Pagi harinya Alyssa sudah bersiap untuk memulai pekerjaannya hari ini. Dia berdandan simple dan mengenakan celana jeans panjang dan baju kaos putih polos yang agak sedikit ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggoda. Dengan menggunakan ojek online Alyssa menuju apartemen Nathan. Tepat pukul 7 pagi Alyssa sudah berada di apartemen Nathan dan mulai memasak untuk bosnya itu. Alvin sudah memberitahu pasword apartemen Nathan kepada Alyssa.
Makanan sudah siap di meja, tapi Nathan belum bangun dari tidurnya. Dengan ragu Alyssa mengetuk kamar bosnya itu. Beberapa kali Alyssa mengetuknya tapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia memberanikan diri untuk membuka sedikit pintu kamar bosnya. Betapa terkejutnya Alyssa karena dilihatnya Nathan tengah tertidur pulas dengan seorang wanita yang sangat cantik dan seksi. Alyssa mengetahui wanita itu, dia adalah Sarah Anastasia super model yang tengah naik daun.
“Dasar laki-laki brengs*k! Baru putus udah langsung tidur dengan wanita lain. Untung aja Nadia udah nggak sama dia lagi” gumam Alyssa dalam hati.
Ketika ingin menutup pintu tiba-tiba Sarah terbangun dan sangat kaget melihat keberadaan Alyssa.
“Hei, kamu siapa?” tanya Sarah dengan sedikit keras yang membuat Nathan terbangun dengan malas. Nathan melihat Alyssa sudah berdiri di pintu dengan gugup.
“Dia asisten baruku!” Nathan menjawab pertanyaan Sarah singkat.
“Maaf, saya mengganggu kalian. Saya hanya ingin menyampaikan kalau sarapan sudah siap di meja makan” jelas Alyssa polos.
“Terima kasih Alyssa, sebentar lagi aku keluar” jawab Nathan.
Alyssa segera menutup pintu dan berjalan menuju ruang tengah untuk merapikan beberapa gelas dan botol-botol minuman yang berantakan di meja. Dilihatnya Nathan sudah keluar dari kamarnya dengan Sarah yang menggandeng mesra tangan Nathan. Sarah begitu seksi dengan rok pendek yang dikenakannya membuat Alyssa mengagumi betapa indahnya body Sarah. Setiap wanita pasti menginginkan proporsi tubuh ideal yang sempurna milik Sarah.
“Sarah, sebaiknya kamu pulang sekarang” kata Nathan tiba-tiba yang membuat wajah cantik sarah menjadi kesal.
“Kamu ngusir aku?” tanya Sarah sambil melepaskan tangannya dari lengan Nathan.
“Terserah kamu nganggap aku ngusir kamu atau apalah itu, yang penting sekarang kamu pulang”. Nathan berjalan menuju meja makan dan meninggalkan Sarah di ruang tengah.
“Nathan, kamu jahat banget! Kita lihat aja nanti sampai kapan kamu nggak tergoda sama aku!” teriak Sarah dengan kesal lalu segera pergi meninggalkan apartemen Nathan.
“Oh.. ternyata si Nathan nggak tergoda sama Sarah, padahal kan dia seksi. Tapi kenapa mereka tidur berdua ya?” tanya Alyssa dalam hati.
“Alyssa! Sini kamu!” perintah Nathan.
Alyssa bergegas menghampiri Nathan yang tengah makan nasi goreng buatannya.
“Kenapa bos?”.
“Kamu sudah tau kan jadwal aku hari ini?”.
“Sudah, kemarin Alvin sudah memberitahu saya bos” jawab Alyssa.
“Bagus! Sekarang kamu siapkan semua keperluanku untuk syuting. Jam 9 harus sudah siap semua, dan ingat tidak boleh ada yang tertinggal” Nathan mengingatkan.
Alyssa segera mengeluarkan catatannya. Ia menyiapkan semua keperluan syuting bosnya sesuai dengan yang ada di catatan agar tidak ada yang tertinggal.
Setelah semua dirasa lengkap ia segera ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil menunggu bosnya selesai mandi. Jam 9 Alvin sudah tiba di apartemen untuk menjemput Nathan dan Alyssa. Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Alvin. Alyssa duduk di samping Alvin, sementara Nathan duduk di belakang sambil memainkan ponselnya.
“Ehm..” Alvin berdeham memecahkan keheningan di dalam mobil. “Nat, ada hubungan apa kamu sama si Sarah?” tanya Alvin to the point yang langsung membuat hati Alyssa mencelos. Pasalnya dia yang memberitahu Alvin lewat pesan aplikasi kalau Nathan tidur bareng dengan Sarah.
“Mampus aku, si Alvin ember banget sih. Pasti aku langsung dipecat nih sekarang” gumam Alyssa.
“Nggak ada hubungan apa-apa. Dia cuma nemenin aku minum kemarin” jawab Nathan sambil terus memainkan ponselnya.
“Baguslah! Sebaiknya kamu jangan punya skandal sama dia. Sarah itu orangnya licik” jelas Alvin.
Nathan masih terlihat sibuk memainkan ponselnya tanpa menoleh ke Alvin ataupun Alyssa.
Beberapa saat kemudian mereka bertiga sudah sampai di lokasi syuting. Nathan segera turun dari mobil dan Alyssa dibantu oleh Alvin membawa barang-barang keperluan syuting Nathan sambil mengikuti Nathan berjalan di belakangnya. Alyssa sangat senang karena ia dapat melihat secara langsung beberapa artis yang selama ini hanya ia lihat di TV saja. Ingin rasanya ia meminta foto dengan artis-artis itu, tapi niatnya ia urungkan karena tidak ingin dianggap kerja hanya main-main oleh Nathan.
Syuting dimulai dan Alyssa begitu kagum melihat akting dari Nathan. Beberapa kali dalam hati dia memuji bakat akting bosnya itu. Dan setelah syuting berakhir pada sore hari, Nathan menghampiri Alyssa yang tengah sibuk merapikan barang-barnag bosnya itu.
“Alyssa..”
“Eh, iya bos. Ada apa?”.
“Kamu nggak usah gosipin aku. Tugas kamu cuma jadi asisten aku aja, bukan jadi tukang gosip!” Nathan lalu berjalan menuju mobil tanpa mendengar jawaban dari Alyssa lagi.
“Astaga! Aku pikir dia udah lupain kejadian tadi pagi. Ahh.. gara-gara si Alvin nih nggak bisa jaga mulutnya” keluh Alyssa pada Alvin.
***
Setelah sebulan melakukan pekerjaannya kini Alyssa mulai menikmatinya. Seperti biasa, dia akan datang pukul 7 pagi ke apartemen Nathan dan menyiapkan makanan untuknya setelah itu mengikuti kegiatan Nathan seharian. Kadang dia merasa lelah jika harus menemani Nathan syuting sampai larut malam tapi itu semua terbayarkan ketika pagi itu dia sudah menerima gaji pertamanya. Tidak banyak komunikasi yang terjadi antara Alyssa dan Nathan. Mereka hanya berbicara seperlunya saja. Nathan cukup puas dengan kerja Alyssa yang cekatan dan cepat memperbaiki kesalahannya jika ditegur.
Pagi itu, setelah selesai memasak Alyssa akan membangunkan bosnya. Dia berjalan menuju kamar dan mengetuk pintu. Tapi lagi-lagi tidak ada jawaban dari dalam kamar. Alyssa ingin membuka pintunya tapi merasa tidak enak dengan bosnya setelah kejadian sebelumnya dia melihat Nathan tidur bersama dengan Sarah. Akhirnya dia memutuskan untuk membersihkan apartemen itu sembari menunggu bosnya bangun tidur.
Sudah pukul 9 pagi, tapi tidak ada tanda-tanda Nathan terbangun. Alyssa merasa cemas dan memutuskan untuk masuk pelan-pelan ke dalam kamar bosnya. Setelah membuka pintu ia melihat sosok pria tampan itu masih tertidur pulas di bawah selimut. Perlahan ia mendekatinya namun masih enggan untuk membangunkannya. Alyssa memperhatikan wajah tampan itu dengan cukup lama.
“Sebenarnya kamu tu cakep banget, tapi sayang kamu playboy” batin Alyssa.
Sudah 10 menit Alyssa berada di kamar Nathan memperhatikan pria itu tidur. Ia akhirnya memutuskan untuk membangunkan Nathan karena hari sudah semakin siang.
“Bos, bangun! Ini sudah siang” kata Alyssa pelan.
“Emm.. hari ini kan nggak ada jadwal syuting” balas Nathan yang masih memejamkan matanya.
“Iya, tapi bos harus sarapan dulu. Nanti tidurnya dilanjutin lagi setelah sarapan ya” kata Alyssa lagi sambil menarik selimut yang menutupi Nathan.
“Dingin Sa..” Nathan semakin meringkuk saat selimutnya ditarik oleh Alyssa. Badannya menggigil dan dengan cepat Alyssa menutupi tubuhnya dengan selimut.
Alyssa menempelkan tangannya di dahi Nathan. “Ya ampun, badannya panas sekali”. Alyssa segera mengambil termometer dan mengukur suhu tubuh bosnya itu.
“38 derajat celcius! Bos, sebaiknya kita ke rumah sakit. Ayo bangun bos, saya akan menghubungi Alvin agar dia segera kesini”.
“Nggak usah Sa, kamu beli obat di apotik aja. Nanti juga panasnya hilang”.
“Nggak bisa bos! Pokoknya kita harus ke rumah sakit. Demammu cukup tinggi” kata Alyssa yang sedikit panik dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Alvin.
“Kalau kamu membantah, aku pecat kamu!” seru Nathan yang akhirnya membuka matanya untuk melihat Alyssa.
Alyssa mengurungkan niatnya untuk menelpon Alvin. Ia akhirnya bergegas ke apotik untuk membeli obat penurun panas. Setelah dari apotik dengan cepat Alyssa membuat bubur untuk Nathan. Kemudian dia membawa bubur dan obat ke kamar Nathan.
“Ini dimakan dulu buburnya, setelah itu baru minum obatnya” Alyssa membantu Nathan untuk duduk.
“Pusing banget Sa” Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat berat.
“Ya udah, bos sandaran aja di kasur biar saya suapin”.
Akhirnya Alyssa menyuapi Nathan dengan sabar sampai buburnya habis lalu membantunya untuk minum obat. Setelah itu ia segera mengambil air hangat untuk mengompres Nathan agar panasnya cepat turun. Alyssa begitu telaten merawat Nathan sehingga membuat Nathan tersentuh dengan perhatian yang diberikan Alyssa.
“Sa, makasi ya kamu udah ngerawat aku padahal seharusnya sekarang kamu bisa libur karena nggak ada jadwal syuting” kata Nathan sambil memejamkan matanya kembali.
“Eh, iya bos. Sudah seharusnya saya merawat bos yang lagi sakit kan”.
“Sa.. kamu nggak usah panggil aku bos ya. Panggil aja Nathan seperti Alvin manggil aku begitu. Anggap aja kita temen, bukan bos dan karyawan”.
“Tapi bos..”
Belum sempat Alyssa menyelesaikan kalimatnya Nathan sudah bangun dan mencium sekilas bibir Alyssa. Hal itu membuat Alyssa sangat terkejut dan diam mematung karena tidak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Nathan.
“Sekali lagi kamu panggil aku bos, aku bakalan cium kamu seperti barusan” kata Nathan sambil berbaring kembali mencari posisi nyamannya.
Alyssa tidak tahu harus menjawab apa, ia memilih keluar dari kamar dan membersihkan dapur yang agak sedikit berantakan karena tadi saat memasak ia belum sempat merapikannya. Sementara di dalam kamar Nathan tersenyum melihat Alyssa keluar dari kamarnya dengan wajah yang merona merah karena malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
re
love it
2021-05-18
0
Yanyanii
aaaaaaakhh visualnya suka banget oppa Chanyeol🤗🤗
2021-05-14
2