Tentang Rasa

Tentang Rasa

Bab 1 Awal

Kadang aku takut menjadi dewasa

Tapi sang waktu tetap berjalan

Roda kehidupan pun terus berputar

Dan masa akan menjawab ketakutan itu

Semua ini tentang rasa

Rasa cinta

Rasa sayang

bahkan juga rasa benci

Karena aku hanya manusia cengeng

Yang hanya bisa menangis

Sebagai pelampias rasa

Dan penahan luka

Aku hanyalah sang hawa

Punya rasa dan merasa

****

Namaku Nadya Syafina orang-orang sering memanggilku Nadin, Nad-Nad atau bahkan Donat. Bagiku tak ada masalah toh aku tak keberatan dengan panggilan itu. Usia ku baru menginjak 23 tahun tepat seminggu yang lalu.

Aku tinggal bersama Bunda dan adik centil ku Jeje.

Eits..

Jangan salah ya, meski panggilannya Jeje tapi namanya kaya orang bule.Mau tau apa? Angeligue Syafina,Ya aku yang memberi nama itu dan aku pula yang memberi panggilan itu.Meskipun Jeje sering kali protes minta di panggil Angel.Katanya biar keren dan tak diejek teman-temannya.Tapi karena nih mulut udah biasa manggil Jeje ya udah sih Jeje aja.Apalagi kalau Jeje minta dipanggil Angel malah akunya yang sering salah sebut angel wis angel. He.... akhirnya dia yang pasrah.

Jangan tanya ayahku ya? karena dia tidak tinggal bersama kami. Ayah lebih memilih tinggal dengan istri kedua nya dibanding tinggal bersama kami. Tepatnya setelah Bunda mengandung Jeje. Ayah bilang Jeje bukan anak kandungnya. Entah atas dasar apa ayah bicara seperti itu tapi aku sangat yakin Bunda tidak akan pernah menghianati Ayah. Aku juga yakin jika semua itu adalah ulah istri kedua Ayah. Si monster cabelita itu emang perusak rumah tangga orang. Sejak kedatangannya, keluarga kami hancur se hancur-hancurnya. Bahkan Ayah berubah jadi sosok yang berbeda. Apalagi sama Bunda.Kenapa aku panggil dia cabelita? Karena mulutnya yang pedas dan orangnya yang super duper nyebelin banget.Jadi rasain tuh aku kasih nama Cabelita.

Ingin rasanya aku membenci Ayah karena menikah lagi, tapi Bunda selalu bilang, bahwa Ayah tetap orang tuaku dan aku harus menghormatinya.Lagi pula kata Bunda ada alasan tersendiri kenapa Ayah menikah lagi saat itu.

Aku sadar bahwa Ayah memang tidak pernah jahat kepada ku, bahkan Ayah sangat menyayangiku. Hal itulah yang membuat si monster cabelita sangat membenciku dan ingin menyingkirkan ku dari kehidupan Ayah.

Helloooo

Tak akan aku biarkan cabelita memisahkan ku dengan Ayahku. Mau sampai kapanpun dia tetap lah Ayahku gak ada yang bisa merubahnya.

"Kak Nad-nad" Suara cempreng dari Jeje segera membuyarkan hayalan ku tentang keluargaku. Aku segera bangkit dari tidurku dan segera keluar dari kamarku sebelum si Jeje ngoceh tidak jelas karena panggilannya tidak aku gubris.

"Hemmm" Jawab ku hanya mendongkakkan kepalaku dipintu.

"Di panggil Bunda tuh, disuruh antar gado-gado ke rumah kak Nisha"

Nisha atau Embul adalah sahabat baikku.Setiap hari Bapaknya Nisha selalu memesan gado-gado kepada Bunda. Nisha dan Bapak nya bekerja di sebuah kantin perusahaan besar.Terkadang ada karyawan yang minta menu gado-gado.Jadi Bapak Nisha memesan pada Bunda.Kata beliau itung-itung berbagi rezeki. Salut banget aku sama prinsipnya Bapaknya Nisha, makanya hubungan keluarga kami terjalin sangat baik.

Aku pun segera mengeluarkan diriku dan segera bergegas menemui Bunda diluar rumah.

Kulihat Bunda sedang sibuk memasukkan wadah sterefoam yang berisi gado-gado ke dalam plastik. Ya Bunda memang berjualan gado-gado di depan rumah, untuk memenuhi kebutuhan nya dan Jeje karena Ayah tidak mau menafkahi mereke. Ayah hanya memberikan uang bulanan padaku. Karena Ayah merasa hanya aku anak kandungnya.

"Sini Bunda biar Nadin bantuin" Ucapku sambil mengambil plastik dari tangan Bunda.

"Hari ini Bapaknya Embul pesan berapa Bunda? " Tanyaku sambil menghitung sterefoam dalam plastik.

"30 porsi nak?.uhuk... uhuk... uhuk... "

Aku menghentikan aktifitasku menghitung dan melihat kearah Bunda yang sedang batuk. Ku usap pelan punggung Bunda, berharap batuknya segera reda.

"Habis ini Bunda istirahat ya? Toh gado-gado nya juga tinggal dikit. Entar kalau Nadin selesai antar gado-gado ini, biar Nadin gantiin Bunda jualan" Bunda tersenyum kearahku.

"Bunda gak apa-apa Nadin. Cuma batuk biasa, nanti juga sembuh.

" Maafin Nadin ya bun, sampai saat ini Nadin belum dapat pekerjaan yang layak. Nadin janji, entar kalau Nadin dapat pekerjaan maka saat itu juga Bunda gak perlu kerja keras lagi. Biar Nadin yang memenuhi semua kebutuhan kita? "

Kulihat Bunda tersenyum lagi mendengar ucapanku.

"Ya udah sana berangkat dulu, nanti terlambat" Aku mengangguk lalu mencium punggung tangan Bunda.

"Je... ayo ikut kakak" Teriakku. Yang disebut namanya pun segera keluar dari tempat persembunyiannya.

"Nanti beliin es cream ya? " Ucapnya dengan cengiran khas nya. Aku mengacak rambutnya pelan lalu menuju kearah motor butut ku. Jeje memang masih anak-anak usianya baru 13 tahun.

Jarak rumah Nisha dan rumahku memang tidak terlalu jauh hanya 10 menit saja. Begitu sampai rumah Nisha aku segera memarkirkan motor butut ku. Tampak seorang wanita paruh baya datang tergopoh-gopoh menemuiku.

"Nad tadi Nisha sama Bapaknya udah berangkat, katanya hari ini ada bos baru sidak ke kantin. Kamu antar gado-gado nya ke kantin nya sana aja ya. Tadi Emak dititipin alamat ini? " Aku menerima secarik kertas dari Emak dan membacanya sekilas.

"Bapak juga ngasih uang bensin ini buat kamu" Emak menyerahkan uang lembaran lima puluh ribu rupiah kearahku namun segera ku tepis.

"Gak usah Mak, bensin motornya Nadin masih banyak. InsyaAllah cukup" Tolak ku halus. Sebenarnya bensinnya tinggal sedikit tapi gak enak aja tiap hari harus nerima uang bensin dari Bapaknya Embul. Beliau sudah terlalu baik dengan keluarga kami.

"Gak apa-apa Nad, entar malah Emak yang dimarahin. Dipikir Emak gak mau kasih" Emak masih menyodorkan uang itu kearahku.

"Bensin motor Nadin masih ada Mak, mau Nadin buktiin. Nadin buka ya " Aku berpura-pura akan membuka jok motor. Seakan-akan menunjukkan bensinnya masih ada padahal memang gak ada. Beruntungnya Emak percaya sebelum aku berhasil membukanya.

"Ya udah deh kalau kamu gak mau. Dah sono kamu berangkat. Biar gak telat" Aku mengangguk.

"Jauh gak kak alamat kantornya. Wah asyik banget nih Jeje bakalan lihat kantor beneran. Bisa pamer sama temen-temen disekolah besok" Ucap Jeje. Aku segera menjitak kepalanya.

"Sakit kak" Ringisnya dan aku hanya cuek saja.

Setelah menyalami Emaknya Embul aku pun segera menuju alamat yang tertera dikertas itu. Ternyata jaraknya cukup jauh. Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit kami pun sampai.

"Jauh banget, tangan Jeje sampai pegel" Rengek Jeje

"Katanya pengen lihat kantor, tuh.... " Jeje menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum.

"Iya deh" Ucap nya girang lalu berjalan mendahuluiku.

"Eh... gak mau bantuin kakak bawa ini" Protes ku sambil mengangkat dua kresek di tangan kanan dan kiriku.

"Tadi Jeje udah bawa di motor ya. Tangannya masih pegel. Kakak bawa sendiri aja kedalam"Ucapnya lalu melanjutkan langkahnya dengan riang. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adikku yang satu itu. Akupun mengikuti langkah Jeje menuju kedalam.

Aku memandang gedung besar di hadapan ku.

"Ceva Group. Kapan aku memiliki perusahaan seperti ini. Mungkin Bunda tidak akan kerepotan lagi soal keuangan "

Aku tersenyum getir. Mimpiku terlalu tinggi. Jangankan memiliki. Bisa berada disini mengantar gado-gado saja sudah untung. Karena tidak semua orang bisa masuk kedalam gedung ini.

*

*

*

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Fitri Sagustine04

Fitri Sagustine04

nyimak

2022-12-22

0

elen situmorang

elen situmorang

aku mampir...semangat thor

2021-12-08

1

💞my heart💞

💞my heart💞

mampir semoga seru

2021-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal
2 Bab 2 Jangan Sedih Adikku
3 Bab 3 Perjodohan
4 Bab 4 Galau
5 Bab 5 Mantan Pacar
6 Bab 6 Tamu Tak di Undang
7 Bab 7 Bos Resek
8 Bab 8 Masa Lalu
9 Bab 9 Jadi Mama Beneran
10 Bab 10 Teman SMP
11 Bab 11 Jeje Menghilang
12 Bab 12 Pertunangan
13 Bab 13 Luka Sampai Batasnya
14 Bab 14 Rindu Mama
15 Bab 15 Makan Siang Bersama
16 Bab 16 Pria Sinting
17 Bab 17 Cemburu
18 Bab 18 Gadis Jahil
19 Bab 19 Lidia Lain
20 Bab 20 Titan Sakit
21 Bab 21 Cowok Mesum
22 Bab 22 Tom VS Jerry
23 Bab 23 Ketahuan
24 Bab 24 Melepasmu
25 Bab 25 Kebenaran
26 Bab 26 Bertemu
27 Bab 27 Ale Vs Devan
28 Bab 28 Berita
29 Bab 29 Benci
30 Bab 30 Ayo kita Menikah
31 Bab 31 Salah Faham
32 Bab 32 Takut di Grebek Hansip
33 Bab 33 Tidak Aman
34 Bab 34 Maaf
35 Bab 35 Takdirku
36 Bab 36 Dia Suami Mesum ku
37 Bab 37 Siapa Kamu???
38 Bab 38 Mantan
39 Bab 39 Anti Pelakor
40 Bab 40 Masa Lalu
41 Bab 41 Hukuman Termanis
42 Bab 42 Pengganggu
43 Bab 43 Janji Nadin
44 Bab 44 Wanita Penggoda Amatiran
45 Bab 45 Melawan Seorang Istri
46 Pengumuman
47 Bab 46 Pembalasan
48 Bab 47 Marah
49 Bab 48 Maafkan Aku Nadin
50 Bab 49 Devan Hilang
51 Bab 50 Waktu yang tersisa
52 Bab 51 Jadi Pemenang
53 Bab 52 Curahan Hati Mbok Darmi
54 Bab 53 Misi Berhasill
55 Bab 54 Pelukan Terhangat
56 Bab 55 Di Tipu
57 BAB 56 Ide Jahil
58 Bab 57 Di usir
59 Bab 58 Curhatan Embul
60 Bab 59 Ara Sakit
61 Bab 60 Salah Sasaran
62 Bab 61 "Aku Hamil?? "
63 Bab 62 Dia Istriku
64 Bab 63 Keterlaluan
65 Bab 64 Gak Mau Sama Kamu
66 Bab 65 Kontraksi
67 Bab 66 Melahirkan
68 Ekstra part
69 Ekstra part 2
70 Ekstra Part 3
71 Ekstra part 4
72 Ekstra part 5
73 Ekstra part 6
74 Ekstra part 7
75 Ekstra part 8
76 Cuap Cuap manjah Othor
77 Ekstra part 9
78 Pengumuman
79 Pengumuman.
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1 Awal
2
Bab 2 Jangan Sedih Adikku
3
Bab 3 Perjodohan
4
Bab 4 Galau
5
Bab 5 Mantan Pacar
6
Bab 6 Tamu Tak di Undang
7
Bab 7 Bos Resek
8
Bab 8 Masa Lalu
9
Bab 9 Jadi Mama Beneran
10
Bab 10 Teman SMP
11
Bab 11 Jeje Menghilang
12
Bab 12 Pertunangan
13
Bab 13 Luka Sampai Batasnya
14
Bab 14 Rindu Mama
15
Bab 15 Makan Siang Bersama
16
Bab 16 Pria Sinting
17
Bab 17 Cemburu
18
Bab 18 Gadis Jahil
19
Bab 19 Lidia Lain
20
Bab 20 Titan Sakit
21
Bab 21 Cowok Mesum
22
Bab 22 Tom VS Jerry
23
Bab 23 Ketahuan
24
Bab 24 Melepasmu
25
Bab 25 Kebenaran
26
Bab 26 Bertemu
27
Bab 27 Ale Vs Devan
28
Bab 28 Berita
29
Bab 29 Benci
30
Bab 30 Ayo kita Menikah
31
Bab 31 Salah Faham
32
Bab 32 Takut di Grebek Hansip
33
Bab 33 Tidak Aman
34
Bab 34 Maaf
35
Bab 35 Takdirku
36
Bab 36 Dia Suami Mesum ku
37
Bab 37 Siapa Kamu???
38
Bab 38 Mantan
39
Bab 39 Anti Pelakor
40
Bab 40 Masa Lalu
41
Bab 41 Hukuman Termanis
42
Bab 42 Pengganggu
43
Bab 43 Janji Nadin
44
Bab 44 Wanita Penggoda Amatiran
45
Bab 45 Melawan Seorang Istri
46
Pengumuman
47
Bab 46 Pembalasan
48
Bab 47 Marah
49
Bab 48 Maafkan Aku Nadin
50
Bab 49 Devan Hilang
51
Bab 50 Waktu yang tersisa
52
Bab 51 Jadi Pemenang
53
Bab 52 Curahan Hati Mbok Darmi
54
Bab 53 Misi Berhasill
55
Bab 54 Pelukan Terhangat
56
Bab 55 Di Tipu
57
BAB 56 Ide Jahil
58
Bab 57 Di usir
59
Bab 58 Curhatan Embul
60
Bab 59 Ara Sakit
61
Bab 60 Salah Sasaran
62
Bab 61 "Aku Hamil?? "
63
Bab 62 Dia Istriku
64
Bab 63 Keterlaluan
65
Bab 64 Gak Mau Sama Kamu
66
Bab 65 Kontraksi
67
Bab 66 Melahirkan
68
Ekstra part
69
Ekstra part 2
70
Ekstra Part 3
71
Ekstra part 4
72
Ekstra part 5
73
Ekstra part 6
74
Ekstra part 7
75
Ekstra part 8
76
Cuap Cuap manjah Othor
77
Ekstra part 9
78
Pengumuman
79
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!