IAAM-003

Terik sang mentari tak menghentikan langkah Elisabeth menyusuri trotoar menuju terminal Leuwi panjang. Ia ingin secepatnya meninggalkan kota tua yang sarat akan kenangan manisnya bersama Darian. Ups jangan menyebut nama pria itu lagi, Elish sedang berusaha sekuat hati pergi dari bayangan pria itu. Mungkin akan susah karena jejaknya telah melekat sejak kecil dalam benak Elish, namun apa salahnya jika dia sok kuat dan bertekat lepas dari bayangan pria pembohong sekaligus penghianat itu?

Elisabeth bergegas menuju antrian Bus paling depan yang sudah hampir penuh terisi penumpang. Artinya Elish tak perlu lagi menunggu berjam jam hingga bus penuh. Mendapat jatah kursi kedua paling belakang sudah membuatnya puas. Tinggal dua penumpang lagi maka Bus akan melesat jauh meninggalkan kota itu.

Elish bukan lah orang yang mawas akan situasi disekelilingnya. Entah siapa atau apa yang terjadi disekitarnya dia tak peduli. Memasuki tol Cimahi kenangannya bersama Darian terbesit dalam benaknya. Airmata yang tak bisa dibendung disertai isak yang tersedu sedu membuat semua penumpang menoleh ke arahnya. Dan memang Elish tak peduli, dirinya asik dengan memori memori lama diselingi irama isak tangis bersama bumbu airmata yang semakin deras.

Sesekali Elish melap airmata dan ingus dari hidungnya dengan shal putih yang melingkar dilehernya. Syal harum dan lembut berasal dari seorang pria asing dari dunia antah berantah.

"Nona?" suara lembut pria yang duduk disamping Elish menyapa.

Elish tak mengindahkan suara itu. Matanya yang merah dan membengkak terus menatap keluar jendela.

"Nona?" panggil pria itu sekali lagi dengan suara yang ngebas khas pria kekar nan perkasa.

Ihhh apaan sih? nggak liat orang lagi nangis apa?

"Saya hanya..." terdiam.

"Apa apaan sih? Nggak liat apa kalau aku lagi sedih?" Elish berucap dengan tiba tiba dan kasar. Matanya masih menoleh keluar jendela. Dirinya tau persis jika saat itu dirinya berada dalam keadaan terjelek seumur hidupnya. Mata panda akibat nggak tidur semalaman, mata bengkak akibat nangis sepanjang hari dan hidung merah akibat terus menerus menarik ingus yang selalu saja keluar dari hidungnya.

Sekali lagi Elish menarik shal yang menggantung dileher kemudian membuang ingus yang terus menerus meler dari kedua lobang hidungnya.

Tanpa bicara sepatah katapun, pria itu langsung menyodorkan sapu tangan kecil kedepan wajah Elisabeth kemudian menyilangkan tangan didadanya.

Selang beberapa saat Elisabeth terlelap...

Entah berapa jam dirinya terlelap, tiba tiba Elisabeth terbangun saat bus memasuki pintu terminal Cililitan. Saat mobil bus melambat, Elish langsung melompat turun dari mobil tersebut, khasnya para penumpang yang hidup diibukota Jakarta.

Jarak terminal dengan tempat kos kosan Elis tak seberapa jauh. Elish memutuskan tinggal di sekitar situ agar aksesnya untuk menemui Darian di Bandung tak terlalu ribet karena begitu dekat dengan terminal.

Sambil menarik koper kecil, Elish akhirnya tiba didepan pagar kos kosan wanita yang lumayan ketat peraturannya.

Setelah menaiki tangga samping Elisabeth tiba didepan pintu kamarnya. Kamar yang telah ditinggalkannya sejak seminggu yang lalu tampak rapih tertata. Beberapa foto Darian dan dirinya terpajang di dinding kamar tersebut.

"Sampah," gumam Elisabet marah sembari menarik semua bingkai bingkai itu kemudian membuangnya kedalam tempat sampah.

Beberapa boneka beruang pink dan pinguin yang tertata di sandaran ranjangnya masuk kedalam kantong sampah besar. Baju baju serta sepatu pembelian Darian ikut bergabung dalam kantong sampah berwarna hitam menjadi barang rongsokan. Selimut lembut serta serta bantal berbentuk hati tak luput menemani beberapa temannya.

Setiap barang yang memiliki kenangan dengan Darian disingkirkan dari kamar itu. Empat kantong sampah besar berwarna hitam telah penuh terisi. Elisabeth sadar jika selama ini hidupnya terlalu bergantung dengan Darian. Kamar itu hampir terlihat kosong tak ada apapun.

Elish menarik kantong kantong sampah itu keluar dari kamar dan membuang mereka disebuah bak sampah besar di sebrang jalan.

"Non Elish, anda disini?" sapa pak Dodi seorang pria tua yang bertugas membersihkan halaman kos kosan itu. Pak Dodi sedikit heran, Elish pamitan waktu itu mau pulang menikah. Kok dia disini?

Elisabeth tersenyum simpul. "Iya pak, saya hanya kembali sebentar."

"Ooohhh." pak Dodi manggut manggut pertanda mengerti. Elish meninggalka pak Dodi terburu buru sebelum beberapa pertanyaan beruntun menyerangnya.

"Elish," teriak Linda sahabat seatap yang kamarnya terletak dipaling ujung koridor.

"Yes," sahut Elis.

"Loh balik cepat banget?" Linda berjalan cepat menghampiri Elish.

"Gue balik bentar doang. Ada keperluan lain di Jakarta jadi sekalian mampir," jelas Elisabeth.

"Hmmm, tapi dari undangan yang kamu share seharusnya kan hari ini adalah resepsi pernikahan mu. Oh ya, jam 7 kan?" ujar Linda penuh tanya.

"Hhmmm iya, undangan ditunda." Elish berbohong. Dirinya tak ingin mengumbar kisah pahitnya saat itu. Dirinya pasti akan menangis terisak, dan semua orang pasti akan semakin kepo bahkan mungkin mereka akan menertawakan Elish. "Oh ya Lind, aku buru buru nih. Harus langsung pergi, soalnya masih banyak urusan."

Elisabeth masuk ke kamar mengambil tas dan ponselnya kemudian keluar lagi. Linda masih berada didepan pintu. Sosok Linda si tukang gosip pasti sedang memperhatikan mata sembab Elisabeth.

"Bye Lin." Elisabeth bergegas meninggalkan tempat itu.

Remang senja mulai berganti gelap, dalam hati Elisabeth begitu bahagia. Dirinya tak perlu menundukkan kepala menyusuri lorong itu hingga ke jalanan depan. Beberapa tetangga dan warung warung makan langganan pasti langsung mengenalinya jika saat itu terang benderang. Elish hanya berusaha menghindari rasa haus gosip dari emak emak kopleks situ. Dirinya benar benar tak ingin mendapat serangan mulut mulut pedas yang siap menghardiknya atas kegagalan hidupnya kini.

Ah, aku harus secepatnya pergi dari sini. Lagian cutiku masih ada dua minggu lagi. Selama dua minggu aku akan menenangkan diriku. Aku butuh sebuah rencana matang sebelum kembali menemui teman kampus dan teman kerjaku. Sekarang aku hanya ingin secepatnya melupakan Darian.

"Shi iitt," Elisabeth membayangkan Darian saat ini sedang bermesraan, berduaan bersama Reyna.

"Laki laki penipu, kamu tega meninggalkan ku. Kamu penghianat. Aku akan membencimu seumur hidupku. Aku tak akan pernah lagi menyebut namamu, dan aku tak pernah ingin melihat wajah sok baikmu itu. Go to hell you bastard," teriak Elisabeth sembari menginjak menendang dan melompat diatas sebuah kemasan air mineral yang tergeletak dipinggir jalan.

Elisabeth menatap marah ke arah botol tersebut seolah itu adalah Darian. Dalam sekejap botol itu telah kempes dan tak berbentuk lagi.

Elisabeth menghentikan sebuah taxi yang sedang melintas. "Taxi," teriak Elish.

Taxi yang lampunya tengah menyala pertanda sedang tak berpenumpang, langsung berhenti tepat didepan Elisabeth.

"Bang, cafe The Beaten di jalan cendrawasih."

"Baik Neng."

Mobil meluncur perlahan menembus kemacetan kota Jakarta saat itu. Sopir taxi yang tahu akan seluk beluk jalanan Jakarta Timur, berusaha menghindari kepadatan arus dari arah Bogor. Setelah melewati beberapa jalanan kecil, Elisabet akhirnya tiba ditempat tujuannya.

The Beaten. Sebuah cafe yang sedang populer dikalangan anak muda. Makanan yang serba lezat dengan harga yang serba murah.

Elisabeth langsung menarik selembar menu makanan kemudian duduk di sala satu kursi yang paling luar.

"Mi goreng, dan Es cincau," Elisabeth memesan salah satu makanan dan minuman yang paling tidak disukai Darian.

Beberapa saat kemudian, seporsi mi goreng bersama minuman cincau telah tersaji dihadapan Elisabeth. Ia segera menghabiskan makanan itu tanpa sisa.

"Mulai sekarang aku akan melakukan semua hal yang kamu tidak suka. Aku pasti bisa melupakanmu." gumam Elish sambil menatap sebuah menu makanan berkuah. "Aku nggak akan pernah makan lontong sayur, bahkan semua makanan yang ada lontongnya nggak akan ku makan. Kamu begitu menyukai sate dan lontong sayur."

Mata Elisabeth kembali berkaca kaca. Teringat betapa rakusnya Darian saat makan menu lontong diwarung Bu Darsih seorang penjual lontong dekat kampus.

Jika saja pernikahan kita tidak batal. Saat ini kita sedang bersama. Namun kenyataannya, kamu malah sedang bersama wanita lain. Kamu jahat Darian.

Elisabeth kembali larut dalam kesedihan. Sambil menangis Elisabeth berpikir keras bagaimana caranya agar dia bisa menyingkirkan Darian dari otaknya.

*Next **🔜*

Terpopuler

Comments

༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

01.26 wita, mending dah kelihatan di awal buruknya pria tuh

2021-07-27

1

Meilan

Meilan

Jangan ingat pria seperti itu

2021-06-16

1

auliasiamatir

auliasiamatir

😭😭😭😭😭😭😭 buang darian jauh jauh Elis..

2021-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 IAAM-001
2 IAAM-002
3 IAAM-003
4 IAAM-004
5 IAAM-005
6 IAAM-006
7 IAAM-007
8 IAAM-008
9 IAAM-009
10 IAAM-010
11 IAAM-011
12 IAAM-012
13 IAAM-013
14 IAAM-014
15 IAAM-015
16 IAAM-016
17 IAAM-017
18 IAAM-018
19 IAAM-019
20 IAAM-020
21 IAAM-021
22 IAAM-022
23 IAAM-023
24 IAAM-024
25 IAAM-025
26 IAAM-026
27 IAAM-027
28 IAAM-028
29 IAAM-029
30 IAAM-030
31 IAAM-031
32 IAAM-032
33 IAAM-033
34 IAAM-034
35 IAAM-035
36 IAAM-036
37 IAAM-037
38 IAAM-038
39 IAAM-039
40 IAAM-040
41 IAAM-041
42 IAAM-042
43 IAAM-043
44 IAAM-044
45 IAAM-045
46 IAAM-046
47 IAAM-047
48 IAAM-048
49 IAAM-049
50 IAAM-050
51 IAAM-051
52 IAAM-052
53 IAAM-053
54 IAAM-054
55 IAAM-055
56 IAAM-056
57 IAAM-057
58 IAAM-058
59 IAAM-059
60 IAAM-060
61 IAAM-061
62 IAAM-062
63 IAAM-063
64 IAAM-064
65 IAAM-065
66 IAAM-066
67 IAAM-067
68 IAAM-068
69 IAAM-069
70 IAAM-070
71 IAAM-071
72 IAAM-072
73 IAAM-073
74 IAAM-074
75 IAAM-075
76 IAAM-076
77 IAAM-077
78 IAAM-078
79 IAAM-079
80 IAAM-080
81 IAAM-081
82 IAAM-082
83 IAAM-083
84 IAAM-084
85 IAAM-085
86 IAAM-086
87 IAAM-087
88 IAAM-088
89 IAAM-089
90 IAAM-090
91 IAAM-091
92 IAAM-092
93 IAAM-093
94 IAAM-094
95 IAAM-095
96 Sepatah duapatah kata dari author.
97 IAAM-096
98 IAAM-097
99 IAAM-098
100 IAAM-099
101 IAAM-100
102 IAAM-101
103 IAAM-102
104 IAAM-103
105 IAAM-104
106 IAAM-105
107 IAAM-106
108 IAAM-107
109 IAAM-108
110 IAAM-109
111 IAAM-110
112 IAAM-111
113 IAAM-112
114 IAAM-113
115 IAAM-114
116 IAAM-115
117 IAAM-116
118 IAAM-117
119 IAAM-118
120 IAAM-119
121 IAAM-120
122 IAAM-121
123 IAAM-122
124 IAAM-123 (end)
125 Ekstra Part
126 Next Project.
Episodes

Updated 126 Episodes

1
IAAM-001
2
IAAM-002
3
IAAM-003
4
IAAM-004
5
IAAM-005
6
IAAM-006
7
IAAM-007
8
IAAM-008
9
IAAM-009
10
IAAM-010
11
IAAM-011
12
IAAM-012
13
IAAM-013
14
IAAM-014
15
IAAM-015
16
IAAM-016
17
IAAM-017
18
IAAM-018
19
IAAM-019
20
IAAM-020
21
IAAM-021
22
IAAM-022
23
IAAM-023
24
IAAM-024
25
IAAM-025
26
IAAM-026
27
IAAM-027
28
IAAM-028
29
IAAM-029
30
IAAM-030
31
IAAM-031
32
IAAM-032
33
IAAM-033
34
IAAM-034
35
IAAM-035
36
IAAM-036
37
IAAM-037
38
IAAM-038
39
IAAM-039
40
IAAM-040
41
IAAM-041
42
IAAM-042
43
IAAM-043
44
IAAM-044
45
IAAM-045
46
IAAM-046
47
IAAM-047
48
IAAM-048
49
IAAM-049
50
IAAM-050
51
IAAM-051
52
IAAM-052
53
IAAM-053
54
IAAM-054
55
IAAM-055
56
IAAM-056
57
IAAM-057
58
IAAM-058
59
IAAM-059
60
IAAM-060
61
IAAM-061
62
IAAM-062
63
IAAM-063
64
IAAM-064
65
IAAM-065
66
IAAM-066
67
IAAM-067
68
IAAM-068
69
IAAM-069
70
IAAM-070
71
IAAM-071
72
IAAM-072
73
IAAM-073
74
IAAM-074
75
IAAM-075
76
IAAM-076
77
IAAM-077
78
IAAM-078
79
IAAM-079
80
IAAM-080
81
IAAM-081
82
IAAM-082
83
IAAM-083
84
IAAM-084
85
IAAM-085
86
IAAM-086
87
IAAM-087
88
IAAM-088
89
IAAM-089
90
IAAM-090
91
IAAM-091
92
IAAM-092
93
IAAM-093
94
IAAM-094
95
IAAM-095
96
Sepatah duapatah kata dari author.
97
IAAM-096
98
IAAM-097
99
IAAM-098
100
IAAM-099
101
IAAM-100
102
IAAM-101
103
IAAM-102
104
IAAM-103
105
IAAM-104
106
IAAM-105
107
IAAM-106
108
IAAM-107
109
IAAM-108
110
IAAM-109
111
IAAM-110
112
IAAM-111
113
IAAM-112
114
IAAM-113
115
IAAM-114
116
IAAM-115
117
IAAM-116
118
IAAM-117
119
IAAM-118
120
IAAM-119
121
IAAM-120
122
IAAM-121
123
IAAM-122
124
IAAM-123 (end)
125
Ekstra Part
126
Next Project.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!