Pahlawan Hitam

Pahlawan Hitam

Dunia lain

Kring...kring...

Kring...kring...

"Umm... sudah pagi yah."

Gumamku sambil melihat alarm yang sudah menunjukan jam 06:00.

"Ahh... sepertinya aku ketiduran dikamar Rina lagi saat mengajarinya belajar semalam." (???)

Namaku Zen Ignatius, seorang kutu buku dan disekolah aku dikenal sebagai si jenius karena selalu mendapatkan nilai sempurna, saat aku masih kecil aku selalu sendiri dan tidak tahu siapa orang tuaku dan keluarganya Rina merawatku.

Rina Tamaka adalah teman masa kecilku dan orang yang merawatku saat aku masih kecil, dan dia juga adalah salah satu tercantik disekolah.

Aku membangunkan Rina dan menyuruhnya bersiap-siap pergi ke sekolah.

"Rin, bangun ini sudah pagi." (Zen)

* menguap * "Umm... selamat pagi Zen." (Rina)

"Aku akan mandi duluan, kau bereskan buku-bukumu dulu ya" (Zen)

Aku langsung pergi ke kamarku untuk mengambil handukku dan bergegas pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi aku bersiap dan berjalan ke ruang makan.

"Selamat pagi paman, bibi." (Zen)

"Selamat pagi Zen." (Bibi)

"Pagi, seperti biasa kau selalu bangun pagi ya, Zen" (Paman)

Mereka adalah orang tua Rina, mereka yang merawatku hingga sekarang mereka sudah seperti keluargaku sendiri.

"Oh iya, Rina masih tertidur?" Tanya bibi padaku sambil memasak. (Bibi)

"Dia sudah bangun, mungkin sedang mandi." Jawabku sambil membaca buku. (Zen)

 Tidak lama kemudian Rina datang dan langsung duduk di ruang makan.

"Selamat pagi ayah, ibu." (Rina)

"Selamat pagi." Mereka menjawabnya secara bersamaan. (Paman & Bibi)

Kami sarapan bersama lalu kami berpamitan dan langsung berangkat sekolah, saat dijalan kami seperti orang yang berpacaran, disepanjang jalan banyak murid-murid yang memandangi kami tapi aku berpura-pura tidak melihatnya dan Rina sama sekali tidak merasa terganggu. saat sedang berjalan tiba-tiba...

"Pagi, Riiinaaa" (Teo)

"Selamat paaaggii, bos Rina." (Reza)

"Selamat pagi, nona Rina." (Leon)

 Mereka adalah trio pembawa masalah yaitu Teo, Reza dan Leon bosnya, mereka selalu memukuliku dan memaksaku mengerjakan PR mereka.

"Pagi" Ia mengatakan itu dengan nada dingin. (Rina)

"Maukah nona Rina berjalan ke sekolah bersamaku?" Leon mengatakan itu dengan nada yang ramah sambil membungkuk. (Leon)

"Tidak, terima kasih" Jawab Rina dengan dingin dan berlari sambil menarik tanganku, aku menoleh ke belakang dan mereka memasang ekspresi marah padaku.

                                     ******

Sebelum masuk ke kelas aku berpisah dengan Rina dan aku pergi ke toilet, saat kembali ke kelas Rina sedang duduk di kursinya dan sedang diganggu oleh mereka bertiga, Rina langsung berlari ke arahku dan bersembunyi di belakangku.

"Hei, kau minggir kalau kau tidak ingin kami pukul" Kata Leon sambil menarik dasiku. (Leon)

"Tidak mau, kalian sebaiknya tidak menggangu Rina terus." jawabku dengan santai. (Zen)

Tiba-tiba lantainya muncul sebuah lingkaran sihir dan seketika kelasnya berubah menjadi sebuah ruangan.

"Huh, apa yang terjadi." Ucap Leon dengan kebingungan. (Leon)

Aku melihat sekeliling hanya ada tembok yang terbuat dari batu bata dan lantainya terbuat dari semen. Aku benar benar bingung dengan apa yang terjadi.

"Zen, dimana kita?" Tanya Rina sambil memelukku dengan erat. (Rina)

"Aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi" Aku mengatakan itu sambil melihat sekeliling. (Zen)

Lalu didepan ada sebuah tangga keatas dan dari sana datang seorang gadis yang memakai gaun dan seorang kakek tua yang mata kanannya tertutup dan memakai pakaian raja, aku berpikir mungkin itu seorang putri dan sang raja.

"Selamat datang di kerajaan ku para pahlawan pemberani, namaku Alfred Fredrosse dan ini putriku Lisa Fredrosse." Kata sang raja dengan nada yang sopan. Semuanya terlihat kebingungan setelah dipanggil dengan pahlawan pemberani. (Raja)

 "Apa maksudmu dengan pahlawan pemberani?" Tanya Leon dengan nada sopan. (Leon)

"Kalian adalah pahlawan yang akan menyelamatkan dunia ini dari sebuah portal kehancuran." (Raja)

"Apakah kami akan dikembelikan jika kami berhasil menyelamatkan dunia ini? (Zen) 

"ya, mungkin" (Raja)

Mungkin? itu artinya tidak pasti bisa dikembalikan, aku tidak percaya dengan yang dikatakannya tapi mungkin aku berpura pura saja.

"Besi ini adalah status plate yang akan menunjukan kekuatan kalian, kalian akan menaikkan levelnya untuk menjadi kuat." Kata sang putri sambil membagikan sebuah lempengan besi. (Putri Lisa)

"Bagaimana Cara menggunakannya?" (Teo)

"Kalian cukup meneteskan darah kalian ke besi itu saja" (Putri Lisa)

Untungnya aku membawa jarum kecil, aku mengeluarkan jarum dari sakuku dan meneteskan darahku ke besiku

"Zen, aku takut jarum tusukin ya?" Kata Rina dengan nada yang lembut.

"Manja banget, yasudah sini tanganmu." Kataku dan langsung menusuk jari telunjuknya dengan pelan dan Leon melihatku membawa jarum ia langsung mengambil jarumnya dariku. (Zen)

"Wah, jarum tuh? pinjam dong." Kata Leon dengan nada sopan dan langsung mengambil jarumnya.

Aku sangat kesal dengan sifatnya Leon tapi aku tidak peduli lagi, aku melihat status plate ku dan aku sangat terkejut

           

STATUS

NAMA: ZEN IGNATIUS

UMUR: 15 TAHUN

CLASS: UNKNOWN

LEVEL: 0

SKILL: • WHITE FIRE

            • MEGA HEALL

Apa ini aku tidak mengerti, kenapa levelku nol. Aku sangat terkejut dan merasa aneh.

"Ada apa Zen?" (Rina)

"Ti..tidak apa-apa." Aku mengatakan itu sambil menyembunyikan status plateku karena aku tidak ingin ada yang tahu kalau aku level paling kecil.

"Hei... jenius kenapa kau terlihat pucat, coba lihat status platemu." Tanya Leon sambil menghampiriku.

Aku hanya diam dan menyembunyikan status plateku di belakangku. Leon merasa heran dan menyuruh Teo dan reza memegangiku.

"Reza, Teo Tahan dia." (Leon)

Baik,bos" (Teo & Reza)

mereka memegangiku dan Leon langsung mengambil status plateku. 

"Hahaha, apaan ini kau lemah sekali." (Leon)

"Memangnya kekuatanmu apa?" (Zen)

"Tidak mau kasih liat sama orang lemah." (Leon)

Ia mengatakan itu dengan meghinaku lalu melempar status plateku dan pergi begitu saja.

Sang putri tiba-tiba memungut status plateku lalu melihatnya dan langsung memberikannya padaku.

"Aku tidak tahu kau bisa menggunakan api putih dan kelasmu tidak diketahui." (Putri Lisa)

"Apa api putih itu langka?" (Zen)

"Itu sangat langka tapi tidak berguna untuk bertarung." (Putri Lisa)

"Eh?" (Zen)

Putri langsung pergi setelah berkata begitu, tapi aku sangat terkejut kalau aku tidak bisa menggunakan skill untuk bertarung dan raja pun datang padaku dan ingin melihat status plateku.

"Namamu Zen bukan?" (Raja)

"Ya benar ada apa?" (Zen)

"Boleh aku melihat status platemu?" (Raja)

aku langsung memberikan status plateku pada raja dan saat raja melihat status plateku, wajahnya begitu terkejut setelah melihatnya.

"Ada apa dengan status plateku?" (Zen)

"Ti..ti..tidak, hanya saja aku baru kali melihat skill yang kau punya tidak bisa digunakan." Jawab raja dengan agak panik.

Aku masih belum tahu kegunaan api putih dan melihat ekspresi wajah raja putri dan raja sangat aneh, apa api ini benar tidak bisa digunakan untuk bertarung.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Sipp...

2021-11-09

1

Budi Bud

Budi Bud

thor penulisannya di benerin lah,kan itu udah di tulis yang ngucapnya knapa di tulis lagi nama orangnya

2021-10-04

0

endhi

endhi

hummm povny..

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia lain
2 Pengkhianatan
3 Devil Slayer
4 Kemunculan api putih
5 Kunci
6 Penguasa hutan kematian
7 Kota Valmas
8 Sekolah
9 Anak yang tidak normal
10 Teman
11 Dia yang ditakuti
12 Maria Kyoko
13 Skill Growth
14 Pedang pembunuh Iblis
15 Desa Nero
16 Lilith Miyazaki
17 Crystal biru
18 Azazel
19 Putri kerajaan Agate
20 Kerajaan Agate
21 Membantu Kerajaan Agate
22 Permintaan dan kuil misterius
23 Kuil misterius
24 Vampir
25 Seorang stalker
26 Sebuah Ramalan
27 Kontrak dengan dua iblis
28 Perubahan Zen
29 Riska ngambek
30 Laura
31 Menahan aura
32 Busur Lilith
33 Pencuri busur
34 Rencana
35 Turnamen sihir
36 Turnamen sihir
37 Raja Akira dan Raja Azura
38 Dua pengguna iblis bertarung
39 Pertemuan kembali
40 Misi pertama
41 Portal dan suasana bunga
42 Portal dan iblis
43 Zen vs Melves
44 Rencana persiapan perang
45 Mimpi terburuk
46 Demam Zen
47 Kastil Canvil
48 Pertemuan dengan teman lama
49 Saatnya menyerang kastil
50 Riska Scarlett vs Maria Kyoko
51 Berpisah dengan teman lama
52 Sesuatu yang berharga menghilang
53 Kota Gin
54 Reuni di kota Gin
55 Kekhawatiran Lucy
56 Persiapan penyerangan
57 Surat di pagi hari
58 Perang di kota Gin
59 Romy Kifa
60 Hutan elf
61 Pohon suci
62 Wujud pohon suci
63 Pertemuan kembali pahlawan dan raja iblis
64 Mengingat kembali
65 Latihan dan interogasi
66 Masalah di depan gerbang
67 Kota Kawa
68 Pedagang budak
69 Membebaskan budak (Bagian 1)
70 Membebaskan budak (Bagian 2)
71 Membebaskan budak (Final)
72 Teman baik
73 Pagi yang indah?
74 Kota Rewa
75 Pengacau acara pertunangan
76 Kebenaran
77 Tujuan selanjutnya
78 Durandal
79 Kata Penutup
80 Cerita lama
81 Zen dan ratu Kerajaan Welford
82 Serangan dalam pesta
83 Jantung Iblis
84 Desa kabut
85 Joker
86 Kembalinya Zen
87 Hellfrit sang Duke
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Dunia lain
2
Pengkhianatan
3
Devil Slayer
4
Kemunculan api putih
5
Kunci
6
Penguasa hutan kematian
7
Kota Valmas
8
Sekolah
9
Anak yang tidak normal
10
Teman
11
Dia yang ditakuti
12
Maria Kyoko
13
Skill Growth
14
Pedang pembunuh Iblis
15
Desa Nero
16
Lilith Miyazaki
17
Crystal biru
18
Azazel
19
Putri kerajaan Agate
20
Kerajaan Agate
21
Membantu Kerajaan Agate
22
Permintaan dan kuil misterius
23
Kuil misterius
24
Vampir
25
Seorang stalker
26
Sebuah Ramalan
27
Kontrak dengan dua iblis
28
Perubahan Zen
29
Riska ngambek
30
Laura
31
Menahan aura
32
Busur Lilith
33
Pencuri busur
34
Rencana
35
Turnamen sihir
36
Turnamen sihir
37
Raja Akira dan Raja Azura
38
Dua pengguna iblis bertarung
39
Pertemuan kembali
40
Misi pertama
41
Portal dan suasana bunga
42
Portal dan iblis
43
Zen vs Melves
44
Rencana persiapan perang
45
Mimpi terburuk
46
Demam Zen
47
Kastil Canvil
48
Pertemuan dengan teman lama
49
Saatnya menyerang kastil
50
Riska Scarlett vs Maria Kyoko
51
Berpisah dengan teman lama
52
Sesuatu yang berharga menghilang
53
Kota Gin
54
Reuni di kota Gin
55
Kekhawatiran Lucy
56
Persiapan penyerangan
57
Surat di pagi hari
58
Perang di kota Gin
59
Romy Kifa
60
Hutan elf
61
Pohon suci
62
Wujud pohon suci
63
Pertemuan kembali pahlawan dan raja iblis
64
Mengingat kembali
65
Latihan dan interogasi
66
Masalah di depan gerbang
67
Kota Kawa
68
Pedagang budak
69
Membebaskan budak (Bagian 1)
70
Membebaskan budak (Bagian 2)
71
Membebaskan budak (Final)
72
Teman baik
73
Pagi yang indah?
74
Kota Rewa
75
Pengacau acara pertunangan
76
Kebenaran
77
Tujuan selanjutnya
78
Durandal
79
Kata Penutup
80
Cerita lama
81
Zen dan ratu Kerajaan Welford
82
Serangan dalam pesta
83
Jantung Iblis
84
Desa kabut
85
Joker
86
Kembalinya Zen
87
Hellfrit sang Duke

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!