Melodi I Love You
Senyum manis terus terukir di bibir merahnya menuju kerumah yang selama 15 tahun ini di tempatinya bersama kedua orang tua angkatnya.
Ya.... 15 tahun lalu Melody di angkat dari panti asuhan oleh pasangan suami istri yang tak bisa memiliki anak saat itu usianya 3 tahun. Melody di letakkan di depan panti asuhan tanpa nama ataupun pesan saat masih bayi. Entah apakah orang tuanya ataukah keluarganya yang membuangnya di situ Melody tak pernah mau mencari tau... hanya akan membuat sakit hati menurutnya.
Sebenarnya hidupnya tak Jauh berbeda dari panti asuhan karena Pak Iwan dan istrinya bukanlah orang yang Kaya. Pak Iwan bekerja sebagai sekurity sedangkan istrinya... bu Imah bekerja sebagai pembantu.
Namun Melody sangat bersyukur karena keduanya begitu menyanyanginya. Melody dididik menjadi pribadi yang ramah dan santun. Kesederhanaan sudah menjadi kesehariannya, namun mereka bertiga hidup dengan bahagia.
Melody pun tau diri... selesai smu Ia langsung mencari pekerjaan, Walaupun semua teman-temannya kuliah... Ia tak tergoda, Ia ingin segera membalas jasa kedua orang tua angkat yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang itu.
" Assalamu alaikum.... " sapanya begitu sampai
" Wa alaikum salam.... " suara ayahnya terdengar dari dalam
" Ayahhhhh...... Coba tebak mengapa wajah melody begitu bahagia? " tanyanya setelah menyalimi ayahnya
Iwan berfikir sambil mengamati wajah cantik anaknya yang nampak begitu bahagia...
" Mel di tembak lagi sama cogan? " sahutnya.. membuat Melody memonyongkan bibirnya
" Ah ayah.... yang serius dong... " protesnya manja
" emmm.... Mel lagi bucin?? "
" Ayahhhhh.....sama aja dong, ayah ngak asik " ucap Melody sudah dalam mode ngambek membuat Iwan tertawa senang sudah bisa membuat Melody marah
" Ya sudahlah... ayah nyerah... " ucapnya
" Ayah tau.. Melody di terima bekerja di perusahaan besar, besok sudah mulai training yeyyy..... " lapornya senang membuat Iwan terkejut
" Mel serius mau kerja...? baru minggu lalu kamu lulus nak " ucapnya sedih
Iwan sedih melihat anaknya yang begitu pintar di sekolah tak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena ia tak mampu.
" Seharusnya kau kuliah nak... maafkan ayah " ucap Iwan tertunduk
" Ayah Jangan berkata seperti itu... Mel ngak suka. Mel memang Ingin bekerja, Mel sudah bersyukur ayah dan ibu sudah menyekolahkan Mel sampai lulus smu, Mel akan menabung ayah... nanti Mel pasti kuliah dan membanggakan ayah dan Ibu " ucapnya membuat Iwan tersenyum
" Seharusnya kau di angkat oleh orang yang kaya nak, Jadi hidupmu tak susah seperti ini " sesal Iwan
" Tidak ayah... tidak, Mel malah bersyukur sekali ayah dan ibu sudah mengambil Mel dari panti asuhan...Mel tak pernah menyesalkan apapun dalam hidup Mel ayah, Mel sayang ayah dan Ibu " ucap Mel sambil memeluk ayahnya yang sudah berusia kepala 5 itu
Iwan menangis haru, anak yang di besarkannya dalam kesederhanaan begitu tau diri dan menyanyangi mereka dengan tulus pula.
" Ayah doakan kau mendapat Jodohnya yang terbaik nak! " doanya
" Iya ayah... doakan Mel lancar dalam pekerjaan pertama Mel " pintanya yang di angguki oleh Iwan
" Mel kerjanya jadi apa nak ? "
" Mel jadi ob.... gajinya lumayan ayah katanya 3 jutaan, bukankah besar ayah ? " ucapnya senang
" Mel ngak malu jadi ob, nanti kalau ketemu teman-temanmu gimana ? " tanya Iwan
" Ngak lah ayah... yang penting halal, Mel ngak perduli teman-teman Mel mencibir atau mengolok Mel yang penting Mel bisa membanggakan ayah dan Ibu " ucapnya penuh tekad
Iwan tersenyum mendengar nya, tak sia-sia rasanya ia dan istri mendidik Mel selama ini.
" Ya sudah.. Mel sholat dulu baru makan siang sama ayah ya " ucap Iwan yang langsung di laksanakan oleh Melody.
Malam harinya....
Melody sudah selesai menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga. Mereka duduk bersama di ruang tengah yang merangkap dapur itu.
Sambil makan malam mereka pun bercakap-cakap perihal Melody yang akan training besok hari.
" Mel... Inikan pekerjaan pertama kamu, bekerjalah yang rajin ya nak...ingat hormati semua orang yang lebih tua ... tundukkan pandangan , Jangan ikut campur urusan orang lain dan yang terpenting jujur. Jangan sekali2 kau berani mengambil hak atau barang orang lain...mengerti!! " nasehat Iwan
" Ya ayah... terimakasih nasihatnya " jawab Melody
" Nak... gelung selalu rambutmu saat bekerja, pakai bedaknya tipis saja dan lipgloss saja. Kau itu cantik nak... jika orang-orang di Kantor melihat kecantikannmu akan menjadi bumerang untukmu sendiri . Tak perlu berdandan berlebihan yang penting rapi... bersih dan tidak bau , ingat pesan ibu ini " timpal Imah
" Iyaa bu.. Melody akan mengingat semua pesan ayah dan Ibu " ucapnya sambil tersenyum senang. Selesai membersihkan sisa makanan Melody pun langsung pamit tidur karena ia tak mau terlambat bekerja di hari pertamanya.
Kini tinggal pasangan tua Iwan dan Imah duduk di beranda bambu di depan rumahnya. Keduanya duduk sambil memandangi bintang di langit.
" Kasihan anak kita pak... nasipnya tidak jauh beda dengan kita, bekerja menjadi ob " kesahnya Imah... walau bagaimanapun Imah sama dengan orang tua yang lain... ingin nasip anaknya lebih baik dari dirinya
" Huffff.... iya bu, kita hanya bisa mendoakan semoga Melody nanti mendapatkan suami yang bisa mengangkat derajatnya . Jika ia mendapat Jodohnya yang baik aku bisa mati dengan tenang " balas Iwan... mata tuanya berkaca-kaca sambil memandang langit
" Bapak.... jangan ngomong begitu... berdoa itu yang baik... mudahan kita panjang umur sampai bisa merawat cucu-cucu kita " protes Imah yang di sambut tawa oleh Iwan
" Ha ha iya bu... maaf, betul kita harus selalu optimis menghadapi hidup ini..maaf ya bu, ayo kita istirahat biar besok segar " ajak Iwan
🐓🐓🐓🐓
Pagi ini sebenarnya tak berbeda dari pagi biasanya. Namun menurut Melody ini adalah pagi terindah, Karena ia akan masuk ke dunia kerja untuk pertama kalinya.
Semenjak subuh mereka sudah bangun... melaksanakan sholat subuh berjamaah dan pak Iwan membaca doa yang begitu panjang dan khusuk untuk anaknya Melody agar selalu di lindungi di manapun berada.
Ketiganya meninggalkan rumah bersama. Pak Iwan mengantar istrinya dengan motor kesayangannya ke rumah majikannya lalu iapun langsung ke tempatnya bekerja. Sedangkan Melody berangkat mengunakan angkot.. Kantornya tak Jauh dari rumah hanya 15 menit mengunakan angkot, Melody sengaja mengajukan lamaran hanya di sekitaran rumahnya agar bisa menghemat ongkos.
Kini Melody sudah sampai di halaman Kantor tempat nya akan bekerja. Senyum Indahnya mengiringi langkah kakinya yang mantap.
" Yesssss akhirnya aku bisa membalas budi kedua orang tuaku... Bismillahirahmanirrahim " ucapnya lalu melangkah dengan kaki kananya terlebih dahulu.
Sampai di sini dulu untuk eps awalnya ya sista....
Jangan lupa untuk...
LIKE...
KOMEN...
VOTE....
Karya terbaruku
Happy Reading selalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Nuryanah Sansan Alia
yaaa...kesini lagi
bolak balik pasti ujung2 nya kesini lagi..
seruuu...
2024-08-06
1
Devi Handayani
wah niat yg sangat luhur..... semangat kerjanya ya melody😍😍😍
2023-08-30
1
🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀
Melody tahu diri darimana dia berasal,sehingga tidak mau merepotkan orangtua angkatnya
2022-12-02
0