Setelah kak putri keluar dari kamar aku sangat lega kak karna tidak mendengar bawelan dirinya untukku tapi satu hal yang aku pastikan ia sangat mencintai dan menyayangiku.
Tak lama kemudian mereka pamit kepada bela.
" Bela kak pergi duluan ya sama ayah sama ibu " ujar putri.
" Iya kak hati-hati ya " sahutku dari dalam kamar.
Tiba-tiba saja ibu malah mendatangiku ke kamar.
" Bel bela beneran gak mau ikut ke rumah zidan nak " ujar ibu.
" Loh bukannya ibu udah mau pergi sama kak putri tapi bela pergi kok bu tapi nanti aja ya bu agak siangan bela kesanannya bela masih mau rapi-rapiin barang-barangnya bela dulu bu " ucapku.
" Ya sudah ibu pamit duluan ya kamu nanti hati-hati kesananya ya " ujar sari.
" Iya bu " ucapku.
Setelah itu merekapun pergi meninggalkan aku sendirian baiklah bela sekarang saatnya kita merapikan semua barang-barang ini semangatku sendiri.
Tapi baru beberapa menit merapikan barang-barang handphoneku malah berbunyi tapi aku tidak bisa mengangkatnya karena aku berada didekat lemari dan aku sedang merapikan pakaian sedangkan handphoneku ada di meja deket kasur.
Lebih baik aku menyiapkan semuanya dulu tapi setelah itu tidak ada yang menelpon lagi dan akhirnya semua sudah rapi.
Kemudian deringan handphoneku kembali berbunyi berarti ada yang menelpon lagi akupun mengeceknya ternyata itu tuan putri ya kak putri aku langsung mengangkatnya.
" Iya kak ada apa barusan aja loh kakak pergi udah nelpon nelpon bela lagi kak " ucapku.
" Gak sih tapi mungkin informasi ini akan membuat kamu kaget bel tapi kakak cukup bahagia mendengarnya " ujar putri.
" Informasi apa sih kak sampe bahagia gitu dengernya " ucapku.
" Baiklah pasang telinganya baik-baik ya bel " ujar putri.
" Perasaan udah kepasang dari lahir kak " ucapku.
" Ohh iya ya yaudah lupain aja soal telinga jadi tadi setelah kakak ibu sama ayah sampai bahkan baru sampai ni didepan zidan bahkan keluarganya nanyain kamu lo bel " ujar putri.
" Masa sih kak gak mungkin ahh kak itu cuma omongan kak aja mau ngegoda bela " ucapku.
" Ehhhh ni anak kalo dibilangin gak percaya ini beneran lo bel yaudah ni aila mau ngomong sama kamu " ujar putri
" Tapi kak kak tunggu dulu " ucapku.
" Assalamualaikum kak bela ini aila kak " ujar aila.
" Waalaikumussalam aila " ucapku.
" Kak kak bela gak datang kesini ya padahal aila mau ketemu kak bela lo kak " ujar aila polos.
" Kakak datang kok ai tadi kak bela bersih-bersih dulu sekarang kak bela udah mau pergi kerumahnya aila ni " ucapku.
" Asikkk kak aila mau datang aila tunggu ya kk" ujar aila.
" Iya aila kak datang ya " ucapku.
" Wiiihhh yang habis nyenengin adik iparnya ni pasti lagi senyum-senyum sendiri juga ni " ujar putri.
" Apaan sih kak biasa aja tau " ucapku.
" Yaudah cepetan siap-siap dan datang kesini " ujar putri.
" Iya kak bela siap-siap dulu assalamualaikum " ucapku.
" Waalaikumussalam " ujar putri.
Akhirnya akupun sudah siap dan bergegas menuju motor tapi yang aku dapati motor itu bannya malah kempes padahal aku pikir motor ini baik-baik saja.
Terpaksa aku harus menelpon kak putri lagi tapi dia malah tidak mengangkat telponku begitu juga dengan ayah dan ibu.
Baiklah tidak perlu pergi kesana tapi aku ingat bahwa aila sangat senang mendengar aku akan datang akhirnya mau tidak mau aku mencoba menelpon zidan walaupun sedikit gugup dan gak enakan sih kalo harus minta tolong sama zidan tapi ya sudahlah coba saja.
" Dan ternyata dia mengangkat telponku assalamualaikum zid " ucapku.
" Walaikumusalam bel ada apa bel ohh ya kamu jadikan datang kesini ? " ujar zidan.
" Rencananya jadi sih zid tapi masalahnyakan ayah, ibu sama kak putri udah pergi duluan jadi aku rencananya mau datang kesana pake bawa motor sendiri tapi gak jadi soalnya ban motornya kempes jadi.... " ucapku disela oleh zidan.
" Mau zidan yang jemput ke rumah " ujar zidan.
" Ohh gak usah zid bela cuma minta tolong bilangin aja sama kak putri atau ayah aja yang jemput bela dirumah gitu soalnya mereka dari tadi bela telponin tapi gak diangkat-angkat " ucapku.
" Yaudah biar zidan aja yang jemput bel soalnya ayah sama kak putri kayaknya lagi asik ngobrol sama yang lain disini " ujar zidan.
" Tapi zid kalo zidan yang jemput bela malah ngerepotin jadinya karna harus jemput bela inikan acara zidan masa iya harus disuruh jemput bela kalo zidan gak bisa atau keberatan yaudah bela gak usah datang aja zid " ucapku.
" Gak bel kamu gak ngerepotin sama sekali soalnyakan tadi itu aku yang nawarin bantuan ke kamu yaudah sekarang bela tunggu aja ya zidan jemput sekarang assalamualaikum " ujar zidan.
" Waalaikumusalam " ucapku.
Sumpah kenapa hati ini rasanya deg-degan banget pas zidan mau ngejumput ya.
Tak lama kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ditambah saat itu zidan sangat rapi dan menjemput bela dengan motornya.
" Udah siap bel " ujar zidan.
" Aku udah siap dari tadi zid bela kunci pagar dulu ya " ucapku.
Akhirnya akupun berangkat berdua dengan zidan menggunakan motor.
" Ohh ya kenapa tadi gak berangakat sama om aja bel " ujar zidan.
" Ohh tadi itu bela rapiin barang-barang dari kosan semalam zid selesai kita wisuda " ucapku.
" Gitu bel bela rajin banget ya kalo aku masih berantakan belum dirapiin bahkan belum disentuh sedikitpun pas udah sampai rumah bel " ujar zidan.
" Ya namanyakan perempuan zid harus rajinlah apalagi aku ada kak putri yang jadi polisi dan selalu patroli ke kamar buat cek soal keberhasilan aku " ucapku.
" Demi kebaikan ya gakpapakan bel " ujar zidan.
Tak lama kemudian bela dan zidan sampai dirumah zidan.
" Aku langsung masuk ke dalam ya zid " ucapku.
Tapi saat akan masuk ke dalam rumah tiba-tiba saja teman-teman cowoknya zidan juga sampai disini jadi aku langsung masuk ke dalam rumah zidan.
Tapi dari jauh aku mencoba memperhatikan zidan dan teman-temannya tersenyum dan tertawa aku juga gak tau apa yang mereka bicarakan disana.
Setelah selesai melewati itu aku dikagetkan dengan kedatangan aila.
" Hai kak bela udah datang ya aila kangen banget sama kakak " ujar aila.
" Iya ai kakak udah datang kok aila udah kangen aja sama kakakkan kemaren baru ketemu " ucapku.
" Ohhh iya ya kak " polos aila.
" Aila kakak boleh nanya gak aila lihat kak putri? " ucapku.
" Kak putri ada didalam kak kalo nggak salah lagi ngobrol sama kak dea kak om sama tante juga di dalam kak " ujar aila.
" Yaudah kalo gitu kita masuk ke dalam yuk " ucapku.
" Tapi aila mau ketemu teman-teman aila aja di luar kak nanti aila susulin kak aila deh tapi aila main dulu ya sama temen-temen aila kak " ujar aila.
" Yaudah kak masuk dulu ya ai " ucapku.
" iya kak " ujar aila.
Setelah masuk ke dalam rumah akhirnya aku melihat kak putri yang sedang asik ngobrol sama kak dea kakaknya zidan.
" Hai kak" ucapku.
" Eehhh bela udah sampai aja jadi bawa motor sendiri kesini ? " ujar putri.
" Gak kak " jawabku.
" Trus kesininya naik apa bel ? " ujar dea.
" Di jemput zidan kak " ucapku sedikit malu.
" Eehhhmm kayaknya put ada yang lagi pdkt ni habisnya dari kemarin nempel trus kayaknya " ujar dea pada putri.
Aku hanya bisa tersenyum dan tersipu malu mendengar kak dea bicara hal itu.
" Ya aku juga ikut senang " ujar putri.
" Oohh ya kak ayah saa ibu mana kak " ucapku.
" Tadi disini sih mungkin lagi ketemu teman-temannya didalam " ujar putri.
Acara syukurannya cukup besar juga dan meriah setelah itu acara intinya adalah acara doa bersama.
Setelah acara doa dilakukan semua tamu memasuki rumah dan duduk bersama laki-laki didepan ruang tamu sedangkan perempuan dibagian belakang dan mempersiapkan makanan.
Saat itu aku bertemu dengan ibu.
" Ibu darimana aja tadi bela carian gak ada " ucapku.
" Ibu tadi ketemu teman ibu disini tadi ibu lihat bela tapi kamunya malah langsung masuk ketemu putri sama dea
yaudah sekarang kita bantuin ibu-ibu yang lain siapin makanannya bel " ujar sari.
" Iya bu " ucapku.
Tak lama kemudian mamanya zidan datang.
" Haii bela udah datang ya " ujar riska.
" Udah tan malahan udah dari tadi disininya " jawabku.
" Ohhhh bela tante bisa minta tolong gak temenin tante ambil kue disana " ujar salma.
" Boleh tan bu bela bantuin tante riska dulu ya bu " ucapku.
" Iya bel " ujar sari.
Saat menuju tempat kue itu tante riska banyak bertanya baik masalah apa kedepannya yang akan aku rencanakan bahkan sampai bertanya tentang pacar dan calon suami dan saat itu aku sangat kaget mendengar pertanyaan dari tante riska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments