Malam ini Rain ikut merayakan ulang tahun Evan temannya.mereka merayakan ulang tahun itu di klub malam atas usulan David dan Vano.Rain memang di bebaskan oleh kedua orang tuanya.mereka hampir tidak pernah melarang karena Rain anak satu-satunya walau begitu Hendri dan Hera tetap sedikit membatasi.tapi tetap saja.Rain itu susah di larang semakin di batasi ia semakin memberontak.
Tak heran ia sering kali masuk ruang BK karena ulahnya.Hera ibunya itu hampir bosan selalu di panggil ke sekolah.karena kenakalan bocah itu tapi walau begitu Rain tetap lah anak yang membanggakan karena kecerdasaannya.jika saja orang tuanya bukan orang yang menyumbang banyak dana di sekolah itu.mungkin pihak sekolah sudah lama mengeluarkan murid yang bernama Alexander Rain itu.
"Kalian udah dari tadi?" tanya Rain dia datang bersama David kedua anak sultan itu tampak lebih tampan dari biasanya.Rain yang jangkung dan berkulit putih pucat itu terlihat sangat cocok memakai kaus putih polos dan jaket denim juga celana ripped jins hitam.kalau David seperti biasa,David yang hobby menggenakan kemeja di gulung hingga sikut itu kemana pun ia pergi lelaki nyeleneh itu suka sekali dengan kemeja dan kaus.
"Udah bulukan dan lumutan malah kita nungguin lu sama David." ucap Marcel di angguki yang lain mereka sudah pegal menunggu kedatangan duo anak sultan itu dan herannya mereka tidak pernah merasa bersalah benar-benar minim ahlak memang.
"Gue tadi jemput David dulu." Rain jujur ia telat karena harus jemput David.membutuhkan waktu hampir setengah jam karena macet.entah lah padahal mereka memiliki kendaraan masing-masing.
"Hayuk kita rayakan dulu ulang tahun anak yatim ini." seru Revano seraya menepuk bahu Evan sang empunya hanya mendengus.
"Siap." jawab mereka serempak.lalu memulai dengan makan-makan dan minum.para anak-anak nakal itu pun sudah terbiasa minum mereka bebas karena kurangnya pengawasan orang tua.keluarga mereka semua pengusaha selalu sibuk dengan urusan kerja hingga lupa mengawasi anak-anak mereka yang sudah di luar batas pergaulannya.
"Kamu jangan minum." David melarang Vira ikut minum padahal wanita itu baru saja akan menuangkan minuman laknat itu ke gelasnya. sebagai lelaki yang baik yang selalu menjaga perempuannya.David tidak suka Vira minum alkohol karena ia sangat menyayangi wanita itu.
"Gapapa Vir minum aja" kompor Vano menjerumuskan dasar emang lelaki kampret.
"Iya Delia juga minum tuh sesekali lah enak kok Vir kaya ale-ale." timpal Evan.Vira meminta persetujuan dari David dengan berat hati David mengangguk.
"Boleh gak?aku pengen" Vira menggoyangkan tangan David dengan memasang puppy eyesnya.
"Iya boleh,apa sih yang enggak buat kamu." David mencium pipi Elvira membuat temannya kompak pingsan berjamaah.
"Ah jadi pengen gua." Celetuk Vano laki-laki berkacamata itu terlihat sangat iri pada pasangan legend itu.
Rain mendelik ke arah pasangan yang agak lumayan rempong itu,David dan Vira adalah pasangan sehati sejiwa.mereka pacaran dari SMP kelas dua dan sampe sekarang masih langgeng saja entah kapan putusnya pikir Rain bosan sekali melihat mereka.
"Fie kok diem aja?kamu kenapa,pusing?" tanya Vano melihat Sofie dari tadi diam saja Rain melirik ke arah Sofie.dan perempuan itu membuang wajahnya enggan melihat Rain.
"dih elu kenapa markonah.sok cantik banget, najis." batin Rain.
"Aku gapapa kok." jawab Sofie yang lain mengerti dan paham antara Sofie dan Rain sepertinya hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja lebih tepatnya Tak jelas,sudah tidak aneh lagi.
"Udah ah ayo nikmati teajus ini." ajak Rain mereka bersulang merayakan ulang tahun Evan.malam makin larut anak muda itu makin asik menikmati musik.Evan dan Vano sudah terkapar hanya gayanya saja dan sok iye banget.
Begitu juga Rain dia payah dalam hal minum ia tak kuat alkohol,Rain sudah tumbang sejak tadi ia sengaja diam di pojokan cosplay menjadi patung.hanya David yang masih on lelaki itu kuat dia terbiasa menikmati dengan ayahnya sejak ia SMP sudah terbiasa minum alkohol.
"Rei.mau pulang gak?ayo pulang aja biar gue yang nyetir." ajak David ia menepuk bahu lebar Rain beberapa kali.
"Gak mau nanti aja." tolak Rain padahal wajahnya sudah merah akibat terlalu mabuk.
"Nanti mama lu nyariin anak bujangnya belom pulang,ayo." David menarik tangan Rain lelaki itu tetap menolak sejak kapan mamanya nyari Rain.Hera masa bodo saja kemana pun Rain pergi,sepertinya mau Rain pergi ke planet lain pun Hera tak akan mencari.ibu ibu satu itu selalu sibuk dengan urusan kerjaan dan hidupnya yang hedon.
"Aku pulang sama siapa?" Vira melihat sekeliling semuanya pada tepar.
"Kamu tadi kesini sama siapa?" David jadi bingung semuanya sudah mabuk hanya dia yang masih sadar.apa lagi Evan Dan Vano mereka sudah melantur kemana-mana dan terlihat saling menggerayangi satu sama lain itu membuat David merinding.takut kedua temannya itu belok.
"Sama Sofie,tapi dia malah mabuk" Vira bingung dia pulang di antar siapa.Vira tidak bawa mobil lagi pula ia juga tidak bisa menyetir.
"Ya udah aku antar kamu sama Sofie dulu deh" putus David karena ia tak akan membiarkan perempuannya menunggu.
"Rain,gue pulang nganter Elvira sama Sofie dulu ya,lu gapapakan nunggu?kalo enggak gue telepon pak Sandi aja mau gak?" David membangunkan Rain.
Lelaki itu terlihat malas hanya untuk sekedar membuka matanya." iya udah sana gak usah kawatir,gue bukan anak ingusan." jawabnya ia malas sekali pada David yang berlebihan itu.
"Ya udah gue jalan dulu jangan kemana-mana lu diam." David terlihat kawatir dengan keadaan Rain pemuda itu sudah mabuk parah ia takut Rain malah macam-macam.atau melakukan kekacauan.David pulang lebih dulu mengantar Vira dan Sofie.
Rain tak peduli apa pun ia masih setia di sana dia enggan pulang masih ingin menikmati dentuman musik yang membuat kepalanya semakin pusing.melihat para wanita seksi Rain merasa ada yang aneh pada tubuhnya mungkin pengaruh minum.kalau terlalu mabuk otak Rain memang sering berkelana traveling ke berbagi tempat.
"Tuan muda belum pulang ya?" tanya Kia matanya terlihat sudah berair karena mengantuk mereka ingin tidur tapi tuan mudanya belum pulang takut nanti membutuhkan sesuatu.dan biasanya jika pulang akan berteriak meminta di buatkan cemilan atau minuman sebetulnya tidak masalah karena di luar ada Pak Amir.hanya saja tidak ingin selalu merepotkan Pak tua itu.
"Sana tidur aja kalian,biar aku yang nungguin dia." suruh Selin sambil menahan kantuk dia akan menunggu Rain pulang.karena biasanya ia yang paling sering menunggu anak itu.
"Justru kamu sana tidur duluan kamu kan kuliah pagi." ucap Riska dia memang selalu peduli pada Selin.
"Aku ngantuk sih ya udah kita tidur aja yuk." Ajak Selin dia sudah menguap beberapa kali matanya bahkan sudah sepet.
"Kalo pulang gimana?tau aja rempongnya kaya apa udah kamu aja sana." suruh Riska sebenarnya ia pun mengantuk.
"Nanti kan dia telepon ke kamar kita kalau enggak teriak-teriak kaya tarzan." Kia sudah hapal betul bagaimana kelakuan tuan muda itu.
"Kalo dia dengar pasti ngamuk." ucap Veronika dia dari dapur usai mengambil pisau untuk memotong buah di kamarnya.
"Mbak ngagetin aja." Kia tak enak kepergok sedang menggosipkan anak majikannya walau begitu bodo amat saja.karena ia sudah lelah dengan tuan muda itu.Veronika terkekeh.
"Udah pada tidur sana.udah malam juga kan tenang ada pak Amir di luar." Vero menyuruh ketiga wanita itu tidur.mereka pada ke kamar masing-masing dengan girang.
"Makasih ya Ka." ucap Selin senang karena ia pun udah ngantuk untung saja di luar ada pak Amir.besok pagi ia akan meminta maaf pada pak Amir karena membiarkan pak tua itu yang menunggunya.
"Tidur sana kamu kuliah pagi kan?" Vero seraya jalan ke kamarnya Selin mengangguk ia mengikuti Vero.kamar mereka tidak begitu jauh letaknya.
Malam semakin larut bahkan hampir subuh Rain baru lah pulang,dia mencari mobilnya sambil terus memegangi kepalanya yang rasanya hampir pecah.dengan setengah kesadarannya Rain menyetir ia mau menghubungi pak Sandi supir Hendri.tapi Rain kembali mengurungkan niatnya.Rain teringat beberapa waktu lalu mereka kecelakaan di jalan karena pak Sandi menyetir sambil mengantuk.sampai di rumah dia berjalan dengan sempoyongan penglihatannya pun buram efek minum terlalu banyak.membuat Rain hampir kehilangan kesadarannya.
"Tuan baik-baik aja?" tanya Pak Amir satpam di rumah Rain kawatir melihat tuan muda jalan seperti zombie menahan pipis.
"Iya.nih kunci." Rain melempar kunci mobil pada pak Amir lalu masuk ke dalam rumah.ia ke dapur terlebih dulu Rain mencari air dingin tenggorokannya terasa pahit dan seret.
Rain membuka kulkas mencari botol air dia minum hingga satu botol hampir habis.pemuda itu terengah-engah kemudian menyandarkan tubuhnya di kulkas kepalanya masih terasa pening sekali dan berputar.
"Duh kebiasaan,aku lupa ngisi air." gerutu Selin sambil jalan ke dapur akan mengisi air minum, kebiasaannya tengah malam suka bangun karena haus.Selin mengisi botol kaca miliknya.
Selin tak menyadari Rain ada di sana karena memang gelap juga dan dia bangun tidur, matanya masih buram lebih lagi Selin sangat mengantuk.ke dapur pun dia berjalan dengan setengah merem.Rain mendekati Selin ia memeluk Selin dari belakang.tentu saja wanita itu kaget karena tiba-tiba ada yang memeluknya.
"Kamu siapa?" tanya Selin dia berusaha memutar tubuhnya dan melepaskan pelukan lelaki itu dari aroma parfumnya Selin hapal itu pasti Rain.saat Selin berhasil melepaskan diri dia tau itu memang Rain.
"Sel" kata Rain dia meringsek mendekati Selin tentu saja Selin keget dan ketakutan setengah mati.
"Rain lepas,awas ih kamu mabuk?" Selin mendorong tubuh Rain namun tak geser sedikit pun tenaganya dua kali lebih kuat dari Selin." Lepasin,aku mau tidur,gila kamu." Selin memukul wajah Rain karena lelaki itu sudah kurang ajar.
"Ayo kita bersenang-senang,Sel." ujar remaja itu dengan penuh napsu yang tentu saja membuat Selin terkejut dan ketakutan.
"Bersenang-senang apa?udah gila kamu" ucap selin sembari berontak dalam pelukan lelaki itu.Selin ingin teriak tapi dia tidak ingin orang rumah salah paham.Selin tau kalau dia melakukan itu besok dia lah yang paling salah karena Selin tau bagaimana liciknya Rain dia pintar memutar balikan fakta.
"Lepasin,aku mohon." Selin sudah ingin menangis tubuhnya gemetar karena Rain terus memaksanya.dan berusaha menyambar apa saja yang ada di tubuh Selin.tiba-tiba Rain membekap mulut Selin dan menyeretnya ke kamar tamu yang letaknya tidak jauh dari sana,dengan tidak melepaskan cumbuannya dari tubuh wanita itu.
"Rain jangan.aku mohon jangan sentuh aku." rintih Selin dengan air mata yang terus meluncur Selin mendorong tubuh Rain yang berada di atasnya itu.lelaki itu tak peduli ia terus melancarkan aksinya hasratnya harus segera terpuaskan karena celananya sudah sangat sesak.
"Diam gak?sebentar aja aku gak lama kok." bentak Rain dia tak peduli pada Selin yang terus memohon dan meronta.Selin hanya bisa pasrah di bawah kungkungan tubuh jangkung itu.
"Ahh,Sel.kamu nikmat banget." racau Rain di tengah pergerakannya.betapa jijiknya Selin mendengar Rain menggeram nikmat dan meneriakan namanya saat laki-laki itu mencapai puncak.namun tak bisa ia pungkiri Selin ikut menikmati permainan itu pada akhirnya.entah dia mungkin sudah gila bisa-bisanya ikut menikmati dan melenguh nikmat saat Rain bergerak dengan intens di atas tubuhnya.
Usai itu Selin bangun lalu memunguti pakaiannya dan memakainya kembali.melihat Selin bangun Rain ikut membuka matanya dan ia tersenyum saat melihat tubuh polos yang sedang memunguti pakaian itu di lantai.tapi ia tak peduli dan kembali tidur.Selin keluar dari kamar itu ia buru-buru mengunci pintu kamarnya dan mengganti bajunya yang tersedia di sana takut ada yang melihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
yong he Lin
negara apa ini ya...kok wajah2 kroya bertaburqn
2022-02-16
1