Pria Kulkasku
Di pagi yang sangat cerah Yeni sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Yeni memoles bibirnya dengan lipbalm lalu menyemprotkan parfum di seluruh tubuhnya.
" Perfect " ucap Yeni di depan cermin meja riasnya.
Yeni Sarasvati adalah seorang gadis yang baik dan ceria yang bersekolah di salah satu sekolah negeri di Surabaya. Dia mempunyai seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal diluar kota. Yeni tinggal bersama ayahnya yang bernama Yendi dan ibunya yang bernama Yosi. Ayah Yendi bekerja sebagai guru di sekolah dasar negeri di Surabaya dan Bu Yosi hanya ibu rumah tangga.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur semester. Kini Yeni sudah kelas 2 SMK dan dia akan mendapatkan kelas baru serta teman-teman baru yang terpilih satu kelas dengannya.
Yeni melajukan motornya menuju sekolah, tapi sebelum itu dia akan menjemput kakak sepupunya yang bernama Tya. Kakak sepupunya ini lumpuh dan Yeni selalu membantunya. Dia sangat menyayangi kakak sepupunya itu.
Setelah lima belas menit akhirnya dia sampai karena memang rumah sepupunya tidak terlalu jauh. Yeni mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Tok tok tok.
" Assalamualaikum " ucap Yeni.
Kemudian terdengar jawaban dari dalam rumah.
" Walaikumsalam " jawab seorang wanita kemudian pintu terbuka.
Ceklek. Pintu pun terbuka.
" Kamu Yen " ucap bibi dari Yeni yang bernama Bibi Sari.
" Mba Tya udah siap bi?" tanya Yeni sambil memasuki rumah mengikuti Bibi Sari.
" Udah tu " jawab Bibi Sari menunjuk Tya yang baru saja selesai sarapan.
Yeni melihat ke arah yang tunjuk Bibi Sari. Kemudian dia menghampiri Tya.
" Yeni " ucap Tya ketika melihat Yeni.
Yeni pun tersenyum. " Mba berangkat sama aku aja ya. Kita kan satu kelas juga sekarang " ucap Yeni duduk di kursi di sebelah Tya.
" Emang gak papa? Nanti malah ngerepotin kamu " ucap Tya takut merepotkan.
" Ya enggak lah mba. Aku gak merasa direpotin. Mba ini kaya sama siapa aja " jawab Yeni tersenyum.
" Ya udah " ucap Tya. " Kamu udah sarapan atau mau sarapan dulu?" lanjut Tya menawari Yeni.
" Aku udah sarapan mba. Kita berangkat sekarang aja ya biar gak telat " ucap Yeni kemudian mereka berpamitan dengan Bibi Sari dan Paman Nadi ayah dari Tya.
" Bi, mba Tya berangkat bareng aku aja hari ini " ucap Yeni pada Bibi Sari.
" Gak ngerepotin kamu Yen?" tanya Bibi Sari.
" Nggak kok bi " jawab Yeni tersenyum.
" Baiklah kalian hati-hati " ucap Bibi Sari.
" Ayah ibu kita berangkat dulu ya " ucap Tya mencium tangan kedua orang tuanya. Begitu juga dengan Yeni mencium tangan paman dan bibinya.
Kemudian Yeni membantu ke Tya naik motornya, Tya yang tidak memiliki kursi roda mengharuskan Yeni membantu memapahnya. Yeni pun melajukan motornya menuju sekolah mereka.
Hanya membutuhkan waktu lima menit mereka sudah sampai di sekolah karena memang jaraknya tidak terlalu jauh. Yeni memarkirkan motornya di parkiran khusus siswa.
Kemudian Yeni membantu memapah Tya menuju kelas mereka. Setelah sampai di kelas Yeni membawa Tya duduk di kursi.
" Makasih dek " ucap Tya pada Yeni dan Yeni pun tersenyum.
Tiba-tiba Yeni merasakan perutnya sakit dan ingin ke kamar mandi. Yeni meletakan tasnya di meja sebrang tempat duduk Tya.
" Mba aku ke tiolet dulu gak tahan nih " ucap Yeni kemudian langsung keluar kelas dan berlari menuju toilet.
Yeni membuang hajatnya di toilet cukup lama.
" Ah lega " ucap Yeni setelah keluar dari toilet.
Kemudian Yeni pun kembali ke kelasnya, tapi tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang. Karena badan si penabrak lebih besar dari Yeni mengakibatkan Yeni terjatuh.
" Brukk " Yeni terjatuh.
" Aw " pekik Yeni tapi orang yang menabrak Yeni tidak memperdulikannya dan malah melanjutkan jalannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Yeni merasa sangat kesal. Bukannya menolongnya dan meminta maaf, si penabrak itu malah pergi meninggalkannya. Yeni bangkit kemudian mengejar orang itu.
" Hey lo berhenti " teriak Yeni tapi orang itu juga tidak berhenti.
Yeni menjadi emosi dan menghadang orang itu. Saat berada dihadapkannya Yeni memasang wajah sangat marah.
" Minggir " ucap penabrak tersebut dingin. Dia adalah Leon.
Leonardo Richard adalah pemuda dari keluarga yang kaya raya. Dia adalah pewaris tunggal perusahaan ayahnya. Sikapnya yang dingin dikarenakan dia telah melalui didikan keras dari ayahnya. Leon termasuk pemuda yang sangat diidam-idamkan oleh kaum hawa karena wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang atletis sungguh memikat.
" Lo minta maaf dulu ke gue baru gue minggir " ucap Yeni emosi.
" Buat apa gue minta maaf sama lo " ucap Leon ketus menatap tajam Yeni.
Tatapan tajam itu sangat menakutkan untuk Yeni tetapi Yeni tetap menunjukkan keberaniannya.
" Lo udah nabrak gue jadi lo harus minta maaf ke gue " ucap Yeni menatap tajam balik Leon.
" Ogah " ucap Leon kemudian langsung mendorong Yeni ke samping dan pergi meninggalkan Yeni.
Yeni sangat emosi kali ini, dia benar-benar tidak habis pikir ada orang seperti itu.
" Dasar cowok nyebelin, angkuh banget. Mukanya kaku dingin lagi kaya kulkas " gerutu Yeni.
Yeni mencoba meredam emosi dan kembali ke kelas. Tapi saat memasuki kelas, Yeni melihat Leon sudah duduk di kursi paling belakang.
" Ternyata dia sekelas sama gue " gumam Yeni sambil melihat Leon.
Leon sempat melihat Yeni sekilas tapi tidak menghiraukan keberadaannya. Yeni duduk di kursinya.
" Lo kenapa Yen ?" tanya Lisa. Lisa adalah temannya dan juga Tya dari sekolah menengah pertama.
" Iya dek, kamu kenapa?" sambung Tya.
Nisa dan Sasa yang merupakan teman baru mereka juga penasaran dengan Yeni yang memasuki kelas dengan muka kesal.
" Gak papa kok " jawab Yeni. Dia memang masih belum mau menceritakannya karena akan membuatnya bertambat kesal.
Sementara Leon, dia terus memperhatikan Tya. Gadis dengan senyum manis itu membuatnya tertarik. Apalagi dengan keadaannya dia tetap bisa ceria.
" Gadis yang menarik " batin Leon masih terus memperhatikan Tya.
Kemudian datang kedua sahabatnya yaitu Risky dan Dareen. Dareen melihat Leon yang melamun sambil memperhatikan Tya.
" Lo kenapa liatin tu cewek lumpuh itu " ucap Dareen menyadarkan lamunan Leon kemudian duduk di sampingnya.
" Gue gak liatin siapa-siapa" jawab Leon datar.
" Jangan sampe lo suka sama dia karena itu bakal ngerusak harga diri lo. Secara gitu Leon cowok keren dan juga kaya masa suka sama cewek lumpuh kaya dia " ucap Dareen pada Leon.
" Gak akan " jawab Leon pasti.
" Mungkin bener apa yang dibilang Dareen. Gak mungkin juga gue bakal suka sama dia. Gue cuma simpati sama keadaannya " batin Leon dalam hatinya.
Sedangkan Risky hanya diam mendengarkan pembicaraan antara Dareen dan Leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments