Pengkhianatan

Aku masih penasaran apa api putihku benar-benar tidak bisa digunakan untuk bertarung, lalu apa kegunaannya?

"Kami telah menyiapkan jamuan untuk menyambut kalian." Kata putri sambil membawa kami ke ruang makan yang ada dilantai atas.

Saat diruang makan aku hanya duduk berdua bersama Rina, kami menikmati makan kami dan tiba-tiba aku terkejut melihat tangan Rina yang memegang sendok berisi nasi dan mengarahkannya padaku.

"Apa kau mau menyuapiku?" (Zen)

"Ya, jadi buka mulutmu" Ia mengatakan itu dengan wajah yang sangat merah dan ia benar-benar imut

"Kau tidak perlu menyuapiku, aku bisa makan sendiri" (Zen)

"Sudahlah buka saja mulutmu, aku pegal memegangnya" Jawabnya dengan nada yang agak marah.

Aku menghela nafas dan membuka mulutku dan Rina langsung meyuapiku.

"Ba-bagaimana?enak?" Tanyanya dengan wajah yang malu-malu

"Rasanya biasa saja." (Zen)

"Kalau begitu, buka mulutmu." Kataku sambil menyuapi Rina

Saat sedang menyuapi Rina tiba-tiba...

Bruuuk!!!

Leon dan teman temannya menendang makanan kami hingga tumpah ke lantai

"APA MAKSUDMU MELAKUKAN ITU PADA KAMI!" Bentak Rina kepada Leon.

Leon tertawa dan mengatakan.

"Aku hanya tidak suka kau saling suap suapan dengan si tidak berguna ini." (Leon)

Lalu putri Lisa datang menghampiri kami

"Ada apa ini?" Tanya Putri Lisa dengan nada yang lembut kepada kami

Leon sikapnya dan cara bicaranya langsung berubah

"Oh,tuan putri maaf atas keributan kami." Jawab Leon dengan ramah.

"Tidak apa apa, kau yang bernama Zen bukan? Raja menyuruhku membawamu ke ruang tahta." (Putri Lisa)

Aku langsung berdiri dan ikut putri pergi ke ruang tahta, aku masih penasaran kenapa wajah mereka begitu aneh melihat aku bisa menggunakan api putih dan mungkin dia ingin memberitahuku tentang api putihku.

Saat sampai di ruang tahta banyak prajurit berjejer, lalu 5 orang yang memakai zirah sepertinya kapten ksatria, dan di kursi tahta sang raja sedang duduk seperti menungguku.

"Ayah, Zen sudah disini." (Putri Lisa)

"Baiklah, kalian semua keluar, ada yang ingin kubicarakan dengannya." Kata raja mengusir semua yang ada di ruang tahta.

Semua pergi keluar sambil menatapku dengan wajah yang sangat marah. Saat semua sudah keluar wajah raja langsung terlihat seram seperti sedang marah kepadaku.

"Baiklah, Zen kau harus menjawabku dengan jujur." Kata raja dengan nada yang menyeramkan.

"Baik" Jawabku dengan cepat.

"Sebenarnya siapa kau sebenarnya?" (Raja)

"Huh, aku hanya seorang murid biasa yang sangat suka dengan membaca buku." (Zen)

"Begitu ya, jadi kau tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya, baiklah kau boleh pergi." (Raja)

"Baik" (Zen)

Tapi aku benar benar tidak mengerti kenapa wajah mereka begitu seram dan menanyakan siapa aku sebenarnya, memangnya aku orang jahat apa.

Aku menuju ke arah pintu keluar dan ada putri Lisa berdiri diluar pintu dan seperti sedang menungguku.

"Apa kau ada waktu, Zen?" (Putri Lisa)

"Kurasa tidak ada, kenapa kau bertanya begitu." (Zen)

"Kalau begitu apa kau mau makan malam bersamaku nanti?" (Putri Lisa)

"Baiklah" (Zen)

"kalau begitu aku nanti datang ke kamarmu untuk menjemputmu" (Putri Lisa)

Aku hanya mengangguk dan berjalan ke kamar Rina untuk melihat apa yang sedang dilakukannya.

Aku berjalan ke arah kamarnya Rina dan saat didepan kamarnya Rina aku mengetuk pintunya.

"*Mengetuk* Rina, kau di dalam" (Zen)

Rina membuka pintunya dan langsung menarikku kedalam

"Apa yang tadi kau bicarakan dengan raja" (Rina)

"Eh...bukan apa apa kok, ada apa memangnya?" Kataku dengan tidak memberi tahu apa yang dikatakan raja tadi karena aku tidak mengerti apa maksud perkataannya.

"Kau berbohong ya" Kata Rina dengan wajah yang marah

"Tidak...aku tidak berbohong, ada apa memangnya" (Zen)

"soalnya tadi aku melihat beberapa penjaga mengatakan kalau kau itu....bukan manusia" (Rina)

"Huh...haha, mungkin itu salah orang jadi kau salah dengar" (Zen)

"Mungkin, tapi kau harus berhati hati" (Rina)

"Ok, aku akan kembali ke kamarku" (Zen)

"Baiklah, bye" (Rina)

Aku keluar dari kamar Rina dan aku masuk ke kamarku dan langsung berbaring di kasur untuk tidur sebentar.

2 jam kemudian

* Knock *

Aku mendengar suara mengetuk pintuku dan aku mecoba membuka mataku dan berjalan ke arah pintu, saat membuka pintu aku baru ingat kalau aku ada janji makan malam dengan putri Lisa dan aku langsung bergegas berganti baju dan keluar dari kamarku dengan cepat, saat membuka pintu sudah ada putri Lisa yang sedang menungguku.

"Kau lama sekali" Tanya Lisa dengan wajah yang marah tapi sangat imut.

"Maaf...maaf, tadi aku ketiduran" (Zen)

"Sudah, ayo kita berangkat" (Putri Lisa)

"Ba...baik" Jawabku sambil ditarik oleh Lisa

Akhirnya kami sampai di sebuah tempat makan yang sangat besar dan saat kami masuk, semua orang langsung menatap kami, kami pun duduk dan makan bersama.

"Apa makanannya enak?" (Putri Lisa)

"Ya" (Zen)

"Zen, ada yang ingin kutanyakan padamu" (Putri Lisa)

"Ada apa?" (Zen)

"Apa kau tahu siapa dirimu yang sebenarnya" (Putri Lisa)

(Pertanyaannya sama dengan pertanyaan Raja padaku tadi tapi kenapa mereka menanyakan itu padaku)

"Aku yang sebenarnya? apa maksudmu aku hanya seorang kutu buku." (Zen)

"Begitu ya, ya sudah ayo kita bersulang" (Putri Lisa)

"Y...ya" Jawabku sambil mengangkat gelasku dan bersulang

kami mengobrol dan tertawa bersama hingga jam menunjukan pukul 19:00

"Ini sudah larut, aku akan kembali ke kamarku" (Zen)

"Sayang sekali ya sudah sampai malam begini, Ya sudah sampai jumpa" (Putri Lisa)

Aku berdiri dan langsung pergi saat dijalan aku merasa seperti ada yang mengikutiku dari belakang tapi saat aku menoleh kebelakang tidak ada siapapun disana dan aku langsung berlari dengan cepat. Aku pun akhirnya sampai di depan kamarku dan memasukan tanganku ke saku untuk mengambil kunci kamarku tapi aku tidak menemukannya di manapun, aku melihat pintu seperti tidak dikunci, aku membuka pintu dan masuk ke kamarku dan langsung berbaring di kasur dan tertidur.

Saat pagi hari aku mendengar suara kuda berjalan, aku langsung bersiap tapi baju yang semalam aku pakai menghilang dan ada sebuah buku di atas meja lalu tiba tiba banyak penjaga masuk ke kamarku.

"Kau Zen Ignatius kan?" (Penjaga)

"Ya" (Zen)

"Raja telah memberikan perintah kepada kami untuk menangkapmu." (Penjaga)

"Huh?" (Zen)

Tanganku di rantai dan dibawa oleh para penjaga. Saat di ruang tahta banyak penjaga dan seluruh teman sekelasku bahkan Rina ada disana menatapku dengan tatapan dingin.

"Zen Ignatius apa kata terakhirmu?" Tanya Raja dengan nada yang marah.

"Huh, apa maksudmu aku tidak mengerti, memangnya apa salahku hingga kau menangkapku." (Zen)

"Aku menangkapmu karena kau telah mengambil kesucian Lisa dan mencuri buku sihir kami." Kata salah satu penjaga

"APA? KAPAN AKU MENODAI LISA DAN MENCURI BUKU?" (Zen)

"Jangan berpura pura tidak tahu, kau tidak hanya melecehkan tuan putri tapi kau juga berani mencuri buku sihir kerajaan. Sebagai hukuman kau akan dilempar ke jurang kematian" (Penjaga)

Aku langsung dibawa ke tempat jurang kematian semuanya melihatku dari para penjaga, seluruh teman sekelasku bahkan seluruh warga kota melihatku, saat aku menoleh ke belakang seluruh teman sekelasku tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku kecuali Rina, ia menangis di bahu temannya.

"Baiklah selamat tinggal, kuharap kau menyesali perbuatanmu." Kata raja

Penjaga pun menendangku dari belakang hingga aku jatuh ke ke jurang.

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Baru belajar nulis...hmmm belajar lebih lagi baru nulis,Jawab ( Zen ),apaan tuh, nggak ada orang nulis cerita kek gitu...jadi malas mau baca lanjut

2024-06-25

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Seru...

2021-11-09

0

Ryzen

Ryzen

Alurnya Ceritanya Hampir Mirip Kaya Anime Tate No Yuusha

2021-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia lain
2 Pengkhianatan
3 Devil Slayer
4 Kemunculan api putih
5 Kunci
6 Penguasa hutan kematian
7 Kota Valmas
8 Sekolah
9 Anak yang tidak normal
10 Teman
11 Dia yang ditakuti
12 Maria Kyoko
13 Skill Growth
14 Pedang pembunuh Iblis
15 Desa Nero
16 Lilith Miyazaki
17 Crystal biru
18 Azazel
19 Putri kerajaan Agate
20 Kerajaan Agate
21 Membantu Kerajaan Agate
22 Permintaan dan kuil misterius
23 Kuil misterius
24 Vampir
25 Seorang stalker
26 Sebuah Ramalan
27 Kontrak dengan dua iblis
28 Perubahan Zen
29 Riska ngambek
30 Laura
31 Menahan aura
32 Busur Lilith
33 Pencuri busur
34 Rencana
35 Turnamen sihir
36 Turnamen sihir
37 Raja Akira dan Raja Azura
38 Dua pengguna iblis bertarung
39 Pertemuan kembali
40 Misi pertama
41 Portal dan suasana bunga
42 Portal dan iblis
43 Zen vs Melves
44 Rencana persiapan perang
45 Mimpi terburuk
46 Demam Zen
47 Kastil Canvil
48 Pertemuan dengan teman lama
49 Saatnya menyerang kastil
50 Riska Scarlett vs Maria Kyoko
51 Berpisah dengan teman lama
52 Sesuatu yang berharga menghilang
53 Kota Gin
54 Reuni di kota Gin
55 Kekhawatiran Lucy
56 Persiapan penyerangan
57 Surat di pagi hari
58 Perang di kota Gin
59 Romy Kifa
60 Hutan elf
61 Pohon suci
62 Wujud pohon suci
63 Pertemuan kembali pahlawan dan raja iblis
64 Mengingat kembali
65 Latihan dan interogasi
66 Masalah di depan gerbang
67 Kota Kawa
68 Pedagang budak
69 Membebaskan budak (Bagian 1)
70 Membebaskan budak (Bagian 2)
71 Membebaskan budak (Final)
72 Teman baik
73 Pagi yang indah?
74 Kota Rewa
75 Pengacau acara pertunangan
76 Kebenaran
77 Tujuan selanjutnya
78 Durandal
79 Kata Penutup
80 Cerita lama
81 Zen dan ratu Kerajaan Welford
82 Serangan dalam pesta
83 Jantung Iblis
84 Desa kabut
85 Joker
86 Kembalinya Zen
87 Hellfrit sang Duke
88 Surat untuk raja iblis masa kini
89 Menuju Istana Iblis
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Dunia lain
2
Pengkhianatan
3
Devil Slayer
4
Kemunculan api putih
5
Kunci
6
Penguasa hutan kematian
7
Kota Valmas
8
Sekolah
9
Anak yang tidak normal
10
Teman
11
Dia yang ditakuti
12
Maria Kyoko
13
Skill Growth
14
Pedang pembunuh Iblis
15
Desa Nero
16
Lilith Miyazaki
17
Crystal biru
18
Azazel
19
Putri kerajaan Agate
20
Kerajaan Agate
21
Membantu Kerajaan Agate
22
Permintaan dan kuil misterius
23
Kuil misterius
24
Vampir
25
Seorang stalker
26
Sebuah Ramalan
27
Kontrak dengan dua iblis
28
Perubahan Zen
29
Riska ngambek
30
Laura
31
Menahan aura
32
Busur Lilith
33
Pencuri busur
34
Rencana
35
Turnamen sihir
36
Turnamen sihir
37
Raja Akira dan Raja Azura
38
Dua pengguna iblis bertarung
39
Pertemuan kembali
40
Misi pertama
41
Portal dan suasana bunga
42
Portal dan iblis
43
Zen vs Melves
44
Rencana persiapan perang
45
Mimpi terburuk
46
Demam Zen
47
Kastil Canvil
48
Pertemuan dengan teman lama
49
Saatnya menyerang kastil
50
Riska Scarlett vs Maria Kyoko
51
Berpisah dengan teman lama
52
Sesuatu yang berharga menghilang
53
Kota Gin
54
Reuni di kota Gin
55
Kekhawatiran Lucy
56
Persiapan penyerangan
57
Surat di pagi hari
58
Perang di kota Gin
59
Romy Kifa
60
Hutan elf
61
Pohon suci
62
Wujud pohon suci
63
Pertemuan kembali pahlawan dan raja iblis
64
Mengingat kembali
65
Latihan dan interogasi
66
Masalah di depan gerbang
67
Kota Kawa
68
Pedagang budak
69
Membebaskan budak (Bagian 1)
70
Membebaskan budak (Bagian 2)
71
Membebaskan budak (Final)
72
Teman baik
73
Pagi yang indah?
74
Kota Rewa
75
Pengacau acara pertunangan
76
Kebenaran
77
Tujuan selanjutnya
78
Durandal
79
Kata Penutup
80
Cerita lama
81
Zen dan ratu Kerajaan Welford
82
Serangan dalam pesta
83
Jantung Iblis
84
Desa kabut
85
Joker
86
Kembalinya Zen
87
Hellfrit sang Duke
88
Surat untuk raja iblis masa kini
89
Menuju Istana Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!