Typo adalah jalan Ninjaku. Mohon maklum. Selamat membaca semoga betah.
________&____________
Penglihatan Lisa tiba tiba menggelap kala benda asing menyentuh tengkuknya. Lalu dia menutup mata. Pingsan.
***
Perlahan netra Lisa membuka karena cahaya yang sangat menyilaukan.
'Tanganku terikat. Apa yang terjadi?' ia segera membuka matanya. Dapat ia lihat, 2 pria asing sedang berdiri di hadapannya. Dia memperhatikan sekeliling. Ruangan itu sangat terang. Ada 1 jendela dengan gordennya. Dan ada juga benda benda asing di sekitar jendela itu.
"Apa yang kalian lakukan! Kenapa aku diikat!" ucap Lisa datar, tidak takut pada hal hal yang beginian.
"Kami belum melakukan apa apa jadi tenang saja. Setelah ini, jangan harap hidup mu bisa tenang" ucap salah satu pria itu.
"Apa masalahku dengan mu!" ucap Lisa pada pria tadi. Datar, nada itu mendominasi suaranya.
"Kau telah mengganggu orang yang salah. Dan itu sangat fatal." ucap pria itu lagi lalu berjalan keluar ruangan itu.
'Kesalahan fatal? Kapan aku berurusan dengan mereka?' ia berusaha mengingat-ingat manatau itu terjadi sebelumnya. 'Aku tak mengganggu pria itu! Jangan-jangan dia adalah saingan ayah! Makanya dia menahan ku?! Sialan' batin Lisa.
Ia tidak tinggal diam. Ia mencoba melepaskan tali itu. Sangat sulit.
Pria yang sama masuk. Tapi tidak sendirian, dia bersama seorang wanita.
Wanita itu adalah...
Lisa terbelalak. Wanita itu adalah Maria. Jangan bilang....
"Wah... wah... adik! Apa yang kau lakukan disini?" ucap Maria berjalan mendekat. Dia menjambak rambut Lisa dan menamparnya sekali.
"Jangan banyak cakap! Kau lah yang menangkap ku bukan?" tanya Lisa. Di belakang kursi, tangannya disibukkan tali yang sangat tebal itu.
"Wah, adik. Kau sudah bisa berbicara dengan bahasa gaul sekarang? Aku tak menyangka!" ucap Maria dengan wajah terkejutnya.
"Apa yang ingin kau lakukan" balas Lisa tak mengindahkan ucapan Maria.
"Aku akan membunuhmu hari ini juga! Aku muak melihat wajahmu." balas Maria.
“Silahkan jika kau bisa!” ucap Lisa dengan nada mengejek.
"Buka talinya!" perintah Marna. Lisa berhenti dengan aktivitasnya karena 2 pria itu sedang melangkah ke arahnya. Mereka membuka tali itu dengan pisau. Awalnya dengan tangan, tetapi karena terlalu ketat ya jadi pakai pisau.
"Pegang dia kuat” ucap Maria lagi. Lisa dipaksa berdiri, dia dapat melihat bahwa pergelangan tangannya memerah dan berbekas.
Maria menamparnya. Kali ini lebih kuat dari pada sebelumnya.
"Sialan" Lisa mendengus.
"Adik. Berhentilah mengumpat. Itu tidak baik!” ucap Maria tersenyum senang.
"Jika berani, maka lepaskan aku. Kita by one!" ucap Lisa.
"By one? okey! Lepaskan dia. Dan kalian keluar!" dengan bodohnya, Maria mematuhi ucapan Lisa karna emosi.
Kedua pria itu keluar dan menutup pintunya kembali.
"Mari kita bermain" ucap Maria lalu menendang perut Lisa. Lisa terkejut, perutnya sangat sakit. Ia terlempar 3 meter dari posisi awal. Tak disangka tenaga dalam Maria sebagus ini.
Lisa bangkit berdiri dan memasang kuda-kuda.
"Ku pikir kau akan langsung mati setelah mendapat itu" ucap Maria dengan senyum meremehkan nya.
'Sialan! Tubuh ini masih lemah!' batin Lisa mendesis.
Maria kembali mendekat. Dia melayangkan satu Bogeman. Lisa dapat menghindar, tapi tidak dengan Bogeman kedua.
buggh.
Lisa mundur beberapa langkah. Maria tertawa kencang bak orang gila.
"Kau akan mati! Berhentilah menghindar" ucap Maria di sela sela tawanya.
“Apa kau yang menabrakku 2 Minggu yang lalu?” tanya Lisa lemah.Maria tersenyum senang, “Tak sia-sia kau memiliki otak yang genius. Ya, akulah yang menabrakmu 2 Minggu yang lalu. Kau tahu kenapa? Karena aku membenci mu!” bentak Maria.
Maria kembali mendekati Lisa. Dia melayangkan bogeman ke perut Lisa dan menendangnya. Lisa tersungkur beberapa meter dari jarak awal. Pelipisnya bersentuhan dengan tembok hingga menimbulkan goresan tipis.
“Ups! Adik, aku sengaja melakukannya! Maafkan aku!” ucap Maria sembari menertawakan keadaan Lisa.
Lisa memantapkan langkahnya. Sudah cukup penindasan ini. Dia berjalan kearah Maria lalu menendangnya dengan kencang. Lalu terdengar erangan dari arah lawan, Maria memuntahkan seteguk darah. Nampaknya darah Maria cukup banyak, makanya dia bisa muntah darah. Ya kan We.
'wanita ini, bagaimana bis-' Maria sibuk dengan pikirannya. Kesalahan yang sangat fatal! Kita memang bisa berpikir saat bertarung, tapi tidak mengabaikan musuh kita.
Lisa melihat kesempatan bagus menantinya, Maria sedang berpikir. Lisa berlari dan memukul perut Maria dengan kencang. Kasihan bat dah organ dalamnya:v.
Maria terpental ke dinding. Suaranya seakan hilang hanya untuk minta tolong.
Maria berdiri dengan susah payah. Terdapat bekas darah mengalir di ujung bibir dan dagunya. Jorok.
Lisa kembali mendekat! Dia menendang tulang kering Maria.
akkh
Lagi-lagi hanya erangan rendah yang keluar dari mulut Maria. Suaranya udah hilang mungkin:v
Maria terduduk kaku. Kaki dan perutnya sangat sakit. Lisa memijak tangan Maria dan duduk jongkok. Dia menarik rambut Maria dengan kasar.
"Ingatlah ini! Jangan karena aku terlihat lemah, kau jadi meraja Lela! Kubiarkan kau hidup untuk kali ini! Tapi untuk lain kali tidak ada rasa kasihan!" ucap Lisa dingin, bahkan sampai membuat bulu kuduk Maria berdiri.
"Apa kau takut kakak? Lihatlah! Bulu kudukmu berdiri" ucap Lisa. Maria hanya diam membisu. Lisa usil mencabut salah satu bulu itu.
Akkkh
Maria teriak, susah payah dia melakukan hal itu. Tapi bukannya masuk, pria yang diluar malah mengabaikannya. Mungkin mereka pikir, itu adalah teriakan Lisa.
"Aku akan pulang! Hari ini kau jangan pulang dengan luka begini!" ucap Lisa melepaskan rambut Maria. Dia lalu melayangkan kakinya pada dada Maria. Lagi dan lagi, Maria memuntahkan darah. Setelah itu, Lisa beranjak pergi. Keluar lewat jendela dan tak lupa membawa salah satu tongkat baseball. Manatau ada penjaga diluar, bukan??
'Sial! Bagaimana wanita jalang itu bisa sekuat ini! akkh ini sangat sakit!' batin Maria meringis, dia mengusap cairan merah yang mengalir di dagunya.
Dia berusaha berdiri tapi zonk. Kaki dan perutnya sangat sakit ditambah lagi darah dan kepalanya. Lengkap sudah penderitaannya hari ini. Sama seperti hari hari sebelumnya.
***
Di luar sangat gelap dan sunyi. Lisa pikir akan sangat banyak penjaga yang menjaga gudang itu, seperti pada zamannya. Jika berkelahi pakai acara keroyokan. Lisa dapat melihat bahwa ruangan tempat Maria menahannya adalah yang terpencil. ‘Tapi kenapa begitu bersih?' tanya nya dalam hati. Dia berjalan dengan pelan supaya tidak ketahuan.
Ia hampir sampai di gerbang gudang tua itu. Tapi lagi-lagi dia ceroboh. Dia tak sengaja menyenggol pot bunga tua yang sudah lapuk.
Terdengar suara benda itu jatuh.
"Siapa disana" ucap Seorang pria berjalan mendekat.
Lisa melihat samar samar. Hanya ada satu pria. Itu mudah saja. Dia mengangkat tinggi-tinggi tongkat baseball nya setelah pria itu berada di depannya.
buggh
Dengan kencang, Lisa memukul pria itu. Dia tak sadar bahwa pria itu telah tewas karena Lisa memukulnya tepat di bagian leher. Niatnya ingin membuat pingsan, eh malah mengirimnya ke neraka:v
Lisa terus berjalan dan sudah tiba di gerbang. Dia segera memanjat pagar setinggi 2 meter daripada memanjat gerbang yang akan menimbulkan bunyi?.
Dia sudah sampai di puncak tiang itu, giliran turun dia tak tahu. Hadeh, dasar cewe. Naik aja tahunya, tapi turunnya kagak tau.
Ada langkah kaki yang berjalan mendekat. Lisa segera melompat ke bawah. Hampir saja perutnya terkena ujung besi itu, lagi lagi Dewi Fortuna berpihak padanya.
buggh akhh
Lisa mendarat dengan kondisi yang tidak elite. Dia jatuh dan masuk ke tong sampah. Sial sekali nasip mu leee.
Aug.. aug.. aug.. [anggap aja suara anjing ye]
Anjing tetangga menggonggong. Lisa pikir ini tempat yang sunyi, rupanya dia di sekap di tempat yang ramai. Tapi kenapa tak ada yang datang setelah mendengar suara teriakan? Aneh sekali.
Entah pria tadi sadar atau tidak, Lisa segera keluar dari tempat menjijikkan itu. Ia kemudian berjalan mencari arah. Sangat gelap dan sunyi. Suara anjing tadi tidak terdengar lagi.
Ia berjalan pincang. Bibirnya mungkin sudah robek akibat ulah Maria. Kakak lucknut.
Lagi dan lagi, kesialan menghampirinya. Lisa berjalan dan terpeleset. Ia dapat merasakan bahwa kakinya basah. 'Apa ini! kenapa sangat bau!' batinnya.
Dia segera keluar dari air itu. Bau busuk menguasai salah satu kakinya. Sial.. Sial.
Jalan lagi hingga sampai di depan rumah yang dia kenal. Ingatannya jago juga ya.
Ehhh, dia malah belok ke kanan melewati rumah itu.
Sudah ada 1 kilometer dia berjalan tapi tak kunjung menemukan rumahnya. Berhenti sejenak, dia sangat haus.
Lisa kemudian berbalik dan berjalan lurus lagi. Hingga sampai rumah yang tadi.
Di pandangnya rumah itu. 'Ini rumahku' batinnya lalu membuka pagar.
'Bukankah aku sudah lewat dari sini beberapa saat yang lalu? Tapi kenapa aku tak menemukan rumah ini?' batinnya.
***
"Hei! Cepat masuk!" teriak Maria kencang. Tenaganya sudah kembali.
2 pria yang ada di luar segera masuk. Mereka terkejut melihat kondisi Maria yang cukup mengenaskan.
"Apa yang terjadi nona? Kenapa kau terluka?” ucap salah satu pria itu.
"Bacot! Cepat bawa aku ke rumah sakit" ucap Maria.
"Baik" ucap mereka lalu memapah Maria keluar gudang.
***
"Apa yang terjadi? Ikuti cerita selanjutnya.
**Jangan lupa tinggalkan like, coment, dan mawar ya.
Dan juga..... Kritik dan sarannya ya.
See You**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
auliasiamatir
keren abis Thor
2021-05-28
0
delesia
ini cerita... anak2 gadisnya saling menyakiti koq ortu nya santai aja ya
2021-05-22
1
mhia
semangat Thor, aku udah mampir favorit dan like mendarat☺️
2021-05-10
1