Setelah mandi dan sholat isya aku dan Embul segera duduk disamping rumah, tempat favorit kami nongkrong berdua.Maklumlah kami hanya orang sederhana yang tidak punya uang untuk dihambur-hamburkan. Tak lupa dua piring besar cemilan dan dua teh hangat menemani kami untuk ngobrol. Embul tampak antusias menungguku bercerita.
"Buruan deh Nad kamu cerita. Aku udah penasaran dari tadi. Sumpah aku khawatir banget lihat keadaan kamu yang kayak tadi" Oceh Embul. Tapi aku malah asyik makan cemilan yang kami bawa.
Puk
"Buruan atuh cerita. Eh ini malah makan mulu dari tadi" Omel Embul padaku.
"Bentar napa? lagi makan ini Mbul, lapar. Lagian orang cerita itu juga butuh tenaga tau"Aku tak kalah galak ngomel Embul. Yang diomelin hanya berdecak sebal tapi tetap membiarkan ku makan dengan lahap hingga aku menghabiskan dua piring cemilan yang kami bawa.
Haikkkk
" Buset dah, ini lapar atau laper banget. Emang harus ya mau cerita aja sampek makan segitu banyaknya"
"Lapar mbul, belum makan malam aku"
"Ck ck ck emang Bunda gak masak apa, sampai ngungsi makan disini"
"Masak, malah tadi bunda masak ikan teri kesukaan aku"
"Terus.... kenapa sekarang kayak orang kelaparan gitu makannya"
"Karena aku gak makan malam dirumah Bunda Mbul. Tadi aku kerumah Ayah"
"Terusssssss"
Aku menghela nafasku pelan lalu mulai bercerita.Sepertinya aku harus segera bercerita sebelum kucing garong didepanku ini mati penasaran.
Flashback On
"Tapi aku menerima perjodohan ini" Seorang laki-laki muda yang tiba-tiba datang sontak membuat mataku membola.
Aku mengenal wajah itu, sangat mengenalnya. Kenapa harus pria itu yang harus dijodohkan dengan ku. Pria yang begitu aku benci dan paling tak ingin kulihat lagi wajahnya.
Dulu aku begitu mencintai nya tapi sekarang rasa cinta itu berubah menjadi benci.
"Dan aku tidak menerima nya"Ucapku semakin yakin. Kulihat Ale mendekat kearahku.
" Nad, please beri aku satu kesempatan lagi"Ucapnya memelas kepadaku.
"Aku pernah memberi mu banyak kesempatan Ale"
"Kali ini aku janji gak bakal ulangin kesalahan ku Nad" Aku tertawa sinis mendengarnya.
"Sudah berubah? sejak kapan? " Ale terlihat menggaruk kepalanya. Aku jadi yakin kalau sampai saat ini Ale belum berubah. Suka main perempuan dan aku sangat tidak menyukainya.
"Sebaiknya lupakan perjodohan ini. Lagi pula sampai kapanpun aku tidak akan menerimanya. Kamu gak pernah ngerasain kan, gimana rasanya diduakan? Sakit Le? Kamu bisa tertawa-tawa sama wanita lain tapi kamu gak akan pernah sadar kalau kamu nyakitin aku. Maaf aku gak mau seperti itu"
Cos pleng banget kan kata-kata ku. Emang sengaja tu aku ngomong gitu buat nyindir Ayah dan tante Cabelita. Biar mereka tau perasaan Bunda kayak gimana. Selama ini mereka terlalu acuh dengan perasaan Bunda.
Sekilas aku melirik kearah Ayah. Wajah nya terlihat sedikit pucat. Entah karena omongan ku atau karena dia takut gagal dapat investasi besar dari Pak Dimas .
Ah.... aku lupa kalau Ayah menjodohkan ku dengan Ale karena uang. Kalau Ayah benar sayang padaku mungkin saat ini dia akan membela ku bukan. Mana ada seorang Ayah yang tega menikahkan anaknya dengan seorang playboy. Buktinya saat ini Ayah masih anteng-anteng aja.
Tanpa pikir panjang aku pun melangkahkan kaki ku keluar rumah itu. Semakin lama aku disana rasa kecewa ku semakin besar. Kecewa dengan Ayah dan juga Ale.
Aku terus saja berjalan menuju motor butut ku. Hingga aku sadari sesuatu. Ku tepuk jidat ku dengan keras
"Mati aku" Lirih ku
Kunci motor, handphone, uang dan juga bajuku ada didalam kamar dan sandal? Ya ampun... bahkan saat ini aku tidak memakai alas kaki apapun. Mau masuk lagi?
Malu
Mau ditaruh di mana muka ku kalau aku sampai masuk lagi.Entar dikira aku berubah fikiran lagi. Akhirnya kuputuskan pulang dengan jalan kaki.
Inilah awal dari penderitaan yang kumulai.
Flashback Off
Embul tertawa ngakak mendengar ceritaku bahkan air matanya sampai keluar gara-gara kebanyakan tertawa. Sedangkan aku hanya bisa manyun saja melihatnya. tau gini gak aku ceritain aja dari tadi.
"Puas-puasin tuh ketawanya asal jangan ngompol aja entar" Sindiran.
"Habis kamu lucu sih Nad" Ucap nya tanpa rasa bersalah.
"Mana ada lucu nya Mbul? Aku menderita lo, Jalan kaki dari rumah Ayah sampai rumah kamu dan itu gak deket"Omel ku
" Salah kamu sendiri sih. Ok sekarang aku serius nih. Beneran kamu ketemu sama mantan pacar kamu yang bule dan ganteng nya gak ketulungan itu? "
"hemmmm"
"Terus lo tolak gitu pas dia mau ngawinin kamu? " Tanyanya lagi.
"Ngawinin, emang aku kucing apa dikawinin"
"Hemmmm.... Ya ya Nikahin kamu, " Sewot Embul
"Nah itu baru bener. Ya jelas aku tolak lah. Emang kalo kamu jadi aku mau gitu Nikah sama cowok yang suka main perempuan? " Kini aku yang balik bertanya.
"Enggak? Tapi siapa tahu kalau Ale itu beneran mau berubah Nad?. Kasilah dia satu kesempatan lagi. Kapan lagi ada bule ganteng yang mau sama kamu. Cuma cewek dekil yang tidak terawat. Lumayan kan buat memperbaiki keturunan kalian kelak"Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
Kurang asem banget kan nih anak ngatain aku cewek dekil. Aslinya kulit aku tuh putih tapi karena sering terpapar sinar matahari jadi sekarang agak sawo mateng gitu.
" Ya udah sih kalau kamu suka ambil aja tu bule nyasar"
"Gak mau ah, aku gak mau bekas kamu" Ucap Embul sambil nyengir
"Ketahuan banget kan kalau kamu juga takut diselingkuhin. Makanya gak usah nyuruh-nyuruh orang balikan" Omel ku kemudian.
"Iya ampun-ampun nyonya besar" Ucapnya sambil menakupkan kedua tangan nya sambil membungkuk kearahku. Kami pun akhirnya tertawa bersama.
Sepanjang pertemanan kami, Embul adalah pendengar dan sahabat yang baik. Di sinilah aku selalu menceritakan keluh kesahku. Bahkan masalah keluargaku. Semua Embul tahu tanpa aku tutupi satu pun. Kalau ibaratnya nih ya? Embul udah jadi buku harianku.
Kami pun akhirnya mengobrol yang lainnya. Ngobrolin mantan pacar itu bisa bikin darah tinggi dan kolestrol kumat. Eh..... Emang ada hubungannya ya he.... he...
Karena udah malam kami pun memutuskan untuk masuk kedalam rumah. Ku lihat mobil yang terparkir didepan rumah Embul tadi menyala. Sepertinya tamu Bapak udah pulang.
"Emang tamu nya siapa sih Mbul? Kok lama banget? Mau lamar kamu ya? " Tanyaku ngasal dan langsung dapat jitakan dari Embul.
"Sakit tau"
"Salah sendiri bibir kamu jeplak aja. Itu bos baru diperusahaan tempatku dan bapak kerja.Karena bapak pimpinan dikantin itu maka bos nya datang ke bapak untuk ngomongin pekerjaan. Eh ada kabar bagus lo. Ada lowongan pekerjaan di kantin perusahaan itu? Kamu mau gak kerja disana? Gajinya lumayan lo? "
"Mau Mbul mau" Jawabku antusias
Sebenarnya dari dulu Embul udah nawarin aku kerjaan itu, hanya saja Ayah ngelarang aku karena itu pekerjaan rendahan katanya. Aku sempat kerja di kantor Ayah tapi cuma sebentar karena aku selalu di rong-rong tante Cabelita untuk keluar. Jadilah aku pengangguran sampai sekarang.
Tapi aku sekarang tidak perduli lagi. Lihat saja bentar lagi pasti tuh tante-tante girang bakal ngancam aku gak kasih uang karena nolak dijodohin dan aku udah ancang-ancang dengan menerima tawaran Embul.
Malam ini aku putuskan nginap dirumah Embul karena sebelumnya aku juga sudah izin nginap di rumah Ayah.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
semangat kamu bisa nad
2023-01-22
1
HIATUS
Like thor ❤ next up ya💞 semangat 💪 salam dari novel Cinta Beda Status Sosial 😘 mari kita saling dukung terus yaa 👍 😊
2021-03-31
2
Jungkook wife
Author! "Istri yang Terabaikan" Kembali hadir dengan membawa like nya. Mari terus saling mendukung dan memberikan like. Sehat selalu Author. Terus berkarya.
2021-03-31
2