Aku tak tau apa yang harus aku katakan kepada mamanya zidan tapi aku hanya memberi jawaban.
" Sepertinya tan bela mau kerja dulu paling nggak 1 tahunan ini tan " ucapku.
" Berarti bela mau jadi guru SD dulu ya " ujar riska.
" Iya tan tapi sekarang bela belum ada lihat lowongan sih tan lagiankan tante tau bela baru selesai wisuda sama kayak zidan, kalo zidan gimana tan dia mau kerja atau langsung nikah ni tan " ucapku.
" Kalo tante terserah dia aja bel kalo mau kerja dulu gakpapa kalo mau nikah justru tante tambah senang " ujar riska.
" Oohh gitu tan kalo bela sih kerja aja dulu ajalah tan bela mau ngerasain jadi guru dan mendidik anak-anak gitu tan " ucapku.
" Wahh niat yang mulia itu bel tante dukung kamu deh ohh iya bela kan mau cari kerja jadi guru SD ni kenapa gak coba lamar di SD nya aila aja bel kalo nggak salah ada lowongan waktu itu teman tante yang disana bilang sama tante " ujar riska.
" Bela mau aja tan tapi bela bisanya mungkin minggu depan kesananya tan " ucapku.
" Emangnya mau pergi kemana bel ? " ujar riska.
" Bela ada acara keluarganya ayah tan katanya pergi ke pesta nikahan sepupu bela tan jadi disitunya seminggu tapi bela ngomong sama ayah dulu kalo perginya jangan besok biar bela bisa nganterin persyaratan lamarannya tan " ucapku.
" Ya udah nanti tante coba bilang sama temen tante yang disana biar bisa bantuin bela ngurus semuanya ya " unar riska.
" Tapi beneran ni tan gak ngerepotin tante " ucapku.
" Gak bel justru tante malah seneng banget kalo bela bisa diterima disitu " ujar riska.
" Makasih ya tan udah mau bantuin bela ohh ya tan kita ngambil kuenya dimana ni " ucapku.
" Sama-sama bel ohh iya ya dari tadi ngobrol terus sampe lupa soal kue itu bel disitu kuenya didalam mobil yang di parkir tan " ujar riska.
Akhirnya mereka mengambil kue tapi tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan aila.
" Hai kak bela lagi ngapain ni boleh aila bantuin " ujar polos aila.
" Aila jangan ngagetin kak belanya dong kalo mau bantuin ya bantuin aja sayang " ujar riska.
" Iya ma aila bantuin bawanya kok tapi yang kecil ya " ujar aila.
Akhirnya merekapun menuju ke dalam rumah sambil membawa kue tapi setelah meletakan kue telpon bela berbunyi ternyata yang menelpon dia adalah sindy.
Sindy adalah teman baik bela saat mereka kuliah.
" Halo sin apa kabar ni kangen ya sama bebel " ucapku bebel adalah panggilan yang sindy berikan padaku.
" Gak juga sih bebel tapi iya deh dikit tapi aku cuma mau ngasih kabar kalo aku mau tunangan bulan depan " ujar sindy (dengan ekspresi sangat senang).
" Selamat deh buat yang mau tunangan sebentar lagi jadi istri ni tapi sin apa gak kecepetan tu " ucapku.
" Ya namanyakan jodoh bel jangan bilang kecepatan tapi kamu tu dari dulu gak pernah mau sama cowo kamu sukanya sama siap bebel aku jadi bingung " ujar sindy.
" ( Akupun menjawab sambil tertawa ) iya ibu sindy di tunggu aja kalo aku besok nikahan ya sin " ucapku.
" Udahlah bebel aku percaya aja deh sama kamu tapi ingat jangan lupa kamu harus datang awas kalo gak datang aku bakalan ngambek selamanya sama kamu " ujar sindy.
" Oke sindy yang cantik bebelnya pasti datang kok " ucapku.
" Ohh ya bebel dimana sih kok rame banget kedengarannya atau jangan-jangan bebel udah tunangan ya bebel jahat aahhhh masa sindynya gak diundang sindy ngambek ni " ujar sindy.
" Gak sin bebel lagi di acara syukurannya si abang dadan ganteng sindy ingatkan dia siapa itu nama sindy yang ngasih lo " ucapku.
" Maksudnya zidan anak manajemen itu abang dadan ganteng " ujar sindy.
" Betul banget sin iri ya sin iri ni " godaku.
" Bebel jangan manas manasin sindy deh " ujar sindy.
" Iya-iya deh maafin bebel ya sin cuma becanda kok " ucapku.
"Ya udah sindy tutup dulu ya bel lanjutin deh acaranya sama abang dadan ganteng semoga bebelnya sindy jodoh deh sama dadan ingat jangan lupa datang ya bebel dahdahhh " ujar sindy.
" Iya sindy dahhh " ucapku.
Setelah selesai menelpon bela kembali masuk ke rumah dan mengikuti acaranya sampai selesai.
" Bel kamu udah siap makannya kan " ujar putri.
" Iya udahlah kak malahan dari tadi kak " ucapku.
" Yaudah sekarang kita pulang ya ayah sama ibu udah nunggu dimobil " ujar kak putri.
" Loh kok ayah ibu udah duluan aja kak " ucapku.
"Jangan ngedumel terus bel yaudah sekarang kita pulang " ujar putri.
" Iya kak tunggu dulu kakak udah pamitan sama om dan tante ? " ucapku.
" Udah bel kita langsung pulang aja cepetan ayah ibu udah nunggu lo " ujar putri.
" Yaudah kak ayo kita ke mobil " ucapku.
Ketika keluar dari rumah zidan melihat dan memanggil bela.
" Bel udah mau pulang ya " ujar zidan.
" Iya zid " ucapku.
" Makasih ya bel udah datang ke acaranya aku " ujar zidan.
" Iya zid sama-sama ( ucapku ) rasanya aku sangat grogi karena zidan bilang begitu didepan teman-temannya dan lagi-lagi kak putri membuat ulah " batinku.
" bela cepetan ayah sama ibu udah nunggu tu " ujar putri.
" Iya kak zidan bela pamit dulu ya " ucapku.
" Iya bel hati-hati dijalan " ujar zidan.
Teman-teman zidan malah ngecie cie cieein.
Dan aku langsung menuju mobil pulang ke rumah saat di dalam mobil lagi-lagi putri mencoba menggoda bela.
" Aduh seneng banget ya bisa diperhatiin sama cowok ganteng baik lagi aku juga mau ahh " sindir putri.
" Apaan sih kak aku itu cuma temenan sama zidan " ucapku.
" Ehhhh perasaan aku gak bilang zidan tu kok malah dijawab dan bilangnya zidan sih ehmm ehmmm " ujar putri.
" Ajhh kakak udah ding jailin bela terus " ucapku.
" Tapikan yang aku bilang benarkan ayah ibu benerkan lagian kamu bakalan jadi juga kok sama dia bel " ujar putri.
" Kakak apaan sih bela bilang bela mau kerja dulu dan belum mikirin pernikahan jangan paksa-paksa bela " ucapku.
" Alah dek gaya mu itu sok-sokan padahal kamu suka sama zidan kan ngaku aja " ujar putri.
" Kakak bela bilang jangan ngomong gitu lagi " ucapku dengan dengan wajah cemberut.
" Udah-udah putri jangan ganggu adek kamu lagi ahh " ujar mayang ibunda bela.
" Ngomong aja lah bu kalo dia ini mau di....... " ujar putri disela bela.
" Di apa kak bela mau di apa kak jawab bela lak bela mau diapain " ucapku penasaran.
" Tanya ibu aja biar kamu lebih paham dan bisa nerimanya " ujar putri.
" Bu bela mau di apaan bu " ucapku
" Gak bel gak di apa-apain kok udah jangan berantem lagi " ujar mayang.
Akhirnya mereka sampai dirumah dan mereka langsung masuk serta bersih-bersih setelah selesai bersantai-santai menurut tempat yang paling disukai masing-masing.
Kalo aku sih sudah pasti di taman belakang rumah lebih nyaman, aman dan tenang apalagi menunggu saat senja menjelang suasananya semakin menenangkan jiwa dan pikiran.
saat itu tiba-tiba azam ayahanda bela menghampiri bela.
" Bela " ujar azam.
" Iya ayah ada apa ? " ucapku sambil mendekatinya dan duduk di kursi taman tepat disamping ayah.
" Bela ayah boleh nanyakan ? " ujar azam.
" Bolehlah ayah masa gak emangnya ayah mau ngomong apa perasaan bela kok jadi takut gini liat ayah ngomong gitu serius banget " ucapku.
" Bel bukan maksud ayah dan yang lainnya lancang sama bela tapi ayah mau sampain kalo perkataan yang disampaikan kakak kamu itu benar " ujar azam.
" Perkataan yang mana ayah bela lupa kayaknya " ucapku.
" Masa iya kamu udah lupa baru beberapa jam setelah pulang dan turun dari mobil bel masa bisa lupa " ujar azam.
" Ohh Bela ingat soal itu ya ( terkejut ) apa soal kalo bela emang mau dijodohin atau dilamar sama zidan ayah bela gak mau ayah ingatkan bela mau kerja dulu bahagiain dan banggain ayah,ibu dan kak putri " ucapku.
Tiba-tiba saja mayang datang bersama putri.
" Ibu sih sangat setuju sayang kamu juga gak perlu kerja demi membahagiakan dan membanggakan kami ibu dan ayah sudah bahagia dan bangga sama bela karena udah berhasil lulus dan sekarang yang terpenting bela selalu dekat dengan ayah dan ibu " ujar mayang.
" Betul tu bel kamu gak usah mikirin kami apalagi kakak kamukan tau kakak udah punya suami sudah pasti dia memenuhi kebutuhan kak dan kenapa kak tetap tinggal disini ya buat jagain ibu dan ayah bel " ujar putri.
" Gak sekali bela bilang gak tetap gak mau bela tetap pengen kerja dulu titik ohh ya jangan-jangan soal mamanya zidan nawarin dan bantuin nawarin pekerjaan buat bela sebenarnya ibu ayah dan kakak udah tau ( merekapun diam ) jawab bu kak jawab ayah " ucapku.
" Iya sayang ibu tau bahkan ibu yang udah rencanain ini sama mamanya zidan " ujar mayang.
Akupun hanya bisa meneteskan air mata dan merasa kecewa bela gak tau harus bilang apa lagi yang bela rasain sekarang bela bener-bener kecewa sama ayah, ibu, dan kakak.
Dan bela ingatin satu kali lagi jangan pernah ngomong soal lamaran pertunangan apalagi menikah kalo ibu, ayah, dan kakak masih mau lihat bela disini " ucapku.
" Bel dengerin ibi dulu sayang bela bela " ujar mayang.
Akupun berlari menuju kamar dan menangis sendirian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments