Samudra melihat gadis kecil yang menabraknya tadi sampai menghilang dari pandangan....
" Ada apa tuan.... apakah tuan mengenalnya? " tanya Ryan... asisten Samudra
" Tidak... gadis itu masih sangat belia... masa sudah bekerja di perusahaan... Coba kamu telusuri aku tak mau perusahaanku mempekerjakan anak di bawah umur " ucap Samudra.
" Baik boss... " Ryan pun segera melaksanakannnya
Para Pimpinan direksi dan Sekretaris masing-masing sedang menunggu Pimpinan mereka yang kabarnya akan datang sore ini. Jadi walaupun sudah waktunya pulang tak ada satupun yang berani pulang.
Ting.... pintu Lift terbuka... keluarlah Samudra.. Ryan sang asisten dan beberapa bodyguarnya , langkah kaki mereka membahana di lorong lantai 15.
" Selamat sore tuan... " sambut semua karyawan yang berbaris menunggunya
" Hemm... sore " jawabnya tanpa senyum, aura dingin langsung terasa membuat semua tertunduk... Samudra lalu langsung masuk ke ruangannya.
Samudra memang terkenal dingin dan terkesan galak di Kantornya. Image yang memang sengaja di bentuknya karena ia tak mau para pekerja wanita yang berada di Kantornya mendekatinya. Bagi Samudra bekerja dan kesenangan itu berbeda tak bisa di dapatkan di satu tempat.
Tak lama Ryan memanggil semua ketua divisi untuk masuk dan memberikan laporan secara garis besar terlebih dahulu mengenai keadaan perusahaan sesuai divisi masing-masing.
Setelah 1 jam laporan pun selesai,
" Besok pagi.. aku ingin laporan secara terperinci, kita akan rapat jam berapa Ryan...? " tanya Samudra
" Jam 11.00 tuan, karena besok pagi kita harus ke rumah orang tua tuan dulu " jawab Ryan
" Kalian dengar.. siapkan laporan kalian sebaik-baiknya , kalian boleh bubar... " titahnya Samudra, tak lama Ryan membawa Tony selaku kepala ob ke ruangan Samudra
Tony menyerahkan berkas Melody pada Ryan... Ryan lalu membacanya
" Jelaskan.....!! " titah Samudra sambil menghisap rokoknya
" Melody baru lulus smu tahun ini pak... Umurnya 19 tahun jadi Ia sudah cukup umur untuk bekerja " jelas Tony
" Hemm... baiklah, Kau boleh keluar " ucap Samudra
" Apakah mencurigakan Ryan?? " tanya Samudra
" Sepertinya murni tuan.. di cv nya di jelaskan anak ini memiliki nilai yang sangat bagus.. alasannya bekerja karena factor ekonomi, ayahnya bekerja sebagai satpam.. Ibunya art " jelas Ryan
" Baiklah.... kau sudah pesankan kamar untukku ? " tanya Samudra
" Ya tuan... "
" Siapa yang akan menemaniku? " tanya Samudra lagi
" Citra... tuan " jawab Ryan
" Apa tuan mau kesana sekarang? " lanjut Ryan
Samudra menarik nafas panjang.. pikirannya melayang, Sebenarnya Ia merasa bosan dengan gaya hidupnya kini.. yang terasa monoton dan hatinya terasa kosong, Walaupun begitu banyak wanita yang mengelilinginya kini namun tak ada yang bisa menyentuh hatinya.
Setelah penghianatan yang dilakukan istrinya....Naura, dengan alasan Samudra terlalu sibuk bekerja...Samudra memutuskan tak akan memiliki istri lagi, entah apakah itu trauma ataukah penyesalan.. Samudra sangat mencintai Naura , Naura adalah cinta pertamanya dan satu-satunya wanita yang mengisi hatinya sampai saat ini.
Walaupun Naura kini mengisi hatinya dengan rasa benci bukan Lagi rasa cinta.
" Tuan..... " panggilan Ryan membangunkannya dari lamunan
" Aku tidak jadi ke hotel... aku akan ke apartemen ku saja, batalkan saja Citra!! " titahnya... rasa bosan tengah menyelimutinya hatinya... Ia merasa lelah....
🐳🐳🐳🐳
Menjelang malam Melody pun sampai ke rumahnya,
" Assalamu alaikum " salamnya dengan riang
" Wa alaikum salam.. " jawab ibunya
" Bapak sudah pulang bu? " tanya Melody
" Baru saja... itu masih mandi nak, bagaimana harimu? "
" Sangaaattt baik bu... ini buat ibu sama bapak, gaji pertama Melody " ucap Melody dengan senyum manisnya
" Ya Allah Mel... sudah gajian ya.. Alhamdulillah, ngak kerasa sudah sebulan " jawab Ibunya senang, Melody memberikan amplop di tangannya pada ibunya, tadi sepulangnya dari kantor Melody langsung mampir ke ATM menarik uang tunai untuk di berikan pada kedua orang tuanya.
" Apa itu Mel? " tanya Iwan
" Ini lho pak... Melody memberikan uang gaji pertamanya " sahut Imah
" Nak... simpan saja gajimu, bapak Ibu kan juga punya gaji... tabung saja buat Mel... siapa tau ada yang mau dibeli " ucap Iwan mengeser kembali amplop tadi
" Bapak.. ibu.. lihat ini gaji Mel 4 juta lebih, Mel kasihkan separuh untuk bapak Ibu simpankan Nanti kalau sudah cukup ...uangnya buat beli motor baru buat bapak, kasihan motor Bapak sudah buntut pak " ucap Melody lalu memberikan kembali amplopnya
Imah menangis mendengarnya
" Ya Allah... Terimakasih, Kau hadirkan seorang anak yang begitu baik untuk kedua orang tua ini... hik hik hik " Imah memeluk Melody sambil menangis, Begitu pun Iwan mengelus rambut Melody dengan haru
" Baiklah Ibu simpankan uang gajimu nak... nanti kalau uangnya cukup kita cari motornya sama-sama ya " ucap Imah senang
" Bapak.. ibu tungguin Mel mau mandi dan sholat sebentar... malam ini Mel mau traktir Bapak ibu makan di luar " ucapnya riang lalu berlari ke kamar mandi
Iwan dan Imah saling pandang... keduanya sama-sama menitikkan air mata bahagia, anak yang di besarkannya selama 15 tahun ini bukan Kacang yang lupa kulitnya.
Selesai sholat dan berpakaian ketiganya berjalan ke luar rumah bersama... mereka berjalan kaki saja, Karena Melody mau makan di xxx bersama kedua orang tuanya, untuk orang seperti mereka bisa makan di restoran ayam Cepat saji no 1 di Indonesia itu adalah hal yang langka. Ribuan kali mereka melewati Restoran itu namun belum pernah mereka bertiga makan di tempat tersebut... sesekali hanya membeli take away jika sedang promo.
Mereka bertiga berjalan dengan bahagia, Melody mengandeng kedua orang tuanya dengan senyum yang tak hilang-hilang semenjak dari rumah.
" Nak... bukannya makan disitu rada mahal... kita makan siang pinggir jalan saja ya " rayu Iwan
" Ngak kok pak... lagi ada promo, Pokoknya kita makan bertiga ngak sampe 100 ribu " ucap Melody sambil melihat ke arah lampu lalulintas karena mereka akan menyebrang jalan.
Saat Melody menunggu lampunya hijau... Mobil yang membawa Samudra berhenti tepat di barisan pertama
" Tuan... itu gadis yang menabrak anda tadi " celetuk Ryan mengagetkan Samudra. Keduanya memperhatikan Melody yang menyebrang di depannya Sambil mengandeng dua orang di kanan kirinya ...ketiganya nampak sangat bahagia....
" Kemana mereka kira-kira?? " tanya Samudra penasaran
" Hari ini gadis itu menerima gaji pertamanya tuan... mungkin Ia menraktir kedua orang tuanya " tebak Ryan yang hapal dengan ritual gaji pertama
" Apakah mereka itu kedua orang tuanya?? kok ngak ada mirip2nya dengan bocah itu, lihatlah keduanya berkulit hitam dan mata mereka besar Sedangkan bocah itu seingatku sangat Putih dan matanya sedikit sipit " ucap Samudra
" Ya mungkin Karena kerasnya hidup hidup yang harus mereka jalani membuat Kulit mereka menjadi gelap tuan, Sedangkan gadis itu kan bekerjanya di dalam ruangan " jelas Ryan
" Mereka tinggal di perkampungan kumuh di sekitar sini tuan " lanjut Ryan
Melihat wajah Melody sekeluarga yang begitu bahagia dengan keterbatasan mereka terus terang membuat iri Samudra.... Ia yang bergelimangan harta, memiliki tahta dan banyak wanita tak bisa merasakannya bahkan tak bisa tersenyum sebahagia mereka.... Ada apa dengan hidupku??? tanda tanya besar mengelilingi kepala Samudra
" Ryan... antar aku ke rumah orang tuaku saja... tidak jadi ke apartemen " titah Samudra sambil terus menatap Melody sekeluarga yang memasuki sebuah restoran cepat saji dengan takut -takut.
See you next eps
Jangan lupa like komen dan vote nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Lisa Aulia
hidup kaya Tak menjanjikan kebahagiaan....
2021-12-09
0
Irmaya nasa
lanjut thor semangat up ny Jangan lama"
2021-05-26
0
yanny
up yg banyak donk thor
2021-05-26
0