Bab 2 Jangan Sedih Adikku

Aku dan Jeje sudah sampai di dapur kantin perusahan Ceva Group. Ruangan itu sangat luas, bahkan lebih luas dari rumahku . Kulihat Jeje juga sangat takjub dengan tempat itu sampai-sampai mulutnya menganga. Kalau saja gak aku tepuk tu bocah mungkin air liurnya udah menetes atau tu mulut udah kemasukan laler. he.....

"Ih kak Nad-nad bikin Jeje kaget aja" Ucapnya sewot sesaat setelah aku tepuk pundaknya.

"Kalau gak kakak tepuk, tuh keran air bisa bocor. Bisa-bisa tempat ini jadi banjir kena air itu"Jeje sedikit faham dan.....

Sreeetttt

Karena refleks Jeje mengusap bibirnya dengan punggung tangannya, membuatku tertawa karena berhasil mengerjai adikku.

"Ih kakak ah mana ada air liur ku netes"Jeje semakin sewot dan membuat ku semakin lepas tertawa.

" Lagi ngetawain apaan sih"Ucap Embul yang tiba-tiba sudah berada dibelakang kami. Gadis sedikit gendut itu eh...bukan gendut ya. Embul bakalan langsung marah kalau dikatain gendut jadi kami orang terdekat nya mengganti kata gendut dengan kata montok dan kata itu sukses membuatnya jadi ke ge-er an. Antik banget kan tuh anak.

"Kak Nad-nad usilin Jeje Kak Embul. Nyebelin banget kan? " Adu Jeje.

"Emang dasar donat ini biang resek Je, kayak gak tau sifat kakak kamu aja"

Puk

Satu pukulan mendarat di tubuh montok Embul.

"Berisik kalian berdua, nih bantuin bawa gado-gado nya.Entar Bapak marah kalau telat" Aku menyerah kan masing-masing satu kantong ke tangan mereka lalu melenggang pergi.

"Kak Nad-nad"

"Donat" Teriak mereka bersamaan. Aku hanya menutup telingaku lalu berlari menuju Bapak yang sudah tertangkap retina mataku untuk mencari perlindungan.Sementara mereka mengejarku dari belakang.

*****

Setelah menerima uang gado-gado dan uang hasil bantuin Bapak didapur tadi, aku dan Jeje segera pergi. Ya, aku tidak langsung pulang setelah mengantar kan gado-gado tadi. Aku sempat membantu Bapak dan Embul sebentar. Setelah itu aku berpamitan pulang karena sudah berjanji sama Bunda untuk menjaga warung gado-gado nya.

Aku berjalan keluar bersama Jeje sambil menghitung uang yang aku terima.

Hari ini Bunda dapat pesanan yang lumayan. Meskipun tidak banyak tetap harus disyukuri.

"Dapat uang banyak ya kak Nad-nad, jangan lupa beliin Jeje es cream ya? Tadi kan udah janji mau beliin Jeje es cream" Oceh Jeje.

Aku mengambil uang dua puluh ribuan uang pemberian Bapak dan memasukkan uang jualan Bunda ke saku celanaku.

"Iya kakak gak lupa, tapi es cream nya beli setelah beli bensin dulu ya. Kalau ada sisa uang kita beli"Jeje mengangguk. Adik kesayangan ku itu meskipun sedikit urakan tapi masih memahami keadaan keuangan keluarga kami.

Karena saking senangnya akan ku belikan es cream, Jeje menarik tangan ku agar cepat sampai pada motor kami.

Tiba-tiba.... Brugggg

Saking semangatnya Jeje menarikku dan aku yang tidak punya persiapan.Akupun menabrak seorang pria tinggi, berkacamata dan memakai masker diwajahnya. Aku terpelanting jatuh sementara pria itu terlihat baik-baik saja.

Bagaimana tidak baik. Tubuh pria itu lebih besar dan sedikit berotot. Sedangkan tubuhku hanya kecil dan tidak ada apa-apa nya dibanding dengannya. Tapi aku sadar, aku yang bersalah dalam hal ini. Akupun segera berdiri dan membungkukkan badan ku kearahnya.

" Maafkan saya tuan, saya tidak sengaja" Merendah adalah jalan terbaik bukan. Apalagi secara penampilan pria itu bukan orang sembarangan. Aku ingat jika Bapak dan Embul bekerja disini. Dan aku tidak mau membuat mereka terkena masalah karena ulahku.

Kulihat juga pria itu melihat penampilan ku dari atas sampai bawah. Oh Tuhan... sungguh aku merasa sangat risih, ingin rasanya aku menggampar muka mesumnya karena berani memandangku seperti itu.Kalau saja aku tidak teringat Bapak dan Embul.

Tapi lihat saja, kalau sampai dia berani mentoel-toel tubuhku. Akan ku pastikan bogem mentah mendarat di mukanya yang mulus itu. Eh sok tau banget aku kalau mukanya mulus. Yang terlihat kan hanya matanya doang. Karena sebagian wajah nya tertutup masker.

Aku baru bisa bernafas lega, setelah pria itu menyuruh ku pergi dengan memberi isyarat dengan jari tangannya.

"Ck...Dasar pria sombong" Umpat ku dalam hati lalu sekali lagi membungkuk dan meminta maaf sambil tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi putihku. Terlalu lebay memang senyumanku itu. Mana ada senyuman seperti itu. Terlihat banget kalau aku memaksa tersenyum. Gak apa-apa deh, toh setelah ini aku tidak akan bertemu dengannya lagi. Kemudian aku pun berlalu.Baru beberapa langkah......

Deg... deg... deg...

Aku berhenti sejenak sambil memegangi dada ku. Ada apa dengan ku, mungkinkah aku terkena serangan jantung? Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak dengan cepat seperti ini? Lalu kenapa aku tidak merasakan sakit?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepalaku, hingga aku merasa seakan ada yang mendorong ku untuk menengok kebelakang. Aku dapat melihat pria itu masih berdiri ditempatnya sambil ber telpon ria. Sementara aku hanya dapat melihat punggungnya. Punggung yang pernah aku lihat.

Ettt dalah...makin ngelantur kan akunya. Aku pun segera menggeleng-gelengkan kepalaku mencoba mengusir pikiran aneh dari kepalaku.

"Kak Nad-nad ayo buruan, Jeje sudah gak sabar ingin makan es cream" Celotehan Jeje menyadarkanku. Aku pun menghembuskan nafas pelan dan benar-benar tersadar dari fikiran liarku. Mana mungkin aku mengenal punggung itu. Kalau aku mengenal punggung itu berarti aku mengenal pria itu. Kalaupun pria itu mengenalku pasti sudah sejak tadi dia menyapaku. Tapi kenyataannya tidak bukan.

Aku kemudian segera mengikuti langkah Jeje yang kembali menyeret ku. Tiba-tiba pria itu menoleh dan pandangan kami bertemu sekilas. Setelah itu aku benar-benar menjauh dan pria itu melangkah masuk kedalam gedung. Hingga pandangan kami terputus karena saling menjauh.

****

Jeje menerima es cream nya dengan senang, ketika aku memberikan 3 buah es cream seharga dua ribuan rupiah. Walaupun murahan tapi sudah membuat adikku iku terlihat bahagia.

Akupun ikut membuka satu bungkus es cream itu lalu menikmatinya. Cuaca memang terasa benar-benar panas siang hari ini. Sehingga biasanya aku yang tidak begitu doyan es krim ikut makan es krim juga.

Ku pandangi adikku yang makan es krim sambil belepotan. Aku tersenyum melihatnya sambil melap bibirnya dengan penggung tanganku. Bahagia bagi orang miskin seperti kami ini memang sederhana. Melihat orang yang kita sayangi tersenyum dan tertawa adalah sebuah kebahagiaan besar untuk diri kita. Dan semua itu tidak tergantikan dengan uang.

Saat asyik-asyiknya mekan es krim, tiba-tiba suara handphone jadul ku berbunyi. Masih untung punya, dari pada tidak sama sekali. Lagi pula handphone itu pun boleh dikasih. Itu satu-satunya alatku untuk berhubungan dengan Ayah.

Aku sekilas melirik ke layar. Tampak nama Ayah berkelap-kelip dilayar itu dan dengan cepat aku menekan tombol hijau. Jeje yang sekilas melihat nama Ayah dilayar pun ikut antusias dan menempelkan telinganya di handphone ku.

"Assalamu'alaikum Ayah" Ucapku mengawali.

"Waalaikumsalam"

"Ada apa yah? Tumben Ayah telpon Nadin? Biasanya juga Nadin yang telpon Ayah? Ada hal yang penting banget ya? " Tanya ku bertubi-tubi

"Tidak apa-apa Ayah hanya kangen sama Nadin, Nanti malam bisakan Nadin kerumah Ayah. Kita makan malam sama-sama"

"Kalau Ayah kangen sama Nadin, Ayah kan bisa pulang? "Aku mencoba memancing Ayah.Kudengar helaan nafas berat disebrang sana dan aku tau jawabannya. Ayah pasti tidak mau pulang kerumah Bunda.

" Ayah sedang sibuk Din? "Jawabnya akhirnya. Aku mau tak mau harus menerima jawaban itu.

" Nanti malam bisa ya nak, makan malam sama Ayah dirumah Ayah "

"Iya yah" Jawabku Akhirnya. Tiba-tiba Jeje merebut handphone dari tangan ku dan meletakkan di telinganya.

"Halo Ayah ini Jeje, Jeje kangeeeeen banget sama Ayah? Ayah kapan pulangnya? Jeje pengen ketemu" Ucap Jeje semangat, namun sedetik kemudian.

Tut... tut... tut

Ayah memutuskan hubungan itu secara sepihak, sehingga raut wajah Jeje yang bersinar berubah jadi murung. Aku mengusap pelan rambut Jeje lalu segera memeluknya. Tubuh Jeje seakan bergetar dan kudengar samar-samar isak tangisnya. Tanpa terasa air mataku pun menetes.

Jangan sedih adikku, suatu hari nanti Ayah akan sadar dan tau kalau kamu adalah anak kandungnya juga. Saat itu tiba kamu akan merasakan kasih sayang seorang Ayah.

*

*

*

Terpopuler

Comments

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

Masih hadir langsung like

2023-01-22

1

Jungkook wife

Jungkook wife

Hadir kembali membawa like nya. Salam dari "Istri yang Terabaikan" Mari saling memberikan dukungan. Tetap semangat berkarya Author.

2021-03-28

2

Hesti Heryanti

Hesti Heryanti

semangat selalu kak
maafkan untuk keterlambatan ini yah
"Mengintip Jodohku" always like kakaaaaaak
Hayuk mampir lagi, masih anget loh.baru up lagi😁
udah aku rate 5 dan fav kak❤️

2021-03-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal
2 Bab 2 Jangan Sedih Adikku
3 Bab 3 Perjodohan
4 Bab 4 Galau
5 Bab 5 Mantan Pacar
6 Bab 6 Tamu Tak di Undang
7 Bab 7 Bos Resek
8 Bab 8 Masa Lalu
9 Bab 9 Jadi Mama Beneran
10 Bab 10 Teman SMP
11 Bab 11 Jeje Menghilang
12 Bab 12 Pertunangan
13 Bab 13 Luka Sampai Batasnya
14 Bab 14 Rindu Mama
15 Bab 15 Makan Siang Bersama
16 Bab 16 Pria Sinting
17 Bab 17 Cemburu
18 Bab 18 Gadis Jahil
19 Bab 19 Lidia Lain
20 Bab 20 Titan Sakit
21 Bab 21 Cowok Mesum
22 Bab 22 Tom VS Jerry
23 Bab 23 Ketahuan
24 Bab 24 Melepasmu
25 Bab 25 Kebenaran
26 Bab 26 Bertemu
27 Bab 27 Ale Vs Devan
28 Bab 28 Berita
29 Bab 29 Benci
30 Bab 30 Ayo kita Menikah
31 Bab 31 Salah Faham
32 Bab 32 Takut di Grebek Hansip
33 Bab 33 Tidak Aman
34 Bab 34 Maaf
35 Bab 35 Takdirku
36 Bab 36 Dia Suami Mesum ku
37 Bab 37 Siapa Kamu???
38 Bab 38 Mantan
39 Bab 39 Anti Pelakor
40 Bab 40 Masa Lalu
41 Bab 41 Hukuman Termanis
42 Bab 42 Pengganggu
43 Bab 43 Janji Nadin
44 Bab 44 Wanita Penggoda Amatiran
45 Bab 45 Melawan Seorang Istri
46 Pengumuman
47 Bab 46 Pembalasan
48 Bab 47 Marah
49 Bab 48 Maafkan Aku Nadin
50 Bab 49 Devan Hilang
51 Bab 50 Waktu yang tersisa
52 Bab 51 Jadi Pemenang
53 Bab 52 Curahan Hati Mbok Darmi
54 Bab 53 Misi Berhasill
55 Bab 54 Pelukan Terhangat
56 Bab 55 Di Tipu
57 BAB 56 Ide Jahil
58 Bab 57 Di usir
59 Bab 58 Curhatan Embul
60 Bab 59 Ara Sakit
61 Bab 60 Salah Sasaran
62 Bab 61 "Aku Hamil?? "
63 Bab 62 Dia Istriku
64 Bab 63 Keterlaluan
65 Bab 64 Gak Mau Sama Kamu
66 Bab 65 Kontraksi
67 Bab 66 Melahirkan
68 Ekstra part
69 Ekstra part 2
70 Ekstra Part 3
71 Ekstra part 4
72 Ekstra part 5
73 Ekstra part 6
74 Ekstra part 7
75 Ekstra part 8
76 Cuap Cuap manjah Othor
77 Ekstra part 9
78 Pengumuman
79 Pengumuman.
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1 Awal
2
Bab 2 Jangan Sedih Adikku
3
Bab 3 Perjodohan
4
Bab 4 Galau
5
Bab 5 Mantan Pacar
6
Bab 6 Tamu Tak di Undang
7
Bab 7 Bos Resek
8
Bab 8 Masa Lalu
9
Bab 9 Jadi Mama Beneran
10
Bab 10 Teman SMP
11
Bab 11 Jeje Menghilang
12
Bab 12 Pertunangan
13
Bab 13 Luka Sampai Batasnya
14
Bab 14 Rindu Mama
15
Bab 15 Makan Siang Bersama
16
Bab 16 Pria Sinting
17
Bab 17 Cemburu
18
Bab 18 Gadis Jahil
19
Bab 19 Lidia Lain
20
Bab 20 Titan Sakit
21
Bab 21 Cowok Mesum
22
Bab 22 Tom VS Jerry
23
Bab 23 Ketahuan
24
Bab 24 Melepasmu
25
Bab 25 Kebenaran
26
Bab 26 Bertemu
27
Bab 27 Ale Vs Devan
28
Bab 28 Berita
29
Bab 29 Benci
30
Bab 30 Ayo kita Menikah
31
Bab 31 Salah Faham
32
Bab 32 Takut di Grebek Hansip
33
Bab 33 Tidak Aman
34
Bab 34 Maaf
35
Bab 35 Takdirku
36
Bab 36 Dia Suami Mesum ku
37
Bab 37 Siapa Kamu???
38
Bab 38 Mantan
39
Bab 39 Anti Pelakor
40
Bab 40 Masa Lalu
41
Bab 41 Hukuman Termanis
42
Bab 42 Pengganggu
43
Bab 43 Janji Nadin
44
Bab 44 Wanita Penggoda Amatiran
45
Bab 45 Melawan Seorang Istri
46
Pengumuman
47
Bab 46 Pembalasan
48
Bab 47 Marah
49
Bab 48 Maafkan Aku Nadin
50
Bab 49 Devan Hilang
51
Bab 50 Waktu yang tersisa
52
Bab 51 Jadi Pemenang
53
Bab 52 Curahan Hati Mbok Darmi
54
Bab 53 Misi Berhasill
55
Bab 54 Pelukan Terhangat
56
Bab 55 Di Tipu
57
BAB 56 Ide Jahil
58
Bab 57 Di usir
59
Bab 58 Curhatan Embul
60
Bab 59 Ara Sakit
61
Bab 60 Salah Sasaran
62
Bab 61 "Aku Hamil?? "
63
Bab 62 Dia Istriku
64
Bab 63 Keterlaluan
65
Bab 64 Gak Mau Sama Kamu
66
Bab 65 Kontraksi
67
Bab 66 Melahirkan
68
Ekstra part
69
Ekstra part 2
70
Ekstra Part 3
71
Ekstra part 4
72
Ekstra part 5
73
Ekstra part 6
74
Ekstra part 7
75
Ekstra part 8
76
Cuap Cuap manjah Othor
77
Ekstra part 9
78
Pengumuman
79
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!