Hai hai sista... maaf baru up, mohon kesabarannya untuk novel baru ini belum bisa up setiap hari ya.
🐝🐝🐝🐝
Tak terasa sudah sebulan berlalu, bukannya tanpa riak Melody bekerja selama sebulan ini. Namun Melody melewatinya dengan tabah, untung saja ada orang-orang baik yang berada di sekitarnya.
Flassback On
Melody baru saja sampai di lantai 15, ia langsung berganti pakaian.. Setelahnya ia pun langsung membersihkan 2 toilet luar, ia membersihkannya dengan cepat dan rapi.. setelah memandangi toilet dan merasa tak ada yang kurang lagi Melody pun beranjak dan menyapu daerah lorong setelahnya mengepel.
Joko yang datang terlambat berlari ke pantry.. ia tak boleh terlambat menyiapkan minum untuk semua penghuni lantai 15. Namun ia kaget melihat semua sudah di racik.. ia tinggal memberi air panas. Joko tersenyum, pasti Melody yang sudah melakukannya... anak baik.. ucapnya dalam hati.
Joko lalu membersihkan 4 ruangan bagiannya dengan cepat, beruntung beberapa saat ia selesai baru para kepala divisi datang. Joko lalu kembali ke pantry dan menuangkan air panas ke seluruh gelas yang sudah di sediakan Melody dan mengantarkannya ke meja sekretaris nanti sekretaris yang akan mengantarnya ke ruangan bos masing2.
Joko mencari di mana Melody dan ternyata Melody sedang membersihkan area bersantai di balkon. Tiba2 saja kehebohan terjadi...
" Pak Joko siapa yang membersihkan toilet tadi pagi ?? " teriak Santi
" Memangnya kenapa mba, biasanya yang bersihkan Melody? " jawab Joko
" Panggil dia kemari!! " titahnya seperti bos saja... Kartika hanya menggeleng melihatnya, bergegas Joko memanggil Melody
" Iya mba.. saya yang membersihkan toilet tadi pagi, ada yang bisa saya bantu?? " tanya Melody
" Kemaren sebelum pulang, jam tanganku tertinggal di toilet.. mana kembalikan !! " ucapnya sambil menadahkan tangan ke arah Melody, Melody sangat terkejut
" Maaf mba.. saya tidak menemukan apapun di toilet tadi pagi " jawab Melody
" Bohong.... pasti kamu mencurinya kan, kembalikan jam ku itu mahal, oleh-oleh papaku dari luar negri " tuduh Santi sambil mendorong Melody
" Hei Santi... kalau nanya ya nanya aja, jangan pake kekerasan gitu dong!! " protes Kartika melihat Melody yang terhuyung
" Mba.. sabar dulu, jangan langsung menuduh " bela Joko
" Alaaahhh kamu pasti membela temanmu, pokoknya aku tak mau tau.. kau harus menganti jam ku " ucap Santi sambil menunjuk ke wajah Melody dan Joko
" Melody katakan apakah kau tak menemukan jam nya mba Santi? " tanya Joko memastikan
" Sungguh pak... Mel tadi pagi datang langsung membersihkan toilet, Mel tidak menemukan apapun.. kalau kemaren ia... Mel menemukan sebuah cincin Emas kan sudah Mel kasihkan ke pak Joko " jawab Melody
" Mba Santi.. Melody adalah anak yang jujur, jika menurutnya ia tak menemukannya maka itu adalah benar, coba mba periksa lagi di tempat lain " ucap Joko
" Apaa...?? jadi kamu menuduh aku yang berbohong hah.. plak... " Santi menampar Joko
" Astagfirullah... mba Santi jangan keterlaluan seperti itu, pak Joko ngak salah apa-apa, mana buktinya kalau saya sudah mencuri jam nya mba Santi... tidak ada juga kan? mba ngak boleh menuduh tanpa bukti " bela Melody
" Jadi kamu mau melawan saya hah... plakk " Santi menampar Melody dengan keras sampai Melody terhuyung dan terjatuh menimpa Joko
" Santiii... apa apaan kamu, jangan main tangan dong!! " Kartika marah melihat kelakuan Santi, tak lama bos Santi pun datang
" Ada apa ini ? Pagi-pagi sudah ribut " tanya Ronal
" Ini pak... ob baru itu mencuri jam tangan saya tapi ngak mau ngaku " lapor Santi
" Ngak pak Ronal... Santi terlalu kasar pada kedua ob ini " protes Kartika, Ronal mengangkat kedua tangannya
" Tunggu.. tunggu... coba jelaskan dulu ada apa ini?? " tanya Ronal... Kartika pun menjelaskan nya dengan terperinci.. Ronal lalu membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah jam tangan wanita dari dalam tasnya
" Ini yang kau cari Santi? " tanyanya pada sekretarisnya.. membuat semua terkejut terlebih Santi
" Lho jam nya kok ada sama bapak ? " tanya Santi
" Kemarin sebelum pulang aku ke toilet di ruanganku... ada jam ini di sana " jawab Rolan membuat Kartika kembali emosi
" Tuh kan... kamu narohnya di toilet nya bos kamu, bukan di toilet luar . Gimana sih orang kayak kamu kok bisa diterima jadi sekretaris, nyimpan barang sendiri aja ngak becus apalagi nyimpan berkas pekerjaanmu " omel Kartika
" Aku kan hanya bertanya!! " bela Santi
" Mba.. mba bukannya bertanya, mba itu sudah menuduh saya dan Melody bahkan melakukan kekerasan pada kami " ucap Joko, Rolan yang mendengarnya jadi terkejut
" Apa..?? apa maksudnya Santi? " tanya Rolan.. Santi hanya terdiam
" Tadi Santi menampar pak Joko dan Melody pak!! dan menuduh mereka mencuri " lapor Kartika
" Apa..?? Santi kamu itu sarjana.. mengapa kelakuanmu seperti itu, aku sungguh kecewa.. minta maaf pada mereka berdua !! " perintah Rolan
" Maaf.... " ucap Santi dengan setengah hati, Joko dan Melody hanya diam.. keduanya terlanjur sakit hati
" Saya maafkan.. tapi saya akan mengajukan diri pindah di lantai lain, saya tidak bisa bekerja di lantai top ini lagi pak.. permisi " ucap Joko lalu menarik tangan Melody untuk meninggalkan ruangan
" Tunggu pak Joko, " cegah Rolan
" Bapak tidak usah mengajukan pindah lantai, Santi yang akan saya pindahkan ke difisi lain... pak Joko dan Melody tetap saja di sini, Santi ikut saya ke ruangan personalia " ucap Rolan
" Kapok.... makanya baru juga jadi Sekertaris sudah berasa yang punya kantor huahhh... wekkk " ucap Kartika puas dengan keputusan Rolan. Kartika kemudian mendatangi Melody.. ia mengelus sebelah pipi Melody yang memerah bekas tamparan Santi
" Sakit ya Mel... sabar ya... tuh biang keroknya sudah kena karma kok.. sekarang kompres pipimu agar tidak bengkak ya " ucap Kartika
" Baik mba terimakasih... terimakasih pak Joko karena sudah mempercayai saya " ucap Melody
" Kamu anak yang baik Melody... tentu saja bapak percaya sama kamu, sudah obati dulu pipimu... nanti kalau kedua orang tuamu melihat kasihan mereka bisa sedih " ucap Joko
" Baik pak... Mel permisi dulu pak... mba Kartika " pamit Melody
Flassback off
Semua ob baru berkumpul di lantai 5, mereka akan menerima gaji mereka hari ini termasuk Melody.
Doni membagikan buku rekening beserta ATM mereka
" Selama masa percobaan ini, gaji kalian akan masuk ke rekening kalian masing2 dan nanti jika di antara kalian adalah yang tidak di lanjutkan kontraknya, rekening ini tetap menjadi milik kalian. Bekerjalah yang rajin agar kontrak kalian semua bisa di perpanjang " ucap Doni lalu membagikan nya
Melody membuka buku tabungannya dengan dada yang berdebar-debar, berapakah gajinya bulan ini... Kata Joko pasti beda dengan rekan-rekannya yang berada di lantai lain.
" Bismillah.... " bisiknya sambil membuka bukunya, matanya melotot melihat jumlah gajinya di rekening... Ia sampe meloncat kegirangan karenanya
" Ya Allah... Alhamdulillah... " ucap nya senang lalu bergegas keluar ruangan.. Ia ingin segera pulang dan menperlihatkan gaji pertamanya pada bapak Ibunya di rumah.
Dengan girang Melody berjalan sambil menatap buku rekeningnya.... tiba-tiba bruk.....
" Auuu..... " Melody bertabrakan dengan seseorang dan iapun terjatuh menimpa seseorang itu dengan posisi Melody menindih lelaki yang bertabrakan dengannya
" Aduhhh.... sakittt.... " ucap Melody karena keningnya terhantup lantai Sedangkan dadanya mendarat di wajah sang lelaki
" Tuan... tuan tidak apa-apa?? " beberapa lelaki kemudian mendekat, Melody bergegas bangun sambil mengusap keningnya begitupun sang lelaki tadi
" Hei di mana matamu, masa kau tak melihat tuan yang sebesar ini di depanmu hah ??? " tegur salah seorang lelaki yang mendekat tadi dengan suara marah
" Maaf mata saya di sini... " tunjuk Melody ke arah matanya
" Tapi tadi mata saya asik melihat buku ini, sehingga saja tidak melihat tuan besar ini, Maafkan saya tuan " lanjutnya sambil membungkukkan badannya, Ia bahkan tak melihat siapa yang di tabraknya tadi
Sang bodyguard sudah hendak memarahi Melody kembali, tetapi lelaki tadi melarangnya dengan mengangkat sebelah tangannya
" Siapa namamu? " tanya nya
" Melody tuan... " jawabnya sambil menunduk
" Kau bekerja disini? "
" Ya tuan... saya bekerja sebagai ob di lantai 15 "
" Oo begitu... saya Samudra, baiklah aku boleh pergi " ucap Samudra
" Terimakasih tuan... sekali lagi saya minta maaf tuan Samudra, saya permisi " pamit Melody tanpa menatap Samudra.. Ia pergi dengan senang dan kembali menatap buku rekeningnya
Melody ngak nyadar ya.. sudah bertabrakan dengan pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
See you next eps
Sabar menanti ya untuk novel ini
Love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Nirma Irma Akmal
Wek,Wek,Wek akhirnya kita jumpa lagi soang😘😘😘😘
2022-06-29
0
Lisa Aulia
anak yg santun....aku suka....
2021-12-09
0
ꪶꫝNOVI HI
karena terlalu senang liat nominal gaji ,jalan pun sampe g keliatan nabrak CEO..
2021-11-04
0