"Bagaimana, Cha? apa kamu sudah memikirkan tawaran ibu untuk menikah?"
Caca tengah makan malam seperti biasa dengan dokter Risma. Gadis itu menunduk, merenungkan apa yang seharusnya ia ambil.
"Atau kamu mau meminta pertanggung jawaban dari ayah si baby? ibu tidak akan marah Icha. Karena ibu hanya ingin membantu dan mengingatkan kamu tentang pentingnya identitas bagi anak kamu nanti."
Caca tahu dokter Risma tidak pernah memaksanya. Beliau hanya mengingatkan karena kini kehamilannya sudah akan menginjak usia sembilan bulan. Hanya tinggal beberapa minggu sebelum anaknya lahir ke dunia.
Tentu Caca tidak ingin anaknya lahir tanpa identitas. Lahir tanpa memiliki seorang ayah. Dirinya yang memiliki ayah hanya sebentar saja rasanya sedih. Apa lagi anaknya yang tidak mengenal sosok ayah.
"Memang tidak bisa ya bu, tetap punya akta kelahiran meski Icha belum menikah?"
Dokter Risma menghela napas. Meletakan sendok dan garpu di atas piring dan mentap Caca serius.
"Kalaupun bisa. Di akta itu tetap hanya akan ada nama kamu saja. Dan semua orang akan tahu jika anak kamu anak di luar pernikahan. Kamu tidak kasihan dengan nasib anak kamu nanti? Dengan cemoohan orang-orang yang mungkin akan menghinanya?"
"Tapi Icha tidak mau kembali pada ayah bayi Icha, bu." sendu di wajah Icha semakin membuat dokter Risma iba.
"Anak ibu siap membantu, Icha. Ini murni pertolongan. Jika setelah anakmu lahir dan kamu tidak bisa menerimanya sebagai suami, ibu tidak akan memaksa kamu untuk meneruskan pernikahan kalian. Yang penting anak kamu memiliki identitas yang jelas. Jelas ada ayah dan ibu di dalamnya. Anak yang di akui keberadaannya dan tidak akan mendapat masalah di kemudian hari yang akan menyakiti anak kamu."
***
Dan disinilah Caca saat ini. Menunggu di dalam kamar, sedang di ruang depan sana, ijab kabul tengah berlangsung.
Gadis itu meremas tissu yang ia genggam untuk mengurangi rasa gelisahnya. Entah apa yang ia rasakan saat ini. Tak ada rasa bahagia atau apa. Ini semua hanya demi anaknya yang mungkin sebentar lagi akan lahir ke dunia.
Setelah melewati beberapa hari untuk memikirkan, Caca akhirnya meneriman tawaran dokter Risma untuk menikah dengan anak wanita itu.
Namun, hingga detik ini, ia belum pernah bertemu dengan pria itu. Hanya dokter Risma yang mengurus semua kelengkapan surat-surat nikahnya untuk di bawa ke KUA oleh calon suaminya. Atau sekarang sudah menjadi suaminya?
Pintu di ketuk. Dokter Risma datang dengan senyumannya.
"Ayo sayang. Kita temuin suami kamu. Kalian sudah sah sebagai suami istri sekarang."
Caca mengangguk lemah dengan di bantu dokter Risma untuk berjalan menuju ruang tamu di mana akad berlangsung.
Acara yang hanya di hadiri beberapa tetangga sebagai saksi. Dan beruntung tetangga di sini semua baik padanya. Juga tidak ada yang menghinanya karena hamil di luar nikah.
Saat duduk di sebelah pria yang masih duduk di depan penghulu, alangkah terkejutnya Caca begitu dokter Risma menyuruhnya memasangkan cincin di jari manis suaminya.
"RIAN!!" maksudnya apa ini? kenapa Rian yang menjadi suaminya? Teman baiknya juga Rani yang masih memiliki masa depan panjang dan bisa mendapat gadis baik manapun yang Rian mau.
Tidak. Ia tidak ingin menghancurkan masa depan Rian dengan dirinya yang sudah hancur.
"Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Pernikahan ini kita batalkan saja!"
Orang-orang mulai bingung dengan apa yang terjadi. Hingga dokter Risma menenangkan Caca dengan berbisik.
"Jangan seperti ini, Icha. Malu sama tamu. Nanti kita bicarakan lagi."
Caca menarik napasnya dalam dan menghembuskan. Meneruskan kegiatannya yang tertunda untuk memasangkan cincin di jemari Rian. Orang yang sudah ia anggap sahabat.
***
Dulu ketika Rian akan ke rumah bundanya, di tengah jalan ia melihat mobil Caca berhenti di pinggir jalan. Namu ketika ia mencoba memanggil Caca. Gadis itu justru kehilangan kesadarannya.
Karena panik. Rian memukul kaca jendela mobil tempat penumpang sebelah pengemudi. Takut jika yang ia pecahkan kacanya bagian pengemudi malah akan melukai Caca.
Awalnya ia kaget begitu melihat perut Caca membesar. Sejak kapan gadis itu hamil? dengan siapa?
Berbagai pikiran buruk menghantuinya. Hatinya hancur melihat wanita yang dipujanya tengah mengandung anak dari pria lain.
Tapi kewarasannya masih berfungsi untuk menolong Caca. Membawa gadis itu berpindah ke mobilnya. Juga memindahkan barang-barang Caca yang lain untuk ia bawa bersama gadis itu. Biar mobil di ambil bengkel langganannya saja.
Ketika ia membawa Caca ke rumah bunda Ternyata bunda sudah mengenal Caca lama. Sejak gadis itu baru mengetahui kehamilannya.
Rian merasa bodoh. Bodoh karena tidak bisa menjaga Caca sebagai masa depannya.
Dia sengaja menyuruh bunda untuk tidak memberi tahu identitasnya. Cukup Caca tahu yang menolong adalah anak dokter Risma. Cukup.
Dan ketika bunda menghubunginya untuk menjual mobil milik Caca. Ia langsung mentransfer uang pada bunda. Uang pemberian ayahnya yang tidak pernah habis. Karena pria tua yang Rian anggap sialan itu hanya mampu memberinya uang tanpa perhatian.
Dari jauh, Rian sering memperhatikan Caca. Dari kondisi terburuk gadis itu hingga berangsur membaik. Begitu juga usaha yang Caca rintis yang semakin hari semakin berkembang.
Rian bersyukur karena Caca bisa kembali semangat untuk hidup. Bersyukur bisa menjalani harinya dengan baik.
Tanpa sepengetahuan Caca juga. Rian sering membeli produk-produk dagangan gadis itu. Hampir tiap minggu Rian pasti memborong baju anak-anak yang kemudian pria itu berikan pada salah satu panti asuhan di dekat sana.
Dan begitu mendengar bunda memintanya untuk menolong Caca. Menikahi gadis itu agar anaknya bisa memiliki identitas. Ia langsung setuju.
Tapi ia memberitahu bunda, ia hanya akan bertemu setelah ijab kabul selesai dan mereka sudah sah sebagai suami istri.
Ia mengenal Caca. Dan gadis itu pasti akan menolak ketika mengetahui yang menikahinya adalah dirinya. Bukannya akan menyelesaikan masalah, yang ada semakin menambah masalah.
Dan benar saja. Caca langsung menolak pernikahan itu ketika mengetahui dirinya yang menjadi suaminya.
Setelah penghulu dan para tamu mulai meninggalkan rumah bundanya satu persatu, Caca memintanya untuk menjelaskan semuanya.
Entah bagaimana ia harus menjelaskan semua pada Caca. Apa ia harus bilang pada gadis itu bahwa ia amat mencintainya dan begitu terluka saat melihat Caca sedang mengandung?
Atau ia harus cerita tentang bagaimana marahnya ia ketika tahu orang yang menghamili gadisnya tidak mau bertanggung jawab, sampai Caca harus melarikan diri dan hidup susah sendiri?
Apa dia harus cerita tantang bagaimana sakit hatinya begitu melihat Caca dengan perut besarnya harus bersusah payah mencari nafkah. Hal yang seharusnya di lakukan seorang suami dan Caca tinggal duduk manis di rumah dan menunggu suaminya pulang?
Sungguh Rian tidak tahu akan menjelaskan apa pada Caca.
*
*
*
Hollaaa.. Caca hadir membawa Rian sebagai suami barunya. hihihi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Endang Werdiningsih
caca bukan hamil diluar nikah,,,
nikah siri secara agama sah hukum'a...
dan setahu sy si anak msh bisa mengikut nashab ayah'a,,,jika terlahir perempuan maka sang ayah msh berhak yg menjadi wali nikah,,,,cuma secara hikim negara tdk bisa nama ayah tercantum di akte kelahiran...
beda dengan hamil tanpa ada'a pernikahan....
dan cava blom ditalak sama tara kok sdh dinikahi sama rian.....
sedang caca pergi jg tanpa sepengetahuan tara,,,, ga bisa dibilang sdh jatuh talak....
2023-03-13
0
Aisyah Hayati
lahhh gimana ceritanya wanita lagi hamil+masih isteri orang alias masih punya suami udah dikawinin lagi tor?? semisal dia udah cere pun masa iddahnya sampe dia selesai melahirkan boskuuuu,ini masih melendung udah dikawinin aja. meski ini hanya cerita piksi tapi tolonglah plis atulah utk hal2 yg beraroma norma2 dan aturan2 yg berlaku dimasyarakat harus diperhatikan,ga bisa bebas ngehalu sakarepe penilis naglor ngidul bercerita. Klo belum tau alangkah baiknya dicari tau dulu biar kesanya ga asal njeplakkkk nabrak norma yg berlaku.Jujurli suwerli ini ceritanya yg tak kira bakal seru jadi ambyarrrr absurd surd surd menyebalkan kau buat.
2022-08-30
1
japalibels
haram ini. msh dlm status pernikahan dgn tara.
2021-10-21
0