Ya sebelum aku dan keluarga pergi jalan-jalan bersama kami terlebih dahulu berfoto bersama dan saat akan pergi menuju mobil aku harus menemui temanku untuk pamit sedangkan keluargaku sudah menuju mobil.
Dan ketika aku menuju mobil tiba-tiba saja zidan kembali menghampiri ku.
" Bel tunggu sebentar " ujar zidan.
" Iya ada apa zid ? " ucapku.
" Gak ada apa-apa sih bel aku cuma mau ngucapin selamat buat kamu " ujar zidan.
" Bukannya tadi udah zid kamu mau ngucapin selamat wisudakan buat aku bahkan tadi itu kita udah foto juga zid " ucapku sambil tersenyum.
" Ohhh iya ya aku sampe lupa gini yaudah deh bel maaf ya malah ganggu " ujar zidan.
Batinku berkata apa yang terjadi dengan zidan sikap dia sangat aneh mana mungkin dia bisa lupa secepat ini soal tadi.
" Ohhh iya sebenarnya aku kesini juga mau ngundang kamu bel aku ada acara syukuran yang mama sama papa aku buat bel karnakan aku udah selesai kuliah ni kamu besok datang ya " ujar zidan.
" Insyaallah zid yaudah aku permisi dulu ya soalnya ayah ibu sama yang lain udah nunggu di mobil " ucapku.
" Oke bel sampai ketemu besok " ujar zidan.
" Iya zid " balasku padanya.
Aku kembali berpikir dan merasa sepertinya ada yang aneh dengan sikap zidan dulu aku memang berteman dan kenal dengan dia saat masih SMA.
Namun aku dan dia berbeda kelas walaupun hanya dibatasi dinding tapi tadi sikapnya sungguh aneh seperti orang yang ntah memang lupa atau pura-pura lupa dengan apa yang sudah terjadi.
Baiklah bel jangan terlalu dipikirkan hal itu ingat hari ini hari bahagia mu maka nikmatilah hari ini dengan orang yang kau cintai.
Hari bahagia ini aku dan keluarga menghabiskan waktu dengan berfoto bersama dan dilanjutkan dengan bermain di pantai sampai senja menjelang.
Baiklah tak terasa waktu untuk hari ini telah usai sungguh hari adalah hari paling membahagiakan bagiku dan mereka semua yang hadir di tengan-tengahku.
Diperjalanan menuju pulang aku sempat mengatakan mengenai undangan yang disampaikan zidan kepadaku tadi.
" Ayah ibu tadi zidan kembali menemuiku saat akan menuju mobil dia datang untuk mengundang bela yah ibu untuk datang kerumahnya.
Karena papa dan mama zidan mengadakan syukuran atas selesai pendidikan zidan bu " ucapku.
" Ohhh iya bel ibu sama ayah sudah tau tentang itu tadi mereka juga sudah mengundang ayah ibu serta putri bel " ujar sari ibunda bela.
" Wawaahhh di undang spesial banget nih sama yang mau syukuran ciiee ciee" goda putri saudari bela.
" Apaan sih kak orang belanya biasa-biasa aja kok " ucapku.
" Jangan bohong buktinya kamu senyum-senyum terus gitu" ujar putri kembali menggoda bela.
" Gak kak bela gak senyum kok " ucapku.
" Sudah-sudah putri jangan menggoda adikmu lagi nanti dia malah menangis " ujar sari.
" Ahhh ibu kok ngomong gitu sih masa cuma digituin kak putri bela jadi nangis sih belakan kuat bu " ucapku.
" Alah bel bel sekuat-kuatnya perempuan pasti kalo soal nangis juaranya mah " ujar putri.
....................................
Akhirnya malampun semakin larut dan sunyi jarak yang harus ditempuh oleh keluarga bela dari universitas ke kampungnya adalah sekitar 4 jam perjalanan.
Dan saat itu keluarga bela berjumlah 2 rombongan dengan mobil masing-masing termasuk saudara-saudara bela.
Tak lama kemudian akhirnya bela dan keluarga besarnya sampai dirumah saat perjalana tadi mobil yang ditumpangi bela dan keluarga intinya di kemudikan oleh kakak ipar bela ya suami dari putri bernama bayu.
Setelah mereka sampai dirumah merekapun langsung istirahat karena lelah setelah seharian beraktivitas namun dengan rasa bahagia dan senang.
Sebelum tidur merekapun bersih-bersih terlebih dulu dan setelah selesai mereka langsung membaringkan tubuh mereka diatas kasur melepas penat dan leleah.
Tiba-tiba saja dan tak disangka-sangka zidan mengechat bela.
Ting ting ( notifikasi chat masuk )
Zidan tumben zidan malam-malam ngechat kalopun dia ngechat sama aku biasanya mentok sampai magriban itupun nanya atau sharing masalah kuliah.
" Bel udah sampai rumahkan " chat zidan.
" Alhamdulillah udah zid emangnya ada apa ya zid " balasku.
" Gak kenapa-kenapa sih bel yaudah selamat malam ya bel tapi jangan lupa besok datang ya bel " chat zidan.
" Insyaallah zid tapi bela liat keadaan dulu siapa tau nanti ada kegiatan yang lain gitu " balasku.
" Yaudah bel kalo bisa datang ya datang aja bel kalo gak bisa yaudah gakpapa bel " chat zidan.
Malam itu dan setelah chat itu aku tidak bisa tidur apa yang terjadi sebenarnya dengan zidan disatu sisi aku merasa senang bisa dekat dengan zidan karena waktu SMA dulu gak pernah sedekat ini bahkan jarang banget bisa ngobrol bareng.
Tapi disisi lain sekarang ini aku gak rasain apa-apa dan gak terlalu pengen deket juga ya karna waktu SMA pun aku cuma sekedar menganggumi sikap dan kepintarannya zidan.
Apalagi dia tipe cowo yang gak mudah suka sama cewek gitu aja walaupun banyak yang deketin dia waktu itu gak ada yang dia terima kayaknya.
Yaudahlah kalo zidan ternyata jodoh kamu bel ya mau gimana lagi bel kalo gak ya gak usah halu juga sih ingat saingan kamu banyak lo pikiranku tiba-tiba berkata dengan sendirinya.
Sudahlah jangan terlalu memikirkan itu sekarang aku hanya ingin fokus mendapatkan bekerja dan bisa membanggakan orang tuaku setidaknya nya 1 tahunan atau lebih bekerja.
Setelah bekerja kemudian baru membicarakan masalah jodoh atau pendamping hidup.
Tak terasa akhirnya belapun tertidur bahkan sampai kesiangan saat bangun.
Untungnya bukan aku saja yang kesiangan tapi semua orang yang ada dirumah ini mungkin karena terlalu kelelahan.
Pagi harinya aku awali dengan pastinya bangun tidur merapikan tempat tidur karena kalo tidak langsung dirapikan akan ada yang patroli ke kamar siapa lagi kalo bukan tuan putri.
Namun aku sangat beruntung memiliki kakak seperti kak putri yang sangat disiplin dan pastinya wanita yang kuat dan tangguh.
Bahkan suaminya saja nurut banget sama dia baiklah lanjut mandi dan sarapan masalah masak-memasak juga sangat dan harus aku pelajari dan lakukan.
Siapa lagi kalo bukan tuan putri lagi yang akan turun tangan soal ini dan ibu hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat aku yang dianiaya oleh kak putri.
" Udahlah bel jangan sok-sokan aniaya segala ingat perempuan itu harus bisa masak dan pastinya kamukan sayang sama anak kecil ni jadi kalo kamu punya anak besok kamu harus bisa masakin makanan yang banyak buat anak kamh sama suami kamu ngertikan bel " ujar putri.
" Iya kak tapi kalo kakak gak berhenti ngomong kapan kita mau masaknya kak dan kalo kakak ngomel terus nanti bela bisa salah masukin bumbu dapurnya.
Jangan sampai bela masukin garam banyak-banyak ke masakannya karena omongan kakak yang juga asin banget " ucapku.
" Baiklah adikku yang cantik dan imut silahkan memasak dengan baik jangan lupa yang enak ya masakannya sayang karena kamu sendiri aja yang selesain dahh " ujar putri.
" Oke kalo gitu biar bela yang lanjutin semuanya bela buktiin kalo bela bisa masak " ucapku.
Setelah selesai memasak aku dan yang lainnyapun sarapan bersama dan saatnya kita tunggu reaksi mereka saat mencoba masakan chef bela.
" Silahkan menikmati makanan chef bela terspesial komenan dari kakakku tercinta "ucapku.
" Awas kalo gak enak ya bel " ujar putri.
" Cobain dululah kak gimana rasanya akupun menunggu reaksi kak putri aku yakin masakan aku enak banget.
Gimana kak masakan aku enakkan bahkan enak banget udah gak usah bohong deh kak jujur aja sama bela " ucapku.
" Biasa aja kok rasanya bel " ujar putri.
" Yaudah kalo gak enak biar bela yang makan semuanya sendiri kakak gak usah makan " ucapku sedikit ngambek.
" Udah putri bela jangan berantem kalo lagi makan" ujar azzar ayahanda bela.
" Iya ayah " jawabku dan kak putri.
Setelah selesai makan aku melanjutkan menata dan merapikan barang-barangku yang dibawa dari kos-kosan semalam.
Lagi dan lagi kak putri datang ke kamarku pastinya dengan maksud tertentu atau paling tidak menjailiku.
" Hai adik kakak yang cantik " ujar putri.
" Wahhh wahhh kayaknya lagi ada yang mau ngerayu ni ada perlu bantuan apa ya kira-kira " ucapku.
" Sebenarnya gak mau minta bantun juga sih soalnyakan situ juga diundang " ujar putri.
" Di undang kak undangan kemana kak ? " ucapku dan sedikit heran.
" Aduh bel bel penyakitnya kumat lagi ya " ujar putri.
" Ohhh iya iya bela ingat kak ayah sama ibu mau pergi ke rumah orangtuanya zidan ya " ucapku.
" Iya betul sekali " ujar putri.
" Emangnya kenapa kalo ayah sama ibu mau pergi kak " ucapku.
" Malah nanya kamu emangnya gak mau ikut kerumah zidan ? " ujar putri.
" Kayaknya gak deh kak bela masih capek bela mau dirumah aja " ucapku.
" Alah gayanya pake capek segala bel ikut ajakan sekalian bisa ketemu zidan " ujar putri sambil senyum menggoda.
" Apaan sih kak gak ada ya itu jadi tujuannya bela kalopun ikut mendingan kakak aja yang pergi duluan sama ayah dan ibu sekalian bilangin sama ayah ibu kalo bela gak ikut kalopun nanti berubah pikiran bela bisa datang pake motor aja lagiankan bela udah lama gak naik motor " ucapku.
" Yaudah terserah kamu aja bel tapi ingat hati-hati bawa motornya " ujar putri.
" Siap tuan putri " ucapku.
" Baiklah sampai jumpa adikku yang cantik " ujar putri sambil mencubit pipi bela.
" Ihhhhh kakak jangan pegang-pegang juga sakit tau kalo pipinya dicubit sama kak udah sana pergi " ucapku.
" Oke bawel dadadahh jangan lupa datang aja ya nanti dahhh " ujar putri.
" Iya kakaku yang bawel " ucapku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments