2.Kembali Bertemu

Ya sebelum aku dan keluarga pergi jalan-jalan bersama kami terlebih dahulu berfoto bersama dan saat akan pergi menuju mobil aku harus menemui temanku untuk pamit sedangkan keluargaku sudah menuju mobil.

Dan ketika aku menuju mobil tiba-tiba saja zidan kembali menghampiri ku.

" Bel tunggu sebentar " ujar zidan.

" Iya ada apa zid ? " ucapku.

" Gak ada apa-apa sih bel aku cuma mau ngucapin selamat buat kamu " ujar zidan.

" Bukannya tadi udah zid kamu mau ngucapin selamat wisudakan buat aku bahkan tadi itu kita udah foto juga zid " ucapku sambil tersenyum.

" Ohhh iya ya aku sampe lupa gini yaudah deh bel maaf ya malah ganggu " ujar zidan.

Batinku berkata apa yang terjadi dengan zidan sikap dia sangat aneh mana mungkin dia bisa lupa secepat ini soal tadi.

" Ohhh iya sebenarnya aku kesini juga mau ngundang kamu bel aku ada acara syukuran yang mama sama papa aku buat bel karnakan aku udah selesai kuliah ni kamu besok datang ya " ujar zidan.

" Insyaallah zid yaudah aku permisi dulu ya soalnya ayah ibu sama yang lain udah nunggu di mobil " ucapku.

" Oke bel sampai ketemu besok " ujar zidan.

" Iya zid " balasku padanya.

Aku kembali berpikir dan merasa sepertinya ada yang aneh dengan sikap zidan dulu aku memang berteman dan kenal dengan dia saat masih SMA.

Namun aku dan dia berbeda kelas walaupun hanya dibatasi dinding tapi tadi sikapnya sungguh aneh seperti orang yang ntah memang lupa atau pura-pura lupa dengan apa yang sudah terjadi.

Baiklah bel jangan terlalu dipikirkan hal itu ingat hari ini hari bahagia mu maka nikmatilah hari ini dengan orang yang kau cintai.

Hari bahagia ini aku dan keluarga menghabiskan waktu dengan berfoto bersama dan dilanjutkan dengan bermain di pantai sampai senja menjelang.

Baiklah tak terasa waktu untuk hari ini telah usai sungguh hari adalah hari paling membahagiakan bagiku dan mereka semua yang hadir di tengan-tengahku.

Diperjalanan menuju pulang aku sempat mengatakan mengenai undangan yang disampaikan zidan kepadaku tadi.

" Ayah ibu tadi zidan kembali menemuiku saat akan menuju mobil dia datang untuk mengundang bela yah ibu untuk datang kerumahnya.

Karena papa dan mama zidan mengadakan syukuran atas selesai pendidikan zidan bu " ucapku.

" Ohhh iya bel ibu sama ayah sudah tau tentang itu tadi mereka juga sudah mengundang ayah ibu serta putri bel " ujar sari ibunda bela.

" Wawaahhh di undang spesial banget nih sama yang mau syukuran ciiee ciee" goda putri saudari bela.

" Apaan sih kak orang belanya biasa-biasa aja kok " ucapku.

" Jangan bohong buktinya kamu senyum-senyum terus gitu" ujar putri kembali menggoda bela.

" Gak kak bela gak senyum kok " ucapku.

" Sudah-sudah putri jangan menggoda adikmu lagi nanti dia malah menangis " ujar sari.

" Ahhh ibu kok ngomong gitu sih masa cuma digituin kak putri bela jadi nangis sih belakan kuat bu " ucapku.

" Alah bel bel sekuat-kuatnya perempuan pasti kalo soal nangis juaranya mah " ujar putri.

....................................

Akhirnya malampun semakin larut dan sunyi jarak yang harus ditempuh oleh keluarga bela dari universitas ke kampungnya adalah sekitar 4 jam perjalanan.

Dan saat itu keluarga bela berjumlah 2 rombongan dengan mobil masing-masing termasuk saudara-saudara bela.

Tak lama kemudian akhirnya bela dan keluarga besarnya sampai dirumah saat perjalana tadi mobil yang ditumpangi bela dan keluarga intinya di kemudikan oleh kakak ipar bela ya suami dari putri bernama bayu.

Setelah mereka sampai dirumah merekapun langsung istirahat karena lelah setelah seharian beraktivitas namun dengan rasa bahagia dan senang.

Sebelum tidur merekapun bersih-bersih terlebih dulu dan setelah selesai mereka langsung membaringkan tubuh mereka diatas kasur melepas penat dan leleah.

Tiba-tiba saja dan tak disangka-sangka zidan mengechat bela.

Ting ting ( notifikasi chat masuk )

Zidan tumben zidan malam-malam ngechat kalopun dia ngechat sama aku biasanya mentok sampai magriban itupun nanya atau sharing masalah kuliah.

" Bel udah sampai rumahkan " chat zidan.

" Alhamdulillah udah zid emangnya ada apa ya zid " balasku.

" Gak kenapa-kenapa sih bel yaudah selamat malam ya bel tapi jangan lupa besok datang ya bel " chat zidan.

" Insyaallah zid tapi bela liat keadaan dulu siapa tau nanti ada kegiatan yang lain gitu " balasku.

" Yaudah bel kalo bisa datang ya datang aja bel kalo gak bisa yaudah gakpapa bel " chat zidan.

Malam itu dan setelah chat itu aku tidak bisa tidur apa yang terjadi sebenarnya dengan zidan disatu sisi aku merasa senang bisa dekat dengan zidan karena waktu SMA dulu gak pernah sedekat ini bahkan jarang banget bisa ngobrol bareng.

Tapi disisi lain sekarang ini aku gak rasain apa-apa dan gak terlalu pengen deket juga ya karna waktu SMA pun aku cuma sekedar menganggumi sikap dan kepintarannya zidan.

Apalagi dia tipe cowo yang gak mudah suka sama cewek gitu aja walaupun banyak yang deketin dia waktu itu gak ada yang dia terima kayaknya.

Yaudahlah kalo zidan ternyata jodoh kamu bel ya mau gimana lagi bel kalo gak ya gak usah halu juga sih ingat saingan kamu banyak lo pikiranku tiba-tiba berkata dengan sendirinya.

Sudahlah jangan terlalu memikirkan itu sekarang aku hanya ingin fokus mendapatkan bekerja dan bisa membanggakan orang tuaku setidaknya nya 1 tahunan atau lebih bekerja.

Setelah bekerja kemudian baru membicarakan masalah jodoh atau pendamping hidup.

Tak terasa akhirnya belapun tertidur bahkan sampai kesiangan saat bangun.

Untungnya bukan aku saja yang kesiangan tapi semua orang yang ada dirumah ini mungkin karena terlalu kelelahan.

Pagi harinya aku awali dengan pastinya bangun tidur merapikan tempat tidur karena kalo tidak langsung dirapikan akan ada yang patroli ke kamar siapa lagi kalo bukan tuan putri.

Namun aku sangat beruntung memiliki kakak seperti kak putri yang sangat disiplin dan pastinya wanita yang kuat dan tangguh.

Bahkan suaminya saja nurut banget sama dia baiklah lanjut mandi dan sarapan masalah masak-memasak juga sangat dan harus aku pelajari dan lakukan.

Siapa lagi kalo bukan tuan putri lagi yang akan turun tangan soal ini dan ibu hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat aku yang dianiaya oleh kak putri.

" Udahlah bel jangan sok-sokan aniaya segala ingat perempuan itu harus bisa masak dan pastinya kamukan sayang sama anak kecil ni jadi kalo kamu punya anak besok kamu harus bisa masakin makanan yang banyak buat anak kamh sama suami kamu ngertikan bel " ujar putri.

" Iya kak tapi kalo kakak gak berhenti ngomong kapan kita mau masaknya kak dan kalo kakak ngomel terus nanti bela bisa salah masukin bumbu dapurnya.

Jangan sampai bela masukin garam banyak-banyak ke masakannya karena omongan kakak yang juga asin banget " ucapku.

" Baiklah adikku yang cantik dan imut silahkan memasak dengan baik jangan lupa yang enak ya masakannya sayang karena kamu sendiri aja yang selesain dahh " ujar putri.

" Oke kalo gitu biar bela yang lanjutin semuanya bela buktiin kalo bela bisa masak " ucapku.

Setelah selesai memasak aku dan yang lainnyapun sarapan bersama dan saatnya kita tunggu reaksi mereka saat mencoba masakan chef bela.

" Silahkan menikmati makanan chef bela terspesial komenan dari kakakku tercinta "ucapku.

" Awas kalo gak enak ya bel " ujar putri.

" Cobain dululah kak gimana rasanya akupun menunggu reaksi kak putri aku yakin masakan aku enak banget.

Gimana kak masakan aku enakkan bahkan enak banget udah gak usah bohong deh kak jujur aja sama bela " ucapku.

" Biasa aja kok rasanya bel " ujar putri.

" Yaudah kalo gak enak biar bela yang makan semuanya sendiri kakak gak usah makan " ucapku sedikit ngambek.

" Udah putri bela jangan berantem kalo lagi makan" ujar azzar ayahanda bela.

" Iya ayah " jawabku dan kak putri.

Setelah selesai makan aku melanjutkan menata dan merapikan barang-barangku yang dibawa dari kos-kosan semalam.

Lagi dan lagi kak putri datang ke kamarku pastinya dengan maksud tertentu atau paling tidak menjailiku.

" Hai adik kakak yang cantik " ujar putri.

" Wahhh wahhh kayaknya lagi ada yang mau ngerayu ni ada perlu bantuan apa ya kira-kira " ucapku.

" Sebenarnya gak mau minta bantun juga sih soalnyakan situ juga diundang " ujar putri.

" Di undang kak undangan kemana kak ? " ucapku dan sedikit heran.

" Aduh bel bel penyakitnya kumat lagi ya " ujar putri.

" Ohhh iya iya bela ingat kak ayah sama ibu mau pergi ke rumah orangtuanya zidan ya " ucapku.

" Iya betul sekali " ujar putri.

" Emangnya kenapa kalo ayah sama ibu mau pergi kak " ucapku.

" Malah nanya kamu emangnya gak mau ikut kerumah zidan ? " ujar putri.

" Kayaknya gak deh kak bela masih capek bela mau dirumah aja " ucapku.

" Alah gayanya pake capek segala bel ikut ajakan sekalian bisa ketemu zidan " ujar putri sambil senyum menggoda.

" Apaan sih kak gak ada ya itu jadi tujuannya bela kalopun ikut mendingan kakak aja yang pergi duluan sama ayah dan ibu sekalian bilangin sama ayah ibu kalo bela gak ikut kalopun nanti berubah pikiran bela bisa datang pake motor aja lagiankan bela udah lama gak naik motor " ucapku.

" Yaudah terserah kamu aja bel tapi ingat hati-hati bawa motornya " ujar putri.

" Siap tuan putri " ucapku.

" Baiklah sampai jumpa adikku yang cantik " ujar putri sambil mencubit pipi bela.

" Ihhhhh kakak jangan pegang-pegang juga sakit tau kalo pipinya dicubit sama kak udah sana pergi " ucapku.

" Oke bawel dadadahh jangan lupa datang aja ya nanti dahhh " ujar putri.

" Iya kakaku yang bawel " ucapku.

Episodes
1 1.Hari Bahagia
2 2.Kembali Bertemu
3 3.Ulah Kak Putri
4 4.Menolak Rencana
5 5.Meredamnya Amarah
6 6. Menuju Rumah Bibi
7 7. Sampai
8 8.Acara pernikahan
9 9.Detik-detik Bahagia
10 10.Selamat Menempuh Hidup Baru
11 11.Acara Resepsi
12 12.Misteri Liburan
13 13.Sosok Mas Adam
14 14.Benarkah Mas Adam
15 15.Hari Bahagia
16 16.Menuju Kampung
17 17.Akhirnya Sampai
18 18.Ayah
19 19.Awal yang Baru
20 20.Ibu Guru Cantik
21 21.Kembalinya Mas Adam
22 22.Hari Membahagiakan
23 23.Syukuran Kami untuk Kak Putri
24 24.Empat Pemuda
25 25.Firasat Buruk
26 26.Bertemu Sindy
27 27.Pemuda Asing
28 28.Dikawal
29 29.Kembali bertemu pemuda itu
30 30.Dia Angga
31 31.Hari Bahagia Kak Putri
32 32.Menuju Kejutan
33 33.Zidan
34 34.Pilihan dan Pergi
35 35.Menjadi Nyata
36 36.Benarkah itu Angga
37 37.Kembali Terdiam
38 38.Kenapa Perasaanku
39 39.Ayah Jatuh Sakit
40 40.Semua Membaik
41 41.Hari Tanpa Tekanan
42 42.Lamaran Zidan
43 43.Menghadiri Lamaran Zidan
44 44.Air Mata Sesalan
45 45.Menemui Zidan
46 46. Sahabat Mas Adam dan Sembuhnya Ayah
47 47.Ada apalagi ini
48 48.Beri Petunjukmu
49 49.Siapa yang Seharusnya
50 50.Kabar Apa mas Adam ?
51 51.Kabar Bahagia Mas Adam,dan Kak putri
52 52.Keponakan Cantik
53 53.Kekawatiran Hatiku
54 54.Menuju acara Lamaran
55 55.Lamaran Mas adam
56 56.Bahagia dan Ketakutan
57 57.Jangan Paksa Aku
58 58.Mencoba Kabur
59 59.Rencana lamaran ku dan Angga
60 60.Kenapa kau berubah
61 61.Beginilah terus Angga
62 62.Bisakah aku memutar waktu
63 63.Diambang Sengsara
64 64.Sengsara melanda
65 65.Kesempatan Bahagia
66 66.Melapangkan dada
67 67.4 Pemuda Mangsedih
68 68.Haruskah Aku Datang
69 69.Disenangi semua orang
70 70.Permintaan Maaf
71 71.Kehebohan yang Tak Usai
72 72.Persiapan lamaran
73 73.Senyuman Andre
74 74.Masalah Baru
75 75.Mengurus persyaratan
76 76.Keceplosan
77 77.Hari Pertunanganan
78 78.Mangsedih lagi ini
79 79.Semakin Dekat
80 80.Hari-hari Bahagia
81 81. Pertemuan Tak Terduga
82 82. Menjelang Pernikahan
83 83. dr. Adelia Rutmini
84 84. Perasaan Tidak Mengenakan
85 85. Dilanda Keraguan
86 86. Pesaing Rahasia
87 87. Pantai
88 88. Tatapan Melepaskan
89 89. Kembali dari Pantai
90 90. Angga
91 91. Cemburu
92 92. Terima Kasih
93 93. Papa dan Mama Angkat
94 94. Menjelang Pernikahan
95 95. Permohonan
96 96. Kedatangan Angga
97 97. Pengakuan Angga
98 98. Tiba-tiba Takut
99 99. Menuju Hari Pernikahan
100 100. Hari Pernikahan Angga dan Bella
101 101. Merelakan
102 102. Sah
103 103. Rumah Mas Adam
104 104. Zidan Pergi
105 105. Satu Hari Lagi
106 106. Aku Tidak Rela
107 107. Aku Tidak Percaya
108 108. Ibu temani Bela tidur
109 109. Pindahan
110 110. Bersabar
111 111. Menunda
112 112. Kedatangan Adelia
113 113. Aku Takut
114 114. Drama
115 115. Menuju Kampung
116 116. Bertemu Zidan
117 117. Aila
118 118. Kapan Nyusul
119 119. Kok Sedih
120 120. Cemburu
121 121. Tatapan Angga
122 122. Selamat
123 123. Sedih
124 124. Kembali ke Kota
125 125. Bertemu Mama
126 126. Kau Nadia Anakku
127 127. Jangan Sekarang
128 128. Uang
129 129. Membagi waktu
130 130. Makasih
131 131. Acara Mas Adam
132 132. Tak Rela
133 133. Resepsi Mas Adam
134 134. Berpisah
135 135. Menunggu
136 136. Pulang
137 137. Diam
138 138. Ancaman
139 139. Terbongkar
140 140. Ibu Muda Pengganti
141 141. Keluarga Kecil
142 142. Bahagia Bersama
143 143. Happy End
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1.Hari Bahagia
2
2.Kembali Bertemu
3
3.Ulah Kak Putri
4
4.Menolak Rencana
5
5.Meredamnya Amarah
6
6. Menuju Rumah Bibi
7
7. Sampai
8
8.Acara pernikahan
9
9.Detik-detik Bahagia
10
10.Selamat Menempuh Hidup Baru
11
11.Acara Resepsi
12
12.Misteri Liburan
13
13.Sosok Mas Adam
14
14.Benarkah Mas Adam
15
15.Hari Bahagia
16
16.Menuju Kampung
17
17.Akhirnya Sampai
18
18.Ayah
19
19.Awal yang Baru
20
20.Ibu Guru Cantik
21
21.Kembalinya Mas Adam
22
22.Hari Membahagiakan
23
23.Syukuran Kami untuk Kak Putri
24
24.Empat Pemuda
25
25.Firasat Buruk
26
26.Bertemu Sindy
27
27.Pemuda Asing
28
28.Dikawal
29
29.Kembali bertemu pemuda itu
30
30.Dia Angga
31
31.Hari Bahagia Kak Putri
32
32.Menuju Kejutan
33
33.Zidan
34
34.Pilihan dan Pergi
35
35.Menjadi Nyata
36
36.Benarkah itu Angga
37
37.Kembali Terdiam
38
38.Kenapa Perasaanku
39
39.Ayah Jatuh Sakit
40
40.Semua Membaik
41
41.Hari Tanpa Tekanan
42
42.Lamaran Zidan
43
43.Menghadiri Lamaran Zidan
44
44.Air Mata Sesalan
45
45.Menemui Zidan
46
46. Sahabat Mas Adam dan Sembuhnya Ayah
47
47.Ada apalagi ini
48
48.Beri Petunjukmu
49
49.Siapa yang Seharusnya
50
50.Kabar Apa mas Adam ?
51
51.Kabar Bahagia Mas Adam,dan Kak putri
52
52.Keponakan Cantik
53
53.Kekawatiran Hatiku
54
54.Menuju acara Lamaran
55
55.Lamaran Mas adam
56
56.Bahagia dan Ketakutan
57
57.Jangan Paksa Aku
58
58.Mencoba Kabur
59
59.Rencana lamaran ku dan Angga
60
60.Kenapa kau berubah
61
61.Beginilah terus Angga
62
62.Bisakah aku memutar waktu
63
63.Diambang Sengsara
64
64.Sengsara melanda
65
65.Kesempatan Bahagia
66
66.Melapangkan dada
67
67.4 Pemuda Mangsedih
68
68.Haruskah Aku Datang
69
69.Disenangi semua orang
70
70.Permintaan Maaf
71
71.Kehebohan yang Tak Usai
72
72.Persiapan lamaran
73
73.Senyuman Andre
74
74.Masalah Baru
75
75.Mengurus persyaratan
76
76.Keceplosan
77
77.Hari Pertunanganan
78
78.Mangsedih lagi ini
79
79.Semakin Dekat
80
80.Hari-hari Bahagia
81
81. Pertemuan Tak Terduga
82
82. Menjelang Pernikahan
83
83. dr. Adelia Rutmini
84
84. Perasaan Tidak Mengenakan
85
85. Dilanda Keraguan
86
86. Pesaing Rahasia
87
87. Pantai
88
88. Tatapan Melepaskan
89
89. Kembali dari Pantai
90
90. Angga
91
91. Cemburu
92
92. Terima Kasih
93
93. Papa dan Mama Angkat
94
94. Menjelang Pernikahan
95
95. Permohonan
96
96. Kedatangan Angga
97
97. Pengakuan Angga
98
98. Tiba-tiba Takut
99
99. Menuju Hari Pernikahan
100
100. Hari Pernikahan Angga dan Bella
101
101. Merelakan
102
102. Sah
103
103. Rumah Mas Adam
104
104. Zidan Pergi
105
105. Satu Hari Lagi
106
106. Aku Tidak Rela
107
107. Aku Tidak Percaya
108
108. Ibu temani Bela tidur
109
109. Pindahan
110
110. Bersabar
111
111. Menunda
112
112. Kedatangan Adelia
113
113. Aku Takut
114
114. Drama
115
115. Menuju Kampung
116
116. Bertemu Zidan
117
117. Aila
118
118. Kapan Nyusul
119
119. Kok Sedih
120
120. Cemburu
121
121. Tatapan Angga
122
122. Selamat
123
123. Sedih
124
124. Kembali ke Kota
125
125. Bertemu Mama
126
126. Kau Nadia Anakku
127
127. Jangan Sekarang
128
128. Uang
129
129. Membagi waktu
130
130. Makasih
131
131. Acara Mas Adam
132
132. Tak Rela
133
133. Resepsi Mas Adam
134
134. Berpisah
135
135. Menunggu
136
136. Pulang
137
137. Diam
138
138. Ancaman
139
139. Terbongkar
140
140. Ibu Muda Pengganti
141
141. Keluarga Kecil
142
142. Bahagia Bersama
143
143. Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!