Semua orang yang berada dalam ruang perawatan itu sedang menunggu jawaban dari Renata, mereka menatap gadis kecil kesayangannya yang sedang melelehkan air mata dengan bahu bergetar hebat. Dia menangis tanpa suara, menandakan betapa hancur dan luluh lantaknya hatinya. Bukan hanya hatinya yang terluka, tapi seluruh bagian tubuhnya terasa remuk redam.
Berusaha menguatkan dirinya, Renata menggeleng sambil bercucuran air mata. menolak bayangan peristiwa yang menghancurkan hidupnya, tangisnya semakin menjadi ketika bayangan Nathan yang sedang menggagahinya dengan buas mengisi pikirannya. Laki-laki biadab, teriaknya dalam hati seraya menangis tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Dengan mata terpejam, di tengah tekanan batin akibat peristiwa buruk yang menimpanya semalam, Renata terus menggeleng.
"Aku tidak tahu siapa pelakunya," suaranya bergetar hebat. "Maafkan aku ma, pa. Aku sudah sangat kotor dan hina, aku tidak bisa menjaga kesucianku dengan baik. Aku sudah sangat mengecewakan kalian."
"Sayang, jangan berkata seperti itu," ibunya terisak seraya mengeratkan dekapannya pada Renata.
Penyangkalan yang dilakukan olehnya bukan tanpa sebab, selain karena dia berusaha untuk melupakan peristiwa naas itu, Renata tak ingin membuat keadaan semakin kacau. Dia tahu benar apa yang akan terjadi jika pelalunya terungkap.
Ayah dah ibunya jelas terlihat sangat terluka melihat putri kecilnya dihancurkan seperti ini, Chelsea sebagai kakak perempuannya pun terlihat hancur seperti turut merasakan jika dirinya adalah Renata. Sementara Timothy calon kakak iparnya juga terlihat merasa sangat bersalah, secara tidak langsung keterlambatannya menjemput Renata semalamlah yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.
Dan tak mungkin Renata membuat mereka semua lebih hancur lagi dengan mengungkap bahwa Nathan pelakunya, laki-laki yang sudah terlalu dikenal baik oleh mereka. Mantan tunangan Chelsea, mantan calon menantu keluarga Andrean, mantan calon kakak ipar Renata, dan seorang sahabat bagi Timothy. Fakta-fakta di atas akan membuat mereka semakin hancur jika Renata mengatakan kebenarannya. Terlebih lagi orang tua Nathan juga merupakan sahabat baik orang tuanya, pembatalan pertunangan antara Chelsea dan Nathan sudah cukup menggores mereka, persahabatan mereka tetap terjalin
"Sudah sayang, tidak perlu mengingatnya sekarang. Maafkan kami yang tidak ada di saat terburuk dalam hidupmu," ibunya tak tega melihat Renata yang menangis tanpa suara dalam keadaan terpejam.
Nalurinya sebagai seorang ibu sangat bisa merasakan apa yang saat ini sedang dirasakan oleh putri bungsunya, di usia belia dia harus menanggung beban seberat ini. Sudah terbayang masa depan seperti apa yang akan menghantuinya di depan sana. Luka-luka lebam di sekujur tubuhnya jelas-jelas memperlihatkan betapa brutalnya dia diperlakukan, bibir mungilnya robek karena gigitan dan tamparan, pipi kirinya yang lebam sudah cukup menjelaskan sekeras apa tamparan yang diterimanya.
Hati ibu mana yang tidak hancur melihat semua itu? Belum lagi pernyataan dokter mengenai alat vital putrinya yang juga terluka parah karena paksaan keras yang dilakukan berulang kali. Astaga, trauma itu akan membekas dan membayanginya seumur hidup.
"Papa akan mencari siapa pelakunya, dengan cara apapun papa akan membuatnya lebih hancur dari apa yang telah diperbuatnya pada putri papa," ayahnya menggeram seraya mengepalkan tangannya.
Hatinya dipenuhi dendam membara, dia bertekad akan menghancurkan laki-laki biadab yang sudah merenggut kesucian putrinya itu.
"Chelsea dan Timo, sepertinya kalian harus menunda pernikahan kalian. Kita akan mengusut tuntas kasus ini dan mendapatkan pelakunya," ucap ayahnya berapi-api.
Renata menggeleng keras, pernikahan kakaknya tidak boleh ditunda, justru harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dia tidak ingin Nathan bersorak sorai karena Chelsea dan Timothy batal menikah, bukankah itu tujuan Nathan yang sebenarnya? Dengan merenggut paksa kesuciannya, Nathan berharap Renata mengungkapkan siapa pelakunya pada keluarganya. Jika semua terungkap, banyak hati yang akan semakin terluka dan akan berdampak pada pelaksanaan pernikahan kakaknya yang tinggal sehari lagi saja.
"Pernikahan kak Chelsea dan kak Timo harus tetap terlaksana besok, jangan sampai tertunda apalagi dibatalkan karenaku. Aku mohon, jangan membuatku merasa lebih tidak berguna lagi dengan mengacaukan semuanya," ucap Renata lirih.
Seandainya bisa memilih, saat ini Renata ingin sendiri menikmati luka batin dan kehancurannya. Dia tak ingin ada orang lain yang menyaksikan kerapuhannya, sekalipun orang-orang terdekatnya.
"Ren, kami tidak keberatan jika harus menunda pernikahan. Setidaknya menunggumu pulih akan membuat kami lebih lega, kami membutuhkan kehadiranmu di acara penting itu," Timothy menunjukkan kebesaran hatinya diiringi anggukan Chelsea.
Lagi-lagi Renata menggeleng, dia tidak mungkin tega melihat kebahagiaan mereka pupus begitu saja. Dipandanginya mereka satu demi satu, sudah terbayang beban seperti apa yang akan ditanggung oleh keluarganya jika peristiwa ini terungkap ke publik, seeprti apa malu yang akan tertoreh pada mereka.
"Jika kalian sungguh peduli padaku, kumohon lupakan kejadian ini. Jangan pernah mengusut siapa pelalunya, aku tidak ingin tahu bahkan untuk mengingatnya sedikit saja aku tak mau. Ini caraku untuk melupakan mimpi buruk ini, tolong bantu aku. Anggap saja kejadian ini tak pernah terjadi."
Dengan susah payah Renata meyakinkan keluarganya agar pernikahan kakaknya tidak dibatalkan, inilah cara terbaik untuk membalas Nathan. Setidaknya keinginannya agar pernikahan Chelsea dan Timothy dibatalkan karena peristiwa buruk yang dialami Renata, tidak akan pernah terjadi.
Cukup Renata yang terluka, cukup dia saja yang menanggung bebannya. Renata punya cara sendiri untuk membalas kehancuran yang telah dibuat Nathan padanya, dia akan membuat laki-laki itu menyesal seumur hidupnya. Untuk itu pernikahan Chelsean dan Timothy harus tetap terlaksana, meski tanpa kehadirannya.
"Ren, kakak tidak keberatan menunda pernikahan ini," Chelsea menggenggam erat tangan adiknya.
"Kak, kumohon mengertilah. Aku akan menjadi orang yang paling berbahagia ketika kalian menikah besok, percayalah," Renata mengusap punggung tangan kakaknya dan mencoba sedikit tersenyum.
***
Renata POV
Aku menatap jam dinding yang sudah menunjukkan tepat pukul 10 pagi, di ruangan serba putih ini aku sendiri. Menyalakan televisi yang terhubung dengan jaringan internet, aku membuka link youtube untuk menyaksikan pemberkatan pernikahan kakakku secara online.
Setelah melalui perdebatan panjang, aku berhasil meyakinkan keluargaku agar pernikahan Chelsea dan Timothy tetap terlaksana. Meski tanpa kehadiranku, mereka akhirnya bisa menerima permintaanku ini. Bukan saja mengenai pernikahan yang tidak boleh dibatalkan, tapi aku juga meminta kasus perkosaanku ini tidak diusut, anggap saja tidak pernah terjadi.
Melihat senyum bahagia merekah di wajah orang-orang yang dikasihinya, cukup membuat Renata puas. Setidaknya dia bisa menghalangi keinginan Nathan yang ingin menghancurkan kebahagian Chelsea dan Timothy. Wajah laki-laki itu melintas, aku ingat benar seringai buasnya ketika Nathan memaksakan kehendaknya memasuki diriku dengan brutal. Jiwaku kembali berguncang hebat, inilah saatnya.
Ketika pasangan pengantin itu sudah mengucapkan janji sucinya, aku bernapas lega. Mereka sudah dipersatukan dalam Tuhan, tidak ada yang dapat memisahkan keduanya, bahkan seorang Nathan pun tidak akan bisa melakukannya. Sudah selesai bagianku, sudah waktunya aku membebaskan diri dari beban berat yang akan menghantui seumur hidupku. Mungkin dengan cara ini aku berharap ke depannya tidak lagi menjadi beban orang tua dan keluargaku, semoga mereka tahu bahwa aku selalu mengasihi mereka.
Kuambil sebilah pisau buah yang tergeletak di laci samping tempat tidurku, kupejamkan mata dan menikmati perih yang menyengat ketika pisau itu mulai mengiris kulit lengan kiriku. Aku melakukan semuanya tanpa suara, bahkan tak setetespun air mata kuijinkan turun ke pipiku. Aku sempat merasakan darah mengalir membasahi tempatku berbaring, setelahnya semua menjadi gelap.
***
From author :
Hai teman2, maaf agak lama update ya, biasalah aku sok sibuk gt deh. Ikuti terus kelanjutan kisahnya, nikmati setiap chapter demi chapter, dan semoga kalian suka.
Untuk sementara vote dan hadiah kalian boleh kasih ke novelku yang udah dikontrak dulu aja ya, judulnya BUKAN CINTA BIASA.
Nah utk novel yg ini kalian boleh like, comment, dan share supaya tambah bnyk yg baca. Dan supaya aku juga semangat apdetnya.
Anyway thx ya, luv u as always,
Lanny Tan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Susillah
tuh kan bukan cinta biasa jg ky nya pernah baca jg..tp mungkin aku lupa ya Krn pernah diapus jg yg pernah ku baca..biar ga penuh kolom favoritnya
2023-06-27
0
lovely
bodohhh nya s Renata realnya dah bilang tuh s bejad Nathan pelakunya biar dia mendekap di penjara
2022-05-30
0
Edah J
Renata ayo bangkit kasian orang"yg menyayangimu
2021-12-17
1