3.Ulah Kak Putri

Setelah kak putri keluar dari kamar aku sangat lega kak karna tidak mendengar bawelan dirinya untukku tapi satu hal yang aku pastikan ia sangat mencintai dan menyayangiku.

Tak lama kemudian mereka pamit kepada bela.

" Bela kak pergi duluan ya sama ayah sama ibu " ujar putri.

" Iya kak hati-hati ya " sahutku dari dalam kamar.

Tiba-tiba saja ibu malah mendatangiku ke kamar.

" Bel bela beneran gak mau ikut ke rumah zidan nak " ujar ibu.

" Loh bukannya ibu udah mau pergi sama kak putri tapi bela pergi kok bu tapi nanti aja ya bu agak siangan bela kesanannya bela masih mau rapi-rapiin barang-barangnya bela dulu bu " ucapku.

" Ya sudah ibu pamit duluan ya kamu nanti hati-hati kesananya ya " ujar sari.

" Iya bu " ucapku.

Setelah itu merekapun pergi meninggalkan aku sendirian baiklah bela sekarang saatnya kita merapikan semua barang-barang ini semangatku sendiri.

Tapi baru beberapa menit merapikan barang-barang handphoneku malah berbunyi tapi aku tidak bisa mengangkatnya karena aku berada didekat lemari dan aku sedang merapikan pakaian sedangkan handphoneku ada di meja deket kasur.

Lebih baik aku menyiapkan semuanya dulu tapi setelah itu tidak ada yang menelpon lagi dan akhirnya semua sudah rapi.

Kemudian deringan handphoneku kembali berbunyi berarti ada yang menelpon lagi akupun mengeceknya ternyata itu tuan putri ya kak putri aku langsung mengangkatnya.

" Iya kak ada apa barusan aja loh kakak pergi udah nelpon nelpon bela lagi kak " ucapku.

" Gak sih tapi mungkin informasi ini akan membuat kamu kaget bel tapi kakak cukup bahagia mendengarnya " ujar putri.

" Informasi apa sih kak sampe bahagia gitu dengernya " ucapku.

" Baiklah pasang telinganya baik-baik ya bel " ujar putri.

" Perasaan udah kepasang dari lahir kak " ucapku.

" Ohh iya ya yaudah lupain aja soal telinga jadi tadi setelah kakak ibu sama ayah sampai bahkan baru sampai ni didepan zidan bahkan keluarganya nanyain kamu lo bel " ujar putri.

" Masa sih kak gak mungkin ahh kak itu cuma omongan kak aja mau ngegoda bela " ucapku.

" Ehhhh ni anak kalo dibilangin gak percaya ini beneran lo bel yaudah ni aila mau ngomong sama kamu " ujar putri

" Tapi kak kak tunggu dulu " ucapku.

" Assalamualaikum kak bela ini aila kak " ujar aila.

" Waalaikumussalam aila " ucapku.

" Kak kak bela gak datang kesini ya padahal aila mau ketemu kak bela lo kak " ujar aila polos.

" Kakak datang kok ai tadi kak bela bersih-bersih dulu sekarang kak bela udah mau pergi kerumahnya aila ni " ucapku.

" Asikkk kak aila mau datang aila tunggu ya kk" ujar aila.

" Iya aila kak datang ya " ucapku.

" Wiiihhh yang habis nyenengin adik iparnya ni pasti lagi senyum-senyum sendiri juga ni " ujar putri.

" Apaan sih kak biasa aja tau " ucapku.

" Yaudah cepetan siap-siap dan datang kesini " ujar putri.

" Iya kak bela siap-siap dulu assalamualaikum " ucapku.

" Waalaikumussalam " ujar putri.

Akhirnya akupun sudah siap dan bergegas menuju motor tapi yang aku dapati motor itu bannya malah kempes padahal aku pikir motor ini baik-baik saja.

Terpaksa aku harus menelpon kak putri lagi tapi dia malah tidak mengangkat telponku begitu juga dengan ayah dan ibu.

Baiklah tidak perlu pergi kesana tapi aku ingat bahwa aila sangat senang mendengar aku akan datang akhirnya mau tidak mau aku mencoba menelpon zidan walaupun sedikit gugup dan gak enakan sih kalo harus minta tolong sama zidan tapi ya sudahlah coba saja.

" Dan ternyata dia mengangkat telponku assalamualaikum zid " ucapku.

" Walaikumusalam bel ada apa bel ohh ya kamu jadikan datang kesini ? " ujar zidan.

" Rencananya jadi sih zid tapi masalahnyakan ayah, ibu sama kak putri udah pergi duluan jadi aku rencananya mau datang kesana pake bawa motor sendiri tapi gak jadi soalnya ban motornya kempes jadi.... " ucapku disela oleh zidan.

" Mau zidan yang jemput ke rumah " ujar zidan.

" Ohh gak usah zid bela cuma minta tolong bilangin aja sama kak putri atau ayah aja yang jemput bela dirumah gitu soalnya mereka dari tadi bela telponin tapi gak diangkat-angkat " ucapku.

" Yaudah biar zidan aja yang jemput bel soalnya ayah sama kak putri kayaknya lagi asik ngobrol sama yang lain disini " ujar zidan.

" Tapi zid kalo zidan yang jemput bela malah ngerepotin jadinya karna harus jemput bela inikan acara zidan masa iya harus disuruh jemput bela kalo zidan gak bisa atau keberatan yaudah bela gak usah datang aja zid " ucapku.

" Gak bel kamu gak ngerepotin sama sekali soalnyakan tadi itu aku yang nawarin bantuan ke kamu yaudah sekarang bela tunggu aja ya zidan jemput sekarang assalamualaikum " ujar zidan.

" Waalaikumusalam " ucapku.

Sumpah kenapa hati ini rasanya deg-degan banget pas zidan mau ngejumput ya.

Tak lama kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ditambah saat itu zidan sangat rapi dan menjemput bela dengan motornya.

" Udah siap bel " ujar zidan.

" Aku udah siap dari tadi zid bela kunci pagar dulu ya " ucapku.

Akhirnya akupun berangkat berdua dengan zidan menggunakan motor.

" Ohh ya kenapa tadi gak berangakat sama om aja bel " ujar zidan.

" Ohh tadi itu bela rapiin barang-barang dari kosan semalam zid selesai kita wisuda " ucapku.

" Gitu bel bela rajin banget ya kalo aku masih berantakan belum dirapiin bahkan belum disentuh sedikitpun pas udah sampai rumah bel " ujar zidan.

" Ya namanyakan perempuan zid harus rajinlah apalagi aku ada kak putri yang jadi polisi dan selalu patroli ke kamar buat cek soal keberhasilan aku " ucapku.

" Demi kebaikan ya gakpapakan bel " ujar zidan.

Tak lama kemudian bela dan zidan sampai dirumah zidan.

" Aku langsung masuk ke dalam ya zid " ucapku.

Tapi saat akan masuk ke dalam rumah tiba-tiba saja teman-teman cowoknya zidan juga sampai disini jadi aku langsung masuk ke dalam rumah zidan.

Tapi dari jauh aku mencoba memperhatikan zidan dan teman-temannya tersenyum dan tertawa aku juga gak tau apa yang mereka bicarakan disana.

Setelah selesai melewati itu aku dikagetkan dengan kedatangan aila.

" Hai kak bela udah datang ya aila kangen banget sama kakak " ujar aila.

" Iya ai kakak udah datang kok aila udah kangen aja sama kakakkan kemaren baru ketemu " ucapku.

" Ohhh iya ya kak " polos aila.

" Aila kakak boleh nanya gak aila lihat kak putri? " ucapku.

" Kak putri ada didalam kak kalo nggak salah lagi ngobrol sama kak dea kak om sama tante juga di dalam kak " ujar aila.

" Yaudah kalo gitu kita masuk ke dalam yuk " ucapku.

" Tapi aila mau ketemu teman-teman aila aja di luar kak nanti aila susulin kak aila deh tapi aila main dulu ya sama temen-temen aila kak " ujar aila.

" Yaudah kak masuk dulu ya ai " ucapku.

" iya kak " ujar aila.

Setelah masuk ke dalam rumah akhirnya aku melihat kak putri yang sedang asik ngobrol sama kak dea kakaknya zidan.

" Hai kak" ucapku.

" Eehhh bela udah sampai aja jadi bawa motor sendiri kesini ? " ujar putri.

" Gak kak " jawabku.

" Trus kesininya naik apa bel ? " ujar dea.

" Di jemput zidan kak " ucapku sedikit malu.

" Eehhhmm kayaknya put ada yang lagi pdkt ni habisnya dari kemarin nempel trus kayaknya " ujar dea pada putri.

Aku hanya bisa tersenyum dan tersipu malu mendengar kak dea bicara hal itu.

" Ya aku juga ikut senang " ujar putri.

" Oohh ya kak ayah saa ibu mana kak " ucapku.

" Tadi disini sih mungkin lagi ketemu teman-temannya didalam " ujar putri.

Acara syukurannya cukup besar juga dan meriah setelah itu acara intinya adalah acara doa bersama.

Setelah acara doa dilakukan semua tamu memasuki rumah dan duduk bersama laki-laki didepan ruang tamu sedangkan perempuan dibagian belakang dan mempersiapkan makanan.

Saat itu aku bertemu dengan ibu.

" Ibu darimana aja tadi bela carian gak ada " ucapku.

" Ibu tadi ketemu teman ibu disini tadi ibu lihat bela tapi kamunya malah langsung masuk ketemu putri sama dea

yaudah sekarang kita bantuin ibu-ibu yang lain siapin makanannya bel " ujar sari.

" Iya bu " ucapku.

Tak lama kemudian mamanya zidan datang.

" Haii bela udah datang ya " ujar riska.

" Udah tan malahan udah dari tadi disininya " jawabku.

" Ohhhh bela tante bisa minta tolong gak temenin tante ambil kue disana " ujar salma.

" Boleh tan bu bela bantuin tante riska dulu ya bu " ucapku.

" Iya bel " ujar sari.

Saat menuju tempat kue itu tante riska banyak bertanya baik masalah apa kedepannya yang akan aku rencanakan bahkan sampai bertanya tentang pacar dan calon suami dan saat itu aku sangat kaget mendengar pertanyaan dari tante riska.

Episodes
1 1.Hari Bahagia
2 2.Kembali Bertemu
3 3.Ulah Kak Putri
4 4.Menolak Rencana
5 5.Meredamnya Amarah
6 6. Menuju Rumah Bibi
7 7. Sampai
8 8.Acara pernikahan
9 9.Detik-detik Bahagia
10 10.Selamat Menempuh Hidup Baru
11 11.Acara Resepsi
12 12.Misteri Liburan
13 13.Sosok Mas Adam
14 14.Benarkah Mas Adam
15 15.Hari Bahagia
16 16.Menuju Kampung
17 17.Akhirnya Sampai
18 18.Ayah
19 19.Awal yang Baru
20 20.Ibu Guru Cantik
21 21.Kembalinya Mas Adam
22 22.Hari Membahagiakan
23 23.Syukuran Kami untuk Kak Putri
24 24.Empat Pemuda
25 25.Firasat Buruk
26 26.Bertemu Sindy
27 27.Pemuda Asing
28 28.Dikawal
29 29.Kembali bertemu pemuda itu
30 30.Dia Angga
31 31.Hari Bahagia Kak Putri
32 32.Menuju Kejutan
33 33.Zidan
34 34.Pilihan dan Pergi
35 35.Menjadi Nyata
36 36.Benarkah itu Angga
37 37.Kembali Terdiam
38 38.Kenapa Perasaanku
39 39.Ayah Jatuh Sakit
40 40.Semua Membaik
41 41.Hari Tanpa Tekanan
42 42.Lamaran Zidan
43 43.Menghadiri Lamaran Zidan
44 44.Air Mata Sesalan
45 45.Menemui Zidan
46 46. Sahabat Mas Adam dan Sembuhnya Ayah
47 47.Ada apalagi ini
48 48.Beri Petunjukmu
49 49.Siapa yang Seharusnya
50 50.Kabar Apa mas Adam ?
51 51.Kabar Bahagia Mas Adam,dan Kak putri
52 52.Keponakan Cantik
53 53.Kekawatiran Hatiku
54 54.Menuju acara Lamaran
55 55.Lamaran Mas adam
56 56.Bahagia dan Ketakutan
57 57.Jangan Paksa Aku
58 58.Mencoba Kabur
59 59.Rencana lamaran ku dan Angga
60 60.Kenapa kau berubah
61 61.Beginilah terus Angga
62 62.Bisakah aku memutar waktu
63 63.Diambang Sengsara
64 64.Sengsara melanda
65 65.Kesempatan Bahagia
66 66.Melapangkan dada
67 67.4 Pemuda Mangsedih
68 68.Haruskah Aku Datang
69 69.Disenangi semua orang
70 70.Permintaan Maaf
71 71.Kehebohan yang Tak Usai
72 72.Persiapan lamaran
73 73.Senyuman Andre
74 74.Masalah Baru
75 75.Mengurus persyaratan
76 76.Keceplosan
77 77.Hari Pertunanganan
78 78.Mangsedih lagi ini
79 79.Semakin Dekat
80 80.Hari-hari Bahagia
81 81. Pertemuan Tak Terduga
82 82. Menjelang Pernikahan
83 83. dr. Adelia Rutmini
84 84. Perasaan Tidak Mengenakan
85 85. Dilanda Keraguan
86 86. Pesaing Rahasia
87 87. Pantai
88 88. Tatapan Melepaskan
89 89. Kembali dari Pantai
90 90. Angga
91 91. Cemburu
92 92. Terima Kasih
93 93. Papa dan Mama Angkat
94 94. Menjelang Pernikahan
95 95. Permohonan
96 96. Kedatangan Angga
97 97. Pengakuan Angga
98 98. Tiba-tiba Takut
99 99. Menuju Hari Pernikahan
100 100. Hari Pernikahan Angga dan Bella
101 101. Merelakan
102 102. Sah
103 103. Rumah Mas Adam
104 104. Zidan Pergi
105 105. Satu Hari Lagi
106 106. Aku Tidak Rela
107 107. Aku Tidak Percaya
108 108. Ibu temani Bela tidur
109 109. Pindahan
110 110. Bersabar
111 111. Menunda
112 112. Kedatangan Adelia
113 113. Aku Takut
114 114. Drama
115 115. Menuju Kampung
116 116. Bertemu Zidan
117 117. Aila
118 118. Kapan Nyusul
119 119. Kok Sedih
120 120. Cemburu
121 121. Tatapan Angga
122 122. Selamat
123 123. Sedih
124 124. Kembali ke Kota
125 125. Bertemu Mama
126 126. Kau Nadia Anakku
127 127. Jangan Sekarang
128 128. Uang
129 129. Membagi waktu
130 130. Makasih
131 131. Acara Mas Adam
132 132. Tak Rela
133 133. Resepsi Mas Adam
134 134. Berpisah
135 135. Menunggu
136 136. Pulang
137 137. Diam
138 138. Ancaman
139 139. Terbongkar
140 140. Ibu Muda Pengganti
141 141. Keluarga Kecil
142 142. Bahagia Bersama
143 143. Happy End
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1.Hari Bahagia
2
2.Kembali Bertemu
3
3.Ulah Kak Putri
4
4.Menolak Rencana
5
5.Meredamnya Amarah
6
6. Menuju Rumah Bibi
7
7. Sampai
8
8.Acara pernikahan
9
9.Detik-detik Bahagia
10
10.Selamat Menempuh Hidup Baru
11
11.Acara Resepsi
12
12.Misteri Liburan
13
13.Sosok Mas Adam
14
14.Benarkah Mas Adam
15
15.Hari Bahagia
16
16.Menuju Kampung
17
17.Akhirnya Sampai
18
18.Ayah
19
19.Awal yang Baru
20
20.Ibu Guru Cantik
21
21.Kembalinya Mas Adam
22
22.Hari Membahagiakan
23
23.Syukuran Kami untuk Kak Putri
24
24.Empat Pemuda
25
25.Firasat Buruk
26
26.Bertemu Sindy
27
27.Pemuda Asing
28
28.Dikawal
29
29.Kembali bertemu pemuda itu
30
30.Dia Angga
31
31.Hari Bahagia Kak Putri
32
32.Menuju Kejutan
33
33.Zidan
34
34.Pilihan dan Pergi
35
35.Menjadi Nyata
36
36.Benarkah itu Angga
37
37.Kembali Terdiam
38
38.Kenapa Perasaanku
39
39.Ayah Jatuh Sakit
40
40.Semua Membaik
41
41.Hari Tanpa Tekanan
42
42.Lamaran Zidan
43
43.Menghadiri Lamaran Zidan
44
44.Air Mata Sesalan
45
45.Menemui Zidan
46
46. Sahabat Mas Adam dan Sembuhnya Ayah
47
47.Ada apalagi ini
48
48.Beri Petunjukmu
49
49.Siapa yang Seharusnya
50
50.Kabar Apa mas Adam ?
51
51.Kabar Bahagia Mas Adam,dan Kak putri
52
52.Keponakan Cantik
53
53.Kekawatiran Hatiku
54
54.Menuju acara Lamaran
55
55.Lamaran Mas adam
56
56.Bahagia dan Ketakutan
57
57.Jangan Paksa Aku
58
58.Mencoba Kabur
59
59.Rencana lamaran ku dan Angga
60
60.Kenapa kau berubah
61
61.Beginilah terus Angga
62
62.Bisakah aku memutar waktu
63
63.Diambang Sengsara
64
64.Sengsara melanda
65
65.Kesempatan Bahagia
66
66.Melapangkan dada
67
67.4 Pemuda Mangsedih
68
68.Haruskah Aku Datang
69
69.Disenangi semua orang
70
70.Permintaan Maaf
71
71.Kehebohan yang Tak Usai
72
72.Persiapan lamaran
73
73.Senyuman Andre
74
74.Masalah Baru
75
75.Mengurus persyaratan
76
76.Keceplosan
77
77.Hari Pertunanganan
78
78.Mangsedih lagi ini
79
79.Semakin Dekat
80
80.Hari-hari Bahagia
81
81. Pertemuan Tak Terduga
82
82. Menjelang Pernikahan
83
83. dr. Adelia Rutmini
84
84. Perasaan Tidak Mengenakan
85
85. Dilanda Keraguan
86
86. Pesaing Rahasia
87
87. Pantai
88
88. Tatapan Melepaskan
89
89. Kembali dari Pantai
90
90. Angga
91
91. Cemburu
92
92. Terima Kasih
93
93. Papa dan Mama Angkat
94
94. Menjelang Pernikahan
95
95. Permohonan
96
96. Kedatangan Angga
97
97. Pengakuan Angga
98
98. Tiba-tiba Takut
99
99. Menuju Hari Pernikahan
100
100. Hari Pernikahan Angga dan Bella
101
101. Merelakan
102
102. Sah
103
103. Rumah Mas Adam
104
104. Zidan Pergi
105
105. Satu Hari Lagi
106
106. Aku Tidak Rela
107
107. Aku Tidak Percaya
108
108. Ibu temani Bela tidur
109
109. Pindahan
110
110. Bersabar
111
111. Menunda
112
112. Kedatangan Adelia
113
113. Aku Takut
114
114. Drama
115
115. Menuju Kampung
116
116. Bertemu Zidan
117
117. Aila
118
118. Kapan Nyusul
119
119. Kok Sedih
120
120. Cemburu
121
121. Tatapan Angga
122
122. Selamat
123
123. Sedih
124
124. Kembali ke Kota
125
125. Bertemu Mama
126
126. Kau Nadia Anakku
127
127. Jangan Sekarang
128
128. Uang
129
129. Membagi waktu
130
130. Makasih
131
131. Acara Mas Adam
132
132. Tak Rela
133
133. Resepsi Mas Adam
134
134. Berpisah
135
135. Menunggu
136
136. Pulang
137
137. Diam
138
138. Ancaman
139
139. Terbongkar
140
140. Ibu Muda Pengganti
141
141. Keluarga Kecil
142
142. Bahagia Bersama
143
143. Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!