya " gumam Leon saat mendengar percakapan mereka.
Bagai disambar petir di siang bolong, Ahmad mengatakan putus pada Tya. Tya masih belum percaya, dia sangat menyayangi Ahmad.
" Kamu mau kita putus ?" tanya Tya masih belum percaya.
" Iya aku mau kita putus" jawab Ahmad.
" Tapi kenapa?" tanya Tya dengan suara bergetar menahan air matanya.
" Aku gak bisa jalin hubungan diem-diem gini. Aku kaya gak dianggap dan juga jujur aku sudah bosan sama kamu. Aku minta maaf aku sudah nemuin seseorang yang lebih bisa buat aku nyaman dari pada kamu " ucap Ahmad.
Hati Tya serasa teriris pisau mendengar penuturan Ahmad. Cinta pertamanya harus berakhir seperti ini. Tya mencoba menguatkan hatinya. Dia juga sadar akan posisinya, mana ada yang akan mencintainya dengan tulus.
" Kalo memang itu kemauan kamu aku terima " jawab Tya berusaha tersenyum.
" Makasih, sekali lagi aku minta maaf " ucap Ahmad. " Aku pergi dulu " lanjutnya kemudian keluar dari kelas.
Saat di depan pintu dia bertemu dengan Leon yang memang masih disana. Leon menatapnya dengan tajam lalu Ahmad segera pergi dari situ.
Leon merasa kasihan dengan Tya. Baru kali ini dia merasakan seperti ini. Leon sebelumnya tidak pernah peduli dengan masalah orang lain apalagi orang baru dikenalnya tapi berbeda dengan Tya.
Leon berusaha tidak peduli dengan Tya yang menangis setelah kepergian Ahmad. Tapi hati kecilnya berkata lain. Akhirnya Leon pun masuk menghampiri Tya yang sedang menangis. Walaupun sikapnya dingin dan datar tapi hati Leon baik.
" Gak usah nangis cuma gara-gara cowok gak penting kaya gitu " ucap Leon dengan mode datarnya.
Tya terkejut. " Kamu denger semuanya?" tanya Tya pada Leon.
Leon hanya terdiam tidak menjawab dan Tya menganggap bahwa Leon memang telah mendengar semuanya. Tya lebih terisak dalam tangisnya. Leob menjadi bingung harus melakukan apa.
" Heh lo apain mba gue " ucap Yeni yang baru datang dari toilet melihat Tya menangis dan disitu ada Leon.
Yeni mendekati Tya dan Tya langsung memeluknya sambil masih menangis.
" Gak gue apa-apain " jawab Leon santai karena memang itulah kenyataannya.
" Gak usah bohong deh lo. Gak mungkin gak lo apa-apain tadi sampek nangis gini " ucap Yeni tidak terima.
" Lo tanya aja sama dia " ucap Leon sambil menunjuk Tya.
" Awas ya lo kalo ini gara-gara lo " ucap Yeni menatap tajam Leon.
Leon tidak memperdulikan ancaman dari Yeni dan langsung menuju mejanya untuk mengambil kunci motor yang tertinggal. Setelah itu Leon pergi meninggalkan mereka.
Yeni terus mencoba menenangkan Tya. Setelah Tya cukup tenang Yeni berusaha bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
" Mba kenapa? Apa yang terjadi?" tanya Yeni pada Tya.
Akhirnya Tya pun menceritakan semuanya antara dirinya dengan Ahmad dan bukan Leon yang membuatnya menangis.
" Ternyata aku salah paham " ucap Yeni menjadi tak enak hati telah menuduh Leon.
" Ya udah mba, gak usah dipikirin. Mba bersyukur aja karena tuhan telah memperlihatkan kalo dia gak tulus sama mba " ucap Yeni dan Tya hanya menganggukkan kepalanya.
Karena hari semakin sore, mereka pun bergegas pulang agar tidak membuat khawatir orang tua mereka.
****************************************
Disini akan ada beberapa episode yang memperlihatkan ketertarikan Leon dengan Tya. Karena Ardi belum muncul jadi difokuskan ke Leon yang menyukai Tya tadi masih gengsi karena Tya berbeda dan juga masih ada pertengkaran-pertengkaran antara Leon dan Yeni.
Tetap setia dukung aku ya 😊
Mohon bantuan vote, like, dan komennya ya 🙏 Terima kasih 😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments